Shin yang bertujuan keluar dari hutan menulusuri bagian - bagian hutan Shanva sambil memburu monster tingkat C untuk menaikkan level miliknya.
Meskipun awalnya terasa sangat sulit hingga Shin ingin menyerah, namun berkat quest harian dan perjuangannya, monster area pintu masuk hutan pun sekarang terasa mudah untuk diburu.
[Quest harian]
Type : C
Membunuh monster level 10-20 ( 19/20 )
Hadiah
Exp : 2000
Koin : 1000 Gold
Random Box
Poin Status +10
Titel Beginner (Hadiah dari 10x menyelesaikan misi harian)
"Sudah berapa hari aku di hutan ini? 10 hari 11hari!" Keluh Shin
Shin merasa buta arah karena sudah berkeliling hutan namun dia sama sekali tak menemukan jalan keluar, Bahkan Shin berfikir untuk hidup saja di hutan Shanva karena terlalu lama berada di dalam hutan.
Peta dari sistem juga menunjukkan bahwa dia sudah mengarah berlawanan dengan area hutan bagian dalam yang dia jumpai beberapa hari lalu,
'Seberapa besar hutan ini? bahkan sudah berhari hari aku belum menemukan jalan keluar.' pikir Shin dalam renungan nya.
Shin yang merasa lapar menyalakan api unggun untuk memanggang daging babi hutan yang di buru sembari menaikkan levelnya.
"Status"
[Nama : Hayashi Shin]
Job : None
Level : 14
Str : 19 +10
Agi : 21 +10
Vit : 22 +10
Dex : 18 +10
Int : 32 +10
Luk : 93 +10
Poin Status : 20
Skill Utama :
Eve Eyes Lv 2 : Menampilkan Status benda serta mahkluk hidup,
Sense Lv 2 : Meningkatkan kepekaan pemain,
Learn Lv 2 : Mempercepat daya dalam pembelajaran sesuatu
Magic Lv 2 : Api , Kegelapan
Luck Max : Terkunci
Skill Learn :
Berpedang Lv 3. Time Sleep Lv 1.
Titel :
None
Shin juga merasa levelnya terlalu lambat, bahkan dengan bantuan quest dia hanya bisa mencapai level 14 dalam seminggu, tak seperti pertama kali dia bisa naik level 4 level dari level 1,
Hingga Shin berfikir dia butuh ratusan ribu exp untuk naik per level miliknya,
Mengesampingkan levelnya yang lambat Shin masih merasa bersyukur karena sekarang semua monster type C bisa di bunuh dengan mudah,
Setelah menutup menu status Shin kembali mengeluh karena tak dapat keluar dari hutan,
"Ah bagaimana cara keluar dari hutan ini?" Geram Shin, Sambil menyantap daging yang telah matang,
"Srakk srakk" Sebuah suara dibalik semak semak membuat
Shin yang sedang menyantap makanannya melirik kearah suara tersebut,
Shin yang menoleh dan mendapati seekor monster beruang berwarna coklat yang keluar dari balik semak semak yang berada tak jauh darinya,
[Warbear] [C]
Monster Level 15
Str : 11
Agi : 08
Int : 09
P/def : 21
M/def : 18
Monster hutan yang hidup menyendiri di hutan Shanva.
Aktif berburu dimalam hari dan tidur disiang hari.
Beruang ini memang lambat namun dia sangat berbahaya ketika hp miliknya sudah berkurang drastis, skill serangan miliknya bahkan bisa membunuh monster di atas rank nya dalam sekali serang.
Beruang yang kelaparan tersebut terpancing oleh aroma sedap dari daging panggang milik Shin yang sedang duduk di dekat api unggun,
Beruang itu hanya terdiam dan takut mendekat karena api unggun yang Shin nyalakan.
"Huh~ Levelku datang sendiri." ucap Shin dengan santai sembari terus menyantap daging panggang nya, Shin melanjutkan makanannya karena Shin tahu bahwa beruang takut akan api.
"Bagus tunggulah disitu sebentar." Shin segera menyelesaikan makan malamnya, lalu dia berdiri dan menarik pedang dari inventory miliknya,
Beruang yang sedari tadi terdiam kini mulai waspada karena niat membunuh yang keluar dari Shin mengarah padanya.
Setelah Shin melangkah menjauh dari api unggun nya, sang beruang langsung maju menerjang untuk menyerang Shin,
Serangan beruang yang lambat bisa di hindari Shin dengan mudah, membuat sang beruang terus maju melewati Shin yang menghindar kesamping,
Beruang yang tak dapat menyerang dengan gigitan kini berdiri tegak menampilkan sosok besarnya yang garang bersiap kembali untuk menyerang Shin dengan cakarnya,
.
"Hehh~, Aku tak ingin bermain karena kau mengganggu waktu makan ku."
Melihat beruang yang berdiri Shin menarik pedangnya kebelakang bersiap untuk menyerang,
"Slashhh~~" Dengan cepat Shin melesat melewati sang beruang meninggalkan luka dalam di leher sang beruang,
Setelah beberapa detik kepala beruang itu pun jatuh ketanah, meninggalkan tubuhnya yang perlahan ambruk,
[Mendapat Kulit beruang]
Kulit Beruang hutan yang lembut digunakan untuk membuat kain musim dingin karena kehangatan alami
Harga jual 50 perak
[Kuku Beruang]
Cakar tajam beruang yang berguna bagi Blacksmith untuk membuat senjata tangan
Harga jual 10 Gold
[Daging Beruang]
Daging keras dari beruang hutan berguna untuk alkemis untuk membuat ramuan
Harga jual 02 Gold
"Hadiah dari level 10 sudah kukira sangat bagus." Ucap Shin yang telah usai mencoba skill barunya, dia merasa senang ketika mendapat skill seperti itu, karena itu bisa menjadi kartu terakhir ketika dalam keadaan berbahaya.
[Time Sleep Lv. 1]
Menghentikan waktu sesaat (Durasi : 0,5 detik)
Batas (Sehari 1x)
[Anda berhasil menyelesaikan Quest harian]
Type : C
Membunuh monster level 10-20 ( 20/20 )
Hadiah
Exp : 890
Koin : 1000 Gold
Random Box
Poin Status +10
Titel Beginner didapat
[Anda naik level 15]
Mendapat 100 Emas
Poin Status +10
Mendapat titel Beginner
Random Box
Hadiah Level 15, 200 Gold
[Quest Job Request]
[Dungeon Stone Level Beginner]
Dibutuhkan pemilihan job untuk menaikkan ke level selanjutnya.
"Aku tahu itu, tapi job memang penting." Keluh Shin,
Shin berfikir bahwa dia bisa memilih job jika naik level 10 tapi ternyata pemilihan tersebut datang pada level 15.
Shin yang mendapat quest baru memikirkan cara untuk keluar hutan terlebih dahulu sebelum mengunakan stone tersebut, karena dirinya tak tau apakah jiwanya saja atau tubuhnya juga ikut masuk dalam dungeon tersebut,
Shin belum pernah memasuki dungeon, Jadi Shin harus waspada, apalagi itu dungeon dari sistem yang dirasanya kejam.
Tak bisa dibayangkan jika hanya rohnya yang memasuki dungeon, yang berarti itu kematian beresiko tinggi! tubuh yang tertinggal hanyalah makanan siap saji bagi pemangsa yang lewat.
Shin berlarut dengan pikirannya memikirkan saat terbaik untuk memasuki dungeon dari sistem' tersebut, hingga tanpa sadar ia tertidur dan malam pun berganti dengan terik matahari pagi.
Dikala mentari pagi menerpa kelopak matanya yang terpejam, ia terbangun dari tidurnya dan berfikir kenapa ia bisa tertidur tanpa ia sadari,
'Apakah mungkin karena aku sudah mencapai level 15, hingga pemulihan otomatis ketika naik level tak lagi ada dan itu membuatku lelah.', pikir Shin
Shin tak berfikir dia akan merasa lelah setelah mengunakan skill barunya, Tapi Shin masih bersyukur karena tak terjadi hal berbahaya saat dia tertidur,
Hutan Shanva adalah hutan penuh monster buas jadi Shin selalu berhati hati ketika beristirahat, apa lagi kebanyakan monster hutan Shanva aktif pada malam hari.
Mengabaikan pemikiran percuma yang mampir di otaknya, Shin beranjak dari tempat dia berada untuk berburu sarapan paginya,
Betapa beruntung apa yang Shin rasakan, tak jauh dari tempatnya berada Shin merasakan kehadiran monster kecil untuk sarapan pagi,
"Hohh~~ Kelinci! apakah aku sudah dekat dengan bagian luar hutan ini." pikir Shin,
Shin berfikir begitu karena dia menemukan monster kelas E di sekitarnya, Setelah menyembunyikan kehadirannya Shin mengambil jarum berburu yang dia beli dari perdagangan sistem,
[Rabbit] [E]
Monster Level 10
Str : 05
Agi : 31
Int : 05
P/def : 11
M/def : 10
Kelinci hutan yang hidup di bagian pintu keluar hutan Shanva
kelinci cepat dengan kaki yang kuat yang suka memakan herbal hutan
[Jarum Pemburu]
Damage : 55
Efek : Racun pelumpuh
Terbuat dari tulang punggung ular python.
Sering digunakan pemburu pemula untuk melawan monster lemah
Harga : 1000 Emas (100x)
"Syuutt~~"
Kelinci yang sedang sarapan pagi menyadari jarum tersebut dan dengan cepat bergerak menghindar, namun dengan sense milik Shin, ia dengan cepat meluncurkan jarum kedua mengarah mengenai kelinci yang berada di udara karena menghindari jarum pertama, membuat kelinci terjatuh tak bisa bergerak.
Setelah merasa kelinci itu telah mati terkena jarum, Shin segera berjalan kearah kelinci yang berada jauh darinya, Saat Shin mengambil kelinci tersebut Indra pendengaran Shin yang telah dipertajam mendengar suara teriakan dari seseorang,
"Arghh~~"
Shin bisa mendengar jelas suara teriakan tersebut, dengan cepat Shin memasukkan kelinci buruannya kedalam inventory miliknya, Lalu dia segera bergerak cepat menuju ke arah sumber teriakan tersebut.
"Itu teriakan manusia! akhirnya aku menemukan seseorang." ucap Shin sambil berlari,
"Auww~"
Setelah beberapa saat Shin kini mendengar lolongan keras hellhound yang menggema di hutan Shanva,
Shin yang bergerak cepat kini telah sampai di tempat tujuannya, dari atas dahan pohon sekitar, Shin mengawasi orang orang yang ingin dia temui,
"Hellhound mode berseker." Ucap Shin
Shin yang berada di atas dahan pohon kini bisa melihat dengan jelas apa yang sedang terjadi,
[Hellhound] [C]
Monster level 20
Mode : Amarah
'Kenapa hellhound ada disini padahal beberapa hari aku tak pernah melihatnya.' pikir Shin
Shin melamun karena melihat hellhound yang biasanya berada di pintu masuk area B ada disana.
"Gawat, Lari." ucap keras Jaak
Shin tersadar dari kebingungannya karena mendengar teriakan jaak yang keras, Hellhound yang dapat melakukan mode berseker memang memiliki sedikit kecerdasan dalam berburu mangsa,
Jika dalam keadaan terkepung sudah dipastikan hellhound akan membunuh yang terlemah atau yang paling merepotkan untuk mengurangi jumlah,
Meskipun mode berseker hanya beberapa menit tapi jika dibiarkan maka para petualang yang Shin lihat pasti akan mati,
Shin kini melihat hellhound itu melompat ke udara mengarah kearah Sera yang jatuh terduduk terdiam karena kehabisan mana,
Tak menyia-nyiakan kesempatan hellhound yang lengah, Shin mengambil pedangnya dari inventory dan melempar pedang tersebut ke arah hellhound yang masih berada di udara.
"Takk~"
Pedang yang Shin lempar menembus tepat dileher sang hellhound hingga menancap di tanah,
Hellhound yang terlihat ganas kini terjatuh tak bernyawa dihadapan Sera yang masih memejamkan mata karena pasrah akan kematian,
Tak memperdulikan apa yang telah membunuh sang Hellhound Alanor dan dua temannya segera berlari menuju Sera yang masih merasa ketakutan,
"Sera, Apa kamu baik baik saja?" ucap elena sembari memeriksa keadaan Sera, Alanor dan jaak yang telah mendekat juga menunggu jawaban Sera dengan rasa khawatir mereka,
"Maaf, Maafkan aku." ucap Alanor merasa bersalah atas kejadian yang menimpa mereka,
Alanor merasa dia lalai dalam memimpin party mereka, sehingga kejadian berbahaya seperti ini bisa terjadi.
"Alanor ini bukan waktunya untuk itu, kita juga tak menduga akan bertemu anjing hutan disini, sebaiknya kita keluar hutan dulu." Ucap
Jaak sambil menepuk pundak Alanor yang merasa bersalah karena kejadian yang mereka alami.
"Ia kak, tapi siapa yang menolong kita?" ucap Elena yang melihat pedang hitam tertancap di tanah sambil memeluk Sera yang masih merasa ketakutan.
"Ahh~ maafkan aku jika aku merebut buruan kalian." Ucap shin yang keluar dari pohon untuk menunjukkan diri.
Dalam game online yang sering Shin mainkan, merebut buruan orang lain adalah tindakan yang melanggar! sehingga dia segera keluar menunjukkan diri untuk meminta maaf.
Serentak sosok Shin yang keluar dari balik pohon membuat party Alanor terkaget.
"Siapa kamu?" kata Alanor sembari mengarahkan pedang, Jaak juga ikut menarik busur dengan anak panah yang ditahan kearah Shin yang mencoba mendekati mereka,
Shin yang melihat Alanor dan jaak waspada menghentikan langkah kakinya untuk mendekati mereka, Meski Shin hanya ingin bertanya, melihat kewaspadaan Alanor dan Jaak, Shin hanya bisa terdiam untuk menjaga sopan santun agar konflik yang tidak diperlukan tidak terjadi.
"Kakak berhenti." Ucap Elena cepat melihat tindakan Alanor dan Jaak yang mengangkat senjata, Elena adalah seorang penyihir jadi dia sangat sensitif terhadap mana,
Elena bahkan menahan rasa mual akibat aliran mana yang keluar dari dalam tubuh Shin.
"Tapi." Ucap Alanor,
Meskipun elena menyuruhnya berhenti Alanor masih ragu dan waspada pada Shin yang berdiri diam ditempatnya,
"Jika dia mau membunuh kita, kita tak kan bisa bicara sekarang." ucap Elena menegaskan dengan keras pada kakaknya, Elena juga bisa merasakan Sera sedang gemetaran merasakan sejumlah mana yang ada disekitar Shin.
Alanor pun menurunkan pedangnya melihat tubuh adik dan partnernya gemetaran diikuti dengan Jaak yang juga menurunkan anak panah yang mengarah pada Shin sebelumnya.
Shin yang melihat kejadian itu hanya bisa merasa bingung dengan tingkah laku mereka yang seolah takut padanya,
"A-apa tujuanmu?" tanya Elena terbata bata karena gemetaran dan ragu bertanya pada Shin.
Shin terdiam sebelum menjawab pertanyaan elena, karena tak mungkin juga Shin bilang dia seminggu yang lalu dihidupkan kembali di dunia ini,
Ditambah lagi Shin sama sekali tak mengerti apapun tentang dunia yang dia tinggali sekarang.
"Ah~ Aku hanya ingin keluar dari hutan ini karena aku sedang tersesat." 'Yah itu kebohongan yang masuk akal untuk diucapkan.' menurut pemikiran Shin.
"K-kau akan keluar dari hutan jika mengikuti jalan itu." jawab Elena menunjuk kearah pada jalan setapak di hutan menuju kearah luar hutan.
Shin yang mendengar perkataan elena tak berkata lebih jauh pada mereka, Melihat sikap mereka Shin merasa akan lebih baik jika dia segera pergi dari sana,
Shin yang telah tahu jalan keluar kini mengarahkan tangannya pada pedang hitam miliknya, membuat pedang hitam itu perlahan menghilang dan secara otomatis memasuki inventory miliknya,
Setelah pedangnya kembali ke dalam inventory Shin pun berbalik untuk pergi meninggalkan para petualang yang takut padanya,
"Tu - Tunggu." kata sera yang ketakutan berusaha berteriak pada Shin yang berjalan menjauhi mereka
"Ya." Shin berbalik dan melihat sera berusaha mengatakan sesuatu dalam keadaan takutnya.
"Sera." ucap Elena memegang tangan Sera, ia merasa tindakan Sera akan membahayakan dan elena pun menatapnya dengan penuh ketakutan,
Namun Sera terus melanjutkan tindakannya meskipun dia tau maksud dari Elena
"Te - Terima kasih sudah menyelamatkanku." ucap sera berkata perlahan
"Ji -Jika kau mau keluar hutan setidaknya sembunyikan aura milikmu." kata Sera menambah kata dari ucapan terimakasihnya,
meskipun dengan rasa ragu Sera berfikir setidaknya harus membayar sesuatu karena dia telah diselamatkan oleh Shin,
"Aura?" Shin kebingungan dengan aura yang dimaksud Sera, hingga Shin terpaksa harus bertanya pada sistem tentang aura yang dimaksudkan oleh Sera,
"System"
Seketika Shin melihat aliran hitam disekelilingnya, Shin pun Shock melihat hal tersebut, pantas saja mereka begitu takut. Mungkin mereka menganggap Shin sedang memamerkan hal tersebut.
[Aura]
Aura adalah kekuatan spesial dunia Sagart Bisa juga disebut Mana, Ki atau Energy penyebutan berbeda tiap wilayah.
[Penekan level 15]
Melepas penekan mana karena telah mencapai level 15 membuat monster berlevel rendah tak berani mendekati pemilik mana.
'Pantas saja tak ada monster yang berani mendekat setelah tadi malam.' pikir Shin mengetahui kenapa dia bisa tidur nyenyak semalam.
'Tapi priest itu, meskipun takut tapi tetap memberitahuku.' pikir Shin kembali,
Shin merasa berterima kasih pada Sera, dia mulai menyukai dan respect dengan sifat Sera, Namun pandangan respect Shin pada Sera dipandang berbeda oleh Alanor dan Jaak, hingga Alanor dan Jaak kembali mengarahkan senjata pada Shin,
Tapi Shin tak memperdulikan apa yang Alanor dan Jaak lakukan, Shin kini hanya tersenyum pada Sera sembari berbalik pergi meninggalkan party Alanor,
Apapun alasannya, Shin sama sekali tak peduli dirinya dibenci petualang yang dia jumpai, yang jelas dia kini merasa senang karena akhirnya dia menemukan jalan menuju kearah luar hutan.
......................
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
panggil aja “ber”
/Plusone//Good/
2024-12-08
0
Harman LokeST
sweet author
2023-01-11
0
Hades
bukanya dapetnya 2000 tadi tulisanya kok jadi 890 sisanya kemana jir
2022-07-26
1