[Nama : Hayashi Shin]
Job : Change
Level : 15
Str : 21 +10
Agi : 21 +10
Vit : 23 +10
Dex : 18 +10
Int : 40 +10
Luk : 93 +10
Poin Status : 00
Skill Utama :
Eve Eyes Lv 3 : Menampilkan Status benda serta mahkluk hidup,
Sense Lv 2 : Meningkatkan kepekaan pemain,
Learn Lv 2 : Mempercepat daya dalam pembelajaran sesuatu
Magic Lv 2 : Api , Kegelapan
Luck Max : Terkunci
Skill Learn :
Berpedang Lv 3. Time Sleep Lv 1.
Titel :
Beginner
Efek Titel :
Health + 700
Mana + 10/detik
Shin melihat layar statusnya dibalik punggung Lyisa yang memeluknya, Shin tak melihat banyak perubahan dalam status miliknya meskipun kata rebirth dalam layar statusnya membuatnya penasaran.
Shin yang melihat Lyisa yang sedang memeluknya, mengingatkan shin pada adik kecilnya di kehidupan sebelum yang lalu,
Shin merasa tak terlalu baik untuk mengingat masa lalu, tapi mau bagaimana lagi? Shin terikat dengan keluarganya di masa lalu karena dia tak bisa memberikan apa apa pada keluarganya sebelum dia mati.
Lyisa yang melihat Shin termenung merasa sedih karena Lyisa berfikir dia telah membuat kesalahan kembali, Shin yang menyadari hal itu kini tersadar dari lamunannya,
"Hmm ada apa?" tanya Shin dengan senyuman di bibirnya membuat Lyisa yang murung menggelengkan kepalanya.
"Ehmm, kakak ayo bermain di sana." kata Lyisa menarik tangan Shin kearah taman bunga di sebelah mereka.
Shin mengikuti tarikan di tanganya, menemani Lyisa bermain hingga Lyisa merasa lelah sampai tertidur di taman bunga tersebut,
Shin yang melihat Lyisa tertidur karena kelelahan segera membopong Lyisa di lengannya menuju ke dalam rumah.
[Waktu transfer 00 Jam 15 Menit 21 Detik]
Pelayan pribadi Lyisa yang sedang mengawasi mereka kini mendekat karena melihat tuan putrinya tertidur di lengan Shin,
Shin yang belum dekat dengan pelayan hanya bisa menyerahkan Lyisa pada pelayan tanpa mengeluarkan kata kata,
Sang Duke yang telah keluar dari kantornya melihat kejadian itu dan berjalan mendekat kearah mereka,
Duke ingin bertanya pada Shin, namun dia mengurungkan niatnya karena melihat seolah Shin menjaga jarak dengan Duke.
[Waktu transfer 00 Jam 01 Menit 30 Detik]
Shin bukan bermaksud untuk menjauh dari keluarga Duke, ia hanya berfikir bahwa hukuman itu akan melibatkan keluarga Duke, hingga dia hanya pergi ke kamar tamunya tanpa menyapa sang Duke.
Duke hanya memandang Shin yang berlalu pergi memasuki kamarnya, Setelah Shin hilang dari pandangan, Duke beralih untuk meminta pelayan memberikan putrinya yang sedang tertidur.
Sang Duke dan pelayan pribadi Lyisa memang penasaran kenapa Shin bertingkah tak seperti anak berumur 10 tahun pada umumnya, namun mereka hanya bisa terdiam melihat sikap Shin pada mereka,
Mereka pun berlalu meninggalkan tempat meraka berada, Disisi lain Shin yang telah memasuki kamar tamunya kini berbaring di atas ranjangnya sembari melihat hitungan mundur dari panel sistemnya.
[Waktu transfer 00 Jam 00 Menit 03 Detik]
Panel hitungan transfer terus menyala diatasnya hingga Shin pun berfikir bagaimana hukumannya akan tiba.
[Waktu transfer 00 Jam 00 Menit 00 Detik]
[Memulai transfer]
Shin melihat kamar yang diterpa matahari senja kini menjadi kegelapan yang menelan semua isi kamarnya,
Setelah beberapa saat kegelapan itu membentuk sebuah pohon serta semak semak dengan cepat layaknya dunia virtual,
Setelah beberapa saat Shin berdiri dari posisi terbaring ya,
'Apakah ini mimpi? atau semacam dungeon sistem? tapi aku bisa merasakan kasur sebelumnya menjadi rerumputan secara nyata.' pikir shin
Shin yang kini melihat keadaan sekitar bisa melihat hitungan mundur dari hukumannya sudah berjalan,
[07 Jam 59 Menit 30 Detik]
Hal itu membuatnya berfikir apa sebenarnya maksud dari hukuman taman gelap tempat dia berada,
Saat Shin membuka matanya untuk menjelajah sekitar, Shin merasakan aura membunuh yang sangat kuat mengarah padanya,
Secara cepat Shin mengetahui sumber dari aura tersebut, meskipun tak mengerti apa yang dia hadapi, Shin merasa lega keluarga Duke tak terlibat dalam hukuman yang sistem lakukan,
Karena sebelumnya Shin berfikir pembunuh yang akan ditransfer untuk membunuhnya bukan sebaliknya.
Tapi terlepas dari rasa khawatirnya yang menghilang, Shin juga merasa resah karena sama sekali tak mengetahui musuh seperti apa yang akan dia hadapi.
Shin yang resah mencoba tenang, dia memejamkan mata mengaktifkan sense miliknya untuk melacak posisi musuhnya berada,
"Syuutt~"
Pisau kecil melesat cepat kearah Shin, dengan cepat Shin mencoba menghindar namun kecepatan pisau itu masih menggores pipinya,
darah pun menetes dari pipinya.
[Tubuh terkena racun]
[Tubuh Tipe A menolak Racun]
"Syuutt~ ~~ Tang~~"
Shin segera mengeluarkan pedang hitam untuk menepis pisau kedua yang mengarah padanya, Dengan taman yang gelap gulita Shin hanya bisa menunggu matanya untuk terbiasa,
Dengan mengandalkan skill sense dan insting kuat Shin menepis setiap pisau yang tertuju padanya,
'Siapa pembunuh ini? dia hanya melempar pisau seolah sedang bermain main denganku.' pikir Shin
Setelah beberapa waktu akhirnya mata Shin terbiasa dengan kegelapan dari taman gelap, Setelah matanya bisa melihat Shin mulai mencari sosok yang menjadi lawannya,
Shin tak percaya melihat seorang sedang bersandar santai di dekat pohon sambil memainkan pisau ditangannya.
[Assasin] [A]
Level 40
Str : ?
Agi : ?
Int : ?
P/def : ?
M/def : ?
'Jangan bercanda! apa dia benar level 40? bahkan serangannya sangat sulit dibaca! apa sistem ini sedang mempermainkan ku.' pikir Shin,
Shin merasa aneh dengan pembunuh dihadapannya, bahkan petualang yang dia temui sebelumnya memiliki level 41, dan serangan mereka juga tak secepat pembunuh dihadapan Shin,
Hal itu membuat Shin berfikir level dari pembunuh yang mengincarnya adalah sebuah kepalsuan. Tapi takut juga jalan keluar,
Shin yang merasa kaget menyadari pembunuh itu mulai bergerak segera mengarahkan pedang ke depan melawan serangan lanjutan dari sang pembunuh,
Pembunuh yang sebelumnya tampak santai kini terlihat serius ingin mulai membunuh Shin, Pembunuh itu mulai melangkah dari tempatnya berada,
Yang membuat Shin terkejut adalah ketika sang pembunuh mulai melangkah dia menghilang dalam sekejap seolah angin yang tak pernah ada wujud, namun aura membunuhnya masih terasa pekat,
Mata Shin yang kehilangan sosok musuh kini mengarahkan pedang secara naluri bersiap untuk bertahan dari serangan,
"Syuuttt~~" Lagi lagi pisau melayang cepat kearah Shin,
Shin yang melupakan sense dan fokus akan penglihatan kini dibuat resah karena tak bisa menyadari pisau tersebut,
Akibatnya Shin mendapat luka di pundak kanan miliknya, meskipun hanya tergores namun racun di pisau pembunuh terus mencoba merusak tubuhnya,
Shin mencoba menenangkan diri, dengan segala usaha dia mencoba menghindari pisau pisau yang berterbangan kearahnya,
Dengan luka luka yang terus bertambah Shin mencoba berfokus pada skill sense untuk melacak keberadaan sang pembunuh,
Dalam kondisi bergerak menghindar, mengaktifkan skill sense terasa sulit,
'Sial berapa persen aku lolos dari hukuman kep^rat ini, bahkan aku tak bisa mengaktifkan sense jika terus bergerak menghindari semua pisau pisau itu, apa sistem benar benar ingin aku mati.' keluh Shin dalam pikirannya,
Shin mencoba mengaktifkan skill sense sambil terus bergerak, meskipun tubuhnya terkena pisau dari sang pembunuh Shin hanya bisa mengatasi pisau pisau yang mencoba menyerang titik vital miliknya,
Membiarkan pisau pisau lain menyerang dan melukai seluruh tubuhnya,
Namun bagaimana mengatasi keadaan genting seperti ini? Berkonsentrasi sangat mustahil, karena ketika Shin berkonsentrasi dia tak bisa menghindar, begitu juga sebaliknya,
Pada akhirnya Shin yang kebingungan memikirkan sebuah cara kini bergerak lebih lambat karena racun racun yang masuk kedalam tubuh melebihi kapasitas yang bisa diatasi oleh tubuhnya,
[Tubuh Type A tak sanggup menolak Racun]
[Lost Kontrol 30 detik]
Shin menyadari tubuh kecilnya tak sanggup menahan banyak racun yang masuk dalam tubuhnya, membuatnya memaksa untuk melakukan konsentrasi dan menghindar secara bersamaan.
Pada akhirnya ketekunan shin membuah hasil, kini dia bisa mengaktifkan sense sambil bergerak menghindar.
"Jleb"
Shin mengarahkan pedangnya kebelakang, membuat pedang ditangannya menembus jantung pembunuh untuk mengakhiri serangan pisau pisau tersebut,
Sang pembunuh yang kasat mata itu kini mulai menampakkan diri dengan pisau ditangan yang hampir membunuh Shin di bagian leher.
Pembunuh yang tertancap pedang Shin di bagian dada terjatuh kebelakang, Shin juga terjatuh karena efek racun dalam dirinya sudah hampir menguasai tubuhnya,
[Sense naik level 3]
[Anda mengalahkan pembunuh]
Exp : 2000 (Sistem menolak exp karena syarat belum terpenuhi)
[Mendapat Blade Snake]
Damage 99
Efek : Benih Racun
Pisau tajam yang terbuat dari taring raja cobra, Senjata favorit para pembunuh taman gelap,
[Gunakan untuk mengikat]
[Tidak bisa dijual kecuali di perdagangan sistem]
"S-Store" Shin dengan sisa tenaganya memanggil store dari sistemnya membeli potion ungu di dalam toko sistemnya.
[Red Potion]
Memulihkan Hp pemain 500/detik
800 Silver
[Blue Potion]
Memulihkan Mana 500/detik
800 Silver
[Green Potion]
Menambah Agility +50 (1Jam)
800 Silver
[White Potion]
Obat penawar Racun
800 Silver
[Orange Potion]
Menambah tenaga +30 (1jam)
800 Silver
[Violet Potion]
Resistensi dari racun - memulihkan hp 1000 - memulihkan mana 1000
100 Emas
Shin dengan cepat meminum potion yang dia beli dari store sistem untuk menawar racun di dalam tubuhnya, Shin juga membeli red potion untuk memulihkan keadaannya.
Meskipun rasa potion berbeda beda, Shin tak punya pilihan selain meminumnya karena potion potion itu lah yang menjadi penyambung hidupnya.
Setelah Shin berhasil memulihkan diri, Shin memandang sang pembunuh yang mengincarnya perlahan memasuki bayangan dibawahnya,
Shin semakin terkejut melihat dua sosok bayangan yang muncul mengantikan bayangan pembunuh sebelumnya, bahkan mereka memegang senjata yang kini beda satu sama lainya.
"Sial, apa melawan juga sama saja mencari kematian." keluh Shin, Dia berfikir jika dia membunuh dia hanya akan menambah jumlah musuhnya.
[Waktu hukuman 07 Jam 25 Menit 45 detik]
Shin yang melihat kedua pembunuh itu melirik sisa waktu hukumannya yang masih lama, Shin tak punya pilihan lain,
Dengan tenaga yang telah pulih Shin berniat berlari untuk menghindari para pembunuh pembunuh tersebut.
Ketika Shin ingin mulai berlari menjauh, dengan cepat pembunuh yang mengunakan pedang menyerang Shin pada bagian leher miliknya,
"Tangg~"
Dengan cepat Shin menahan pedang itu dengan pedang hitam miliknya, membuat suara pedang yang beradu menggema dalam kegelapan taman tersebut.
"Syuut~"
Kembali pisau mengarah pada Shin yang berhadapan dengan pembunuh pedang, Shin menekan pedangnya yang beradu untuk mendorong mundur tubuhnya menjauh,
Sekali lagi Shin berlari menjauh dari kejaran para pembunuh yang ingin membunuhnya,
Shin terus berlari sambil menghindar dan menahan serangan serangan dari pembunuh yang mulai mengejarnya.
•Malam yang panjang
"Sreet~"
Shin mencoret pohon di hadapannya untuk menghitung jumlah ia berlari dan menghindari para pembunuh yang mengejarnya
"Sial sudah berapa kali aku disini, 1, 2, .... 21x" Shin merasa sudah mencapai batasnya karena tubuhnya tak lagi sanggup untuk meminum potion dan berlari lagi.
[Waktu Hukuman 00 Jam 00 Menit 25 detik]
Shin terduduk bersandar di pohon yang dia beri tanda karena Shin dipaksa kembali ketempat yang sama tanpa bisa keluar dari taman hukuman tersebut.
Dengan tubuh penuh luka dari pelarian akhir, Shin memandang 3 pembunuh yang berada di atas pohon tak jauh darinya,
Mereka menatap Shin dengan tajam, lebih tajam dari sebelumnya, Shin yang melihat itu kini hanya bersandar di batang pohon sembari melihat pembunuh pembunuh yang tak mau melepaskannya,
"Haah, aku tak sanggup lagi." Shin mengeluh tak bergerak dari tempatnya, Shin merasa tak punya tenaga tersisa karena lari dari 3 pembunuh tersebut,
Shin terpaksa membunuh 1x para pembunuh karena keadaan yang mendesak, jika tidak Shin mungkin takkan merasa kerepotan lari dari 3 pembunuh tersebut.
Secara bersamaan ketiga pembunuh itu melancarkan serangan pada Shin yang tak mampu lagi bergerak.
[Waktu Hukuman 00 Jam 00 Menit 00 detik]
[Pinalti Quest Harian Telah Selesai]
Serangan para pembunuh berhenti di detik terakhir karena waktu hukuman telah selesai, perlahan pohon pohon di taman mulai menghilang bersama kegelapan yang mulai memudar.
Shin dapat melihat bahwa ia kembali dikamar tamunya, Seolah dia tak bergerak satu inci pun dari tempatnya sebelum memasuki taman gelap,
Shin dengan rasa lelah mencoba untuk duduk di atas ranjangnya, Tapi luka ditubuhnya masih sama seperti saat berada di area hukuman,
Membuat Shin berfikir bahwa dungeon sistem adalah tempat nyata bukan sebuah ilusi atau sebuah proyeksi.
Shin yang kelelahan menjatuhkan dirinya kembali di atas ranjang dan mulai memejamkan matanya,
Lalu tak lama pagi datang mengantikan malam yang panjang, membuka pintu kamar Shin yang masih tertutup rapat, Lyisa bangun lebih pagi dari biasanya karena ingin segera bermain dengan kakak barunya, ia berjalan perlahan kearah ranjang dimana Shin tertidur.
Lyisa yang mendekat kini mulai menaiki ranjang dan melihat Shin yang terluka di seluruh badannya, Lyisa yang terkejut melihat itu mulai tak dapat menahan air mata miliknya.
"Hiks Hiks~~," Lyisa mulai berisak tangis di samping Shin yang tertidur.
......................
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
Harman LokeST
next author
2023-01-11
0
labib Zack Lee Ramadhani
ah malas bacanya ,kebanyakan kata " pun pun pun pun pun pun pun "
2021-08-05
2
Bang kong
mirip solo leveling..
tapi gpp lah..
lanjutkan...
2021-04-29
0