"Chris aku rasa ada yang salah denganmu." kata Adelia putus asa.
Dia tidak menemukan alasan lain lagi selain pria itulah yang bermasalah selama ini.
"Apa maksud dari ucapanmu?" tanya Chris kesal.
Adelia menggenggam tangannya dengan erat, kesal dan marah menjadi satu dalam hatinya terhadap Chris.
"Kenapa kau membuatnya menangis?" tanya Adelia kesal.
"Dia yang menangis sendiri, kenapa kau malah menyalahkan aku?" Chris tak kalah kesalnya.
"Aku tinggal sebentar saja kau sudah membuat seorang wanita menangis, pantas saja sampai sekarang kau belum menikah."
"Hei!!!" bentak Chris marah.
Saat mendengar bentakan Chris semua mata yang ada direstoran itu menatap kearah mereka.
"Mr dan nyonya, jangan bertengkar disini. Suami istri bertengkar dirumah saja! Jangan mengganggu ketenangan pengunjung yang lain." kata salah seorang pegawai restoran.
Suami istri?
Adelia bangkit berdiri dan meminta maaf pada pegawai restoran juga orang-orang yang ada disana, dia sungguh jadi tidak enak hati.
Untuk menenangkan hatinya Adelia memesan segelas minuman dingin untuknya, baru kali ini ada klientnya yang menangis gara-gara pria yang dia kenalankan, benar-benar membuatnya tidak mengerti dengan situasi tadi.
Sebelum memulai berbicara Adelia menarik nafasnya dengan panjang, kali ini dia akan berbicara dengan pelan-pelan agar tidak ada yang tersulut emosi diantara mereka berdua.
"Chris, sebelum aku mengenalkan seorang wanita lagi denganmu aku ingin tahu tentang dirimu." ujarnya.
"Apa maksudmu?" Chris menatap wanita itu dengan heran.
Adelia menyeruput minuman dingin yang telah datang dengan cepat.
"Maukah kau kencan denganku?" tanya Adelia tanpa pikir panjang.
Chris begitu kaget mendengarnya begitu pula dengan sekretarisnya Danil yang berada tidak jauh didepannya.
"Apa maksudmu nona Adel?" tanya Chris pura-pura.
"Yah, bagaimana jika kita pacaran, tapi pura-pura."
"Kenapa harus pura-pura?"
"Supaya aku tahu ada apa denganmu! Aku tidak mau hal tadi terjadi lagi karena itu bisa menghancurkan reputasiku jadi pacaranlah denganku tapi pura-pura."
Danil memberikan jempol pada bosnya sebagai isyarat supaya bosnya itu mengiyakan permintaan Adelia, ini kesempatan bagus jadi dia harap bosnya tidak menyia-nyiakannya.
"Tapi aku tidak mau pacaran pura-pura." tolak Chris.
"Kenapa?" tanya Adelia heran.
"Aku ingin memiliki pacar sungguhan, aku ingin membawa pacarku menemui ibuku bukan pacar pura-pura." jelasnya.
"Sebelum itu kau harus pacaran pura-pura denganku, supaya aku tahu wanita seperti apa yang cocok denganmu yang akan menjadi pacar dan menjadi istrimu kelak." kata Adelia meyakinkan.
"Aku menolak, untuk apa menjadi pacar pura-puramu? Hanya membuang waktuku saja."
"Ya Tuhan, bisa sekali ini saja kau bekerja sama denganku? Aku juga tidak mau menjadi pacar pura-puramu, ini semua aku lakukan demi reputasiku." kata Adelia frustasi sambil menyeruput minuman dinginnya kembali.
Chris hanya tersenyum simpul memperhatikan wanita cantik yang duduk didepannya itu, sepertinya ide ini tidaklah buruk.
"Jadi kapan kita akan mulai pacaran?" tanyanya.
"Terserah." jawab Adelia malas.
"Baiklah, mulai hari ini aku akan pacaran denganmu."
"Baguslah, ini juga demi masa depanmu." kata Adelia pula.
Adelia menyambar tasnya dan bangkit berdiri,dia ingin segera pergi dari sana karena dia pikir tidak ada lagi yang perlu dia bahas.
"Mau kemana?" tanya Chris menghentikan niatnya.
"Pulang."
"Tidak bisa, diam disini makan denganku."
"Tidak mau, aku mau pulang." tolak Adelia.
"Hei apa itu sikap seorang pacar?"
"Jika kau tidak mau makan denganku maka aku tidak jadi pacaran denganmu." kata Chris lagi.
Mendengar itu Adelia terduduk kembali, sepertinya dia harus mengikuti perkataan pria itu.
Chris memanggil seorang pegawai restoran dan memesan beberapa makanan dan selama makan mereka mulai kembali berdebat.
"Kau datang naik apa?" tanya Chris.
"Mobil." jawab Adelia singkat
"Aku tahu kau naik mobil, tapi mobil siapa? Mobil pribadi atau taxi!" bentak Chris kesal.
"Mobil pribadi untuk apa membentak seperti itu?" Jawaban Adelia pula.
"Dimana rumahmu?" tanya Chris lagi.
"Untuk apa kau tahu?"
"Jawaban saja!"
"Tebet." jawab Adelia singkat.
Mereka kembali makan dalam diam sedangkan Adelia mengunyah makanannya dengan kesal.
"Berikan kunci mobilmu." pinta Chris.
"Untuk apa?"
"Bisa kau tidak banyak bertanya dan berikan saja?"
Adelia mengeluarkan kunci mobilnya dan dengan cepat Chris menyambar kunci itu dan melemparkannya pada sekretarisnya Danil.
"Hei, kunciku!"
"Aku akan mangantarmu dan Danil yang akan membawa mobilmu." jelas Chris.
"Tidak perlu merepotkanmu."
"Adel, aku sedang berusaha menjadi pacarmu jadi jangan membantah perkataanku dan ikuti saja."
Adelia menatap pria itu dengan heran, tidak begitu terlihat buruk.
Danil segera berlalu pergi setelah mendapat perintah dari bosnya, pria itu pergi membawa mobil Adelia bersamanya.
Setelah selesai makan pasangan yang pacaran dadakan itu segera keluar dari restoran.
Walapun cuma pura-pura tapi tidak ada salahnya Chris mencoba dan selama keluar dari restoran Chris menyambar tangan Adelia dan menggandengnya, Adelia sangat merasa canggung karena ini pertama kalinya seorang laki-laki menggandengnya seperti ini tapi dia diam saja mengikuti langkah Chris.
Dia berharap selama mereka pura-pura pacaran dia bisa tahu, seperti apa wanita yang di inginkan oleh Chris dan ada apa dengan pria aneh itu?
Ketika mereka tiba dimobil, Chris membukakan pintu mobilnya untuk Adelia. Adelia benar-benar heran, apa ini sisi lain dari pria itu jika sudah memiliki pacar?
"Chris."
"Ya?"
"Aku rasa kau tidak terlalu buruk." ujarnya.
"Benarkah?"
"Yah, kau bisa bersikap baik denganku lalu kenapa tidak bisa dengan wanita lain?" tanya Adelia penasaran.
Chris hanya diam saja, menyetir mobilnya dan berkonsentrasi dengan jalanan yang berada didepannya.
"Entahlah, aku juga tidak tahu." jawabnya.
Adelia diam, memandangi jalanan yang dilaluinya. Chris menanyakan alamat rumahnya dan kemudian pria itu diam kembali sampai tiba dirumah Adelia.
"Yang mana rumahmu?" tanyanya.
"Itu yang pagarnya berwarna hitam." Adelia menunjuk kesebuah rumah yang tidak jauh lagi.
Saat tiba didepan rumah Adelia, Chris menghentikan mobilnya.
"Besok aku akan menjemputmu."
"Eh, tidak perlu." tolak Adelia cepat.
"Mobilmu sedang dibawa Danil bukan? Tapi kau tidak perlu kawatir karena dia pasti akan mengantarnya kesini nanti."
"Chris, aku tidak mau merepotkanmu."
"Kau pacarku bukan? Jadi biarkan aku memperlakukanmu seperti pacarku."
Adelia mengangguk dengan pasrah, padahal mereka cuma pacaran pura-pura tapi kenapa Chris begitu serius?
"Terima kasih."
Adelia hendak membuka pintu mobil itu tapi Chris menahan tangannya. Adelia sangat heran tapi tiba-tiba pria itu menarik tangannya dan mengecup dahinya.
Adelia menahan nafasnya dan menatap Chris dengan heran, kenapa Chris menciumnya?
Adelia turun dari mobil Chris dengan penuh dengan tanda tanya, sebenarnya apa yang sedang dipikirkan oleh Chris?
Pria aneh itu tidak menganggap mereka sedang pacaran sungguhan bukan? Dia masih berdiri disana dan melihat kearah mobil Chris sampai mobil itu menghilang dari pandangannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
Diana diana
bulepotan malah seriusan . . ampiuuuun
2024-09-30
0
Aidah Djafar
c bule mau nya pacaran serius lho Del sama kamu😁😍
2023-12-19
0
Alexandra Juliana
Persis seperti bapaknya, semaunya dan tidak pernah mau ada bantahan...😁😁
2022-10-25
0