"Akhirnya.. Akhirnya aku keluar dari tempat ini." teriak Shin yang merasa sangat gembira melihat padang rumput luas dengan langit biru di hadapan matanya.
Setelah kegembiraan yang dia rasakan, Shin pun mulai merasa kebingungan kembali ketika ia berfikir dimana letak kota terdekat, seketika dia merasa menyesal karena tidak sekalian bertanya kemana arah menuju kota terdekat.
"Akhh~ Inikah efek anti sosial di kehidupanku sebelumnya." keluh Shin,
Shin merasa tak berdaya ketika berfikir di kehidupannya sebelumnya dia sama tak memiliki teman meskipun dia adalah seorang murid terpintar disekolah,
"Apa ini takdir? Aku tak habis pikir, di bumi mereka tak mau mendekat karena melihat dinding kasat mata yang sama sekali tak kutahu, sekarang di dunia ini mereka merasakan aura! hah~ apa aku ditakdirkan untuk sendiri!" keluh Shin dengan nafas panjang,
Setelah melepas keluh kesahnya Shin mulai berjalan kembali, Shin yang buta arah terus berjalan ke arah matahari terbit, berharap dia segera sampai di sebuah kota/desa dan meninggalkan hutan Shanva yang selama ini dia tinggali.
"Ohh Slime." ketika sudah berjalan jauh, Shin melihat slime yang berjalan perlahan diarea padang rumput yang hijau serta luas.
"Ah tapi aku level 15, tidak bisa naik level juga, Kota dimana kau?" keluh Shin sambil memainkan slime yang ada di hadapannya.
Shin ingin mencoba membunuh slime tapi levelnya sudah max, untuk naik level dia harus memilih job class, sehingga Shin hanya bermain dengan slime tersebut.
[Slime]
Monster Level 5
Kelas E
Str : 02
Agi : 01
Int : 01
P/def : 50
M/def : 02
Monster lemah di luar hutan shanva bentuknya yang seperti cairan berguna untuk melarutkan apapun yang dia makan didalam tubuhnya.
Shin pun berlalu pergi setelah mencoba cincin yang dia beli dari store sistemnya, karena slime itu tak menjauh berarti cincin yang dia pakai bekerja dengan benar sesuai penjelasannya.
[Rest Ring]
Kelas A
Damage -
Efek : Fake
Cincin yang berasal dari dungeon kepalsuan, memakainya dapat menyembunyikan aura menjadikannya seperti manusia biasa. serta memberi barier perlindungan setara 500 damage. aktif secara otomatis.
[Tidak dapat dijual] [Terikat]
"Yah harga 2500 memang lumayan." Shin melihat sisa koin emasnya yang tertera pada inventory miliknya
[1800 Perak 2300 Gold]
Memasukkan Koin Setara 10 : 10 (100 Gold \= 100 Gold)
Mengeluarkan Koin Setara 10 : 01 (100 Gold \= 10 Gold)
"Sistem korup!" ketus Shin mengucap kata menghina pada layar panel didepannya karena convert yang diberlakukan oleh sistem.
[Ting]
[Tidak ada perintah yang cocok]
"Itu komplain. Ups" ucap Shin secara tak sadar, shin yang lelah berjalan kini sedang terduduk dibawah pohon dekat aliran sungai menjawab sistem didepannya.
[Tidak ada perintah yang cocok]
Namun sistem itu menjawab dengan penyataan yang sama, hingga Shin berfikir bahwa sistem yang bersamanya memiliki kesadaran yang minim.
"Sistem.." ketika Shin ingin menjawab kembali, kata Shin terhenti karena merasakan sekelompok orang bersembunyi dari balik pohon dekat jalanan, Namun sistem itu juga menjawab ucapan dari Shin
[Ting]
[Sistem Monarch]
Sebuah sistem yang membantu seorang pemilik menjadi raja dari dewa dewa dunia. Sistem hanya bisa dilihat oleh pemain yang terpilih oleh.. (untuk saat ini informasi masih terbatas)
Upgrade : 5000 Gold
Fitur :
Kecerdasan + 30
Store : Dungeon, Item Publik, Item Job
Inventory +10
Shin berfikir ingin mencari tau lebih lanjut namun batasan dari sistem tak akan bisa di apa apakan,
Karena syarat adalah hal wajib dari sistem itu, ditambah lagi orang orang bersenjata dibalik pohon yang mengawasinya membuat Shin tak bisa lagi bersantai dengan sistemnya.
"Keluarlah." Kata Shin yang sedang membakar daging kelinci yang dia buru sebelumnya, Serentak sekelompok orang itu kaget tapi mereka tetap keluar dari balik pohon dengan bermacam macam senjata di tangannya.
"Kalian, Siapa?" kata Shin bertanya pada orang orang yang berdiri dengan senjata mereka
"Apa kau buta anak kecil, jelas kami adalah bandit yang ingin menculik mu." Kata salah satu bandit diantara kelompok mereka
'Bandit, Anak Kecil.' Shin berfikir apakah dirinya yang berumur 17 tahun dianggap anak kecil di dunia itu, Shin pun melirik kearah aliran sungai lalu dia bisa melihat dirinya yang berubah menjadi kecil layaknya bocah sekitar 10 tahun.
Shin merasa shock melihat hal tersebut, karena pandangan matanya pada tangan sama seperti sebelumnya. Shin berfikir di dunia itu memang monster dan manusia sangat besar, pada kenyataannya ternyata dirinya lah yang berubah menjadi anak kecil.
Pantas saja pertama kali hellhound yang hanya memburu yang lemah mengejar ku ketika baru datang ke dunia ini, Pantas saja warbear terlihat sangat besar, pantas saja orang orang terlihat tinggi, ternyata bukan monster yang salah tapi aku yang salah.
Jiwa di dalam tubuh Shin menangis karena memikirkan kebodohannya yang tak memeriksa tubuhnya terlebih dahulu malah lebih fokus melihat apa yang bisa sistem lakukan.
"Agh~~ apa lagi ini?"
Ini tak sesuai dengan apa yang dipikirkan Shin, apakah ini sebabnya para petualang itu takut padanya, bisa dibayangkan bagaimana seorang anak kecil membunuh hellhound sekali serang dengan hanya melempar pedang serta jumlah mana hitam yang mengelilinginya.
"Apakah para petualang itu mengira aku adalah anak iblis?" keluh Shin yang mentalnya jatuh, menyadari pandangan para petualang yang dia temui sebelumnya,
"Apa yang kau bicarakan bocah." Para bandit itu heran melihat Shin yang terduduk dengan kepala mengarah kebawah sambil mengatakan sesuatu yang tak jelas terdengar.
"Apa yang kalian lakukan setelah menculik ku." Shin menatap para bandit yang sedang mengelilinginya karena tak tahu lagi apa yang harus dia lakukan.
"Hah- Apa kau bodoh karena takut? Tentu saja menjual mu ke pasar budak." Kata pemimpin kelompok bandit tersebut.
"Benar bos, Anak kecil harusnya berharga mahal haha." tambah kata dari bawahan di samping pemimpin bandit
"Diam lah kau pikir wajar ada anak kecil yang bermain sampai kesini meskipun banyak monster level E disini, dilihat dari manapun ini sudah tak wajar." kata salah satu wakil bandit menjelaskan pada bawahan di samping bosnya
Setelah beberapa saat Shin mulai berfikir jernih, memikirkan bagaimana cara dia harus melangkah selanjutnya, dengan keadaannya sekarang sudah pasti akan jadi masalah karena kurang informasi tentang dunia itu.
Jadi Shin berfikir mungkin dengan ikut dengan para bandit bisa membantunya untuk mencari informasi tentang dunia Sagart yang dimaksud oleh sistem.
"Baiklah, paman boleh menculik ku." Kata yang diucapkan Shin membuat para bandit jadi kaget terheran heran.
"Apa? apa kau yakin bocah." Bandit pun heran kenapa Shin mau diculik padahal dia bisa menyadari keberadaan mereka tak lama setelah mereka bersembunyi didekatnya.
Apa ini? apa ini beneran bandit seperti di film fiksi atau game, bukankah bandit itu kejam dan suka merampok membunuh serta memperkosa wanita bangsawan yang mereka tangkap,
Shin mulai memikirkan bahwa bandit yang ia ketahui beda dengan bandit yang ada dihadapannya, dan mereka juga terlihat lebih lemah meskipun tampang mereka terlihat garang,
"Ia paman, aku anak yatim piatu yang tak punya tujuan, mungkin dengan ikut paman aku bisa membantu paman mendapat uang." kata Shin berpura pura polos,
Meskipun jiwa Shin merasa malu melontarkan kata tersebut, tapi Shin tetap harus tenang untuk mempertahankan ekspresi polos wajahnya.
"Oh begitu baiklah, kamu ikat dia dan taruh bersama yang lain." kata Sang bos bandit menyuruh salah satu anak buahnya mengikat tangan Shin dan mengantarnya ke kereta penuh calon budak yang akan mereka jual.
"Tapi bos apa tak apa? ini terlalu aneh untuk.." Sang wakil bandit ingin menjelaskan namun kata katanya terpotong oleh bos bandit tersebut.
"Sudah lah yang penting kita dapat mangsa, aku tau anak itu tak normal, kamu lihat itu.. itu adalah kelinci rank E dari hutan Shanva kamu pikir dari mana dia mendapat daging kelinci itu,
Karena dia masih kecil dan berkemampuan pasti dia mahal." kata Bos itu menjelaskan pada wakil kapten sembari mendekat ke daging panggang yang dibakar oleh Shin.
"Kalau begitu kenapa gak kita rekrut saja sebagai anak buah bos." kata salah satu anak buah bandit yang melihat bosnya menjelaskan tentang anak tersebut
"Bodoh, Apa kau tak takut memelihara monster." Jelas bos bandit pada anak buahnya. Melihat kemampuan anak itu bos bandit tau bahwa anak kecil itu adalah monster tapi dia tak bisa menyianyiakan pundi pundi emas didepan matanya.
Shin yang diikat masuk kedalam kereta penjara kuda, disana dia melihat banyak wanita muda didalamnya, meskipun Shin ingin menyelamatkan mereka tapi menyadari dirinya sekarang adalah anak kecil jika dia melakukannya dia hanya akan dianggap sebagai monster, karena itu dia hanya bisa berdoa semoga ada yang menyelamatkan para gadis tersebut.
"Kruuhkk, seharusnya aku makan dulu tadi." keluh Shin dengan Suara perutnya yang lapar terdengar pelan, karena Shin memang belum makan sejak semalam, Shin pun lemas didalam kereta penjara kuda milik para bandit tersebut.
.
.
•Arah menuju kota
"Apa kau tak apa?" kata seorang suami pada istrinya yang berada di dalam kereta kuda
"Ia." sang istri menjawab dengan mesra pertanyaan suami disampingnya
"Maafkan aku yang lalai menjagamu." sang suami meminta maaf pada istrinya yang kelelahan karena mengikutinya
"Tak apa, aku hanya menjalankan apa yang harus kulakukan." Sang istri merasa bersalah karena melihat suaminya merasa bersalah hanya karena keadaannya.
"Tidak, Tidak apa." Sang suami memeluk istrinya karena tak mampu melihat istrinya yang merasa gelisah karenanya.
Kereta kuda mewah itu sangat mencolok hingga siapapun yang tinggal di ibukota tersebut tahu kereta kuda itu milik siapa, kereta itu telah menghadiri pesta kerajaan dan dalam perjalanan pulang kewilayahannya bersama beberapa pengawalnya.
Kereta kuda itu tiba tiba berhenti membuat sang suami melihat ke arah luar kereta, sang pengawal juga memberi tahu bahwa didepan ada pohon tumbang sehingga membuat perjalanan mereka terhenti.
"Kenapa sekarang!" ucap Sang suami berguman, hal itu pun disadari oleh istrinya karena raut wajah suaminya yang kesal.
"Ada apa?" tanya sang istri padanya
"Tak apa." kata sang suami, dia pun terdiam karena tak ingin membuat istrinya cemas.
Bisa dikatakan sang suami tahu pohon yang tumbang adalah trik murahan dari bandit yang ada di wilayah miliknya.
Suami itu pun menyuruh istrinya tetap didalam kereta, lalu dia keluar membawa pedangnya. Bersiap untuk bertarung dengan bandit yang sudah meresahkan para pedagang diwilayahnya.
"Keluarlah." Teriak sang suami itu ke arah pepohonan sekitar jalan.
......................
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
Harman LokeST
next
2023-01-11
0
Taufik Hidayat
lah ditangkap bandit
2022-06-23
0
Ouroboros
mc tolol
2021-08-23
0