Adelia keluar dari restorant itu sambil mengerutu, dia berjalan dengan cepat menghampiri mobilnya yang berwarna hitam, membuka pintu mobil itu dan masuk kedalam tanpa melihat lagi.
"Dasar pria tua aneh, memanggilku hanya untuk makan? Apa dia kira aku banyak waktu?" Adelia menggerutu dan mencengkram kemudi mobil dengan erat.
"Hmm!!"
Deheman seorang pria menyadarkannya dari omelannya dan dengan cepat, Adelia memalingkan wajahnya dan melihat datangnya suara. Dia begitu kaget melihat seorang pria tampan sedang berdiri disampingnya dengan kondisi pintu mobil yang sudah dibuka.
"Nona, ada urusan apa kau didalam mobilku?" tanya pria itu.
Mobilku? Adelia masih tidak mengerti maksud dari ucapan pria tampan itu tapai dengan cepat Adelia melihat sekelilingnya dan melihat mobilnya terparkir tidak jauh dari mobil yang dinaikinya.
"Oh my God!"
Setelah menyadarinya, wajah Adelia langsung merah padam karena malu, karena mobil yang sama dan warnanya yang sama pula membuatnya asal masuk saja.
Dan yang paling membuatnya terlihat bodoh adalah dia tidak pernah mengambil kunci untuk membuka mobil itu.
Adelia langsung terseyum dengan perasaan malu yang luar biasa, dengan pelan tapi pasti dia mulai turun dari mobil itu dengan tidak enak hati sedangkan pria itu mulai menyingkir membiarkan Adelia keluar dari mobilnya.
"Ma...maaf, aku salah masuk mobil." katanya dengan tidak enak hati pula.
"Tidak apa-apa, aku tidak keberatan." ujar pria itu sambil tersenyum.
"Sekali lagi aku minta maaf." Adelia segera berlari kearah mobilnya dengan perasaan malu.
Pria itu hanya tersenyum melihat kepergian Adelia dan masih berdiri disamping pintu mobilnya yang masih terbuka, dia masih berdiri disana dan terlihat tak berniat masuk kedalam mobilnya.
Adelia merogoh kunci mobilnya dari dalam tas dan segera membuka pintu mobilnya. Tapi sebelum itu dia memalingkan wajahnya melihat mobil yang dia naiki kembali, tampak pria itu masih melihat kearahnya dengan senyum menghiasi wajahnya.
"Oh semua ini gara-gara pria aneh itu." maki Adelia kesal.
Dengan cepat Adelia masuk kedalam mobilnya, menyalakan mesin dan langsung menginjak gas mobilnya dengan cepat.
Dia sudah sangat tidak sabar untuk pergi dari sana karena malu pada pria itu, baru kali ini dia begitu ceroboh masuk kedalam mobil orang lain. Hal itu tentu membuatnya malu luar biasa, untungnya dia tidak mengenal pria tadi jadi dia tidak perlu khawatir karena dia tidak akan bertemu dengan pria tadi lagi.
Setelah kepergian Adelia, pria tadi masuk kedalam mobilnya dan masih setia melihat kepergian mobil Adelia sampai mobil itu tidak terlihat lagi.
Setelah itu, pria itu segera merogoh ponsel nya dari saku celananya untuk menghubungi seseorang.
"Sean, coba kau tebak siapa yang aku temui barusan."
"Siapa?" tanya Sean pula.
"Aku baru saja bertemu dengan adik kesayanganmu" jawabnya.
Ternyata pria itu adalah Robet teman baik Sean.
Sean selalu menceritakan adik perempuannya kepada Robet, setiap kali mereka bertemu Sean selalu menceritakan adik kesayangannya itu pada Robet.
Karena Sean selalu menceritakan adik perempuannya padanya sampai membuat Robet jatuh hati pada adik sahabatnya itu, walaupun dia belum melihat secara langsung adik sahabatnya itu tapi dia bisa membayangkan bagaimana wajah cantik adik Sean.
Robet semakin penasaran dan sangat ingin bertemu dengan Adelia, dia juga memaksa Sean untuk menunjukan wajah adiknya lewat selembar foto.
Hari ini dia tidak menyangka akan begitu kebetulan bertemu dengan adik kesayangan sahabatnya itu yang selama ini hanya dia dengar dari mulut sahabat baiknya.
Dan pertemuan ini sungguh membuatnya senang, padahal dia mampir untuk makan tapi siapa yang menduga? Mungkin ini hari keberuntungannya.
"Dimana kau bertemu dengannya?"tanya Sean disebrang sana.
"Kebetulan saja, direstoran."
"Bagaimana menurutmu adikku?" tanya Sean lagi.
"Yah, lebih cantik dari pada di foto dan aku sangat ingin bertemu dengannya lagi. Boleh aku pergi ketempatmu sekarang?"
"Tentu saja, aku tunggu!"
Robet mematikan ponselnya dan segera menyalakan mesin mobilnya. Dia akan menuju kantor sahabatnya untuk menanyakan adiknya lebih jauh lagi karena dia ingin bertemu dengan Adelia lagi.
Tidak berapa lama, Robet tiba disebuah gedung pencakar langit yang ada ditengah ibu kota.
Pria itu berjalan dengan gagah dan setiap wanita yang melihatnya tidak akan memalingkan matanya.
Robet masuk kedalam ruangan sahabatnya tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu karena memang sudah terbiasa.
"Hai Sean, apa kabarmu?" tanya nya basa basi..
"Tidak perlu basa basi, kitakan baru bertemu kemarin."bjawab Sean dengan malas.
Tanpa perlu dipersilahkan Robet segera duduk diatas sofa, sedangkan Sean bangkit dari kursinya, menghampiri sahabatnya dan duduk didepannya.
"Jadi bagaimana menurutmu adikku? Cantik bukan?" tanya Sean dengan bangga.
"Cantik, sangat cantik. Aku suka." Robet terlihat sangat bersemangat.
"Kau, dasar! Aku sudah tahu sejak lama kau menyukai adikku."
"Hei, jangan salahkan aku, semua ini karena ulahmum. Setiap kita bertemu kau selalu menceritakannya padaku. Selalu membanggakan adikmu didepanku, apa kau tahu? Tanpa sadar aku jatuh cinta pada adikmu itu sebelum bertemu dengannya."
Sean tertawa, sebenarnya dia sudah tahu semenjak Robet meminta foto adiknya padanya.
"Katakan padaku, bagaimana kalian bisa bertemu?" tanya Sean penasaran.
"Yah, entah apa yang dipikirkan oleh adikmu sampai dia masuk kedalam mobilku." jelasnya.
"Begitu?"
"Yeah."
Sean kembali tertawa, dia tahu betul jika adiknya sedang kesal maka akan kurang fokus dengan apa yang ada didepannya.
"Aku rasa dia sedang kesal dengan seorang pria." katanya.
"Pria?" tanya Robet penasaran.
"Tidak perlu kawatir, pria itu hanya klientnya."
"Klient? Apa pekerjaan adikmu?" tanya Robet penasaran.
"Angel of love!"
"Apa?" Robet tidak percaya mendengarnya.
"Yah, dia bagaikan malaikat cinta yang sibuk menjodohkan orang-orang yang meminta bantuannya."
"Terkadang aku tidak habis pikir apa menyenangkannya jadi makcomblang sepertinya, tapi dia bilang itu hobinya. Membuat orang yang datang padanya menjadi bahagia."
"Tunggu dulu, kenapa bagian ini tidak pernah kau ceritakan padaku?" Robet menyela ucapan Sean dengan cepat.
"Yah, karena kau tidak pernah bertanya." jawabnya.
"Dasar kau, beri tahu aku alamatnya."
"Untuk apa?"
"Tentu saja, untuk meminta bantuan pada malaikat cinta." jawabnya.
"Hei, jangan kau apa-apakan adikku ya." ancam Sean.
"Tenang saja, aku hanya ingin bertemu dan mengenalnya lebih jauh." kata Robet dengan percaya diri.
Ini adalah kesempatan paling bagus untuknya untuk mengenal Adelia lebih jauh karena dia ingin dekat dengan adik sahabatnya itu.
"Sudahlah, nanti kita pergi menemui adikku bersama-sama."
"Benarkah?"
Sean mengangguk dan menuang minuman untuk sahabat baiknya itu, Robet mengambil minuman yang diberikan oleh Sean dengan senyum mengembang diwajahnya.
Dia sungguh tidak sabar menantikan pertemuannya kembali dengan Adelia dan dia berharap mereka bisa dekat satu sama lain.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
Aidah Djafar
waaah kedeluan Robert nih c Chirs dapetin Adelia 🤔😁😂
2023-12-19
0
maya sari
tapi adik nya Sean jdoh nya crish hihi
2023-03-20
1
Alexandra Juliana
Sukurin aja Del...ada yg traktir ko malah kesal... Berawal dr makanan turun ke hati 😁😁
2022-10-25
0