Shin melangkah keluar dari mansion tempat tinggal Duke setelah menerima pemberian dari Lyisa,
Meski dalam pikirannya dia tak mengerti kenapa Lyisa sudah menganggapnya sebagai kakak, tapi Shin menganggap bahwa hubungan seperti itu tidak buruk juga,
Melihat dia tak mengenal siapapun di dunianya yang sekarang.
"Aku tak paham kenapa hanya dalam dua hari aku bisa menciptakan ikatan berarti baginya." keluh Shin dalam langkah kakinya.
Shin perlahan melangkah menjauh dari area rumah duke, setelah beberapa waktu berjalan Shin memasuki daerah perkotaan wilayah yang Kekuasaan Duke,
Bisa dilihat dalam kota tersebut sangat padat penduduk, bahkan senyum bahagia tak lepas dari kegiatan sehari hari mereka.
Menunjukkan bahwa kehidupan di kota wilayah Duke cukup makmur tanpa terlibat konflik seperti yang terjadi di wilayah wilayah bangsawan lainnya,
[Ting]
[Quest Harian]
Type C
Membunuh monster level 10-20 (0/20)
Hadiah
Exp : 2000
Koin : 100 Emas
Random Box
Sebuah layar biru kehitaman menghadang jalan Shin, membuat jalannya terhenti karena membaca panel quest tersebut.
"Hah~" Shin menghela nafas panjang,
"Kenapa aku harus menjalani quest tanpa mendapatkan level apakah sistem ini semacam perusahaan gelap." ketus Shin mencemooh sistem yang mengambang dihadapannya,
[Ting]
[Virus terdeteksi mendapat denda wajib 100 Emas]
"Apa, Apa maksudmu?" teriak Shin membaca notifikasi balasan atas hinaannya,
Shin merasa kesal dengan sistem dihadapannya, Tanpa sadar Shin ingin menggapai panel sistem tersebut dan membantingnya di tanah, namun tangan kecil miliknya sama sekali tak bisa menyentuh sistem tersebut.
Tingkah Shin yang seolah ingin memegang angin membuat pada penduduk sekitar memandangnya dengan tatapan aneh dan curiga.
"Kenapa bocah itu?"
"Apa dia gila?"
"Gelandangan gila."
"Sampah."
Shin yang memiliki sense tinggi pun bisa menyadari tatapan dan perkataan pelan para penduduk kota yang membicarakan dirinya,
Akan tetapi Shin juga tak bisa berbuat apa apa, karena memang dirinya yang salah karena emosi dengan sistem yang tak bisa mereka lihat.
Shin yang tak terbiasa dengan tatapan tatapan tatapan tersebut mencoba untuk tetap tenang, lalu setelah Shin merasa tenang, perlahan Shin meninggalkan tempat dia berada untuk menghindari tatapan para penduduk kota.
"Job kah enaknya apa ya." Ucap Shin dalam perjalanannya kembali ke hutan Shanva untuk menyelesaikan quest hariannya,
Meskipun Shin tak mendapat exp untuk naik level, tapi dia juga tak ingin menjalani hukuman dari sistem, hingga terpaksa dia harus melakukan quest harian tersebut.
Shin yang berjalan tanpa sadar sambil memikirkan class job yang ingin dia ambil di berhentikan oleh sebuah tombak yang menghadang jalannya.
"Berhenti." ucap sang penjaga gerbang.
"Bocah gelandangan kamu mau pergi kemana?" tambahnya,
Shin yang kaget dengan suara keras penjaga dihadapannya kini tersadar dan mencoba melihat sekelilingnya,
Setelah memastikan keberadaannya Shin jadi mengerti kenapa para penjaga menghentikan langkah kakinya,
"Pergi keluar." jawab Shin singkat,
'Ini adalah gerbang barat! orang yang ingin pergi hutan monster pasti melewati gerbang ini, apa bocah gelandangan ini sudah bosan hidup hingga mau bunuh diri, atau memang bocah ini adalah gelandangan gila.' pikir sang penjaga gerbang
Mendengar jawaban Shin penjaga itu langsung memasang wajah heran, seolah memikirkan sesuatu, tapi Shin juga tak bisa mengerti apa yang penjaga tersebut pikirkan.
"Jangan bercanda ini jalur ke hutan monster, apa kau mau bunuh diri, kembalilah ke rumahmu." kata penjaga gerbang sambil menatap Shin tajam.
Shin terdiam melihat reaksi penjaga tersebut, Tapi Shin juga tak mungkin menjelaskan bahwa dia ingin membantai monster di hutan Shanva,
Shin yang sedang memikirkan alasan hanya bisa menghindari tatapan sang penjaga yang melihatnya dengan mata curiga,
Mau bagaimanapun Shin juga tak bisa berkata apa apa, karena memang ini salahnya karena melamun tentang class job,
Jika tidak seharusnya dia bisa keluar dengan mudah,
Seperti tadi malam, menyelinap untuk menghindari para penjaga.
Di sela tatapan penjaga yang melihat Shin dengan curiga, Sebuah panggilan membuat penjaga lengah dan tak memperhatikan Shin yang terdiam.
"Yo,, penjaga ada apa." Ucap Alanor yang berjalan kearah gerbang kota.
"Ahh, Alanor apa mau pergi lagi." teriak penjaga yang tinggi mengalihkan pandangannya dari shin,
Melihat adanya kesempatan, Shin dengan cepat menyelinap keluar melewati para penjaga yang lengah tersebut.
"Iya, quest dari guild untuk mengumpulkan tanaman, ada apa semua berkumpul." kata alanor pada para penjaga
"Oh begitu, iya ini anak kec... loh!" teriak penjaga yang kaget melihat Shin yang berada dihadapannya telah menghilang,
"Aneh sekali." ucapnya perlahan
"Hahaha apakah anda kurang tidur." kata alanor
"Mungkin jam kerja bertambah pak penjaga." kata elena adik alanor
"Hahaha mungkin saja." kata pemimpin penjaga sambil tertawa canggung,
Para bawahan penjaga juga ikut tersenyum karena melihat kedua gadis cantik di dalam party Alanor, membuat mereka juga melupakan keberadaan Shin.
Alanor dan teman temannya memang petualang pemula, namun kecantikan dari penyihir dan priest dalam party tersebut membuat mereka terkenal baik dalam sosialisasi maupun bertarung melawan monster tingkat D atau C,
Sehingga membuat penjaga mengenal mereka dengan baik karena sering keluar masuk kota.
Shin yang telah menyelinap merasa beruntung dan tidak beruntung karena bertemu dengan para petualang yang dia jumpai dulu,
"Untung aku bisa cepat pergi menyelinap tanpa ketahuan, meski aku tak tahu mereka masih mengenaliku atau tidak, ada baiknya untuk berjaga jaga untuk menghindar dari mereka." keluh Shin dalam perjalanannya menuju hutan Shanva,
"Map."
"Sense."
Shin membuka panel peta dari sistem, lalu mengunakan skill sense untuk di padukan dalam peta sistem tersebut,
Berkat itu Shin dapat melihat titik titik dalam peta yang menunjukkan keberadaan mahkluk hidup dalam radius 100 meter dari tempatnya dia berada.
Karena jika Shin hanya mengunakan sense biasa jarak yang bisa dia deteksi hanya sekitar 30 meter,
[Sense ]
Melacak untuk mengetahui keberadaan musuh dalam radius 30 Meter,
[Map]
Peta yang menunjukkan diagram tanah lingkungan yang telah diketahui owner.
[Map + Sense]
Membuka peta dengan sebuah pertanda untuk mengetahui keberadaan mahkluk lain selain owner, Radius 100 Kilo Meter.
Sebuah layar peta dari sistem muncul dihadapan Shin, Shin membuka peta untuk mencari tempat berburu dimana dia bisa menghindari berjumpa dengan petualang,
Shin berfikir sebelum masuk lebih dalam kedalam hutan dia ingin menyelesaikan quest hariannya lebih dulu,
Tapi ketika Shin melihat peta, Shin merasa penasaran pada banyaknya titik yang ditunjukkan oleh peta,
Pada akhirnya Shin bergerak sambil menjaga jarak untuk melihat titik titik warna yang belum pernah dia lihat.
[Map Lv 2]
Gambaran untuk sebuah tempat dalam skala tertentu mencakup area yang diketahui pemain,
Monster
Putih : Lemah --- Jingga : Sedang --- Merah : Sulit
Kuning : Prajurit ---- Hijau : Petualang ---- Ungu : Ditek (Orang yang dilacak) ---- Hitam : Tidak diketahui.
"Kenapa banyak prajurit datang ke area hutan Shanva?" ucap Shin yang telah mengetahui identitas asli dari titik berwarna kuning dalam peta sistem.
Selama 10 hari di hutan Shanva, Shin telah membuka banyak peta area bagian masuk hutan tempat monster C dan D tinggal,
Berkat itu Shin bisa mengatur untuk melihat area pintu masuk yang ingin dia inginkan.
Dalam peta, Shin melihat kurang lebih 30 prajurit sedang berada di bagian masuk hutan yang berpencar di berbagai tempat,
Shin ingin pergi untuk masuk ke hutan melewati bagian lain, namun tanpa sengaja Shin melihat titik hitam kecil di dalam peta miliknya,
"Apa itu?"
Shin menjadi penasaran kembali untuk melihat wujud asli dari titik hitam tersebut,
"Oh~ Aku mengerti! Jadi karena aku melihat prajurit dan petualang itu membuka keterangan dari titik dalam peta." ucap Shin
Shin berfikir jika dia melihat bentuk asli dari titik hitam dalam peta, maka sistem juga akan membuka keterangan juga,
Mungkin jika suatu saat dia menemukan titik hitam lagi dia tak perlu merasa penasaran tentang titik hitam itu kembali.
Shin mulai mengerti dengan peta dari sistem yang telah naik ke level 2. setelah beberapa saat titik titik dalam peta menghilang dalam jangka 10 menit, sehingga Shin harus mengaktifkan sense kembali.
"Betapa praktisnya peta ini." ucap Shin mengepalkan tangan karena rasa senang,
"Tapi kenapa warna ungu dalam peta sudah diberi keterangan meskipun aku belum pernah melacak seseorang?" keluh Shin
Meski Shin tak mengerti, Shin mengabaikan hal itu karena Shin lebih penasaran dengan sosok asli titik hitam dalam peta.
'Hm~ tapi aku penasaran warna hitam di peta ini, apa itu yang di cari para prajurit?' pikir shin
Shin mulai membayangkan apa yang sedang di buru para prajurit kerajaan tersebut,
"Apakah itu hewan peliharaan legenda? Jika benar akan bagus jika aku memilikinya! Bagus, aku akan mendapatkan hewan legenda tersebut sebelum para prajurit itu menangkapnya." ucap Shin kini bersemangat
Shin yang berfikir akan mendapat hewan peliharaan baru segera bergegas menyelinap untuk menghindari para prajurit yang sedang berkeliaran,
Shin bisa saja mengalahkan mereka, tapi ada baiknya jika dia menghindari konflik yang tak perlu,
Karena menjadi mencolok adalah bumerang yang belum siap dia hadapi, intinya Shin belum sanggup untuk melawan musuh yang kuat karena pengetahuannya tentang dunia Sagart masih minim.
"Bayi Naga?" Guman Shin membayangkan sosok dari titik hitam dalam peta,
"Mungkin jika sudah besar aku bisa terbang dengan menungganginya." ucap Shin kembali sambil berimajinasi tentang betapa kerennya dia jika hal itu terjadi.
"Meskipun aku tak tahu bisa menjinakkannya atau tidak tapi itu pantas untuk dicoba." ucap Shin menyemangati dirinya sendiri.
Shin memang berfikir menjinakkan naga akan sulit, tapi yang terpenting untuk sekarang adalah menangkap bayi naga itu terlebih dahulu.
Shin terus bergerak sambil menghindari mata prajurit yang berkeliaran di hutan, hingga jaraknya dengan titik hitam dalam peta sudah semakin dekat,
"10 Meter"
Shin terus memperhatikan peta sistem untuk memastikan dia tak melewatkan posisinya,
"Bukankah kita sudah menyisir area ini?"
"Apakah mungkin kalau dia berani masuk lebih dalam kedalam hutan?"
"Mana mungkin? apa dia mau mati? berada di sini saja sangat berbahaya! apalagi dia masih kecil jadi tidak mungkin dia masuk lebih dalam."
"Kamu benar, Untuk sekarang kita lapor dulu pada atasan di luar hutan."
Para prajurit yang berada beberapa meter dari Shin mulai berbalik pergi setelah membuat kesimpulan mereka sendiri,
Meninggalkan Shin yang masih bersembunyi di balik semak semak untuk menghindari para prajurit,
'Apa benar mereka mencari bayi naga? tapi aku belum pernah melihat naga!' pikir Shin
Shin berfikir jika di hutan Shanva benar benar ada naga, pasti suara atau bayangannya di atas langit akan terlihat, tapi selama 10 hari di hutan Shanva di tak pernah menjumpai hal tersebut,
Banyak pertanyaan mampir di otak Shin tentang sosok titik hitam dalam peta, tapi sebanyak apapun dia memikirkan jawaban pertanyaan lain muncul kembali,
Hingga otak kecilnya terasa panas memikirkan hal hal tak berguna, Akan lebih mudah jika sistem muncul dengan sebuah penjelasan, namun semenjak memunculkan quest harian sistem masih tetap diam hingga sekarang.
"Huh~ masa bodoh, meski itu bukan bayi naga, setidaknya itu mahkluk berharga karena dicari oleh kerajaan." keluh Shin,
Shin mulai bergerak perlahan menuju kearah titik hitam tersebut, sambil terus memperhatikan peta Shin semakin dekat dengan titik hitam yang dia tuju.
05 Meter
04 Meter
.
.
00 Meter
"Bukankah disekitar sini?" keluh Shin,
Shin melihat layar peta dari sistem kembali, di dalam layar itu tanda panah yang sebagai posisinya, sudah menutupi titik hitam dalam peta, yang berarti Shin sudah dekat dengan apa yang Shin cari,
Perlahan shin mulai mencari di area terdekat dengan seksama, namun pencarian yang dia lakukan sama sekali tak mendapat hasil.
"Apakah itu di dalam tanah atau..--" Shin berhenti menatap tanah di bawahnya dan mendongak keatas, tepat di pohon pohon besar di sekitarnya, Shin yang berfikir bayi naga berada di atas pohon berhenti bergumam ketika melihat bayangan di atas cabang pohon yang berada didekatnya.
Shin berfikir sudah menemukan apa yang dia cari, dengan cepat Shin meloncat dan naik keatas pohon untuk melihat bayangan hitam yang ia lihat sebelumnya,
Dengan gerakan kaki di tubuh kecilnya, Shin memanipulasi untuk meringankan tubuhnya, Itu dilakukan agar Shin dapat dengan mudah naik keatas pohon,
Setelah sampai di dahan pohon, mata Shin berhenti berkedip karena terkejut melihat sosok asli dari titik hitam yang selama ini dia cari,
Shin yang kaget jatuh kebelakang menopang tubuhnya dengan tangan untuk terduduk di dahan tersebut.
"Uuwa...mpph~~"
Ketika shin ingin berteriak karena rasa kaget, dua telapak tangan yang kecil itu membungkam mulutnya, mata birunya menatap Shin dalam dalam seolah memberi tekanan untuk menyuruhnya diam.
Shin menelan ludah saat melihat mata itu,
'Seolah mata itu berkata "aku akan membunuhmu jika kau tetap berisik.' pikir shin
'Apa ini, apa yang terjadi?'
'Tunggu! bukankah aku sedang mencari peliharaan baru ketika aku mencari jejak di peta.'
'Kenapa keadaannya jadi seperti ini?'
Banyak pertanyaan terlintas di pikiran Shin, hingga sistem yang sedari tadi diam tiba tiba muncul di samping Shin,
[Ting]
[Quest Tersembunyi]
Tipe S
......................
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
Vincent Da Vinci
bodoh juga Mc ni
2023-08-04
0
SinsGa174
Meter atau Km ?
2021-12-31
0
Pride [ K e b a n g g a a n ]
Thor Ad Kata Yg Gak Nyambung Seperti "Ak Yang Dengan Cepat" Ganti Ke "Ak Dengan Cepat" Kayak Nyangkut Aj Bacanya Selebihnya Bagus
2021-06-13
0