Pagi itu, Rama bangun di temani hujan yang mengguyur rumahnya. Ia berusaha membangkitkan badannya dari tempat tidur, menuju toilet dan kemudian berwudhu untuk melaksanakan sholat subuh yang begitu dingin di hari ini. Ia paksa badannya untuk berjalan, setelah ia berwudhu, ia menunaikan sholat subuh. Setelah semuanya, ia kali ini yang memulai percakapan dengan Sela, ia duluan mengirim pesan ke Sela pagi ini.
"Sel, bangun," ucap Rama dalam pesan tersebut
"Sela yang masih tertidur pulas pun, tak mendengar notifikasi pesan tersebut,"
Rama melihat Sela, tumben sekali belum bangun jam segini, akhirnya ia mencoba menelepon Sela.
*SFX NADA DERING*
Mendengar handphone nya berbunyi, Sela terbangun tak sengaja. Kemudian ia memandangi handphone nya dari tempat ia berbaring, tertulis nama (Teorama) pada yang memanggilnya tersebut. Pada akhirnya ia pun mengangkat telpon dari Rama.
"Iyaa ram, kenapa?" tanya Sela di dalam telepon, sekaligus masih setengah sadar
"Kamu udah sholat subuh?" tanya Rama
"Oh iya, belum Ram, aku baru bangun," jawab Sela
"Ohh tumben kamu baru bangun jam segini," tanya Rama sedikit heran kepada Sela
"Iyaa, soalnya capek banget, ga tau kenapa. Ditambah hujan nih, jadi mager banget hehe. Ya udah aku sholat dulu ya," ucap Sela kepada Rama
"Ohh iyadeh, iyaa, assalamualaikum," kata Rama
"Waalaikumsalam," balas Sela
Ya, mereka berdua sampai lupa, bahwa mereka berdua hanyalah seorang teman. Entah Sela dan Rama sadari atau tidak, tapi mereka sudah bertindak seolah-olah lebih daripada itu.
Pagi hari pun tiba, tapi hujan masih saja belum berhenti. Hujan terus berjatuhan, mengirim pesan-pesan dari langit kepada tanah.
Teorama yang sudah bersiap pun, bergegas mengambil Jas Hujannya, kemudian memanaskan motornya di depan teras. Karena di depan rumahnya sudah tergenang air hujan.
Dari sisi Sela
Ia berdiri di depan rumah, ia sudah bersiap, namun ia tidak bisa memesan gojek, karena cuaca hujan, apalagi kalau ia berjalan bersama Anggi, yang ada mereka mandi sampai ke toko karena hujan.
"Yaudah, ayah antar aja gimana?" ucap ayah Sela tiba-tiba berdiri di sampingnya
"Ha? Ayah kan kerja, ntar telat, kan kita jalannya beda arah," ucap Sela kepada ayahnya
"Enggak kok, kata siapa, ayah hari ini ada urusan, siang, jadi ga kerja dulu," ucap ayahnya
"Ohh yaudah kalau gitu," ucap Sela
Ayahnya kemudian memanasi mobilnya terlebih dahulu. Setelah itu baru Sela masuk ke dalam mobil
"Hmm, ayah jadi pengen tau lebih banyak nih, dari laki-laki yang namanya Rama itu," ucap ayah Sela ketika baru saja menjalankan mobilnya yang tak jauh dari rumah
"Ihh apaan sih yah, dia cuma temannya Sela doang, ga lebih," kata Sela kepada ayahnya
"Hmm, iyaa sih temen, tapi ayah baru lihat sekarang, Sela sama temen bisa sampe se-salting itu hehe," cagil ayah Sela kepada Sela
"Ih mana ada yah, ayah tu sok tau banget jadi orang," ucap Sela
"Hehe, iyaa ayah salut banget sama laki-laki yang nama Rama itu. Bisa dia ngebuat anak ayah yang dulunya cuek, sekarang perhatian gitu," kata ayah Sela
"Ih ayahh apaan sihh," batin Sela
Ia hanya terdiam, ga bisa membalas apa yang ayahnya omongkan. Karena itulah faktanya. Sela bukan lah gadis yang bisa memberi perhatian ke semua orang, bahkan kepada orang di rumahnya pun, ia terkesan cuek. Berbeda di saat ia mengenal Teorama, ia menjadi lebih perhatian, mulai dari dalam rumahnya, sampai urusan-urusan toko nya sekaligus kepada laki-laki yang baru pertama kali dia beri perhatian setelah ayahnya, yaitu Teorama.
Dari sisi Teorama
Ia sudah memanasi motornya, dan dia juga sudah mengenakan Jas Hujannya. Lalu ia pun berangkat ke kantornya, hujan-hujanan.
Sesampainya ia di depan toko, ia melihat Sela turun dari mobil. Bersama laki-laki yang sudah berumur tersebut, memayungi Sela sampai ke depan toko
"Eh yah, ini rama," kata Sela sembari memperkenalkan Rama kepada ayahnya
Rama yang kebingungan, tersenyum kemudian menyalami ayah Sela
"Saya Rama om," ucap Rama sembari menyalami ayah Sela
"Oh kamu Rama, saya ayahnya Sela," balas ucapan ayah Sela
"Kamu kehujanan Ram?" tanya Sela kepada Rama
"Iya sih Sel, tapi aku pake jas hujan jadi aman," ungkap Rama
"Oh syukurlah," balas Sela
"Oh ya, buka dulu pintu nya Sel, biar ayah kamu sekalian duduk di dalam dulu," ucap Rama kepada Sela
"Oh iyaa, sebentar," balas Sela sembari membuka pintu toko
Setelah akhirnya Sela membuka pintu toko, ia akhirnya masuk
"Yuk yah, masuk dulu, duduk di dalam. Kan kata ayah, ayah bilang ada urusannya siang, ini kan masih pagi, jadi di sini aja dulu ngelihat-lihat toko tempat Sela kerja," kata Sela kepada ayahnya
"Iyaa, tapi ayah ga lama ya, soalnya mau siap-siap lagi dari rumah," ucap ayah Sela kepada Sela
"Iyaa yah," kata Sela
"Yuk masuk om," ujar Rama
Kemudian mereka bertiga masuk ke dalam toko, sembari disusul Anggi dan Rio ternyata telat datang karena kehujanan. Di mana Anggi basah sebasah-basahnya karena ia terpaksa harus berjalan sekaligus hujan-hujanan. Tetapi dia membawa baju ganti. Dan Rio, yang tiba memakai Jas Hujan, dia pun aman.
"Astaga Nggi, ngapain kamu mandi hujan?" ucap Sela kepada Anggi
"Ihh, akutuh yaah...." jawab Anggi sambil ngos-ngosan
"Aku tuh capek larii, hujan-hujan begini," jawab Anggi kepada Sela
"Ya kenapa ga pakai Jas Hujan?" tanya Sela kepada Anggi
"Ya kali, aku nggak pake motor tapi pake jas hujan Sel," jawab Anggi lagi
"Oh iya yah, ini anggi, tetangga kita," kata Sela kepada ayahnya
"Oh halo om," kata Anggi sembari menyalami ayah Sela
"Iyaa," balas ayah Sela
"Ini Rio, yang kerja di sini juga. Rumahnya ga terlalu jauh dari rumah kita, tapi beda komplek aja," ujar Sela kepada ayahnya sambil mengenalkan Rio
"Assalamualaikum om, saya Rio," ucap Rio, kepada ayah Sela
"Waalaikumsalam," ujar ayah Sela
"Ya udah, aku ganti baju dulu ya Sel, Yo, om, Ram," kata Anggi kepada mereka semuanya sambil pergi ke toilet
"Iyaa," jawab Sela
"Saya juga ngeringin badan dulu ya Ram, om, Sel," ujar Rio
"Iyaa Yo," jawab Sela
"Silahkan duduk om," jawab Rama sambil melepaskan Jas Hujannya dan meletakkannya di gantungan dekat pintu masuk ruangannya
"Iyaa," jawab ayah Sela
Kemudian sela pergi membersihkan bunga sekaligus mempersiapkan meja kasirnya.
Tersisa ayah Sela dan Rama bercerita di tempat biasa yang di duduki pembeli bunga. Hanya saja karena sedang hujan, jadi masih sepi.
"Kamu sudah lama buka bisnis jualan seperti ini?" kata ayah Sela kepada Rama
"Oh baru sih om, baru sekitar 1 bulanan," jawab Rama kepada ayah Sela
"Ohh, kamu tinggal di sini bareng orang tuamu?" tanya ayah Sela kepada Rama
"Ohh nggak om, saya ada rumah di sini, lebih tepatnya rumah kakak sepupu saya sih. Dia kasih rumah lamanya ke saya, untuk saya tinggal sementara di sini sambil nyelesaikan kuliah saya," jawab Rama kepada ayah Sela
"Ohh, kamu semester berapa emang nya?" tanya ayah Sela kepada Rama
"Semester 3 om," jawab Rama
"Ohh semester 3, berarti umur kamu sekarang 19 tahun?" tanya ayah Sela lagi
"Iyaa om," jawab Rama kepada ayah Sela
"Ohh, hebat ya, masih muda, udah punya keberanian untuk memulai bisnis. Udah ga nyusahin orang tua lagi," ujar ayah Sela kepada Rama
"Hehe alhamdulillah om, masih sedikit juga om, belum terlalu untung. Ya setidaknya cukup lah untuk kebutuhan saya sehari-hari dulu, kalau ada lebih palingan saya tabung," jawab Rama kepada ayah Sela
"Orang tua mu tau ga, kamu buka bisnis toko bunga ini, rama?" tanya ayah Sela
"Belum om, belum saya kasih tau. Saya cuma kasih tau waktu itu, kalau ibu sama ayah di rumah jangan kirim saya uang lagi di sini, saya sudah dapat pekerjaan sampingan selain kuliah. Itu doang sih saya bilang om," jawab Rama kepada ayah Sela
"Ohh kenapa kamu ga jujur sama orang tuamu kalau kamu buka bisnis?" tanya ayah Sela
"Waduh, saya takut om. Nanti malah orang tua saya semakin kerepotan, entah itu dia nanya soal kebutuhan toko lah, atau biaya ini itu lah. Malah nanti jadiin beban ke mereka, makanya saya lebih milih untuk tidak memberitahu orang rumah dulu om," jawab Rama kepada ayah Sela
"Ohh, tapi kan kalau bisnis kamu kenapa-kenapa. Katakan lah bangkrut, kamu harus kemana kalau orang tuamu ga tau? ya bukan maksud om apa, tapi kan namanya bisnis, kadang untung kadang rugi," tanya ayah Sela kepada Rama
"Iyaa sih om, bener juga, tapi saya sudah mempertimbangkan itu semua kok om. Seandainya suatu hari toko bunga ini bangkrut, saya punya plan-plan lain lagi. Tapi selagi toko bunga ini masih berdiri, saya akan berusaha semaksimal mungkin untuk mengembangkannya om," jawab Rama kepada ayah Sela
Ayah sela yang melihat Rama, di umurnya yang baru menginjak 19 tahun, sudah bisa berpikir sedewasa ini. Ia salut kepada Rama.
"Ohh, bagus lah kalau gitu Rama, yang penting kamu percaya, pada apa yang semua kamu usahakan. Maka itu semua Insyaallah jadi kenyataan, asalkan jangan lupa minta ridho orang tua juga," ujar ayah Sela kepada Rama
"Iyaa om," jawab Rama sambil tersenyum
"Ya sudah, kalau begitu, om pamit dulu ya Ram, nanti siang ada urusan lagi soalnya," ujar ayah Sela kepada Rama
"Ohh iya om," sambil menyalami ayah Sela
"Oh ya, Sel, ayah pulang dulu yah, mau siap-siap untuk nanti siang," kata ayah Sela kepada Sela yang sedang merapihkan bunga-bunga dan pot nya
"Oh iya ayah, hati-hati yah," jawab Sela sembari menyalami ayahnya
"Assalamualaikum," kata ayah Sela kepada mereka berdua
"Waalaikumsalam," jawab Sela dan Rama
Setelah itu, ayah Sela pulang ke rumah, ayah Sela masih tidak menyangka, kalau ada anak muda seperti Rama, yang berpikir selayaknya orang dewasa. Dan anak muda yang memiliki sopan santun dan tata krama kepada seseorang yang lebih tua. Ia begitu kagum melihat Rama, dan akan menyetujui apabila Rama benar-benar menjalin hubungan dengan Sela.
Tak lama kemudian, ayah Sela sampai di rumah. Kemudian bertemu mamanya Sela, yaitu istrinya.
"Gimana yah, udah ketemu, anak nya?" tanya mama Sela kepada suaminya
"Udah," jawab ayah Sela sambil meletakkan jaketnya di kamar
"Gimana menurut ayah, anak nya?" tanya mama Sela kepada suaminya, tentang Rama
"Baik sih, baik banget malah ma, ga salah sih kalau emang nanti Sela menjalin hubungan sama dia. Anak nya masih muda tapi udah bisa berpikir sedewasa itu. Ga manja, berjuang sendiri, sopan, ga sombong lagi," ujar ayah Sela kepada istrinya
"Iyaa yah, itu kan udah mama bilang kemarin. Rama tu kayak anak muda yang kalau dicari di jaman sekarang, langkah. Sudah hampir punah anak muda yang kayak dia, di jaman sekarang," kata mama Sela kepada suaminya
"Iya sih ma, bener juga. Ayah aja tadi baru sampai ke depan toko sama Sela, ketemu dia ternyata dia juga barusan sampai. Dia langsung nyalamin ayah, ramah banget lah pokoknya, sesuai nama nya," balas ayah Sela kepada istrinya
"Iyaa yah, dan juga Rama itu kayaknya anak baik-baik, alim gitu. Mama rasa dia ga akan mau pacaran sama Sela, palingan, dinikahinya, kalau memang dia mencintai Sela," kata mama Sela lagi
"Iyaa sih ma, kalau emang Rama yang akan melamar Sela, ayah sih setuju aja, tapi ya biarlah itu nanti jadi urusan mereka berdua. Oh ya, ayah siap-siap dulu ya, nanti siang ada acara sama temen ayah," kata ayah Sela
"Oh iyaa yah," balas mama Sela sambil meninggalkan kamar
Hari itu, entah kenapa hujan benar-benar membawa berkah kepada Rama dan Sela. Rama yang biasanya merasa dirinya selama ini terasingkan dari manapun. Sampai akhirnya ia bertemu Sela, ia bisa merasa kembali kalau hadir nya benar-benar dianggap ada. Begitu pula di saat dia bertemu mama dan ayah Sela. Ia serasa bertemu orang tua kandung nya sendiri, serasa mengobrol dengan ibu dan ayahnya di rumah.
Sela pun sama, ia merasa bahwa ia benar-benar tau sekarang apa alasan nya, dia bisa memperhatikan lingkungannya, orang tuanya, temannya dan Rama. Ia punya alasan untuk lebih memperhatikan mereka sekarang, ketimbang dia yang dulu.
Entah lah, Rama sendiri bahkan tidak menyadari, bahwa ia sedang merubah kehidupan seorang wanita. Yang dimana dulu cuek secuek-cueknya. Sampai jadi wanita yang perhatian seperhatian-perhatiannya.
Setelah orang tua Sela pulang, Rama kembali menuju ruangannya. Dengan pertanyaan dikepalanya.
"Apa maksud kejadian semua ini? Kenapa aku dipertemukan sekaligus dengan mama dan ayah nya sela? Aku benar-benar ingin serius dengan nya sekarang, tapi. Apa benar ini pertanyaan aku sendiri, atau hanya sekedar sebuah alasan untuk mencari "Senja" dalam diri perempuan lainnya?" batin Rama bertanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 306 Episodes
Comments
🔵🍁⃟𐍹 𝕮𝖎ҋ𝖙𝖆 ⬪ᷢ♛⃝꙰ ❤
Hallo kk aku mampir lagi
semangat y
2023-02-25
1
anggita
oke thor, like👍 sudah menancap. semoga sukses novelnya.
2023-02-15
1
Devi Handayani
jangan jangan senja.... kaka nya sella
2022-01-08
0