ENAM

"Selamat pagi Bu. " Leo menemui Brigitta di ruangan nya.

"Selamat pagi Pak Leo. " Brigitta tersenyum pada Leo.

"Bagaimana kondisi Ibu?" tanya Leo yang duduk di hadapan Brigitta.

"Saya baik-baik, Pak. " jawab Brigitta.

"Bagaimana toko kita?"

"Kondisi di lapangan meningkat pesat, sesuai dengan omset yang masuk. " Brigitta berdiri melihat area toko dari kaca jendela disebelah mejanya. Leo pun berdiri disampingnya, ikut melihat area toko yang sangat ramai.

Tiba-tiba Leo meraih kedua tangan Brigitta dengan kedua tangan nya.

"Semua berkat tindakan cekatanmu. " Leo dan Brigitta tersenyum.

"Juga karena dukungan mu. " kata Brigitta, dia pun menggenggam tangan Leo. Mata mereka pun saling memandang. Ada detak aneh dalam dada mereka masing-masing.

Lama mereka dalam posisi itu. Sampai akhirnya Leo mengecup kening Brigitta dengan penuh perasaan.

Setelah itu keduanya tersadar dengan apa yang telah terjadi diantara mereka.

"Maafkan saya, Bu. " kata Leo, sambil membimbing Brigitta kembali ke bangkunya.

"Maaf, saya terbawa perasaan saya. " sekali lagi Leo minta maaf.

"Tidak Pak Leo, bukan sepenuhnya kesalahan Pak Leo, saya pun tidak bisa mengendalikan perasaan saya. " jawab Brigitta. Leo memeluk Brigitta dengan erat. Namun sesaat kemudian Leo melepaskannya.

"Tidak, kita tidak boleh begini. " Leo kembali duduk dihadapan Brigitta.

"Ini semua tidak benar. Dan tidak boleh berlanjut. " kata Leo dengan gelisah.

Mata Brigitta berkaca-kaca memperhatikan Leo, tak lama kemudian airmatanya tak dapat terbendung lagi.

"Tidak, jangan menangisi keadaan ini, Ta. Aku tidak ingin melihatmu seperti ini, meski aku juga tidak bisa membuatmu bahagia. " kembali diraihnya tangan Brigitta, dan dihapusnya airmata di pipi Brigitta dengan jemarinya.

"Kenapa Leo?" tanya Brigitta sambil menatap Leo.

"Karena kamu miliknya. Dan cintanya padamu pun sudah dalam. Dia korbankan semuanya untukmu. Uangnya, waktunya, bahkan dirinya. Aku tidak bisa mengambilmu dari dia. " Leo melepaskan genggaman tangannya, lalu berpindah duduk di sofa. Dia mau menenangkan dirinya dulu, sebelum keluar dari ruangan itu.

"Aku pun bingung Leo. Aku cinta kalian berdua, namun dia yang kamu bilang mencintai aku, hanya diam. Tidak pernah terucap kata cinta dari mulutnya. Bagiku, dia memperlakukanku hanya seperti adik kecilnya. " kata Brigitta dalam hati, sambil memandang Leo dari belakang.

Beberapa saat kemudian Bimo masuk ke dalam ruangan itu, membawa berkas-berkas yang harus di tanda tangani Brigitta.

"Permisi Bu. " Brigitta sedang menatap laptop nya, namun pikirannya melayang entah ke mana.

"Bu... " panggil Bimo lagi, karena tidak ada respon dari Brigitta.

Loe yang mendengar Bimo memanggil Brigitta sampai dua kali, langsung membalikkan badannya.

"Ada apa?" tanya Leo. Leo segera menghampiri Brigitta.

"Bu, " Leo menyentuh lengan Brigitta.

Brigitta menoleh, seakan baru tersadar dari lamunan nya.

"Ya... " jawab Brigitta menoleh ke arah Leo.

"Ibu baik-baik saja?" Brigitta menganggukkan kepala nya.

"Ada yang tidak enak?" tanya Leo lagi sambil memperhatikan Brigitta.

"Aku tidak apa-apa. " Leo mengambilkan tisue di ujung meja dan memberikannya kepada Brigitta. Dihapusnya jejak airmata di pipinya yang masih tersisa.

Saat bersamaan hp Leo berbunyi.

"Aku keluar dulu. " bisik Leo pada Brigitta.

Brigitta menganggukkan kepala nya. Leo pun bergegas keluar ruangan.

"Ya, Pak Bimo. "

"Ini berkas-berkas tagihan supplier Bu. " kata Bimo.

"Gironya dibuka berapa lama?" tanya Brigitta.

"Dua minggu, Bu. " Brigitta memeriksa dengan teliti semua berkas-berkas itu.

"Di catat di buku bank nya ya. " kata Brigitta sambil menanda tangani berkas-berkas itu.

"Barang yang kadaluarsa bagaimana?" tanya Brigitta.

"Ini daftarnya Bu. " Bimo memberikan daftar barang-barang yang kadaluarsa dan barang yang rusak.

"Sebagian ada yang diretur, ada yang dipotong harga, ada juga yang tidak bisa dikembalikan."

Bimo menjelaskan.

"Dan ini laporan stock opname dan laporan keuangan saat toko dibuka kembali. " Bimo menyerahkan semua berkas-berkas nya.

Brigitta membaca dengan teliti.

"Baik Pak Bimo, saya akan pelajari semua nya. " kata Brigitta tetap fokus pada berkas-berkas itu.

"Saya permisi dulu, Bu. " kata Bimo

"Iya Pak, terima kasih ya. " kata Brigitta sambil tersenyum pada Bimo.

"Sama-sama Bu. " Bimo pun keluar ruangan itu.

Tak lama kemudian Leo masuk kembali ke ruangan itu.

"Aku harus pergi, ada tugas dari Pak Rico. " Leo duduk di hadapan Brigitta.

"Pergi ke mana?" tanya Brigitta.

"Malaysia. Ada masalah di cafe kita di sana. " kata Leo.

"Kamu sehat-sehat ya di sini. Agar aku bisa fokus kerja di sana. " Brigitta hanya menganggukkan kepala nya. Leo meraih tangan Brigitta.

"Secepatnya aku akan kembali. " janji Leo.

"Hati-hati ya. " Leo mendekati Brigitta, lalu mengecup keningnya dengan penuh rasa.

Mata Brigitta berkaca-kaca. Leo melihat itu, dan dikecupnya kedua kelopak mata Brigitta.

Brigitta melepas genggaman tangan Leo, lalu tangannya itu memeluk Leo dengan erat. Hatinya berat melepas kepergian Leo.

Leo pun membalas pelukan itu, lalu mengecup bibir Brigitta, ********** sampai lama. Sampai akhirnya hpnya berbunyi.

"Aku pergi sayang. " kata Leo membelai rambut Brigitta sebentar.

"Hati-hati Sayang." jawab Brigitta. Kemudian Leo berlalu dari ruangan itu.

****

Setelah kepergian Leo, Brigitta merasa jenuh di dalam kantor nya.

Maka di rapihkan nya berkas-berkas dan laptop di atas mejanya. Kemudian dia bergegas keluar dari ruangan nya.

"Kita ke area, Pak Bimo. " ajak Brigitta sambil terus berjalan keluar dari ruangan Bimo.

"Baik Bu. " Bimo segera mengikuti Brigitta.

Dia tidak mau tertinggal jauh dari bosnya, terutama dia diberi amanat dari Leo sebelum berangkat.

"Jaga Bu Brigitta baik-baik. Jangan sampai lengah. Kalau ada apa-apa cepat kabari aku. " pesan Leo pada Bimo.

Kini ditempelnya terus Bu Brigitta, sambil mencatat instruksi-instruksi yang dikatakannya.

Keadaan toko yang sangat ramai saat itu membuat Brigitta memantau setiap sudut toko. Dia senang, karena semua karyawan mengerjakan tugasnya masing-masing dengan baik.

"Selamat sore, kami beritahukan, bahwa saat ini toko sedang dalam keadaan ramai, kiranya para pengunjung dan para karyawan meningkatkan kewaspadaan, dan untuk para karyawan diharapkan menjalankan customer care dengan baik. Terima kasih. " terdengar pesan dari speaker.

"Perhitungan ibu bagus. " kata Rival yang mendekati Brigitta dan Bimo berdiri.

"Perhitungan apa Val" tanya Bimo.

"Perhitungan kita buka toko lagi, pas akhir pekan, awal bulan. " Rival mengacungkan jempolnya.

"Kamu bisa saja Pak Rival. " Brigitta tersenyum.

"Ini lebih ramai dari dua hari kemarin, Bu."

"Awasi anak buah mu, jangan sampai pada lengah. " kata Brigitta pada Rival.

"Baik Bu. " kata Rival.

"Pak Bimo, security ada yang stanby di ruang monitor kan?" tanya Brigitta.

"Iya Bu ada. "

"Saya tidak mau ada CCTV yang bermasalah ya. " kata Brigitta.

"Sebentar saya infokan Bu. " Bimo langsung menginstruksikan nya ke security melalui HT yang di bawanya.

****

Teman-teman, aku minta tolong LIKE, RATE dan VOTE nya ya, agar aku bisa meneruskan ceritaku ini.

Terima kasih ya teman-teman yang sedang asyik membaca novel ini... semoga kalian tetap setia mengikuti cerita ku ini...

(Sayang selalu - KRIS)

Terpopuler

Comments

Jess ♛⃝꙰𓆊

Jess ♛⃝꙰𓆊

like✌️

2021-01-14

1

Jaehan/\°

Jaehan/\°

aku udah mampir thor, semangat terus ya💪

2021-01-13

2

Nimranah AB

Nimranah AB

suka

2021-01-13

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!