Dokter itupun duduk di sebelah flora.
"Kenalin gue rico, gue dokter umum di sini". Kata dokter tersebut mengulurkan tangannya.
"Flora". Jawab flora singkat sambil membalas uluran tangan rico.
"Nama yang bagus, oh iya kenap lo nangis di sini?". Tanya rico.
Flora hanya menatap rico dengan tatapan yang sulit di artikan. Rico yang mengerti jika flora meragukkannya pun tersenyum.
"Lo tenang saja, gue bukan bermaksut apa-apa kok, jika lo mau cerita silahkan jika tidak juga tidak papa". Kata rico.
Kemudian flora pun menceritakan semuanya ke rico apa yang dialami adel.
"Kasihan juga ya sahabat lo". Kata rico setelah mendengar cerita flora.
"Apalagi gue besok harus kembali ke itali". Kata flora sedih.
"Gimana jika perawatan nyonya dena gue yang ambil alih?". Tawar rico.
"Maksud lo?". Tanya balik flora.
"Ya maksud gue mamah teman lo itu gue yang akan tangani, jadi lo bisa kembali dengan sedikit tenang". Kata rico.
"Dan jika lo mau mulai sekarang kita teman". Lanjutnya.
Flora nampak berpikir, lalu ia menganggukkan kepalanya tanda setuju. Mereka mengobrol hingga sore.
"Gue pamit dulu ya, masih ada janji soalnya sama teman". Kata rico.
"Em, iya gue juga harus pulang". Kata flora.
"Oh iya boleh minta nomor ponsel lo?". Tanya rico.
"Boleh, bentar". Kata flora mengambil sesuatu di dalam tasnya.
"Ini kartu nama gue". Kata flora.
"Thaks, kalau gitu gue permisi dulu, bye". Kata rico lalu beranjak pergi.
Setelah kepergian rico flora masuk ke dalam ruangan nyonya dena untuk berpamitan pada adel. Sedangkan di dalam ruangan adel sedang tertidur di samping brangkar nyonya dena. Flora mendekati adel.
"Mungkin dia kecapekan". Guman flora lalu memegang pundak adel.
Adel yang merasa tidunya terganggu pun mulai menggrejapkan matanya. Saat adel membuka mata ternyata flora ada di sampingnya.
"Gue ganggu tidur lo ya?". Tanya flora.
"Tidak kok, gue kira lo sudah pulang". Jawab adel.
"Tadi gue ngobrol sama teman di luar". Kata flora.
"Oh iya besok gue harus kembali ke itali, jadi mungkin gue tidak bisa temani lo di sini". Lanjutnya.
"Tidak papa, gue tau lo sibuk". Kata adel.
"Dan mulai besok dokter yang menangani tante dena ganti, namanya dokter rico. Dia teman baru gue". Kata flora.
"Terima kasih banyak ya flo, lo udah banyak bantu gue. Gue sendiri tidak tahu bagaimana caranya balas budi ke lo". Kata adel.
"Sans aja, gue ikhlas kok bantuin lo". Kata flora.
Saat mereka sedang asik mengobrol ada yang mengetuk pintu. Setelah di persilahkan masuk ternyata lia yang datang.
"Gue ganggu ya?". Tanya lia.
"Tidak kok li". Kata adel.
"Berhubung lia sudah datang gue pamit dulu ya, harus beres-beres barang". Kata flora.
"Ya, nggak asik lo flo, gue baru datang main tinggal-tinggal aja". Kata lia cemberut.
"Muka udah jelek tidak usah di jelek-jelekin". Canda flora.
"Kampret lu". Kata lia.
"Ya udah gue pulang dulu, jika ada apa-apa jangan lupa kabari gue, bye". Kata flora lalu pergi.
"Ck dasar". Guman lia
"Oh ya del, nih gue bawain makan malam untuk lo". Lanjutnya.
"Buat gue doang?". Tanya adel.
"Ya sama gue juga". Jawab lia.
"Lo tadi dari kantor langsung ke sini?". Tanya adel.
"Iya, kok lo tau?". Tanya balik lia.
"Baju lo belum ganti". Jawab adel.
"Hehe, iya gue lupa". Kata lia.
"Lo udah izin orang tua lo?". Tanya adel.
"Sudah, gue ganti baju bentar ya, dan itu tadi gue juga beliin lo baju ganti". Kata lia.
"Heem, makasih". Kata adel.
Lalu lia menuju kamar mandi untuk berganti baju. Sedangkan di sisi lain arya yang baru saja sampai masion.
"Nanti malam kita langsung bertemu di lokasi saja". Kata arya sebelum turun dari mobil.
"Baik tuan". Kata andra.
Arya pun keluar dari mobil, setelah itu andra langsung tancap gas menuju apartemennya.
"Kak arya tumben jam segini sudah pulang?". Tanya kelyn yang sedang berada di ruang tamu.
"Kakak hanya pulang sebentar, habis ini pergi lagi". Jawab arya dingin lalu pergi menuju kamarnya.
Orang tua arya yang melihat itu hanya bisa menghela nafas.
"Oh iya pah, tadi mamah kan ke cafe depan kantor arya, terus mamah ketemu dengan seorang gadis yang cantik, dan baik hati". Kata mamah gina.
"Mah udahlah, tidak usah jodoh-jodohin kak arya terus". Kata kelyn yang sudah jengah dengan mamahnya.
"Mamah bukan mau menjodohkan kakakmu lagi kelyn, mamah kan hanya menceritakannya pada kalian, jarang-jarang loh ada orang yang mau menolong orang lain tanpa pamrih". Kata mamah gina.
"Maksud mamah?". Tanya tuan addi.
"Iya tadi dia bantu mamah nyebrang, dan dia mamah kasih uang tidak mau". Jawab mamah gina.
"Kenapa mamah tidak suruh supir saja yang menghampiri mamah?". Tanya kelyn.
"Kenapa mamah tidak kepikiran ya". Guman mamah gina.
"Dasar mamah, merepotkan orang lain saja". Kata kelyn lalu ia beranjak pergi ke kamarnya.
Sedangkan arya di kamar sudah siap untuk pergk bertemu dengan teman-temannya. Di sisi lain lebih tepatnya di restoran star. Melvin sudah datang duluan.
"Ck, kebiasaan banget pasti pada telat". Guman melvin saat sampai di ruangan yang sudah di pesan sebelumnya.
Tak selang berapa lama rico datang dengan senyum-senyum seperti orang gila. Melvin yang melihatnya menjadi begidik ngeri.
"Kenapa lo, datang - datang senyum-senyum sendiri kek orang gila". Kata melvin.
"Hais, lo tuh yah. Gue tuh lagi bahagia hari ini". Kata rico.
"Kenapa, menang lotre lo?". Tanya melvin.
"Ck, ini lebih dari menang lotre bro, lo tau. Gue baru saja kenalan sama cewek cantik, baik, dan tidak sombong". Jawab rico dengan berbagai hayalannya.
"Gue kira apa". Kata melvin santai.
"Tidak seru lo mah, oh iya lo udah dari tadi?". Tanya rico.
"Belum lama sih, hanya baru 30 menit yang lalu". Jawab melvin.
"Terus arya bagaimana?". Tanya rico.
"Dari informasi yang gue dapat sih katanya datang dia, lo tahu sendiri kan dia itu tidak betah di rumah". Jawab melvin.
"Benar juga apa kata lo, jika dia di rumah terus pasti tante gina akan temuin dia dengan cabe- cabean anak temennya". Kata rico.
"Tapi gue heran sama si arya, segitu cintanya dia sama callie sampai belum bisa move on sampai sekarang". Kata melvin.
"Gue bukannya belum bisa move on, tapi berjaga-jaga". Suara seseorang mengagetkan mereka.
"Ngagetin aja sih lo ar". Kata rico.
Arya hanya mengangkat bahunya acuh lalu duduk di kursi yang sudah di sediakan.
"Tumben kalian ngajak ketemu, ada apa?". Tanya arya.
"Ck, mau ketemu saja butuh alasan". Kata melvin memutar bola matanya malas.
"Biasa orang sibuk vin, hahaha". Kata rico dengan tertawa garing.
Arya nampak menaikan satu alirnya, ia merasa heran dengan sikap rico yang sedikit cerewet hari ini. Sedangkan melvin agak pendiam.
"Kalian berdua kenapa, yang satu biasanya cerewet jadi pendiam, yang satu biasanya pendiam jadi cerewet. Kalian salah makan kok bisa sampai tertukar begitu". Kata arya.
"Huff, gue lagi galau ar". Kata melvin.
"Galau kenapa?". Tanya arya.
Kemudian melvin menceritakan kejadian di inggris sebelum ia putuskan kembali ke indonesia. Dimana ia memergoki kekasihnya berselingkuh dengan laki-laki lain.
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments