Setelah menangkap Shin, Para bandit berkumpul di dekat api unggun yang telah dipadamkan, menunggu malam datang untuk menuju ibu kota.
"Bos, ada kereta bangsawan menuju kearah kita." kata Seorang anak buah yang mengawasi sekitar segera melapor ke bos bandit karena melihat kereta kuda mewah mendekat.
"Bagus, hari yang beruntung." ucap sang bos bandit. Bagaimana tidak? setelah cuma cuma mendapat tangkapan besar, datang bangsawan untuk menambah pundi pundi uangnya.
Bos bandit segera berdiri dari duduknya memerintahkan anak buahnya agar melakukan hal seperti biasa, menebang pohon dan menghalangi jalan kereta kuda.
Setelah persiapan para bandit selesai mereka bersembunyi dibalik pohon menunggu kereta bangsawan tersebut mendekat dan berhenti tepat didepan pohon yang tumbang.
Bandit yang bersembunyi menunggu aba aba dari bos mereka, Bos bandit pun melihat seorang keluar dari kereta bangsawan tersebut.
"Keluarlah." Teriak pria tersebut pada para bandit yang bersembunyi
Bos bandit memerintahkan salah satu pemanah untuk melepas anak panahnya, dengan cepat anak panah tersebut melesat ke arah kepala pria tersebut.
"Tang~"
Pedang salah satu pengawal menahan arah anak panah tersebut membuat anak panah yang melaju cepat terjatuh ketanah,
"Hah, aku kira akan mudah." ucap sang bos bandit tersebut
Ketika serangan pemanah gagal bos bandit pun menampakkan dirinya di antara pepohonan.
"Kurang ajar, Para bandit bodoh." kata salah satu pengawal karena melihat para bandit yang bodoh berfikir bisa merampok tuannya.
"Huh..Ini." Secara tak sengaja bos bandit melihat lambang kepala serigala hitam di samping kereta bangsawan tersebut. Seketika bos bandit merasa melakukan hal salah.
"Ayo bos, aku melihat wanita cantik di sana." teriak salah satu anak buahnya yang melihat istri pria tersebut melihat dari dalam jendela kereta kuda.
Seketika pria tersebut menghalangi pandangan di jendela kereta kudanya dan melihat dengan tatapan membunuh pada salah satu bandit yang berteriak karena melihat istrinya.
Melihat tatapan dari pria itu bandit yang berteriak merinding karena hawa membunuh tersebut, seluruh insting bandit merasakannya termasuk bos bandit itu sendiri.
"Tidak, pertarungan ini hanya pembantaian." pikir bos bandit jika bertarung dengan mereka,
Jelas para bandit akan habis karena mereka akan melawan salah satu bangsawan yang penting di kerjaan tersebut, sehingga bos bandit memikirkan cara bernegosiasi dengan mereka.
"Baiklah berikan saja kami 1000 Gold, maka akan kubiarkan lewat." meskipun begitu bos bandit mencoba bernegosiasi dengan nada mengancam agar dia tak kehilangan muka di hadapan anak buahnya
"Tapi Bos." salah satu anak buahnya protes karena keputusan bos bandit, karena anak buah itu memandang penuh ***** atas kecantikan istri pria tersebut.
Namun bos bandit berdiam diri tak menjawab kata anak buahnya yang bodoh itu.
"Kau menghalangi jalan dan merampok, apa kau pikir dengan meminta uang kau bisa selamat." Salah satu ajudan tuannya menolak tawaran tersebut.
Yah mereka adalah bandit yang sering merampok pedagang yang menuju ke kota yang dipimpin tuannya, jika terus berlanjut maka harga akan naik dan keseimbangan ekonomi kota akan tak stabil.
Mereka adalah bandit yang pandai melarikan diri dari tim penjaga yang dikirim tuannya kenapa harus melepas kesempatan membasmi mereka, pikir ajudan tersebut yang berdiri dengan pedang di samping tuannya.
"Jangan tanggapi ucapannya, Jika tak mau menyerah bunuh." kata pria bangsawan itu pada ajudan disampingnya
"Siap, Tuan." seketika ajudan itu menyuruh para penjaga maju menyerang bandit dihadapan mereka. bisa dibilang jumlah para bandit sedikit lebih banyak karena sang bangsawan hanya membawa sedikit pengawal.
"Akhhh~~ Sial ini tak bisa dihindari." Bos bandit pun mengangkat senjatanya berlari bersama anak buahnya untuk melawan pada pengawal.
Pertempuran antara bandit dan pengawal membuat sang istri cemas di dalam kereta, ia mengkhawatirkan suaminya meskipun suaminya hanya berdiri di samping luar kereta menjaganya.
"Tang~ Tang~"
Suara pedang antara pengawal dan bandit beradu mengisi telinga sang pria bangsawan serta istrinya dalam kereta kuda, terlihat tak jauh ajudan bangsawan sedang bertarung sengit melawan bos bandit diantara pertempuran bawahan mereka.
"Menyerah lah jika kau tak ingin mati." Kata ajudan diantara tabrakan pedang yang mereka pegang
"Lakukan jika kau mampu." Bos bandit terus menahan serangan dari ajudan yang berkeahlian. Meskipun begitu serangan cepat sang ajudan terus memaksa tenaga sang bandit terkuras.
Bos bandit semakin lama semakin kelelahan menahan serangan cepat sang ajudan, bos bandit pun terjatuh tersungkur ketanah.
"Kau kuat tapi tak cukup, menyerah lah." Sang ajudan mengarahkan pedang didepan bos bandit yang tersungkur dengan banyak luka ditubuhnya karena serangan ajudan yang cepat.
Sang bandit menjatuhkan pedangnya di hadapan sang ajudan, melihat bos bandit yang kalah membuat anak buah bandit menyerah mengikuti bosnya, mereka juga menjatuhkan senjata mereka pertanda pertarungan telah selesai dengan kekalahan di pihak para bandit.
Ajudan pun menyeret bos bandit ke hadapan tuannya, membuat pria bangsawan itu bertanya alasan apa yang membuat para bandit melakukanya.
"Sekarang katakan kenapa kau menghalangi jalanku." Pria bangsawan itu mulai mengintrogasi bos bandit yang biasanya melarikan diri sekarang datang untuk menyerangnya, sedangkan para pengawal mulai mengikat para anak buah bandit satu persatu.
"Saya tak melihat bahwa ini kereta tuan Duke." Karena memang anak buahnya yang melihat pertama kali dan dia yang memerintahkan untuk memblokir jalan tanpa melihat terlebih dahulu siapa bangsawan yang lewat.
"Itu bukan yang aku tanya!" ucap Duke Melihat bos bandit yang menyerang tanpa membunuh pengawalnya membuat sang Duke penasaran pada sang bandit.
"Me-Memberontak." Bandit dengan ragu menjawab pertanyaan sang Duke, kaget dengan jawaban itu Duke terdiam memikirkan alasannya.
Namun tak lama Duke menyuruh ajudan itu mengikat bos bandit untuk dibawa ke penjara kota di bawah pengawasannya.
"Tuan Duke, Ada harus melihat ini." kata Seorang pengawal melapor pada Duke bahwa dia menemukan kereta penuh budak di kereta para bandit.
Sang Duke pun berjalan mengikuti pengawal tersebut, dan melihat para gadis muda dengan pakaian lusuh disana.
"Hei, bangun bocah." kata seorang pengawal mencoba membangunkan seorang anak kecil yang pingsan diantara para gadis budak itu.
"Bandit Sialan, bahkan anak kecil juga di jual." kata sang pengawal.
Duke bisa melihat anak kecil yang tak sadarkan diri di depan pengawal itu masih seumuran dengan putrinya, Duke berfikir sungguh malang nasibnya telah tertangkap oleh para bandit,
Jika pertarungan ini tak terjadi sudah dipastikan anak ini akan menjadi budak seumur hidupnya.
"Sayang ada apa?" ucap istri Duke yang membuat kaget Sang Duke,
Duke menahan emosinya karena istrinya keluar dari kereta menghampirinya.
"Bukankah lebih baik kau istirahat dulu." Kata sang Duke mengalihkan pandangan ke istrinya dari anak kecil didekat pengawal.
"Tapi.." sang istri yang baik hati tak tega melihat anak kecil yang pingsan tersebut.
"Baiklah serahkan saja pada Albert." Kata Duke sambil melirik ajudan disampingnya, Albert pun membungkuk untuk menuruti perintah sang Duke.
Sang Duke pun menuntun istrinya kembali kedalam kereta kudanya sedang sang ajudan menghampiri dan mengangkat anak kecil tersebut.
"Tuan Albert bagaimana dengan mereka?" tanya pengawal pada ajudan Duke
Albert pun memberi perintah untuk membawa para tawanan itu ke kediaman Duke terlebih dahulu sambil menunggu keputusan dari sang Duke.
Pohon yang menghalangi jalan pun sudah di pindahkan oleh para pengawal setelah menangkap para bandit. Sedangkan Duke dan Istrinya serta ajudan menaiki kereta yang sama dengan Shin yang tak sadarkan diri di samping Albert.
Mereka pun kembali menuju kota wilayah milik sang Duke bersama pengawal dan tawanan bandit yang mereka tangkap untuk ditahan dipenjara.
.
.
•Satu hari berlalu
"Ah Berat Sekali." Shin yang tersadar dari pingsannya mulai membuka mata karena sesak nafas dan beban berat yang menimpa di tubuhnya
"Hei Hei, Apa kau kakak ku." tanya gadis cilik yang berada di atas tubuh Shin dengan muka yang dekat sedang memandangi wajahnya.
'Huh, Apa lagi sekarang? Apa yang terjadi?' Pikir Shin dan mengalihkan pandangan dari gadis kecil itu dan melihat ruangan dimana dia berada, dia pun melihat Sepasang suami istri yang memasuki ruangan dan berdiri di samping ranjang tempat dia berbaring.
"Sayang jangan begitu." ucap sang istri Duke sembari mengangkat gadis kecil itu dari atas tubuh Shin yang sedang terbaring.
Sang Duke tetap memperhatikan Shin yang baru saja terbangun dari satu hari pingsannya, Shin pun bangun bersandar pada bagian atas ranjangnya dan mencoba memahami apa yang sedang terjadi pada dirinya.
Sang Duke yang melihat Shin seksama mulai mengucap kata yang tak pernah terpikirkan sebelumnya.
"Mau kah kamu menjadi anak angkat kami." kata sang Duke setelah melihat Shin yang tersadar.
"Huh" Shin pun jadi tambah kebingungan karena kata kata yang keluar dari mulut sang Duke.
......................
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
Harman LokeST
nice nice nice nice nice nice nice
2023-01-11
1
labib Zack Lee Ramadhani
jsjshsj
2021-08-05
0
B_E_L_Y_A_L
momen penculikan fersi anak" lain vs shin
anak" lain: tolong jangan culik aku (kabur kalo sempat)
shin : tangkap ajah om gak papa aku cumn sendiri😅😅😅😅
2021-04-20
2