BAB 10

Rico yang mendengar cerita melvin tertawa terbahak-bahak, sedangkan arya hanya tersenyum tipis. Bagaimana tidak seorang melvin yang biasanya menyelingkuhi sekarang di selingkuhi.

"Makannya jangan suka nyelingkuhin kena karma kan lo". Kata rico di sela-sela tawanya.

"****** lo ric, awas aja jika cewek yang sedang lo deketin itu di embat orang lain, gue akan ketawain lo". Kata melvin.

"Memang si rico lagi dekat sama cewek?". Tanya arya.

"Ya begitulah". Jawab melvin.

Lalu mereka berbincang-bincang hingga larut.

Keesokan harinya adel sudah siap untuk berangkat ke kantor. Di satu sisi dia berat meninggalkan mamahnya, tapi di sisi lain dia butuh biaya untuk pengobatan sang mamah.

"Jika lo masih ragu, tidak papa izin saja del". Kata lia.

"Tidak li, jika gue izin lagi bagaimana nanti dengan biaya pengobatan mamah". Kata adel.

"Iya udah, kita berangkat sekarang". Ajak lia lalu adel mengangguk.

"Mah adel pamit dulu, mamah cepat sembuh ya". Pamit adel lalu menciup punggung tangan mamahnya.

Setelah berpamitan adel meninggalkan ruangan sang mamah, tak lupa sebelum sampai kantor adel mampir membeli sarapan dulu. Sesampainya di kantor adel dan lia langsung menuju ruangan masing-masing. Hari ini adel dapat kabar jika arya datang siang.

Jadi adel sedikit agak santai mengerjakan pekerjaannya. Saat adel sedang fokus mengerjakan pekerjaannya ada seseorang yang menghampirinya.

"Permisi nona cantik". Kata pria tersebut dengan genitnya.

"Iya tuan, ada yang bisa saya bantu?". Tanya adel.

"Saya ingin bertemu dengan tuan arya". Kata pria tersebut.

"Maaf tuan, apa sebelumnya tuan sudah buat janji. Karena tuan arya sedang tidak ada dikantor sekarang". Kata adel.

"Kapan beliau datang?". Tanya pria tersebut.

"Mungkin nanti siang tuan". Jawab adel.

"Baiklah, saya akan menunggunya di sini". Kata pria tersebut.

"Apa tidak lebih baik tuan menunggu di ruangan tuan arya saja, saya akan menghubungi tuan arya". Tawar adel.

"Tidak, saya tunggu di sini saja". Kata pria tersebut.

Kemudian adel menghubungi andra. Sedangkan di sisi lain andra sedang bersiap-siap di apartemennya. Saat ia sedang memakai dasinya telfonnya berdering. Andra pun buru-buru mengambil ponselnya, setelah melihat siapa yang menelfon ternyata pihak kantor.

"Hallo". Kata andra saat panggilan sudah tersambung.

"..………………"

"Baiklah saya dan tuan akan segera ke sana". Kata andra lalu mematikan panggilannya.

"Ngapain melvin datang ke kantor, entahlah. Gue harus segera menjemput tuan". Guman andra lalu buru-buru menyelesaikan sesi bersiapnya.

Setelah di rasa semua sudah siap andra segera turun menuju mobilnya, dan melenggah pergi meninggalkan apartemen menuju masion keluarga javas. Jarak antara masion arya dan apartemen andra hanya 30 menit.

Sesampainya di sana andra langsung masuk ke dalam ia turun dari mobil lalu memencet bel, meskipun andra bisa keluar masuk masion arya sesukanya tapi ia tetap mengingat sopan santun. Pelayan membuka pintu dan mendapati andra di depannya.

"Eh tuan andra, silahkan masuk tuan". Kata bibi.

"Tuan arya di rumah kan bi?". Tanya andra.

"Iya tuan, dari tadi pagi tuan belum keluar dari kamarnya, tuan juga melewatkan sarapannya". Kata bibi.

"Oh gitu iya udah makasih bi, saya akan tunggu di sini sampai tuan bangun". Kata andra saat sampai di ruang tamu.

"Baik tuan, kalau begitu bibi permisi dulu". Pamit bibi.

Andra hanya menganggukkan kepalanya lalu duduk di sofa ruang tamu, saat dia sedang sibuk memainkan ponselnya. Kelyn datang.

"Kak andra". Panggil kelyn lalu andra pun menengok dan memasukkan ponselnya ke saku.

"Nona kelyn" kata andra lalu memberi hormat.

"Tidak usah terlalu formal kak, kak andra ke sini pasti mau jemput kak arya ya?". Tanya kelyn.

"Benar nona, ada tamu di kantor yang sedang menunggu tuan". Kata andra.

"Terus kenapa kakak tidak bangunin kak arya?". Tanya kelyn.

"Tidak nona, saya akan menunggu tuan sampai bangun saja". Kata andra.

"Pasti kak andra tidak berani kan, iya udah biar kelyn yang membangunkan kak arya". Kata kelyn lalu pergi menuju kamar arya.

Setelah kelyn pergi nyonya gina datang. Dan menghampiri andra.

"Andra, sejak kapan kamu datang?". Tanya nyonya gina.

"Saya baru saja datang kok nyonya". Jawab andra.

"Terus tadi kelyn mau kemana kok buru-buru?". Tanya nyonya gina.

"Nona bilang akan bangunin tuan nyonya". Jawab andra. Sedangkan nyonya gina hanya menganggukkan kepalanya.

Setelah kurang lebih 40 menit andra turun sudah dengan pakaian rapi, sedangkan kelyn. Entahlah gadis itu setelah membangunkan arya langsung pergi ke kamarnya mungkin.

"Kita berangkat sekarang". Kata arya tanpa menghentikan jalannya.

"Baik tuan, saya permisi dulu nyonya". Kata andra.

Lalu ia mengejar arya yang sudah keluar dari masion, setelah arya masuk ke dalam mobilnya andra mulai melajukana mobilnya.

Sedangkan di sisi lain adel merasa sangat kesal dengan tamu tuan arya, ternyata melvin yang datang ke kantor arya entah apa tujuannya. Adel merasa kesal karena dari tadi melvin selalu menatapnya hingga membuat adel tidak fokus untuk bekerja.

"Tuan bisakah anda tidak menatap saya terus". Kata adel dengan suara kesal.

"Kenapa, saya suka melihat wajah kamu, cantik, adem, dan manis". Begitulah tanggapan melvin.

Mendengar jawaban melvin adel hanya bisa membuang nafasnya kasar.

"Dasar orang gila, ini juga kenapa tuan arya tidak datang-datang, katanya sebentar lagi". Batin adel.

Tanpa memperdulikan orang yang ada di depannya adel mulai mengerjakan pekerjaannya kembali. Baru saja ia mengerjakan beberapa pekerjaan suara arya menghentikannya.

"Untuk apa lo datang kesini?". Tanya suara sesorang.

Adel dan melvin pun menoleh ke arah asal suara.

"Tuan arya". Kata adel memberi hormat.

"Masuk ke ruanganku". Kata arya kepada melvin.

"Dasat tidak bos tidak temannya sama-sama menyebalkan". Gerutu adel yang tidak melihat masih ada andra di sana.

"Nona saya masih di sini". Kata andra mengagetkan adel.

"Mampus gue, kenapa gue tidak menyadari ada orang di sini". Batin adel.

"Hehehe, saya bercanda tuan andra, jangan bilang ke tuan arya ya". Kata adel dengan menunjukkan deretan giginya.

Tanpa memperdulikan ocehan adel andra langsung pergi dari tempat itu. Adel yang merasa di cuekin kembali kesal.

"Dasar pria dingin, datar, dan arogan". Teriak adel merasa sangat kesal.

Andra yang sudah di dalam ruangan arya hanya menggelengkan kepalanya. Sedangkan arya dan melvin yang mendengar teriakan adel mengreyitkan dahinya dan menatap andra. Andra yang paham maksut dari tatapan bosnya pun berkata.

"Tidak ada apa-apa tuan dia hanya kesal karena tuan menyuekinya". Kata andra.

Melvin memandang arya dengan tatapan yang sulit di artikan sedangkan arya yang di tatap seperti itu hanya menaikkan satu alisnya. Bermaksud dia bertanya kenapa.

"Apa lo punya hubungan khusus dengan cewek itu?". Tanya melvin.

"Maksud lo cewek bar-bar itu?". Tanya balik arya.

"Gue tidak ada hubungan apa-apa". Lanjutnya.

"Syukurlah". Kata melvin merasa lega.

Bersambung.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!