Shin yang bersiaga di tempatnya terkejut melihat monster yang perlahan keluar dari dalam kegelapan,
Shin tak mengira lawan pertama yang akan dia hadapi adalah hellhound dari hutan Shanva,
Hal ini jelas mengingatkan Shin ketika dia juga hampir mati ketika pertama kali dikejar oleh hellhound di hutan Shanva,
Namun anehnya hellhound yang di hadapi Shin sekarang berbeda dengan yang ada di hutan Shanva, bentuk dan posturnya sangat mirip, yang membedakan mereka hanyalah warna,
Jika hellhound di hutan Shanva berwarna merah gelap, hellhound dalam Colosseum berwarna hitam pekat, Hellhound itu mulai berjalan keluar,
Matanya yang menatap Shin membuat Shin melihat kegelapan tanpa dasar, seolah jurang tanpa kedalaman.
Hellhound tersebut berjalan mendekat namun dia juga menjaga jarak sekitar 10 meter dari Shin, Hellhound itu tak menyerang hanya mengitari Colosseum sembari menatap Shin tajam.
Shin pun mengunakan skill Eve Eyes untuk melihat status personal monster dihadapannya.
[Hellhound] [C]
Ras : Monster
Level : 30
Str : ?
Agi : ?
Def : ?
Int : ?
Keterangan
??
'Apa apaan statusnya! kesampingkan levelnya bahkan aku tak bisa melihat statusnya dengan jelas.' pikir Shin.
Meskipun Shin merasa kesal tak ada pilihan selain bertarung, dalam keadaan ini Shin terasa sangat terdesak.
Monster yang memiliki level 2x lebih tinggi, Store yang terkunci!
Membuat Shin tak bisa gegabah dalam melakukan pergerakan.
Namun melihat hellhound yang terus berjalan mengitari colosseum dipinggir arena membuat Shin semakin cemas, Bagaimana tidak!
Hellhound itu terus menatap Shin seolah memiliki kecerdasan dan menunggu kesempatan Shin lengah, Shin yang waspada hanya bisa terus menggunakan matanya untuk mengikuti pergerakan sang hellhound.
Tapi jika terus begitu, pertarungan hanya akan membuang waktu, Dengan penuh keyakinan Shin mulai bergerak maju,
Dengan cepat Shin melesat sambil menghunuskan pedang kearah sang hellhound yang terus mengawasinya,
"Swingg~~"
"Bam~~"
Debu mengepul akibat serangan Shin, namun Shin tak merasakan pedangnya menembus daging sang hellhound, terlebih lagi Shin hanya merasakan pedangnya hanya menancap di tanah.
"Ckk~" Shin mendecakkan lidah karena tahu serangannya gagal, dalam kondisi hellhound yang telah hilang dari pandangannya,
Shin mengaktifkan sense miliknya, berkat itu dengan cepat Shin bisa menyadari keberadaan sang hellhound yang sudah ada dibelakangnya,
"Rarr~~" Sang hellhound berusaha mencabik leher belakang Shin dengan gigi tajamnya,
Shin dengan cepat menarik pedangnya dari tanah, dia berbalik dan menghalangi gigi sang hellhound yang ingin mencabik lehernya dengan pedang ditangannya.
Tak di sangka sangka tubuh Shin yang kuat sampai terdorong kebelakang akibat menahan gigitan sang hellhound,
'Ini berbeda! sudah jelas sangat berbeda, kekuatannya melebihi hellhound dari hutan shanva bahkan kekuatan dan kecepatan ku bisa menyamai hellhound hutan Shanva dalam mode berseker.' pikir shin
Shin berfikir harus membunuh monster dihadapannya dengan cepat sebelum monster itu memasuki mode berseker,
Dengan kekuatan yang Shin miliki, dia memutar gagang pedangnya, membuat bilah pedang yang tajam mengarah ke rongga leher sang hellhound,
Setelah itu Shin menarik sekuat tenaga pedangnya kearah rongga dalam sang hellhound, Tak lupa Shin juga menahan tumpuan kakinya dengan kuat untuk menambah daya serang pedang yang menembus tenggorokan sang hellhound.
"Sraaaashhht~~"
Seketika pedang Shin menembus hingga belakang leher sang hellhound, membuat kepala monster dihadapannya terbelah di bagian atas,
Shin merasa aneh karena sama sekali tak melihat darah yang berhamburan dari kejadian tersebut.
Tak pikir panjang Shin merasa lega pertarungan pertamanya berakhir, kini dia mulai mengatur nafas karena kelelahan,
Hanya dengan satu pertarungan tubuhnya terasa berat, seolah pertarungan yang dia lakukan tak cocok dengan tubuh kecilnya,
Disela Shin mengatur nafas, terlihat tubuh sang anjing yang telah mati kini berubah menjadi butiran debu, layaknya kapas yang terkena api.
Menghilang begitu saja tanpa jejak.
'Tubuh hellhound itu tak lebih besar dariku, tapi kekuatannya melebihi dari apa yang kubayangkan, aku beruntung bisa mengalahkannya dengan cepat, jika dia sampai memasuki mode berseker aku jelas akan mati.' pikir Shin yang kini merasa lega atas kemenangannya.
[Ting]
[Pertarungan Pertama Selesai]
[Pertarungan ke 2 di mulai dalam 10 detik]
"Berapa pertarungan yang harus aku lalui?" keluh Shin pada sistem namun sistem terus mengabaikan perkataannya.
Setelah 10 detik berlalu dengan cepat, gerbang jeruji yang tertutup tempat hellhound sebelumnya muncul, kini naik kembali menampilkan sosok yang besarnya 2x pria dewasa.
"Apakah itu iblis?" ucap Shin melihat sosok dari kegelapan yang perlahan mulai terlihat jelas.
Kapak besar dengan dua bilah, tanduk yang menonjol keatas, Serta badannya yang besar membuat Shin terbelalak melihat monster yang muncul dihadapannya.
[Minotaurus] [B]
Ras : Monster
Level : 40
Str : ?
Agi : ?
Def : ?
Int : ?
Keterangan.
??
"Kumohon ampuni aku." keluh Shin yang berusaha bangkit dari duduknya,
Shin tak ada pilihan selain melawan, Shin tak tahu resikonya jika dia kalah, benar benar mati atau dikirim kembali,
Akan bagus jika dikirim kembali tapi jika dia benar benar mati itu bukan sebuah pilihan, pada akhirnya Shin hanya bisa berusaha untuk bertarung sekuat apapun lawannya.
Shin pernah melihat monster itu di perbatasan area C menuju B, Waktu itu Shin bisa tahu betapa kuatnya minotaurus di hutan Shanva,
Tiga hellhound melawan satu minotaurus dan sang minotaurus menang telak dengan sedikit luka,
Hellhound dalam Colosseum saja lebih kuat dari pada hellhound hutan Shanva, bagaimana kuatnya minotaurus yang ada di hadapan Shin sekarang?
'Aku tak menyangka aku akan melawan minotaurus ini.' pikir shin
Shin berdiri tegak dari Posisi condongnya untuk melepas lelah melawan hellhound sebelumnya, Shin bersiap melawan monster yang berjalan mendekat kearahnya,
'Ini terasa sangat sulit ketika sistem perdagangan terkunci! bukankah sebelum sistem bilang aku akan mendapat pemulihan ketika pertandingan selesai? tapi kenapa aku tak mendapatkannya?' pikir shin
Meski begitu Shin harus tetap menang tak peduli pemulihan itu ada tidak, jika hanya menunggu pemulihan sistem yang tidak jelas kapan datang, Shin hanya akan mati tanpa perlawanan.
Shin berdiri tegak sembari menggenggam erat pedang hitam ditangannya, bersiap menahan serangan minotaurus yang berlari kearahnya sambil mengayunkan kapaknya,
"Tang,, Bang~"
Kekuatan serangan minotaurus itu tak bisa dipercaya, bahkan status Shin tak berguna untuk mengimbangi kekuatan minotaurus tersebut,
Shin kalah dalam adu kekuatan terpental dari tempatnya berdiri,
"Khhuaakkh~~" keluh Shin batuk darah karena kerasnya tubuh shin menabrak dinding batu Colosseum,
"Uhukk~~ Uhukk~~" 'Ini sakit sekali! seakan semua tulang dalam tubuhku patah.' pikir Shin di sela batuk darahnya,
Shin melirik sang minotaurus yang menghajarnya, bisa terlihat sang minotaurus menghembus nafas keras hingga keluar asap dari hidungnya, menunjukkan bahwa sang minotaurus bangga bisa merobohkan Shin hanya dengan sekali serang,
Shin yang sudah terluka mencoba bangkit dengan menopang tubuh kecilnya dengan kedua tangan, sambil menggenggam erat pedang ditangannya karena rasa kesal yang menghampiri dirinya,
"Tenanglah." ucap Shin meredam amarahnya,
Shin mulai mengatur nafas yang tak beraturan karena rasa sakit yang dia rasakan dalam tubuhnya,
Sang minotaurus yang merasa bangga akan dirinya kini berjalan mendekat ke arah Shin, secara perlahan dia berjalan lalu berlari sambil mengayunkan kapaknya kembali,
"Bang~~"
Sebelum kapak itu mengenai shin yang sedang mengatur nafas, Shin menghindar dengan kecepatan yang di mampu lakukan,
'Minotaurus ini memang sangat kuat, tapi dia lamban pergerakannya tak secepat hellhound yang pertama kali ku lawan.' pikir Shin
Shin bergerak cepat untuk menyerang sang minotaurus dengan kecepatan yang sama saat dia menghindar,
Shin mengincar leher sang minotaurus untuk ditebas, namun sebelum pedang Shin menyentuh leher sang minotaurus pedang itu terhalang oleh kapak besar milik minotaurus.
"Tangg~~"
'Ck~~ Meski dia lambat kekuatan dan refleknya bagus.' pikir Shin
Serangan Shin yang gagal membuat Shin menekan pedang untuk mendorong tubuhnya kebelakang, Itu Shin lakukan agar Shin tak terhempas oleh kekuatan sang minotaurus yang menangkis serangannya,
"Apa yang harus kulakukan?" keluh Shin,
Dalam kekuatan Shin kalah, jadi dia hanya bisa mengandalkan kecepatan dalam bergerak, tapi jika Shin menyerang dengan kecepatan seperti sebelumnya maka itu percuma karena sang minotaurus memiliki reflek yang bagus,
'Harus lebih cepat,' pikir secara terus menerus
Shin mulai bergerak mendorong batas di tubuhnya untuk bergerak lebih cepat dan lebih cepat, mengunakan setiap otot yang dia miliki untuk melancarkan serangan pada sang minotaurus.
"Sreett~" Serangan pertama Shin melukai sang minotaurus,
[Paralyze aktif x1]
[Paralyze tidak bekerja]
"Ck~ aku tak mengira tubuhnya akan melawan efek pedangku." keluh Shin,
Dalam serangan Shin yang cepat, Shin terus melukai tubuh sang minotaurus sambil terus menunggu celah untuk melancarkan serangan fatal.
"Slash Slash"
[Paralyze aktif x1 -- x2 -- x3]
"Bagaimana dengan itu." ucap Shin sambil terus mendaratkan sedikit luka di tubuh sang minotaurus,
Shin tak melihat notif panel penolakan, sehingga Shin mempercepat serangannya untuk menambah dosis racun pada tubuh sang minotaurus,
"Uhukk~" Shin batuk darah kembali karena sedari tadi dia terus memaksakan diri untuk bergerak cepat,
"Sial! Tubuhku semakin terasa sakit." keluh Shin yang berhenti menyerang,
Melihat Shin berhenti menyerang, Sang minotaurus tak menyia-nyiakan kesempatan tersebut, dia berlari kearah Shin sambil mengarahkan kapaknya untuk memenggal kepala Shin,
"Jangan bercanda, Aku tidak mau mati lagi." keluh Shin yang tak bisa bergerak.
'Apa yang harus kulakukan? apa yang harus kulakukan? apa yang harus kulakukan?'
Shin terus memutar otak karena rasa gelisah akan kematian, disaat sang minotaurus mulai mengayun kapaknya, Shin teringat keluarganya di bumi kembali,
"Shin." ucap ibu dan ayah Shin memanggilnya,
"Kakak ayo pulang." "Kakak ayo bermain." " Kakak Kakak"
Shin mengingat ibu ayah serta adiknya memanggil namanya, Ingatan ketika adiknya selalu mengajaknya bermain terus menghiasi bayangannya,
'Ahh~ bahkan aku tak bisa memberikan mereka sedikit kebahagiaan.' keluh Shin dalam pikirannya,
Tubuh Shin sudah tak mampu lagi bergerak cepat untuk menghindari serangan minotaurus yang datang, pada akhirnya Shin pun hanya bisa memejamkan mata untuk menerima kematian keduanya.
"KEMBALILAH, Apa kau akan meninggalkanku?"
Teriakkan Yuki dalam otak Shin untuk membuka mata, Menghentikan waktu disekitar Shin berada,
"Hah~ dari semua orang yang kukenal, kenapa gadis kecil yang kukenal bisa membuatku begini." keluh Shin
Waktu yang terhenti membuat Shin menggenggam erat pedang ditangannya,
"Slash~~" Shin mengayunkan pedang itu untuk memotong tangan minotaurus yang kapaknya 1 inci lagi mengenai leher Shin,
Shin berdiri dan melompat ke arah leher sang minotaurus yang mengancam nyawanya, dengan sisa tenaga miliknya, Shin menebas leher sang minotaurus itu dengan cepat.
"Slashhh~~~"
Waktu pun berjalan kembali,
"Uhukk~ Uhukk~~" darah kental keluar dari mulut Shin,
Luka dalam tubuh Shin semakin parah karena dia memaksa tubuhnya yang rusak untuk mengunakan skill time sleep,
Shin yang merunduk di tanah melirik kebelakang untuk melihat nasib minotaurus yang menjadi lawan keduanya,
[Pertarungan ke 2 Selesai]
[Proses Pemulihan pemain dimulai]
[Pemain tak boleh terluka selama pemulihan]
[Proses Pemulihan 10%]
(00.59 Dibutuhkan)
[Pertarungan Ke 3 di mulai dalam 30 detik]
"Hahaha hahahaha Uhukk~ Uhuk~~"
Shin tertawa sambil batuk darah karena meratapi nasib sialnya melihat hitungan mundur pada panel mengambang di depannya,
"Sistem ini gila, Aku dipulihkan dalam waktu 01 Menit tanpa boleh terluka kembali, sedangkan musuh selanjutnya akan datang dalam waktu 30 Detik, Apa bedanya itu dengan kematian?
Ini sama seperti yang terakhir kali, hanya bisa menunggu kematian tanpa bisa berbuat apa apa." keluh Shin yang mulai terjatuh ketanah karena kakinya tak lagi mampu menopang tubuhnya,
Shin bisa merasakan kesadarannya mulai hilang karena rasa sakit yang tak mampu lagi dia tahan.
[Pertarungan ke 3 di mulai dalam 00 detik]
Sebelum kesadaran Shin menghilang sepenuhnya, waktu mundur panel telah berakhir, memperlihatkan gerbang yang sebelumnya tertutup kini mulai terbuka.
Shin hanya bisa melihat lorong gelap tempat dimana gerbang jeruji itu terbuka, Shin berfikir ingin melihat sosok monster seperti apa yang akan membunuhnya,
"Cring~~ Cring~~" Suara langkah kaki dalam kegelapan gerbang membuat Shin penasaran,
Namun tubuhnya yang kecil tak menyanggupi keinginan Shin, hingga pada akhirnya Shin jatuh pingsan sebelum melihat sosok monster yang akan membunuhnya.
......................
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
jack
novel taik kebanyakan aku aku aku aku
2021-06-02
2
Kurogane Byakuya
view orang ke3 lah
2021-01-17
5
anak hikikomori
asrama woy bukan asmara
2021-01-15
4