TUJUH

Tepat jam dua belas siang Rico terbangun dari tidurnya karena panggilan masuk pada hp nya.

"Ya Nirwan, ada apa?" tanya Rico pada Nirwan, orang kepercayaan nya di Cafe H yang berada di Malaysia, melalui saluran telepon.

"Baik, saya cek dulu. " Rico segera mengakhiri sambungan telepon dengan Nirwan, lalu bangun dari tidurnya, dan melangkah menuju kamar kerjanya.

"Kenapa bisa trouble?" kata Rico sambil meneliti laporan yang dikirim dari Malaysia.

Beberapa saat kemudian diambilnya hp yang ada di samping laptop nya.

"Leo, ada trouble pada cafe H di Malaysia. Tolong kamu cek ke sana. Berangkatlah sekarang. " setelah berbicara pada Leo diletakkan kembali hp nya di atas meja. Lalu Rico kembali fokus pada laptop, membaca laporan-laporan yang diterimanya.

Lebih dari dua jam Rico bekerja di ruang kerjanya, sampai akhirnya Bu Asih mengetuk pintu ruangan kerjanya itu.

"Maaf Tuan, sudah jam tiga sore, apa Tuan mau makan sekarang? " tanya Bu Asih yang masuk ke dalam ruang kerja Rico.

"Sudah jam tiga?" tanya Rico sambil melihat jam tangan nya.

"Nanti saja Bu, tunggu Nyonya Brigitta pulang."

"Baik Tuan. " Bu Asih melangkah keluar ruangan itu.

Dan Rico mengambil hpnya lalu menghubungi hp Brigitta. Namun beberapa kali dia mencoba menghubungi, Brigitta tidak mengangkatnya.

Akhirnya Rico menghubungi telepon hypermart H.

"Selamat sore, Hypermart H, dengan Cicilia bisa dibantu?" suara Cicilia, karyawan bagian customer service, terdengar.

"Sore Cicilia, tolong sambungkan ke Ibu Brigitta. Dari Rico. "

"Tunggu sebentar ya Pak Rico. " jawab Cicilia, lalu untuk beberapa saat terdengar lagu pada saluran telepon. Sampai akhirnya terdengar suara Brigitta.

"Halo... "

"Halo Ta, sekarang sudah jam tiga, kenapa kamu belum pulang?" tanya Rico

"Maaf Pi, aku baru cek area toko. Ramai sekali, jadinya tidak terasa sudah sore. Baiklah Pi, sebentar aku jalan pulang. " kata Brigitta.

"Baiklah Ta, cepat pulang. Papi tunggu ya." kemudian Rico memutuskan hubungan telepon.

"Sambil menunggu Brigitta, lebih baik aku mandi dulu. " kata Rico dalam hati.

Lalu di langkahkan kakinya keluar dari ruang kerjanya dan masuk ke dalam kamarnya.

****

Brigitta tiba di rumah tepat jam empat sore,

"Selamat sore Nyonya. " sapa Bu Asih.

"Selamat sore Bu Asih. Tuan di mana?" tanya Brigitta sambil melangkah masuk ke dalam rumah.

"Tuan sedang di dalam kamar, Nyonya. " jawab Bu Asih.

"Kalau nanti Tuan mencari, tolong bilang saya sedang mandi dulu ya Bu. " pesan Brigitta.

"Baik Nyonya. " jawab Bu Asih. Brigitta segera masuk ke dalam kamarnya.

Setelah selesai mandi dan berganti pakaian, Brigitta keluar dari kamar. Dan dilihatnya Rico duduk di ruang tengah sedang menatap hpnya.

"Papi. " sapa Brigitta mendekat Rico.

"Ta, bagaimana kabar kamu?" tanya Rico.

"Aku baik. " jawab Brigitta.

"Sudah makan?" tanya Rico lagi.

"Belum. "

"Ayo kita makan dulu. " Rico langsung berdiri dan membimbing Brigitta ke ruang makan.

"Papi juga belum makan?" tanya Brigitta.

"Belum, kan tadi pagi kamu janji akan pulang sebelum makan siang, jadi Papi tunggu kamu untuk makan siang. " kata Rico

"Tapi kan ini sudah sore Pi. Kenapa Papi tidak makan duluan? " Brigitta menyendokkan nasi pada piring Rico.

"Sudahlah, kita makan sekarang. " kata Rico mulai menyuap makanan ke dalam mulutnya.

Setelah selesai makan, Rico duduk di halaman belakang.

"Teh nya Pi. " Brigitta membawakan secangkir teh untuk Rico, diletakkan nya di atas meja di samping Rico.

"Ya, terima kasih Ta. " kata Rico.

Brigitta pun duduk di bangku sebelah Rico.

"Bagaimana keadaan hypermart, Ta?" tanya Rico.

"Dua hari kemarin ramai. Malah aku lihat dari laporan keuangannya, omsetnya naik terus. Kalau menurut Pak Bimo, hari ini justru lebih ramai dari dua hari kemarin. "

"Aku belum cek CCTV. Kalau diperlukan, mungkin aku akan menambahnya. " kata Brigitta.

"Ya, Papi setuju. Apalagi dalam keadaan yang padat pengunjung, kita perlu CCTV bahkan di setiap jengkal jaraknya. "

Banyak lagi yang mereka bicarakan. Sampai datang waktu magrib,

"Sudah magrib, kamu istirahat dulu ya, Ta. " kata Rico.

"Iya. Papi juga istirahat ya. " kata Brigitta.

"Iya." Rico tersenyum, dibimbing nya Brigitta masuk ke dalam, lalu mereka masuk ke kamar masing-masing.

****

Tepat jam delapan malam Rico keluar dari kamarnya, dan langsung disambut oleh Bu Asih.

"Tuan mau makan sekarang?" tanya Bu Asih.

"Ya, sudah siap?"

"Sudah Tuan. " jawab Bu Asih. Bu Asih melangkah ke ruang makan.

Ternyata Brigitta sudah berada di dapur, sedang memasak.

"Kamu di dapur, Ta?" tanya Rico.

"Iya Pi. Aku sedang buat macaroni schotel. " kata Brigitta.

"Wow... Papi mau coba. " kata Rico ceria.

"Tentu aku buat juga untuk Papi. " Brigitta segera menghidangkan masakannya itu.

"Papi tidak mau makan nasi. Papi makan macaroni saja. " kata Rico antusias.

"Baik Pi, aku ambilin. " Brigitta pun mengambilkan potongan macaroni untuk Rico.

"Terima kasih, Ta. " kata Rico langsung mencicipi macaroni buatan Brigitta.

"Lezat sekali, Ta. Nanti Papi mau nambah." Brigitta menganggukkan kepala nya sambil tersenyum. Rico langsung melahap macaroni di piringnya, lalu meminta Brigitta mengisi lagi piringnya yang sudah kosong.

Setelah selesai makan, Rico duduk di ruang tengah, Brigitta menemaninya menonton televisi, yang sedang menayangkan lagu-lagu jaman Rico muda dulu.

Rico menikmati lagu-lagu itu sambil ikut bernyanyi.

Tanpa sengaja tangan Rico menggenggam tangan Brigitta. Rico telah terbawa perasaan nya. Saat lagu selesai dinyanyikan, Rico mengecup jemari Brigitta dengan lembut dan penuh perasaan. Kemudian dikecup nya juga kening Brigitta, lalu dipandangnya wajah Brigitta sesaat dan dia tersenyum.

Kemudian mereka menikmati lagu berikutnya dengan tangan mereka saling menggenggam.

Sampai Leo menghubungi Rico lewat hpnya.

"Ya Leo. " Rico menjawab telepon Leo.

"O, oke. Sebentar saya pelajari dulu. " Rico memutuskan hubungan telepon nya.

"Papi ke ruang kerja dulu. " pamitnya.

Rico segera berdiri dan menuju ruang kerjanya.

****

Leo duduk seorang diri di bangku paling sudut. Suara musik yang lembut mengusik hatinya yang sedang merindukan Brigitta.

Dipandangi nya foto Brigitta yang ada di galeri hpnya.

"Seminggu sudah aku berpisah darinya, rasa rindu ini seperti tak tertahankan. Bagaimana kalau aku harus kehilangan dia untuk selamanya. " kata Leo dalam hati sambil menatap wajah Brigitta dalam foto.

"Leo... " terdengar suara wanita menyapanya.

"Masih ingat aku?" Leo mengamati wanita cantik di hadapan nya.

"Clarissa?" Leo mengingat wanita itu.

Clarissa mengulurkan tangannya, dan Leo menjabat tangan Clarissa.

"Apa kabar?" tanya Leo

"Baik. Kamu sendiri bagaimana?" jawab Clarissa tersenyum lebar.

"Aku juga baik. Aku tidak menyangka akan ketemu kamu di sini. " kata Leo.

"Aku sudah lima tahun di sini. Buka restoran beberapa blok dari sini. " Clarissa ceria.

"Suami mu?"

"Ah sudahlah, aku malas membahas dia. " Clarissa tersenyum pahit.

"Lebih baik membahas kamu. " kata Clarissa kembali antusias.

****

Teman-teman, aku minta tolong LIKE, RATE dan VOTE nya ya, agar aku bisa meneruskan ceritaku ini.

Terima kasih ya teman-teman yang sedang asyik membaca novel ini... semoga kalian tetap setia mengikuti cerita ku ini...

(Sayang selalu - KRIS)

Terpopuler

Comments

Jess ♛⃝꙰𓆊

Jess ♛⃝꙰𓆊

like🤗

2021-01-14

1

Bagus Effendik

Bagus Effendik

semangat terus pokoknya

2021-01-06

1

♠️M@μd¡¥a🐞 HIATUS

♠️M@μd¡¥a🐞 HIATUS

semangat terus kaka, aku mampir lagii👋🏻✨ like mendarat ❤️

2021-01-01

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!