Saat itu Laura melemparkan segala sesuatu yang dia jumpai didekatnya. wanita itu mengumpat marah dan melemparkan vas bunga yang ada didekatnya hingga hancur berantakan diatas lantai.
"Dasar pria tidak tahu diri, beraninya meninggalkanku!!!" makinya.
Laura sangat marah karena Chris meninggalkan dirinya begitu saja saat direstorant. bahkan dia melihat pria itu pergi dengan Adelia.
Dia melihatnya, saat Chris menarik tangan Adelia keluar dari restorant itu. Dia sangat marah dan malu karena baru kali ini ada yang memperlakukannya seperti itu.
Beraninya Chris dan Adelia mempermalukan dirinya? Laura jadi ingin tahu apa maksud Adelia melakukan hal itu.
"Bu Adel, apa maksudnya ini?!" makinya.
Laura menyambar ponselnya untuk menghubungi Adelia tapi sudah beberapa kali dia mencoba dan tidak dijawab sama sekali. Dia begitu kesal dan membanting ponselnya diatas lantai tapi dia tidak kehabisan akal.
Dengan cepat Laura meraih tas dan kunci mobilnya, dia ingin menemui pemilik biro jodoh itu untuk meminta penjelasan.
Saat tiba disana, diruko dua lantai, Laura segera memarkirkan mobilnya dan berjalan dengan cepat. Wanita itu tampak marah dan menggebrak meja resepsionis yang ada didepannya.
"Mana bu Adel?" tanyanya dengan nada tinggi.
Resepsionis disana begitu kaget dibuatnya dan bangkit berdiri.
"Maaf nona, bu Adel belum kembali." jelasnya.
"Apa?"
Ini sudah dua jam berlalu sejak Chris membawa Adelia keluar dari restorant itu, apa yang mereka lakukan selama dua jam?
Wajah Laura merah padam saat memikirkan apa yang dilakukan oleh pria dan wanita jika sedang berduaan dan hal itu semakin membuatnya marah.
"Hubungi bu adel, beri tahu jika aku mau complain!" katanya kesal.
Resepsionis itu mengangguk dan segera meraih ponselnya untuk menghubungi atasannya.
Tapi percuma, ponsel Adelia hanya berbunyi tanpa ada yang menjawab. Ya jelas saja, saat itu tas Adelia yang tertinggal direstoran dibawa oleh kakaknya Sean.
Sedangkan saat itu Adelia, setelah keluar dari apartemen Chris, dengan terpaksa Adelia menaiki bus kota untuk tiba ditempatnya.
Adelia lebih memilih kembali kekantornya karena lebih dekat dari apartemen Chris.
Dia tidak punya pilihan setidaknya disana ada mobilnya dan untungnya kunci mobilnya dia letakkan diatas meja sehingga nanti dia bisa mencari kakaknya untuk mengambil tasnya karena dia tahu tasnya pasti dibawa oleh kakaknya.
Tidak hanya itu, karena belum pernah naik angkutan umum selain taxi, dia harus bertanya pada orang-orang yang ada, kendaraan mana yang harus dia naiki untuk sampai ketempatnya?
Dengan uang seratus ribu ditangannya membuat Adelia was-was, apakah uang itu cukup untuk sampai kekantornya?
Dengan memendam kekesalan dihati Adelia menaiki bus kota satu ke bus kota lainnya, dia sangat marah karena Chris memciumnya seenaknya dan tidak hanya itu, semua yang dia alami saat ini gara-gara Bule aneh itu.
Dan uang seratus ribu itu? Sungguh pria yang perhitungan!
Setelah satu jam tiga kali mengganti angkutan umum, akhirnya Adelia tiba dikantornya. Badannya sudah bau dan lengket karena harus berdesak-desakan dengan penumpang lain selama didalam bus.
Dengan cepat Adelia masuk kedalam kantornya, dia sudah tidak sabar ingin cepat-cepat pulang kerumahnya untuk mandi.
"Bu Adel!" panggilan seorang wanita menghentikan langkahnya.
Adelia memutar langkahnya dan tampak Laura sedang menatapnya penuh dengan amarah.
"Ms Laura, ada apa mencariku?"
"Jangan basa basi, apa maksud bu Adel pergi bersama dengan Chris tadi?" tanyanya.
"Apa?"
"Jangan pura-pura bodoh!" Laura mulai marah.
"Ms Laura, jangan salah paham. Aku juga tidak tahu kenapa tiba-tiba Chris menarik tanganku dan membawaku."
"Jangan bohong kau!!" kata Laura tidak percaya.
"Ms Laura, aku tidak membohongimu. Tuan Chris menolak dijodohkan denganmu dan minta diganti dengan yang lain jadi aku akan segera mencari ganti secepatnya untuk Ms Laura."
"Tidak, aku sudah membayarmu lima kali lipat dan aku tidak mau dengan yang lain selain dengan pria itu!" teriak Laura kesal.
Dalam sekejap para karyawan Adelia berkumpul dan menonton apa yang terjadi disana, sedangkan Adelia memutar bola matanya malas.
"Maaf Ms Laura, aku akan mengembalikan uangmu secepatnya dan aku akan segera mencarikan pria lain untukmu."
"Pokoknya aku tidak terima!" Laura masih dengan pendiriannya.
"Mohon Ms Laura mengerti, aku harus menghormati keputusan setiap klientku. Jika ada salah satu yang tidak suka maka aku terpaksa mencarikan gantinya sampai kedua belah pihak saling menyukai sehingga tidak ada yang dirugikan sama sekali."
"Seharusnya Ms Laura tahu itu semua adalah persyaratan saat Ms mendaftarakan diri dan meminta bantuanku." jelas Adelia panjang lebar.
"Ok Fine. Kau tidak perlu mengembalikan uangku, itu memang bayaran untukmu. Tapi? Laura menatap Adelia dengan tajam.
"Aku tidak perlu bantuanmu lagi, aku akan berusaha sendiri mendapatkan pria itu walaupun kau berusaha mengenalkannya dengan wanita lain." ujar Laura lagi.
"Terima kasih atas pengertian Ms Laura, aku tidak akan melarang dan semoga berhasil mendapatkannya."
"Tentu saja, jangan panggil aku Laura Malik jika tidak bisa menaklukkan si bule itu!" kata Laura percaya diri.
"Semoga sukses." tutur Adelia sambil tersenyum dengan manis.
"Mau mendapatkan Chris? Silahkan saja dan semoga berhasil dan semoga kau juga tahan dengan sifatnya." kata Adelia dalam hati.
Dia berharap Laura bisa mendapatkan Chris dengan begitu dia tidak perlu berurusan dengan pria menyebalkan seperti Chris.
Laura mendengus kesal dan segera berjalan keluar dari kantor Adelia dan dengan cepat wanita itu naik kemobil sportnya dan menginjak gasnya dalam-dalam meninggalkan tempat itu.
Adelia hanya menggeleng melihat kepergian wanita cantik itu, Chris yang menariknya dengan paksa tapi dia yang harus menerima kemarahan dari Laura.
"Sungguh hari yang sial! Ini semua karena ulah pria aneh itu!" maki Adelia dalam hati.
"Bu Adel, apa yang terjadi?" tanya asistennya Rani.
"Tidak apa-apa, Ms Laura hanya salah paham." jelasnya.
"Apa kita harus mencarikan pria lagi untuk Ms Laura?"
"Tidak perlu, dia bilang akan berusaha sendiri. Jadi kita tidak perlu ikut campur lagi."
"Baguslah, aku senang mendengarnya." tutur asisten pribadinya
"Tapi bisakah kau carikan yang lain untuk Mr Chris?"
"Tentu bu, akan segera aku lakukan."
"Terima kasih."
Rani segera kembali kemejanya untuk melakukan perintah dari bosnya sedangkan Adelia membubarkan para karyawannya, setelah itu dia masuk kedalam ruangannya untuk mengambil kunci mobilnya.
Tidak lama kemudian Adelia kembali keluar dengan kunci mobil ditangannya, dia sudah tidak sabar ingin pulang untuk mandi.
Tapi sebelum itu, dia harus mencari kakaknya terlebih dahulu untuk mengambil tasnya. Bukan saja dia butuh ponselnya tapi kunci rumahnya ada didalam tasnya.
Jika tidak ada kunci rumahnya bagaimana dia bisa masuk kedalam rumahnya nanti? Adelia mengendarai mobilnya dengan cepat untuk menuju keperusahaan kakaknya, dia tahu pria itu pasti ada disana.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
Aidah Djafar
Robert cuco tuh sama Laura 🤔
yg satu play boy yg satu agresif wkwkwkwk
2023-12-19
0
Aidah Djafar
c ribeet aj tuh yg ply boy cuco sama c Laura yg agresif
2023-12-19
0
Prapti Prety
naik taxi nya kan bisa di byr pas samp tujuan,trus kok g telp kakaknya lewat telp kantornya?semangat thor👍
2021-09-26
0