LIMA

Sore itu Brigitta tiba di rumah Rico setelah lima hari dirawat di rumah sakit.

"Selamat sore, Nyonya sudah pulang?" Bu Asih membukakan pintu, menyambut kepulangan Brigitta.

"Sore Bu Asih. Iya, saya sudah pulang. " Brigitta melangkah memasuki rumah di rangkul oleh Rico.

"Langsung istirahat di kamar ya. " bisik Rico.

"Iya Pi. " Rico pun mengantar Brigitta ke dalam kamarnya.

Rico membaringkan Brigitta di tempat tidur.

"Istirahat ya. Nanti makan malamnya Papi suruh Bu Asih antar ke kamar. " kata Rico sambil menyelimuti Brigitta.

"Iya Pi. " jawab Brigitta. Rico membelai rambut Brigitta sesaat, kemudian keluar dari kamar itu.

Malam itu Rico makan seorang diri di meja makannya. Selesai makan dia masuk ke ruang kerjanya, dan membaca e-mail yang masuk. Beberapa hari ini dia tidak fokus dalam semua pekerjaan nya. Maka dia bermaksud untuk meneliti ulang e-mail dan laporan yang masuk selama beberapa hari ini.

Sampai jam sebelas malam Rico di dalam ruang kerjanya. Setelah itu dia masuk ke dalam kamar Brigitta, mengecek kondisi nya dan merapihkan selimut nya, lalu dikecup nya kening Brigitta.

"Tidurlah sayang, Papi akan terus menjagamu. " kemudian Rico keluar dari kamar Brigitta, lalu tidur di sofa ruang tengah yang letaknya di depan kamar Brigitta.

"Aku tidur di sini aja, supaya kalau ada apa-apa sama Brigitta, aku bisa dengar. " kata Rico dalam hati.

Namun sampai pagi Rico tidak bisa tidur nyenyak.

Jam lima pagi Rico mengecek keadaan Brigitta. Setelah melihat Brigitta tidur, segera dia keluar dari kamar itu, dan pergi ke dapur untuk mengambil air minum.

"Tuan sudah bangun?" tanya Bu Asih yang sudah bangun untuk sholat subuh.

"Saya tidak bisa tidur. " jawab Rico.

"Bu Asih habis ini mau ngapain?" tanya Rico.

"Saya mau masak untuk sarapan, Tuan. "

"Kalau begitu dengar-dengar kalau Nyonya Brigitta memanggil ya. "

"Kalau ada apa-apa, bangunin saya. " pesan Rico lagi.

"Baik Tuan. " jawab Bu Asih sambil menganggukkan kepala nya.

Rico pun berlalu menuju kamarnya.

****

Jam tujuh pagi Brigitta terbangun. Setelah mandi dan berpakaian di bawa tasnya keluar kamar.

"Selamat pagi, Nyonya sudah rapi, mau ke mana?" sapa Bu Asih.

"Pagi Bu Asih. "

"Saya mau ke kantor. Tuan sudah bangun?" tanya Brigitta.

"Tuan baru tidur jam lima pagi. Sekarang belum bangun. " jawab Bu Asih.

"Kenapa baru tidur tadi pagi?"

"Semalaman Tuan menunggui Nyonya di ruang tengah. " jawab Bu Asih.

Brigitta bergegas menuju kamar Rico.

Dia masuk ke kamar Rico dan menghampirinya perlahan. Dilihatnya Rico tidur sangat nyenyak, dengan nafas yang teratur.

"Terima kasih Papi, sudah menjagaku berhari-hari, pasti Papi sangat lelah. Maafkan aku ya Pi, sudah merepotkanmu. " kata Brigitta dalam hati.

Tiba-tiba mata Rico terbuka.

"Brigitta."

"Kenapa kamu di sini?" tanya Rico.

Brigitta tersenyum.

"Terima kasih ya Papi sudah menjagaku berhari-hari dan sudah mengorbankan segalanya untuk aku. "

"Kenapa berkata seperti itu? Papi ikhlas melakukan itu semua. "

"Sekarang kamu mau ke mana sudah rapih begini?" tanya Rico.

"Aku mau pamit ke kantor, sambil melihat kondisi Papi. " jawab Brigitta.

"Kamu kan baru semalam pulang dari rumah sakit, hari ini jangan ke kantor dulu. Istirahatlah. " kata Rico sambil bangun dari tidurnya.

"Sudah hampir satu minggu aku tidak ke kantor, Pi. "

"Aku ingin tau perkembangannya. " jawab Brigitta lagi.

"Kan di sana ada Leo dan Bimo, biar nanti mereka yang laporan bagaimana perkembangan di sana. " kata Rico.

"Tapi Pi, sebentar saja. Aku janji sebelum makan siang aku sudah pulang. " Brigitta memohon.

"Baiklah. Tapi jangan lama ya. " jawab Rico.

"Dan sekarang kita sarapan dulu. " Rico merangkul Brigitta menuju ruang makan.

Mereka pun makan berdua.

"Obatnya jangan lupa di minum. " Rico mengingatkan Brigitta saat melihat Brigitta selesai makannya.

Brigitta mengeluarkan obat dari tasnya, lalu meminum obat-obat itu.

"Aku pergi dulu ya Pi. " kata Brigitta.

"Iya, hati-hati ya. Kalau merasa tidak enak badannya, langsung hubungi Papi ya. " pesan Rico.

"Iya Pi. Papi istirahat ya, beberapa hari ini kan Papi sudah lelah menjaga aku. " kata Brigitta.

"Papi tidak pernah lelah menjaga kamu. " mata Rico berkaca-kaca, namun Brigitta tidak memperhatikan itu.

Rico mengantar Brigitta sampai ke mobil.

"Dit, hati-hati ya bawa mobilnya. " pesan Rico pada supir Brigitta.

"Baik Tuan. " jawab Didit.

"Bye Pi... " Brigitta melambaikan tangan saat mobil mulai berjalan.

"Bye Ta... " Rico pun melambaikan tangan.

Rico mengeluarkan hp dari kantong celananya, lalu duduk di teras sambil menelepon seseorang.

"Brigitta sudah berangkat. Jaga dia baik-baik, kalau ada apa-apa hubungi saya. " setelah mengakhiri panggilan telepon itu, dia masuk ke dalam kamarnya.

"Aku istirahat sebentar, aku tidak boleh sakit, atau aku akan kehilangan Brigitta. " kata Rico dalam hati.

Rico berbaring di tempat tidurnya dan mencoba memejamkan matanya.

****

Mobil yang membawa Brigitta sudah memasuki gerbang hypermart H. Brigitta minta diturunkan di lobby utama, karena ingin melihat perkembangan hypermart itu mulai dari depan.

"Selamat pagi Bu. " sapa security yang membukakan pintu mobil.

"Selamat pagi Pak. "

"Sudah mulai ramai Pak?" tanya Brigitta.

"Iya Bu, dua hari ini ramai sekali pengunjungnya. " kata Security.

"Syukurlah. " Brigitta melangkah masuk, dan mulai mengelilingi area toko yang sudah mulai ramai di jam setengah sepuluh pagi itu.

"Selamat pagi Bu. " Brigitta menganggukkan kepala nya.

Setiap pramuniaga, koordinator, Supervisor, bahkan office boy yang berpapasan dengan nya selalu menyapanya. Brigitta selalu menjawabnya atau hanya menganggukkan kepala nya.

"Selamat pagi. " sapa Brigitta pada Rival, Lena, dan Natalia yang sedang berkumpul di depan counter peralatan rumah tangga.

"Selamat pagi Bu. " jawab para supervisor itu bersama.

"Bu Brigitta, sudah sehat. ?" tanya Rival.

"Puji Tuhan, sudah Pak. " jawab Brigitta. tersenyum.

"Saya dengar, semalam baru keluar rumah sakit. " kata Natalia.

"Iya. Tapi saya jenuh di rumah saja. " kata Brigitta.

"Bagaimana toko kita, Pak, Bu?"

"Dua hari kemarin padat merayap Bu. " kata Rival sambil tersenyum.

"Omset nya bagaimana Bu Lena?" tanya Brigitta.

"Melonjak Bu. Di atas omset pembukaan dulu." jawab Lena semangat.

"Ya, asal bersih, rapih dan customer care nya berjalan, pasti pengunjung nyaman dan senang belanja di sini. Angka kehilangan kita pun akan menurun, bahkan nol. " kata Brigitta tidak kalah semangat nya.

"Baiklah Bapak, Ibu, selamat bertugas, saya lanjut mutar lagi. " kata Brigitta kemudian berlalu.

"Selamat pagi Bu. " sapa Bimo.

"Selamat pagi Pak Bimo. "

"Dari tadi saya dan Pak Leo menunggu Ibu di pintu dua. Tapi Ibu tidak datang-datang. " kata Bimo.

"Saya masuk lewat lobby. " kata Brigitta sambil tersenyum.

"Sekarang Pak Leo di mana?" Brigitta menengok ke sekitarnya mencari Leo, namun tidak menemukannya.

"Pak Leo masih di pintu dua, Bu. " kata Bimo.

"Kalau begitu suruh Pak Leo langsung ke ruangan saya saja. " kata Brigitta.

"Baik Bu. " jawab Bimo.

Brigitta melanjutkan langkahnya menuju ruangannya.

Bimo mengikutinya sambil menghubungi hp Leo.

****

Teman-teman, aku minta tolong LIKE, RATE dan VOTE nya ya, agar aku bisa meneruskan ceritaku ini.

Terima kasih ya teman-teman yang sedang asyik membaca novel ini... semoga kalian tetap setia mengikuti cerita ku ini...

(Sayang selalu - KRIS)

Terpopuler

Comments

Desita Ersa

Desita Ersa

kak,,, AQ mampir,
saya suka ceritanya

2021-02-12

0

Rosni Lim

Rosni Lim

Semangat

2021-01-23

0

peach123

peach123

bagus

2021-01-17

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!