Di dalam ruangan tersebut, Rama menuliskan sebuah puisi
"Tak Pernah Diduga"
Sewaktu-waktu aku berjalan tanpa percaya
Sebuah pertemuan yang tak pernah diduga
Secepat ini kah perjalanan waktumu; semesta
Aku benar-benar merasa berbeda, hari ke hari
Aku merasa lebih baik
Disaat pagi
Setelah temu
Seolah waktu, menyuruhku untuk sungguh
Aku sudah lumayan tenang
Dibandingkan sebuah kehilangan
Kini rasaku mulai bangkit
Dari bahagia yang pelan-pelan aku rakit
Aku baik-baik saja, menerima sebuah senyuman
Atas luka yang dahulu menghantam
Sekarang, benar-benar bersyukur
Aku masih bangun pagi sekaligus bertemu
^^^-Teorama^^^
Setelah ia menulis lembaran puisi tersebut, ia duduk sembari termenung
"Sela, kalau memang benar aku jatuh cinta kali ini kepadamu, aku harap kau mau menunggu sampai waktu itu tiba," batin Rama
*TokTokTok* Suara pintu di ketuk
"Yaa, masuk," jawab Rama
Tak lama kemudian seseorang dari balik pintu itu masuk
"Ram," ucap nya
Ternyata itu Sela
"Oh iya Sel, kenapa?" tanya Rama
"Ohh ga, aku mau ngomong aja bentar," jawab Sela kepada Rama
"Mau ngomong apa Sel?" tanya Rama
"Maaf ya, tadi ayahku ngebuat kamu sedikit kerepotan," ujar Sela kepada Rama
"Astaga ku kira apaan, enggak Sel, enggak. Mana ada aku merasa direpotin, malah aku senang aja bisa ngobrol banyak sama ayah kamu. Lagi pula ayah kamu asik kok orang nya, hehe," ucap Rama kepada Sela
"Ohh iya deh, aku takut aja kamu merasa terganggu, soalnya yaa memang ayahku banyak nanya sih, kepoan orang nya," kata Sela
"Ohh gapapa kok Sel, oh iya, ini ada pesanan bunga ya untuk nanti, jam 2, minta tolong sih Rio antarkannya ya," kata Rama sambil memberi secarik kertas pesanan yang telah ia tulis kepada Sela
"Ohh okee, siapp," jawab Sela
"Ya udah, aku keluar dulu ya Ram," ucap Sela sambil meninggalkan ruangan Rama
"Iyaa Sel," balas Rama
Pagi ini hujan masih saja belum berhenti, cuaca sangat mendung. Hujan memang sedikit reda, tapi ia tak benar-benar sudah.
Hari ini begitu tenang, bagi seorang Teorama yang di mana selalu dihantui masa lalu dalam kepalanya. Sekarang, ia sedikit lebih rilex, menikmati waktu yang berjalan maju dan hari demi hari terus berlalu.
"Nih Nggi, pesanan nanti, tolong kasih ke Rio ya," ujar Sela sembari memberikan kertas pesanan kepada Anggi
"Oh siapp, eh, btw tadi kenapa ayah kamu dateng? mau lihat calon mantu ya? hmmm, haha," cagil Anggi sambil mengambil kertas pesanan
"Ihh apaan sih, kamu tuh ya, kerjaannya ngegodain aku mulu, dasar," ujar Sela
"Hehehe ya maaf, habisnya, ngelihatin kamu jatuh cinta lucu, jadi rajin, perhatian. Ga cuek kek dulu haha," kata Anggi
"Ih dasar, ya udah aku ke tempatku dulu lah," ucap Sela sambil berjalan meninggalkan Anggi
"Okee siapp Nona Rama, eh Sela," ungkap Anggi sembari menggoda Sela
Hari itu, Sela pun merasakan sebuah kebahagiaan. Ia berpikir, apa mungkin benar yang di katakan Anggi itu, kalau ayahnya datang ke sini dengan alasan nganter dia, cuma mau ngelihat gimana sebenarnya seorang Teorama.
"Apa mungkin ya, ayah emang benar-benar cuma mau ngelihat Rama, sampe rela-relain ga kerja demi nganterin aku, apa itu alasan, apa udah di rencanakan, atau sebuah kebetulan doang?" batin Sela di saat ia melamun
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 306 Episodes
Comments
coni
Aster Hadir kakak, semangat dan mari saling mendukung 🥰🥰
Ditunggu feedback nya!!
Salam ANGKASA 🥰
2021-04-14
4
Mei Shin Manalu
Aku hadir lagiii
2021-01-11
0
Nurul Amaliyah
Like Thor
2021-01-02
1