TIGA

"Selamat sore Nyonya. " sapa Bu Asih yang membukakan pintu saat Brigitta tiba di rumah Rico.

"Sore Bu Asih. " Brigitta tersenyum.

"Tuan di mana, Bu?" tanya Brigitta, sambil melangkah masuk.

"Di halaman belakang, Nyonya. " Bu Asih menutup pintu kembali.

Brigitta langsung menuju halaman belakang.

"Sore Pi. " sapa Brigitta pada Rico yang sedang memperhatikan laptop nya.

"Hai Ta, sore. "

"Baru pulang?" Rico menatap Brigitta.

"Iya Pi. " Brigitta duduk di bangku sebelah Rico.

"Sudah sore, Papi masih sibuk?" Brigitta memperhatikan laptop di hadapan Rico.

"Ini barusan ada laporan masuk dari Singapura. Jadi Papi cek dulu. "

"Kamu pasti cape. " Rico memperhatikan wajah Brigitta.

"Bersih-bersih terus istirahatlah dulu. Nanti kita ngobrol setelah makan malam. " kata Rico.

"Iya Pi. Papi juga istirahat ya. " Brigitta bangkit dari duduknya sambil tersenyum.

"Iya, setelah ini selesai Papi istirahat." Brigitta pun berlalu. Rico tersenyum lalu kembali fokus pada laptop nya.

****

Selesai makan malam Rico mengajak Brigitta duduk di ruang tengah.

"Bagaimana Ta?" tanya Rico

"Untuk toko, pembenahannya sedang berjalan Pi. "

Rico mendengarkan.

"Setelah selesai pembenahan, akan di stock opname. Kemungkinan besar kerugiannya cukup besar, Pi. Karena barang-barang banyak yang cacat dan juga kadaluarsa. Belum lagi angka kehilangannya. " Rico menganggukkan kepala nya.

"Untuk administrasi dan keuangan, saya akan merubah prosedur penagihan, karena selama ini sangat berantakan. "

Masih banyak lagi yang mereka bicarakan, sampai akhirnya Rico menanyakan kondisi Brigitta.

"Kondisi kamu sendiri bagaimana?"

"Aku baik-baik saja Pi. "

"Jangan terlalu lelah ya. Ingat ginjal kamu. " pesan Rico.

"Iya Pi. "

"Kapan jadwal cek-up dokter?" tanya Rico.

"Lusa Pi, hari Jum'at sore. " jawab Brigitta.

"Ok, nanti Papi atur jadwal untuk antar kamu. " kata Rico.

"Iya Pi. Sekarang kita istirahat ya. Sudah malam. "

"Ayo. Selamat malam Ta. "

"Selamat malam, Pi. " mereka pun masuk ke kamar masing-masing.

****

"Menurut kamu, siapa yang bisa menjadi asisten Brigitta?" Rico minta pendapat Leo.

"Kalau menurut saya, ada tiga orang Pak. "

"Pertama Bimo, kedua Rival, atau ketiga Nila. " Leo mengutarakan pendapat nya.

"Kalau Lena?" tanya Rico.

"Lena kurang pengalaman. "

"Paling bagus Bimo. Dia menguasai semua bidang. Dia juga pengalaman kerja di hypermart Q saingan kita. " lanjut Leo.

"Apakah aman kalau dia jadi asisten Brigitta?"

"Kalau di lihat dari reputasi nya, saya yakin aman. " Leo meyakinkan Rico.

"Kalau Rival dan Nila, saya kurang yakin. " kata Rico sambil terus berfikir.

"Sore, Pi. " Brigitta masuk ke ruang kerja Rico.

"Apa aku mengganggu?" tanya Brigitta.

"Tidak. Masuklah. " jawab Rico.

"Kebetulan kamu datang. Kami sedang membicarakan asisten untuk kamu. Karena Papi membutuhkan Leo untuk urusan lain, jika kamu sudah punya asisten sendiri. " Brigitta menganggukkan kepala nya.

"Jadi menurut Papi dan Leo, untuk saat ini Bimo yang tepat untuk jadi asisten kamu. " Brigitta melihat ke arah Leo, dan Leo pun menganggukkan kepala nya.

"Tapi untuk beberapa hari Pak Leo tetap mendampingi aku ya, Pi. Supaya Pak Leo bisa memantau Pak Bimo. " pinta Brigitta.

"Iya tentu. " jawab Rico.

"Kalau begitu supervisor pun kita roling. " kata Brigitta.

"Ya, lebih baik begitu. Supaya ada pembaruan dan menghilangkan kejenuhan mereka juga. " Rico menyetujui pendapat Brigitta.

"Baiklah kalau begitu. Saya akan susun penempatan mereka, nanti Saya ajukan ke Papi. "

"Ya. Sekarang kamu istirahat dulu. Pasti kamu lelah. " Rico melihat wajah Brigitta agak pucat.

"Baik Pi, aku ke kamar dulu. Mari Pak Leo. "

"Ya, Bu. " jawab Leo.

"Ya, sampai ketemu makan malam nanti ya. " Rico terus menatap Brigitta.

"Iya Pi. " Brigitta pun berlalu.

Leo memperhatikan wajah Rico, ada kecemasan di sana. Tapi Leo tidak tau Rico cemas akan apa.

"Ingat ya Leo, yang utama di sini bukan hypermart itu, tapi yang utama adalah kesehatan Brigitta. Kamu mengerti kan maksudku? " Rico menatap Leo.

"Baik Pak, saya akan menjaga Bu Brigitta. " jawab Leo.

"Ya, kegiatannya sekarang sangat berat. saya takut kondisi ginjal nya tidak memungkinkan." raut wajah Rico semakin murung.

"Saya harap Bapak tidak terlalu memikirkan kondisi Bu Brigitta, karena saya khawatir kesehatan Bapak juga akan terpengaruh. " Leo mengingatkan kondisi kesehatan Rico, terutama jantungnya yang pernah bermasalah.

"Sejak ada Brigitta, aku merasa sangat sehat." Rico tersenyum.

"Ya sudah sore, kita istirahat. Pulanglah Leo, kamu juga harus istirahat. " Rico berjalan menuju pintu, Leo mengikutinya.

"Selamat sore Pak. " Leo pamit.

"Selamat sore Leo, sampai jumpa besok. " kata Rico sambil melangkah ke kamarnya.

"Ya Pak, sampai besok. " Leo melangkah keluar.

****

"Selamat pagi Pak Leo. " sapa Brigitta saat memasuki ruang Leo, menuju ruangannya.

"Selamat pagi Bu Brigitta. " Leo mengikuti Brigitta masuk ke dalam ruangan nya.

"Bagaimana pendapat Bapak, mengenai susun posisi baru supervisor yang sudah saya kirim tadi pagi?" Brigitta meminta pendapat Leo.

"Menurut saya sudah baik posisinya. Saya juga sependapat kalau Lena tetap pada posisinya. Karena Bimo nantinya bisa bantu mengontrol nya. " Leo memberikan pendapat nya.

"Baik, kalau begitu saya kirim ke Pak Rico minta persetujuan beliau. " kata Brigitta.

Setelah selesai urusan di kantor, Brigitta menuju area toko.

Seperti biasa dia keliling area, dan berhenti sesaat untuk mengamati para karyawan bekerja, bahkan tak segan dia ikut turun tangan memberi contoh pada mereka.

"Pak Rival, lihat tuh temanmu. Rajin dia sekarang. " kata Lena melihat Bimo sedang sibuk di counter nya.

"Dia memang begitu kalau lagi rajin. Jangan lagi bete, ga bakalan dia ngerjain kerjaannya. "

Rival tertawa melihat tingkah temannya.

"Bu Brigitta tuh. " kata Rival yang melihat Brigitta dari jauh.

"Demenan nya si Bimo tuh. " Lena merasa iri.

"Emang bener si Bimo, kalau dekat dia deg-degan. " kata Rival sambil memegang dadanya.

"Eh sebut-sebut Bimo apaan?" tiba-tiba Bimo sudah mendekati mereka.

"Tuh gebetan lu. " Lena menunjuk ke arah Brigitta dengan kepalanya.

"Ya ampun, jantung gua. " kata Bimo sambil memegang dadanya.

"Langsung deg-degan ya Bim. " kata Rival.

"Awas serangan jantung. " kata Lena sewot.

Rival dan Bimo tertawa.

"Lu beneran cemburu sama Bu Brigitta ya?" Rival menggoda Lena.

"Enggak lah. " Lena menjauh dari Bimo.

Bimo pun tersenyum sambil mengerlingkan matanya.

"Waduh Bim, do'i ke sini. " bisik Rival

"Bagaimana Bapak-bapak?" tanya Brigitta.

"Hari ini selesai ya. " lanjut Brigitta.

"Kemungkinan selesai Bu. Barang sebagian sudah mulai di display. " kata Rival.

"Buah dan sayur gimana Bu?" tanya Bimo.

"Nanti saya bicara dengan keuangan. "

"Kalau perlu didiskon aja. Supaya cepat terjual. " lanjut Brigitta.

"Baik Bu. " jawab Bimo.

"Besok pagi stock opname mulai jam delapan. Semua masuk pagi aja. " kata Brigitta.

"Baik Bu. " jawab Rival, Bimo dan Lena.

****

Teman-teman, aku minta tolong LIKE, RATE dan VOTE nya ya, agar aku bisa meneruskan ceritaku ini.

Terima kasih ya teman-teman yang sedang asyik membaca novel ini... semoga kalian tetap setia mengikuti cerita ku ini...

(Sayang selalu - KRIS)

Terpopuler

Comments

Rumia_tingel

Rumia_tingel

Like untuk mu kak. jangan lupa feedback ke novel baruku yaa. jangan lupa tinggalkan jejak komen, like dan rate di sana. mari saling dukung...aku tunggu kedatangannya.

2021-01-23

0

M⃠A ᷩQᷠIᷚLͤAᷜ OFF𝓦⃟֯𝓓

M⃠A ᷩQᷠIᷚLͤAᷜ OFF𝓦⃟֯𝓓

saya sudah mampir ceritanya bagus dan menarik saya suka

2021-01-18

0

🐝⃞⃟⃝𝕾𝕳Simple Hayati

🐝⃞⃟⃝𝕾𝕳Simple Hayati

masih nyimak

2021-01-17

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!