Seorang pria tampan sedang menghela nafasnya dengan berat didalam ruangan tempatnya bekerja.
Pria keturunan inggris itu sedang menjawab panggilan dari ibunya yang berada di Inggris.
"Chris, kapan kau akan menikah?" tanya ibunya dari sebrang sana.
"Mom, kenapa kau menanyakan ini terus menerus?" jawab pria itu.
Chris Davino, sudah berusia tiga puluh lima tahun, tidak berniat mendekati wanita manapun karena masa lalunya.
Dia putra dari Kevin Davino dan Claudia Renata. Chris memiliki seorang adik perempuan yang tinggal di Inggris dengan kedua orang tuanya sedangkan dia memilih menetap di Indonesia sejak putus dari pacarnya dan melanjutkan usaha ayahnya yang ada di Indonesia.
Pria ini lebih memilih menutup diri saat ditinggalkan oleh pacarnya beberapa tahun lalu, sebab itulah sampai sekarang dia enggan berhubungan lagi dengan seorang wanita.
Walaupun dia kaya, tidak ada wanita yang mau dengannya karena dia terkenal kaku dan arogan. Secara kebetulan dia juga tidak butuh tapi ibunya selalu mendesaknya untuk menikah apalagi usianya sudah matang untuk menikah.
Setiap kali dia mencoba berhubungan dengan wanita, maka tidak akan lama karena tidak ada yang tahan dengannya.
Chris merapikan rambutnya, lelah selalu ditanya hal yang sama oleh ibunya. Apa pernikahan itu sangat penting? Dia tahu jika dia putra tunggal dan harus memberikan seorang pewaris untuk mewariskan semua usahanya nanti, tapi apa ada wanita yang mau dan tahan dengannya?
"Sayang, cobalah berubah, ibu rasa akan ada wanita yang mau denganmu seperti mantan pacarmu dulu." kata ibunya lagi.
"Mom, aku tidak ingin menikah, aku bisa sendiri." jawabnya
"Chris jangan berkata seperti itu, cobalah buka hatimu dan lupakan mantan pacarmu itu. Ini sudah lama berlalu tapi kau masih saja menutup hatimu dan tidak mau mencoba mendekati wanita lainnya,mommy harap kau mengubah sifatmu yang arogan itu." kata ibunya lagi.
"Oke fine! Aku akan mencobanya." jawabnya putus asa.
"Itu bagus, ibu tunggu kabar baik darimu."
Setelah berkata demikian Ibunya segera mematikan ponselnya.
Chris meletakkan ponselnya diatas meja dan kembali menarik nafasnya dengan berat. Dia sudah berusaha mencoba, tapi dia benar-benar tidak bisa merubah sifatnya.
Yang dia inginkan adalah wanita yang bisa menerima dirinya apa adanya seperti mantan pacarmya dulu.
Chris meraih telephone yang berada diatas meja untuk menghubungi sekretarisnya Danil.
"Danil, segera keruanganku." perintahnya.
Tidak berapa lama Danil masuk kedalam ruangannya.
"Ada perlu apa sir?" tanya sekertarisnya itu.
"Daniel, apa kau sudah punya pacar?" tanyanya.
Danil tidak menjawab, ada apa bosnya menanyakan hal ini padanya?
"Maaf sir, saya tidak punya pacar tapi saya sudah punya istri." jawabnya.
"Oh.." Chris hanya mengatakan itu.
"Bagaimana kau bertemu dengan istrimu?" tanya Chris lagi.
Danil benar-benar heran sekarang, ada apa dengan bosnya?
"Aku mengenal istriku sejak kami kuliah dan..?"
Danil menghentikan ucapannya
"Lanjutkan, aku akan mendengarkannya." perintah Chris dengan cepat.
Dengan penuh tanda tanya Danil menceritakan kisah perjalanan cintanya dengan istrinya, dia tidak tahu kenapa bosnya itu ingin tahu kisah cintanya tapi dia hanya bisa mengikuti permintaan dari bosnya.
Chris hanya mendengarkan cerita sekretarisnya itu sampai selesai dengan serius.
"Katakan padaku, bagaimana kau memperlakukan pacar hhmmm...istrimu waktu kalian pacaran." tanyanya.
Danil menggaruk kepalanya yang tidak gatal, canggung menjawab pertanyaan bosnya.
"Sir, kami seperti pasangan biasa. Pergi makan, nonton, jalan-jalan dan aku memberikan hadiah untuk menyenangkan hatinya." jawab Danil.
"Apa para wanita itu perlu hadiah?" tanya Chris penasaran.
"Tentu sir, mereka tidak hanya perlu hadiah, mereka juga perlu perhatian. Tidak perlu hadiah yang mahal, seikat bungapun jadi apalagi bunga deposito." jelas Danil bercanda.
"Uang maksudmu?" tanyanya.
"Benar, tapi bukan uang yang terpenting untuk mereka, yang penting cinta dan kita harus selalu menemani mereka, memuji mereka dan meluangkan waktu untuk menemani mereka." jelas Danil lagi.
Chris memijit pelipisnya, dia paling tidak bisa memberikan pujian pada wanita dan itu adalah hal terberat yang harus dia lakukan.
"Apa kau bisa mencarikanku seorang wanita yang tidak butuh semua itu?" tanyanya.
Danil melongo, mana ada?
"Uang dan hadiah bisa aku berikan. Tapi pujian?" Chris menghela nafasnya dengan berat.
"Lebih baik aku pergi menyelam kedalam laut!" katanya putus asa.
"Maaf sir, aku tidak bisa. Tapi kenapa anda tidak meminta bantuan pada sebuah biro jodoh saja?"
"Biro Jodoh? Memangnya ada yang seperti itu?" tanyanya Chris penasaran.
"Tentu sir, biro jodoh ini sudah terkenal.akurat mencarikan pasangan dan dijamin berhasil."
"Kau tahu dari mana?"
"Teman-temanku banyak yang memakai jasa biro jodoh ini. Walaupun tampak konyol tapi pemilik biro jodoh ini sangat teliti memilih pasangan bagi yang meminta bantuannya." jelas Danil
"Dan sudah banyak pasangan yang meminta bantuan biro jodoh ini berakhir dipelaminan."
"Apa kalian tidak malu menggunakan jasa ini?" tanya Chris lagi.
"Dari yang aku dengar sejauh ini,teman-temanku sangat puas. tidak saja kita bisa mengutarakan pasangan yang kita inginkan, kita juga akan berkencan dengan pasangan yang telah dipilih oleh pemilik biro jodoh untuk kita."
"Tapi jika kita tidak cocok dengan pilihan pertama, kita bisa meminta ganti dengan yang lain, kita bisa berkencan sampai kita bisa mendapatkan pendamping yang kita inginkan." jelas Danil panjang lebar
"Dari mana kau tahu semua ini?" Chris menatap sekertarisnya curiga.
"Tentu dari teman-temanku sir." Jawab Danil.
Chris menatap Danil dengan tajam dan mulai mempertimbangkan saran sekretarisnya. Apa sebaiknya dia meminta bantuan biro jodoh itu?
"Dimana alamatnya?" tanyanya.
"Apa anda ingin mencoba?" tanya Danil penasaran.
"Yah...tidak ada salahnya. Aku pusing mendengar permintaan ibuku terus. Mungkin aku bisa menemukan seseorang melalui biro jodoh itu." ujarnya.
"Anda tidak perlu pergi kesana sir, cukup daftar lewat internet, anda bisa mengirimkan data diri tentang diri anda pada mereka."
"Kau tahu banyak ya! "
"Teman-temanku banyak yang jomblo dan tidak punya waktu untuk mencari pasangan. Dengan adanya biro jodoh ini, tentu mereka sangat membantu dan aku sudah banyak mendengar cerita dari mereka."
Chris menarik nafasnya dengan berat, sepertinya tidak ada salahnya mencoba, mungkin dengan ini dia bisa melupakan masa lalunya.
"Danil, kirimkan data diriku pada biro jodoh ini dan ingat, masalah ini cuma kau dan aku yang tahu! Jika sampai ada yang tahu selain kita, maka siap-siap menerima akibatnya." ancamnya.
"Siap bos, rahasia aman bersamaku dan akan segera aku kirimkan data pribadimu." jawab Danil dengan sigap.
Christ mengangguk dan setelah itu, Danil keluar dari sana untuk melaksanakan perintah bosnya.
Setelah kepergian Danil, Chris memutar kursinya dan tampak berpikir, biro jodoh? Apa jaman sekarang masih ada yang seperti ini?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
Diana diana
biro jodoh emank sangat membantu bagi para workaholik . .
2024-09-29
0
Aidah Djafar
cari jodoh di biro.jodoh 😁
2023-12-18
0
Alexandra Juliana
Bapaknya dingin, kaku ditambah pakdenya juga sama malah lebih dingin mengalahkan kulkas 2 pintu otomatis anak dan keponakan juga ikutan dingin..😁😁
2022-10-25
1