Dokter keluar dengan ekspresi sulit diartikan. Flora, adel, dan lia segera menghampiri dokter tersebut.
"Dokter bagaimana keadaan mamah saya?". Tanya adel.
"Rico tante dena baik-baik saja kan". Tanya flora.
"Maaf, kami sudah berusaha semaksimal mungkin, tapi....". Kata rico terhenti.
"Tapi apa dokter, mamah saya baik-baik saja dok". Tanya adel dengan menangis.
"Nona yang kuat, nyonya adel tidak bisa kami selamatkan, sekali lagi saya minta maaf dan kami turut berduka cita". Kata rico menunduk.
Adel langsung terjatuh ke lantai, kakinya lemas mendengar perkataan dokter. Dia menangis sejadi-jadinya. Flora dan lia hanya bisa ikut menangis dan mencoba menguatkan adel.
"Kenpa semua ini harus terjadi dengan gue flo, kenapa?". Tanya adel di sela-sela tangisnya.
"Lo yang kuat del, masih ada kita kok yang selalu ada buat lo". Kata flora.
"Flora benar del, lo tidak sendiri". Kata lia.
"Li lo temenin adel bentar ya, gue urus administrasi dulu". Kata flora yang di anggukin lia.
Sedangkan di lobi rumah sakit arya dan melvin sampai secara bersamaan. Mereka sama-sama tahu akan perasaan masing-masing. Dan mereka memutuskan untuk bersaing secara sehat.
Rico juga tahu akan kedekatan adel dengan mereka. Itu sebabnya, ia tadi mengabari mereka. Rico yang sedang menemani flora mengurus administrasi melihat sahabatnya datang pun menghampirinya.
"Kalian sudah sampai?". Tanya rico.
"Dimana adel?". Tanya mereka secara bersamaan.
"Wowow santai bro". Canda rico.
"Cepat katakan". Bentak mereka.
"Hais, tidak bisa di ajak bercanda, ada di lantai 4 nanti lo juga lihat dia". Kata rico.
Mereka pun langsung bergegas ke tempat yang di katakan rico. Flora yang sudah selesai melihat kejadian itu mengreyitkan dahinya.
"Kenapa dengan mereka?". Tanya flora pada rico.
"Biasa mau ambil hati gadis pujaannya". Jawab rico.
"Lo sudah selesai?". Lanjutnya.
"Sudah, ayo ke atas. Kasihan lia menenangkan adel sendiri". Kata flora yang di angguki rico.
Sedangkan di tempat adel, ia sudah berhenti menangis. Lia yang melihat arya dan melvin datang pun memberi tahu adel.
"Del ada tuan arya, dan tuan melvin". Kata lia.
Adel lalu mendongakkan kepalanya dan benar saja ia melihat arya dan melvin berlari ke arahnya. Setelah arya dan melvin sampai di depan adel, ia hanya memandang mereka sekilas.
"Adel". Panggil mereka berasamaan.
Adel kembali menangis dan langsung memeluk arya. Melvin yang melihat itu hanya menahan rasa sakit di hatinya. Lia yang melihat ekspresi melvin memegang pundak melvin tanda menguatkan, melvin hanya mengangguk.
"Mamah ar, mamah hiks". Kata adel di dalam pelukan arya.
"Lo yang kuat masih ada kami di sini". Kata arya menenangkan.
Rico dan flora yang baru datang di buat tercengang akan keadaan di depan mereka. Bagaimana tidak, setahu rico arya semenjak putus dari kekasihnya tidak akan suka di pegang cewek. Pakaian saja yang sengaja ataupun tidak sengaja di pegang cewek saat ia berada di luar langsung di buangnya dan di gantinya dengan yang baru.
Sungguh cinta merubah segalanya, begitulah batin rico. Kemudian rico beralih menatap melvin. Ada rasa ingin ketawa dan juga kasihan melihatnya.
"Del gue udah urus semuanya, kita harus segera memakamkan tante dena". Kata flora.
Adel pun melepas pelukannya dari arya lalu menganggukkan kepalanya. Arya masih setia memegangi bahu adel.
Nyonya dena sudah di masukkan ke dalam mobil ambulance. Sedangkan adel berada satu mobil dengan arya atas permintaan arya.
Sesampainya di rumah adel semua sudah siap karena tadi flora sudah menyuruh asisten pribadinya untuk menyiapkan keperluan pemakaman.
Adel dibantu flora dan lia untuk bersiap. Semua proses telah di lakukan. Kini saatnya mengantarkan nyonya dena ke peristirahatan terakhir. Nyonya dena di makamkan di samping tuang athaya.
Setelah proses pemakamanan selesai para tamu pamit pulang. Hanya ada adel, flora, lia, arya, melvin dan rico.
"Mah, mamah yang tenang ya di sana. Mamah senang kan sekarang sudah bersama papah. Sesuai permintaan mamah adel akan menjadi wanita yang kuat". Kata adel di depan makam mamahnya.
"Tante yang tenang disana, sesuai janji kita. Kita akan selalu ada buat adel". Kira - kira begitulah batin flora dan lia.
"Tante om arya janji akan selalu menjaga dan membahagiakan adel. Tolong restuin hubungan kami". Batin arya.
"Meskipun saya tidak tahu nantinya saya atau arya yang akan menjadi pendamping adel, saya benjanji om tante akan selalu ada buat adel. Walau tidak sebagai pasangan hidup setidaknya sebagai seorang kakak". Batin melvin.
"Lebih baik kita pulang sekarang, adel juga butuh istirahat. Lihatlah di sudah pucat". Kata rico.
Lalu mereka mengangguk. Lagi-lagi melvin kalah cepat dengan arya. Arya membantu adel berdiri. Tapi tiba-tiba pandangan adel buram lalu adel jatuh pingsan.
"Adel". Teriak mereka.
Tanpa menunggu lama arya langsung menggendong tubuh adel. Sesampainya di rumah arya membaringkan adel di kamarnya lalu rico memeriksanya.
"Bagaimana ric?". Tanya melvin saat melihat rico selesai memeriksa adel.
"Dia hanya kelelahan, dan juga belum makan setelah sadar nanti kalian bisa memberinya makan. Dan berikan vitamin ini". Kata rico.
"Baiklah". Kata flora.
"Lebih baik kita keluar biarkan adel istirahat". Kata lia.
Mereka mengangguk lalu keluar dari kamar adel. Di luar kamar adel mereka berbincang-bincang. Tiba-tiba ponsel arya berdering.
@Mamah calling...
"Ya mah". Kata arya saat panggilan sudah tersambung.
"……………………".
"Arya masih ada urusan mah". Kata arya.
"……………………".
"Baiklah arya pulang". Kata arya lalu sambungan terputus.
"Gue pulang dulu, nanti malem gue kesini lagi". Pamit arya.
"Gue juga pamit, soalnya malam ini ada acara keluarga". Kata melvin.
"Baiklah, terima kasih audah datang tuan". Kata lia.
"Santai saja, tidak usah terlalu formal". Kata arya.
Lalu arya dan melvin pergi dari rumah adel. Sedangkan rico masih di sana menemani para wanita.
"Gue buatin minum dulu ya". Pamit lia.
Ia merasa jadi obat nyamuk jika tetap disana, itu sebabnya ia memilih pergi.
"Lo sendiri tidak pulang?". Tanya flora.
"Tidak, gue akan jagain kalian di sini". Jawab rico.
"Di luar banyak pengawal gue rico, jadi kita aman". Kata flora.
"Terserah, yang jelas gue masih ingin di sini bersama lo". Kata rico.
"Terserah lo gue mau bantun lia dulu". Kata flora bangkit dari duduknya. Tapi tangannya di tahan oleh rico.
"Temenin gue di sini napa, lo itu baru kembali. Tidak rindukah sama gue?". Tanya rico.
"Tidak". Jawab flora singkat.
"Dasar cewek memang tidak peka". Guman rico pelang yang masih di dengar flora meski samar-samar.
"Lo mengatakan sesuatu?". Tanya flora.
"Tidak, ya udah sana kalau mau bantuin lia. Gue mau tidur di sini". Kata rico lalu merebahkan dirinya.
"Iya udah, tidurlah. Gue juga ingin buatkan makan malam". Kata flora.
Lalu flora pergi ke dapur membantu lia menyiapkan minum dan makan malam.
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments