Setelah malam berlalu, Shin perlahan membuka mata terbangun dari tidurnya,
Tapi Shin terkejut melihat Yuki yang masih tertidur dengan memeluk erat lengannya,
'Situasi macam apa lagi ini.' pikir Shin yang masih tak mengerti apa yang sudah terjadi ketika mereka tertidur,
Meskipun hati Shin merasa senang, perlahan Shin berusaha menarik lengannya dari dekapan Yuki,
Shin takut jika Yuki bangun dan melihat hal itu, Yuki akan marah karena berfikir Shin adalah orang yang berani bertindak macam macam ketika tertidur,
'Pelan-- Perlahan.' pikir Shin menenangkan dirinya.
Shin terus bergerak perlahan mencoba lepas dari dekapan Yuki,
Usaha memang tak mengkhianati hasil, setelah beberapa saat Shin berhasil membebaskan lengannya tanpa membuat Yuki terbangun.
Shin segera bangkit untuk membereskan bulu beruang tempatnya tertidur, memasukkan dalam inventory untuk mengunakannya kembali jika di butuhkan.
[Ting]
[Quest Harian]
Tipe C
Membunuh monster level 10-20 (0/20)
Hadiah
Exp : 2000
Koin : 100 Gold
Random Box
"Inventory"
[Random Box] x11
Shin membuka inventory untuk melihat berapa banyak random yang dia miliki, Shin memang membiarkan random box itu menumpuk,
Karena saat Shin pertama kali membukanya Shin mendapat reward yang sangat mengecewakan
Bagaimana Shin tidak kecewa, saat hari pertama dia mati Matian melawan monster untuk menyelesaikan quest, tapi reward yang dia dapat hanya [Kain pembalut luka] x5.
Padahal dia memiliki penyembuhan otomatis dari sistem ketika di bawah level 15, Pada akhirnya Shin membiarkan yang dia dapat begitu saja.
Melupakan tentang random box, kini Shin berfikir untuk segera memilih job class yang harus dia miliki,
Jika tidak exp dari quest harian akan terus terbuang percuma, tapi dalam keadaan sekarang Shin ragu untuk meninggalkan Yuki yang lemah,
Goa tempat tinggal Shin adalah goa bekas tempat tinggal Bos warbear kelas B, meski aman dan dijauhi monster kelas C tapi Shin masih merasa resah meninggalkan gadis lemah sendirian dalam hutan.
Shin kebingungan untuk mengambil keputusan! sambil mengangkat kepala memandangi sistem yang mengambang dihadapannya, shin hanya bisa menunggu Yuki bangun,
Sembari menunggu, Shin mulai menyalakan api unggun yang telah padam, Shin mengeluarkan kayu dan daging yang dia buru kemarin petang untuk membuat sarapan.
Setelah beberapa saat menunggu dengan daging yang sudah matang, Yuki akhirnya terbangun dari tidurnya,
"Shin.." ucap Yuki yang telah bangun
Bisa dilihat setelah bangun, Yuki merapikan rambutnya yang sedang acak acakan karena cara tidur Yuki yang berantakan,
Setelah merapikan rambutnya Yuki bangun dan mendekat kearah Shin yang duduk di dekat api unggun.
'Mana dia yang asli? sifat tenang dan penuh tekanan atau bocah polos yang tidur tanpa waspada.' pikir Shin melirik Yuki
"Map." Ucap Shin,
Tak memperdulikan pemikirannya, Shin membuka peta dari sistem.
Panel mengambang biru gelap kini muncul di hadapan Shin yang duduk di sebelah Yuki,
"Apa kamu bisa melihat ini?" tanya Shin menunjuk pada peta sistem yang mengambang dihadapannya.
"Melihat apa?" tanya Yuki, Yuki berfikir Shin menunjuk daging di api unggun, tapi Yuki berfikir Shin tidak akan bertanya hal seperti itu, jadi Yuki bertanya kembali atas pertanyaan Shin.
Melihat respon Yuki, Shin jadi mengerti bahwa sistem yang dia miliki hanya bisa di lihat oleh dirinya sendiri,
Setelah memastikan sistem tak bisa dilihat orang lain meskipun orang itu berasal dari dunia yang sama, Shin menutup kembali panel sistem dihadapannya.
."Apa kamu sebelum reinkarnasi ke dunia ini bertemu dewa atau sesuatu yang mirip?" tanya shin pada yuki sambil memberikan daging panggang yang telah matang,
Yuki mengambil daging yang disodorkan Shin padanya, meski Yuki penasaran maksud dari pertanyaan Shin sebelumnya, Yuki mencoba mengabaikan rasa penasarannya karena Shin terlihat tak ingin menjelaskannya,
"Tidak." ucap Yuki sembari mulai menggigit daging panggang di tangannya.
"Apa kamu tak mendapat sistem atau semacamnya." ucap Shin dengan ragu,
Shin merasa Sistem akan menanggapi perkataannya dengan memberikan denda seperti biasanya, namun peringatan atau denda tak muncul, hal itu membuat Shin berfikir bahwa dia bebas bicara tentang sistem pada Yuki,
"Hmm~ Apa maksudmu dengan sistem?" Ucap Yuki kembali bertanya pada Shin sembari terus memakan daging panggang ditangannya,
Selang beberapa saat wajah Yuki nampak mulai tertegun dan mulai bertanya kembali pada Shin,
"Eh~, Sistem? Apa kamu mendapat hal seperti itu? Sistem seperti game atau tokoh utama yang masuk ke dunia fantasi dengan sistem bersamanya?" ucap Yuki dengan segala pertanyaannya yang membuat Shin bingung untuk menanggapinya,
"Ya semacam itu! apa kamu memilikinya?" ucap Shin kembali mengulangi pertanyaannya.
"Ehmm~~ Tidak." ucap Yuki dengan wajah kagum mengetahui Shin memiliki sistem,
Setelah ucapan Yuki, Shin ingin bertanya kembali, namun sosok bayangan rubah muncul dari kegelapan mendekat kearah Yuki,
Shin yang tak bisa menyadari kehadiran hewan tersebut, berfikir bagaimana cara rubah itu menghindari sense miliknya.
"Kuro dari mana kamu?" tanya Yuki,
Shin menatap rubah ekor sembilan itu, seolah Shin tak bisa berhenti kagum melihat sosok mitos versi mini yang ada di depan matanya.
"Apa kau baik baik saja yuki?" tanya Kuro pada Yuki yang kini sedang memangku Kuro.
'Dia bisa bicara! mahkluk mitos memang sangat cerdas.' pikir Shin mendengar suara Kuro untuk pertama kali.
"Iya aku baik baik saja." jawab yuki,
Shin yang penasaran mengunakan matanya untuk melihat status personal Kuro.
[Nine Tail Fox] [S]
Ras : Monster 'Kyubi'
Level : 10
Str : 15
Agi : 21
Dex : 13
Int : 20
Lux : 70
Mahkluk yang tercipta dari bayangan penguna.
(Informasi terkunci)
Seperti biasa informasi detail masih terkunci karena sistem yang masih berada di tahap awal, terkadang Shin merasa risih namun dia juga tak bisa berbuat apa apa, terlebih Shin sama sekali tak memiliki banyak gold untuk mengupgrade system miliknya.
Shin mengalihkan pemikirannya tentang sistem dan mulai bertanya pada Yuki,
"Sebenarnya skill apa yang kamu miliki?." tanya Shin
"...." Yuki terdiam tak menjawab pertanyaan Shin,
Shin bisa mengerti kenapa Yuki terdiam, karena pertanyaan yang Shin tanyakan adalah sebuah hal yang tabu,
Jika Shin ditanya tentang kekuatannya Shin juga akan merasa ragu untuk menjawab,
Tapi rasa penasaran Shin sama sekali tak bisa di tahan, meskipun di lain sisi Shin ingin membuat kepercayaan dengan Yuki, dalam artian jika Yuki mau membagi rahasianya, Shin juga takkan ragu berbagi rahasia miliknya.
"S-Shadow." Ucap Yuki singkat,
Seketika ruangan yang terang menjadi sangat gelap sejauh manapun mata memandang, Shin merasa tercengang melihat hal tersebut,
'Ini seperti teritori/wilayah miliknya sendiri.' pikir Shin,
Shin jadi berfikir jika Yuki datang sebagai musuh, mungkin Yuki adalah musuh dengan kekuatan terkuat, tapi Shin bersyukur Yuki bukan datang sebagai musuhnya,
Shin bisa dengan jelas merasakan kekuatan Yuki dalam teritori milik Yuki, namun tak berapa lama setelah teritori itu menghilang, Yuki terlihat lunglai sembari memegang kepalanya,
'Apa dia belum bisa mengendalikan kekuatan miliknya.' pikir Shin
Shin segera menangkap pundak Yuki yang hampir jatuh dari duduknya, anehnya Kuro juga ikut menghilang saat Yuki mengeluarkan kekuatan miliknya,
Hal itu membuat Shin semakin penasaran dengan sosok Kuro yang menjadi peliharaan Yuki.
"Apa kamu baik baik saja?" ucap Shin,
Dalam hati Yuki, Yuki merasa khawatir Shin menjadi takut padanya, karena dia memiliki kekuatan kegelapan seperti itu, hingga Yuki kini mengalihkan wajah karena tak sanggup menatap wajah Shin yang takut pada Yuki,
Tapi disisi lain Shin yang melihat Yuki tak ingin memandang wajahnya, membuat Shin tak mengerti alasan apa yang membuat Yuki bersikap seperti itu,
Dalam kebingungan menghadapi perilaku Yuki, Shin terkejut ketika Yuki mulai menyandarkan kepalanya di pundak Shin,
Yuki mulai mengatur nafasnya perlahan, membuat Shin berfikir bahwa mengunakan kekuatan tersebut sangat membebani tubuh Yuki,
Shin ingin bertanya namun dia mengurungkan niatnya karena melihat kondisi Yuki yang lemah.
"Shin.. apa kamu takut?" Ucap Yuki dengan nada ragu yang terdengar dari setiap katanya.
"Aku juga ada sistem, apa kamu juga takut padaku?" tanya Shin balik,
Terlihat Yuki hanya tersenyum mendengar kata Yuki,
'Apa salahnya jadi aneh? bahkan aku lebih aneh! datang ke dunia ini tanpa informasi, tinggal di hutan layaknya bukan seperti manusia lainya! jika kami sama sama aneh kenapa harus saling takut!' pikir Shin yang mengerti maksud dari perkataan Yuki.
"Apa kau tau dunia ini?" tanya Yuki setelah menarik kepalanya dari pundak Shin,
Nafas Yuki yang tadi tak karuan kini terdengar mulai stabil, Setelah kondisinya berangsur membaik Yuki mengarahkan satu tangannya ke suatu arah, seketika tangan itu pun menghilang memasuki sebuah lingkaran hitam berukuran sedang,
Yuki lalu menarik tangannya kembali sambil memegang sebuah buku yang dia ambil dari lingkaran hitam yang mengambang di sampingnya,
'Apa itu inventory miliknya?' pikir shin
Shin hanya terdiam melihat hal yang sedang dilakukan Yuki.
"Ini adalah ruang dimensi! namun sepertinya milikku berbeda dengan milikmu." ucap Yuki yang melihat Shin memasang wajah penasaran,
Yuki menjelaskan hal itu sembari memberikan buku yang dia ambil dari ruang dimensi pada Shin,
Bisa dikatakan perkataan Yuki ada benarnya, Dalam kasus Yuki, Yuki perlu memasukkan tangan pada ruang dimensi untuk mengambil benda yang dia inginkan begitu juga sebaliknya,
Namun dalam kasus Shin, Shin hanya perlu berfikir benda apa yang dia inginkan maka benda itu akan muncul di tangan atau ditempat yang ia inginkan.
Shin pun menerima buku pemberian Yuki, Buku itu agak tebal dengan tulisan yang sama sekali yang tidak dia ketahui,
Namun berkat system, mata Shin otomatis menterjemahkan tulisan tersebut, 'Ini sama seperti penerjemah otomatis.' pikir Shin yang mengingat kembali bahwa sistem juga menerjemahkan bahasa yang dia dengar.
Pertamanya Shin merasa aneh kenapa dia bisa mengerti bahasa para petualang yang ia temui pertama kali, bahkan mereka mengerti apa yang Shin ucapkan,
Namun dengan melihat buku itu Shin jadi mengerti kejadian sebenarnya,
[Bahasa Dunia Sagart -- Translate - Otak Shin]
[Bahasa Bumi -- Translate -- Bahasa Dunia Sagart]
[Tulisan Dunia Sagart -- Translate -- Otak Shin]
Dalam artian Shin bisa mengerti semua bahasa, bicara semua bahasa bahkan semua tulisan yang dia lihat.
"Sagart!" Ucap Shin membaca judul di sampul buku ditangannya.
[Ting]
[Anda menerima Buku dunia]
Apakah anda ingin menyalinnya
[Ya]. [Tidak]
"Ya."
'Sejak kapan aku tanpa sadar mendapat skill yang praktis seperti ini.' pikir Shin,
Sebenarnya ini bukan skill yang baru Shin dapat, ini adalah efek pasif skill learn, karena pada dasarnya skill ini tidak hanya digunakan untuk mempelajari sebuah keahlian bertarung.
Shin mencoba skill barunya, dengan cepat Shin membalik setiap halaman di buku tebal tersebut, secara pasif informasi dari buku tersebut langsung tercetak di dalam otaknya, seolah mesin foto copy di pinggir jalan.
Setelah selesai menyalin informasi dari buku tersebut, Shin menyerahkan buku tersebut kembali pada pemiliknya, membuat Yuki heran dengan apa yang Shin lakukan,
"Apa kamu sudah selesai?" ucap Yuki bertanya pada Shin dengan wajah ragu.
"Iya." jawab Shin singkat
"Begitu saja?" kata Yuki menekan perkataannya,
"Iya! jika kamu tak percaya, kamu bisa bertanya tentang apa yang ada dibuku itu." jawab Shin percaya diri.
"Baiklah, Kalau begitu apa itu Dunia Sagart?" tanya Yuki yang masih tak percaya.
"Dunia Sagart adalah dunia penuh mana,
Di dunia ini sihir adalah hal wajar, karena setiap orang bisa memiliki atau mengunakan mana dari dalam atau luar tubuh mereka,
Sagart memiliki empat kerajaan,
Manusia kerajaan Ashtard di timur ,
Iblis kerajaan Monic di Utara,
Elf kerajaan Elran di barat ,
Dwarf kerajaan Gianth di selatan,
Sedangkan ditengah keempat negara terdapat hutan Shanva,
Hutan Shanva adalah hutan penuh monster dengan level terendah dan tertinggi di dunia Sagart,
Tidak ada yang tau kenapa monster selalu berada di hutan Shanva, hanya saja sebelum keempat kerajaan ada catatan menulis bahwa dulu monster yang menguasai dunia ini.....--" jawab shin dengan lengkap sesuai dengan apa yang terlukis di buku tersebut.
"Mana..--" tanya Yuki kembali yang tak percaya Shin dapat menghafal buku dalam sekejap.
"Mana adalah energi alam, keempat negara menyebut mereka dengan nama berbeda,
Tidak ada yang mengerti asal usul mana,
Tetapi mereka percaya mana adalah berkah dari dewa,
Dunia ini mana memiliki empat unsur,
Api -- Angin -- Air -- Tanah,
Ada juga kategori khusus seperti
elemen es, magma, besi atau elemen spesial lainya,
Elemen gelap hanya diketahui milik raja iblis pertama, sedangkan elemen suci diketahui hanya dibangkitkan oleh pahlawan yang melawan raja iblis,
Mana bisa dianggap sebagai kehidupan dunia, bahkan bisa dikatakan penyebab 4 kerajaan ada adalah karena setiap kerajaan berdiri di atas setiap sumber mana dunia..---" Ucap shin menjelaskan semua tentang mana dalam buku pada Yuki.
"Apa ini juga kemampuanmu di bumi?" kata Yuki sembari menatap Shin tajam seolah ingin mengeluarkan otak dari kepala Shin,
"Tidak, aku baru mendapatkannya ketika menerima buku darimu." ucap Shin berkata jujur,
Shin merasa senang karena kini dia bisa bicara bebas tentang sistem, bahkan Shin berfikir untuk tidak menyimpan rahasia satu sama lain dengan Yuki.
Meski Shin merasa aneh kenapa dia bisa berfikir seperti itu, tapi Shin juga tak mengerti tentang perasaan tersebut.
Yuki terdiam seolah memikirkan sesuatu, tapi Shin juga tak bisa membaca pikiran seseorang,
"....Yuki" ucap Shin menyadarkan Yuki dari lamunannya,
Shin masih berharap dengan kejujuran Shin tak membuat Yuki menjadi musuhnya, karena untuk saat ini Shin masih belum mengerti apa tujuan sistem yang sebenarnya,
"Ahh~~ Iya maaf, aku hanya berfikir kamu lebih spesial dariku." ucap Yuki dengan senyuman di bibirnya,
Shin bisa mengerti senyum itu dipaksakan, tapi Shin juga tak bisa berbuat banyak untuk menjelaskan,
Dalam pikiran Yuki sistem ada untuk membantu perkembangan pemiliknya, Meskipun pemikiran Yuki benar, namun sistem yang ada pada Shin membantunya berkembang dengan cara yang kejam.
Shin juga tak bisa menjelaskan kekejaman sistem, karena takut Yuki akan bersimpati padanya, karena dalam pikiran Shin, simpati adalah benih permulaan untuk menyerah.
Mangka dari itu Shin tak menjelaskan tentang kejamnya sistem pada Yuki,
"Baiklah, aku harus pergi untuk beberapa waktu." Ucap Shin sambil berdiri disampingnya,
Shin berfikir karena Yuki sudah bangun, ini waktunya untuk berpamitan, Shin tak bisa terus menunda pemilihan class job dan terus membuang exp secara cuma cuma.
"Kemana? apa kamu akan meninggalkanku?" ucap Yuki sembari menatap Shin dengan mata sayu.
"Uhm~" ucap Shin ragu untuk memberi tahukan tujuannya, Shin merasa khawatir jika Yuki memaksa ikut,
Shin tidak tahu seperti apa dalam dungeon sehingga Shin merasa tak aman jika Yuki memaksa untuk ikut dengannya.
......................
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
Ghost reader
kan cuman 0,5 detik doang bang
2022-01-18
1
SinsGa174
apaan sih MC jujur banget
2022-01-01
0
SinsGa174
alah bagst kan bisa waktu tidur
2022-01-01
0