"Bu Adel nya ada?"
Seorang wanita cantik berpakaian seksi berdiri didepan resepsionis dan bertanya pada pegawai yang sedang berada disana.
"Apa anda sudah membuat janji?" tanya pegawai itu.
"Oh belum, tapi katakan padanya, Laura ingin bertemu."
"Baiklah, tunggu sebentar."
Pegawai yang berada disana segera mengangkat telephone yang berada diatas meja untuk menghubungi bosnya.
Tidak berapa lama Laura dipersilahkan masuk kedalam karena Adelia mengiyakan permintaan wanita itu untuk bertemu.
"Ms Laura, apa ada masalah dengan kencanmu kemarin?" tanyanya.
"Yah, begitulah." jawab Laura malas.
"Apa masalahnya, apa pria itu kurang tampan?"
"Bukan, pria itu sangat tampan! Bahkan aku suka dengan sifatnya, tapi sayang hanya ada satu yang kurang."
"Apa itu?" tanya Adelia penasaran.
"Hmmm....Dia kurang hebat diatas ranjang." jelas Laura tanpa malu.
"Hah?" Adelia melongo tidak percaya. Apa Laura benar-benar mencoba pria itu diatas ranjang?
"Jadi, apa kau mau minta diganti?" tanya Adelia kemudian.
"Tentu, aku tidak mau punya suami yang bisa bertahan hanya lima menit saja." jawab Laura.
Lima menit? Adelia ingin tertawa mendengarnya tapi dia tahan, jangan sampai menyinggung klientnya.
Adelia melihat Laura dengan seksama dan pada saat itu tiba-tiba saran kakaknya terngiang dikepalanya.
"Kenapa tidak kau carikan saja seorang perempuan yang sedikit nakal untuk pria aneh ini. Mungkin dia terlalu kaku dan perlu wanita yang bisa menggodanya."
Adelia melihat penampilan Laura kembali, wanita yang cantik dan pakaian super seksi yang dipakainya.
Laura terlihat modis setiap mereka bertemu, dia juga seorang pengusaha. Apa wanita seperti ini yang Chris inginkan? Bisa jadi karena Laura sangat bertolak belakang dengan Ms Joy.
"Kali ini pria tua itu pasti tidak akan menolak lagi." batinnya.
"Ms Laura, aku punya satu. Tapi aku tidak tahu apa kau suka atau tidak?" katanya.
"Apa aku bisa melihat rupanya?" Laura mulai terlihat bersemangat.
"Tentu."
Adelia membuka layar ponselnya dan membuka email disana, setelah menemukan profil Chris, Adelia segera menunjukkan wajah pria itu kepada Laura.
Laura menjilati bibirnya kemudian mengigiti bibirnya dengan gemas saat melihat rupa Chris dari layar ponsel Adelia.
"Oh Tuhan, perfect." pujinya
"Aku sangat suka dengan bule,mereka sangat? Bu Adel tahukan maksudku?" Laura kembali menjilati bibir merahnya.
Adelia hanya mengangguk sambil tersenyum, mana dia tahu maksud dari Laura? Tapi dia tidak perduli dan dia berharap Chris juga suka dengan Laura nantinya.
"Segera pertemukan aku dengannya, aku sudah tidak sabar ingin melihatnya secara langsung! Jika aku berhasil, aku akan membayarmu lima kali lipat." Laura benar-benar bersemangat melihat foto Chris.
"Yes." Sorak Adelia dalam hati. Dia senang bukan karena akan dibayar lima kali lipat, tapi dia senang sudah menemukan wanita yang cocok untuk Chris.
"Tidak perlu kawatir ms Laura, aku akan segera mengatur pertemuanmu dengannya."
Adelia tersenyum manis, kali ini bule aneh ini pasti tidak akan berkutik didepan Laura.
Setelah puas dengan pria yang akan dikenalkan Adelia padanya, Laura segera pergi dari sana, wanita itu keluar dari tempat itu dengan penuh semangat. Dia sudah tidak sabar ingin segera dipertemukan dengan Chris.
Pasti sangat menyenangkan dapat bersama dengan pria itu apalagi menikah dangannya, rasanya Laura semakin tidak sabar.
Senyum Adelia mengembang diwajahnya, untungnya Laura tidak menyukai pria kemarin, jadi dia bisa menjodohkan Laura dengan Chris.
Tadinya dia hampir putus asa mencari seorang wanita yang sedikit nakal seperti saran kakaknya diantara klientnya, tapi dengan kembalinya Laura masalahnya jadi terpecahkan.
Adelia segera mencari nama seseorang dari layar ponselnya, dia ingin menghubungi si bule aneh.
"Oh kebetulan aku ingin menghubungimu." kata Chris disebrang sana.
"Menghubungiku? Ada apa?" tanya Adelia heran.
"Datang kerestoran kemarin, segera! Aku tunggu."
Setelah berkata demikian Chris segera mematikan ponselnya, hal itu benar-benar membuat Adelia heran. Kerestoran, ada apa?
Tapi dia tidak bisa menolak karena Chris adalah klientnya, siapa tahu pria tua itu memanggilnya kesana untuk mengatakan seperti apa tipe perempuan yang di sukainya.
Bukankah dia juga ingin berbicara dengan Chris jika dia akan mengenalkan pria itu kepada Laura dan inilah kesempatannya.
Adelia bangkit dari duduknya dan mengambil tas serta kunci mobilnya, tentu untuk pergi menemui pria aneh itu direstoran.
Sedangkan saat itu direstorant, tampak Chris sudah menunggu Adelia dengan tidak sabar, makanan sudah dia pesan dan sudah terhidang diatas meja.
Dia melakukan itu untuk menebus makanan Adelia yang dia habiskan. Chris melihat jam ditangannya dengan tidak sabar, pada saat itu seorang wanita cantik masuk kedalam restoran.
Chris merapikan dasinya dan memasang wajah kakunya saat wanita cantik itu mulai berjalan kearahnya.
"Maaf tuan Chris, maaf telah membuat anda menunggu." kata Adelia dengan tidak enak hati karena telah membuat pria itu menunggu.
Dia tahu pria aneh itu tidak suka orang yang terlambat jadi dia berusaha bersikap sesopan mungkin agar Chris tidak marah.
Chris hanya diam saja dan melihat penampilan Adelia dengan serius.
Adelia merasa tidak enak diperhatikan seperti itu dan dengan cepat Adelia langsung duduk didepan Chris karena tatapan tajam dari Chris membuatnya sedikit merinding.
"Ada apa tuan Chris memanggilku kemari?" Adelia memecahkan keheningan diantara mereka.
"Makan denganku." jawab pria itu.
Adelia tambah tidak mengerti tapi makanan memang sudah terhidang diatas meja, apa pria itu telah mempersiapkan semuanya sebelum dia tiba?
Chris menyendokkan makanan keatas piring yang ada didepan Adelia tanpa berkata apa-apa, sedangkan Adelia, melihat pria itu penuh dengan tanda tanya.
Selama makan mereka hanya diam saja, Adelia tidak mau bertanya karena tahu pria itu pasti tidak akan suka.
Lebih baik diam dan makan sampai selesai barulah dia bertanya.
Seorang pramusaji datang mengantarkan segelas jus alpukat dan meletakkannya didepan Adelia, Adelia semakin dibuat heran dan tidak mengerti dengan semua ini, apa ada udang dibalik batu?
"Tuan Chris, apa maksudnya ini?"
"Sudah aku bilang jangan panggil tuan!"
"Jadi? Apa aku harus memanggilmu uncle?"
Chris melotot pada Adelia, dia tidak terima dipanggil Uncle oleh gadis itu.
"Apa kau keponakanku?" tanyanya dengan kesal.
"Bukan!"
"Ya sudah, awas kalau berani memanggilku uncle." ancamnya
"Hmm...Chris, kapan kau punya waktu?"
"Kenapa?"
"Yah, aku sudah menemukan seseorang yang mungkin cocok denganmu."
Chris meletakkan kembali gelas yang dipegangnya keatas meja.
"Nanti." jawabnya malas.
Adelia hanya tersenyum padanya dan menyeruput jus alpukatnya, dia tidak tahu nantinya kapan tapi dia tidak mau bertanya lagi.
"Kalau begitu kenapa memintaku datang kesini?"
Chris hanya melirik kearah Adelia dan melihatnya dengan malas.
"Untuk makan!" jawabnya singkat.
"Oh kalau begitu terima kasih atas makanan nya, jika tidak ada hal penting aku harus pergi."
Adelia segera bangkit berdiri, dia harus segera pergi dari sana karena sedang banyak pekerjaan.
"Apa perlu aku antar?"
Adelia menghetikan langkahnya dan menatap Chris dengan penuh tanda tanya, ada apa dengan pria ini?
"Tidak perlu, aku datang dengan mobilku. Terima kasih dengan niat baikmu." tolaknya dengan sopan dan setelah berkata demikian Adelia segera pamit dan pergi dari tempat itu.
Chris hanya diam disana sambil menatap kepergian Adelia, entah mengapa dia melakukan hal seperti ini dan dia sendiri tidak mengerti.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
Diana diana
terjerat sendiri sama Mak comblang
2024-09-30
1
Aidah Djafar
mulai naksir lah Lo namanya itu Chris 🤦😁😂
2023-12-19
0
Alexandra Juliana
Dan perempuan yg seperti itu mungkin nanti akan jadi jodohmu Sean 🤭🤭
2022-10-25
1