DELAPAN BELAS

"Selamat pagi Sayang. " Rico memeluk Brigitta dari belakang.

"Pagi Papi. " Brigitta menerima banyak ciuman dari Rico, sebelum akhirnya Rico menempelkan pipinya pada pipi Brigitta, sambil tetap memeluknya dari belakang.

"Sarapan dulu ya Pi. " bisik Brigitta.

"Nanti saja. Papi lagi ingin memeluk mu seperti ini. " kata Rico tetap memeluk Brigitta.

Brigitta terdiam dipeluk Rico, hanya tangannya membelai-belai kepala Rico yang menempel dengan kepala nya.

"Selamat pagi. " tiba-tiba Leo sudah masuk ke ruang makan dan melihat Rico sedang memeluk Brigitta. Seketika Rico melonggarkan pelukannya pada Brigitta, dan duduk di kursi meja makan.

"Maaf kalau mengganggu. " Leo tersenyum.

"Ya sudahlah, gak apa-apa. Sudah terlanjur terganggu. " wajah Rico terlihat kesal.

Brigitta tersenyum melihat wajah Rico.

"Duduklah Leo. Kita sarapan bersama. " kata Rico sambil menyeruput kopinya.

Brigitta mengambilkan nasi goreng keju pada piring Rico, kemudian mendekatkan sangku nasi goreng itu ke Leo, supaya Leo bisa mengambilnya.

"Silahkan Pak Leo. " kata Brigitta, lalu duduk di sebelah Rico.

Leo mengambil nasi goreng keju itu pada piringnya, kemudian meletakkan sangku nasi itu di tengah meja.

"Kejunya mau ditambah, Pi. " tanya Brigitta.

Rico menganggukkan kepalanya. Brigitta pun mengambilkan keju diparut yang sudah dia sediakan di atas meja lalu memasukkannya sebagian isinya ke dalam piring Rico.

"Silahkan Pak Leo. " Brigitta menyodorkannya juga ke arah Leo. Leo mengambil piring isi keju parut itu, dan mengambil sebagian isinya. Lalu mereka makan dengan lahapnya, sampai makanan di piring mereka masing-masing habis.

"Terima kasih Bu Brigitta, nasi goreng nya lezat sekali. " kata Leo setelah nasi di piringnya habis.

"Sama-sama Pak Leo. Tambah lagi?" kata Brigitta.

"Sudah cukup Bu. Nanti saya malah ngantuk. " kata Leo. Rico dan Brigitta tersenyum.

Setelah sarapan, Rico dan Leo duduk di teras belakang rumah, sambil membawa cangkir kopi mereka masing-masing yang masih banyak isinya. Sedangkan Brigitta membantu Bu Asih merapihkan meja makan.

"Pak, Pak John menanyakan, kapan Bapak akan meninjau tanah nya secara langsung?" tanya Leo sambil menyeruput kopinya.

"Saya ingin mengajak Brigitta ke sana. Tapi Brigitta belum kasih kepastian. " kata Rico.

"Kepastian apa Pi?" tanya Brigitta yang menghampiri Rico.

"Papi mau ke Jayapura. Kamu jadi ikut kan, Sayang?" Rico menoleh ke arah Brigitta.

"Memangnya kapan mau berangkat?" Brigitta duduk di samping Rico. Langsung dirangkul oleh Rico.

"Mungkin dalam dua hari ini. " kata Rico.

"Baiklah, dua hari ini aku beresin kerjaan di hypermart dulu, lusa kita berangkat. " kata Brigitta.

"Terima kasih Sayang." Rico mengecup pipi Brigitta.

"Iya Pi. Sekarang aku siap-siap ke hypermart dulu ya, Pi. " kata Brigitta.

"Iya Sayang. " Brigitta berdiri dari duduknya.

"Mari Pak Leo. " Brigitta juga pamit pada Leo.

"Iya Bu, silahkan. " Leo tersenyum.

****

Menjelang jam dua belas Brigitta tiba di hypermart H. Seperti biasa dia masuk melewati lobby.

Brigitta senang melihat hypermart ramai pengunjung. Barang, rak dan lantai tertata rapih dan bersih. Para karyawan, dari supervisor, koordinator, pramuniaga, bahkan cleaning service menjalankan tugasnya dan juga customer care dengan baik.

Sepanjang koridor yang dilewatinya pun, karyawan bergantian menyapanya.

"Selamat siang Bu. " sapa Bimo yang sedang bekerja di ruangannya.

"Selamat siang Pak Bimo. " jawab Brigitta yang langsung masuk ke dalam ruangannya sendiri. Bimo segera mengikuti Brigitta.

"Lusa saya harus mendampingi Pak Rico ke Jayapura. Tolong hypermart Pak Bimo handle ya. Kalau ada masalah, hubungi saya. " pesan Brigitta.

"Baik Bu. Untuk masalah pembayaran supplier, apa sempat besok sore disiapkan gironya, Bu?" tanya Bimo.

"Ya Pak Bimo, disiapkan saja berkas dan gironya. Besok sore serahkan ke saya. Karena besok pagi kan baru tukar fakturnya. " kata Brigitta.

"Untuk pengganti Lena, apa sudah ada keputusannya Bu?" tanya Bimo.

"Apa ada kandidat yang cocok Pak?" tanya Brigitta.

"Anak kasir ada beberapa yang senior dan kerjanya bagus. " kata Bimo.

"Tolong panggil Pak Ruli dan Pak Ismail ke sini. Kita ngobrol bersama. " kata Brigitta.

"Baik Bu, sebentar saya panggil mereka." Bimo keluar dari ruangan Brigitta

Tak lama Bimo masuk lagi ke ruangan Brigitta, bersama Ruli dan Ismail.

"Selamat siang Bu. " sapa Ruli.

"Saya mau membicarakan masalah supervisor kasir. Apa Bapak ada kandidatnya?" kata Brigitta.

"Ada beberapa orang dari anak kasir yang senior, yang selama ini kerjanya baik. " Ruli mengingat-ingat.

"Kalau saya pilih, Novita, Angeline, dan Purwati. " kata Ruli lagi.

"Yakin ketiganya tidak pernah ada kasus, Pak?" tanya Brigitta.

"Iya Bu. Saya yakin. " kata Ruli.

"Pak Bimo dan Pak Ismail bagaimana?"

"Saya sependapat dengan Pak Ruli." kata Bimo.

"Saya juga sependapat dengan Pak Ruli, Bu." kata Ismail.

"Dari ketiganya, siapa yang sudah berkeluarga?" tanya Brigitta.

"Purwati, Bu. " jawab Ruli.

"Yang sering tidak masuk dengan berbagai alasan?" tanya Brigitta lagi.

"Purwati, Bu. " jawab Ismail.

"Yang terlihat lincah dan cekatan dalam bekerja?"

"Angeline, Bu. " jawab Ruli.

"Yang teliti dalam bekerja, dan selalu bersikap perfect?"

"Angeline dan Novita, Bu. " jawab Ruli dan Bimo bersamaan.

"Sekarang saya mau melihat mereka. " kata Brigitta.

"Saya panggilkan dulu, Bu" Brigitta menganggukkan kepala nya. Bimo segera keluar ruangan.

Beberapa menit kemudian Bimo kembali ke ruangan Brigitta dengan tiga orang wanita.

"Silahkan berdiri berjajar. " kata Brigitta.

"Maju satu langkah, dan jangan berdekatan. " kata Brigitta sambil mengamati ketiganya.

"Baik, seperti yang kalian ketahui, bahwa setelah Lena diberhentikan, jabatan supervisor kasir sementara dipegang oleh Bapak Ruli. Karenanya sekarang saya akan mencari supervisor yang baru. " Brigitta terus mengamati ketiga wanita di hadapannya.

"Aku merasa lebih cocok yang tengah. " kata Brigitta dalam hati.

"Silahkan sebut nama kalian masing-masing."

kata Brigitta.

"Saya Purwati. " kata wanita sebelah kiri.

"Selamat siang Bu, saya Angeline. " kata wanita yang di tengah.

"Saya Novita. " kata wanita sebelah kanan.

"Baiklah, saya tidak mau berlama-lama. Silahkan kalian kembali ke tempat tugas masing-masing. Terima kasih. " kata Brigitta. Ketiga wanita itu pun keluar dari ruangan Brigitta.

"Jadi, menurut Bapak-bapak, siapa yang paling cocok dari ketiga orang tadi?" tanya Brigitta.

"Angeline." kata Ruli, Ismail dan Bimo bersamaan. Brigitta tersenyum.

"Yakin?" tanya Brigitta lagi.

"Yakin Bu. " jawab Ruli, Ismail dan Bimo, sambil menganggukkan kepala nya.

"Kalau gitu kita sepakat ya Bapak-bapak. Karena waktu saya pertama melihat mereka tadi, saya sudah yakin sama Angeline." kata Brigitta.

"Jam berapa mereka ganti shift?"tanya Brigitta.

"Satu jam lagi Bu. " jawab Ruli.

"Besok pagi sebelum buka toko, kita meeting umum. Ketiga kandidat disuruh masuk pagi." kata Brigitta.

"Baik Bu. " jawab Ruli, Ismail dan Bimo.

"Kalau sudah selesai saya permisi Bu." kata Ruli.

"Saya juga permisi, kembali ke pekerjaan saya, Bu. " kata Ismail

"Iya Pak Ruli dan Pak Ismail. Terima kasih ya Bapak-bapak." kata Brigitta.

"Sama-sama Bu. " Ruli dan Ismail pun keluar dari ruangan Brigitta.

"Saya juga permisi, Bu. " kata Bimo

"Iya Pak Bimo. Terima kasih ya Pak." kata Brigitta.

"Sama-sama, Bu. " jawab Bimo kemudian melangkah keluar ruangan Brigitta.

****

Terima kasih ya teman-teman yang sedang asyik membaca novel ini...

Ikuti terus ceritanya ya.

Jangan lupa LIKE, RATE dan VOTE ya, agar aku bisa meneruskan ceritaku ini.

(Sayang selalu - KRIS)

Terpopuler

Comments

Jess ♛⃝꙰𓆊

Jess ♛⃝꙰𓆊

like

2021-01-14

1

iass

iass

semangat kak cerita nya lumayan bagus tapi gpp semangat teruskak bikin ceritanya

2020-12-31

7

Susi Ana

Susi Ana

jempol hadir, mampir ya

2020-12-31

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!