SEBELAS

"Tidak Pi. Aku tidak perlu berlibur. Aku hanya ingin istirahat sebentar, mungkin beberapa hari. Setelah aku sehat, aku akan kembali bekerja lagi. " Brigitta menolak pergi berlibur bersama Rico.

"Apa ada yang membuatmu berat untuk pergi?" tanya Rico.

"Tidak ada. Aku hanya tidak ingin saja. " Brigitta berjalan ke arah kolam renang, dan duduk di tepi kolam. Dimainkannya air kolam dengan tangan dan kakinya.

Rico menghampiri Brigitta dan duduk di sebelah nya.

"Kamu yakin, tidak mau pergi, Ta?" tanya Rico sambil memeluk Brigitta.

"Iya Pi. "

"Walau hanya berdua dengan Papi?" Brigitta menatap mata Rico, Rico tersenyum.

"Papi mulai genit ya." seketika mereka tertawa

"Apa aku terlalu tua untuk kamu?" Rico menatap Brigitta.

"Papi... " Brigitta memeluk Rico dengan erat. Rico memegang dagu Brigitta dan mengecup bibirnya. Lama mereka saling berciuman sampai mereka hampir kehabisan oksigen.

"Aku cinta kamu, Ta." dikecupnya kening Brigitta.

"Aku juga, Pi. " kemudian mereka kembali berpelukan.

"Sungguh?" Rico menatap wajah Brigitta mencari kebenaran.

"Iya Pi. Sungguh. " jawab Brigitta yakin.

"Kalau memang Papi sungguh-sungguh mencintaiku, tidak ada alasan lagi untuk aku berpaling darinya. Tidak mungkin aku berharap pada orang yang sudah mengkhianatiku. Terlepas dari rasa hutang budi, aku memang mencintai Papi. " kata Brigitta dalam hati.

Brigitta memeluk Rico dengan erat, Rico pun membalas pelukan Brigitta. Bahkan menciumi wajah dan kening Brigitta terus menerus.

"Papi bahagia sekali, sayang... " bisik Rico.

Lama mereka dalam posisi itu di pinggir kolam renang, sampai hampir tengah malam.

"Semoga mereka bisa bahagia. " doa Bu Asih yang melihat mereka dari teras halaman belakang. Sebenarnya Bu Asih mau memanggil mereka untuk makan malam. Tapi Bu Asih takut mengganggu mereka.

****

"Sayang, sudah malam sekali. Mari kita masuk ke dalam rumah. " ajak Rico.

"Ayo Pi. Lagi pula kita belum makan. " kata Brigitta tidak mau lepas dari rangkulan Rico.

"Aku merasa kenyang karena bahagia sayang." kata Rico merayu.

"Papi gombal... " mereka pun tertawa sambil menuju meja makan.

"Ini sayurnya sudah dua kali saya hangatkan." kata Bu Asih.

"Biar saja Bu, tidak usah dihangatkan lagi. Hati kami sedang hangat kok. " kata Rico membuat Bu Asih dan Brigitta tertawa.

"Tuan bisa ngegombal juga. " kata Bu Asih, mereka semua tertawa.

"Kalau begitu selamat makan Tuan, Nyonya."

"Iya Bu. Terima kasih. " kata Brigitta sambil menyendokkan makanan ke piring Rico.

Kemudian Rico makan dengan lahap dan cepat.

"Papi, kenapa makannya terburu-buru?" tanya Brigitta.

"Biar cepat habis, supaya aku bisa cepat peluk kamu lagi. " jawab Rico sambil mengunyah makanannya.

"Papi ada-ada saja. " Brigitta tersipu malu.

Setelah makan, seperti biasa Rico duduk di ruang tengah. Brigitta membantu Bu Asih membereskan meja makan, lalu membawakan teh hangat untuk Rico.

"Tehnya Pi. " kata Brigitta sambil menaruh cangkir teh itu di meja.

"Terima kasih, Sayang. " kata Rico sambil meraih tangan Brigitta, dan menariknya. Brigitta pun jatuh di pangkuan Rico, dan langsung dipeluk nya.

"Papi... " awalnya Brigitta meronta, tapi akhirnya dia diam diciumi oleh Rico.

"Aku bahagia sekali sayang. " kata Rico setelah puas menciumi Brigitta.

"Aku juga bahagia Papi. " Brigitta memeluk Rico dengan erat.

"Terima kasih Papi, sudah sangat mencintaiku. " Brigitta mencium pipi Rico kanan dan kiri.

"Iya sayang, Papi juga berterima kasih padamu, karena sudah membuat Papi bahagia. " mereka pun berciuman lagi.

****

"Selamat pagi sayang, aku merindukanmu." Rico memeluk Brigitta dari belakang dan menciumi lehernya.

"Papi, sudah bangun?" tanya Brigitta yang sedang menata piring di meja makan.

"Sudah sayang.. " Rico terus menciumi Brigitta.

"Sarapan dulu ya Pi. " kata Brigitta. Rico malah membalikkan tubuh Brigitta lalu memeluknya.

"Sudah ya sayang, sekarang makan dulu. Nanti aku kesiangan ke kantornya. " kata Brigitta.

"Tidak, hari ini kamu tidak usah ke kantor. Biar Leo saja yang urus itu hypermart beberapa hari ini, kalau perlu selamanya. Kamu di rumah saja sama aku. " kata Rico tegas.

"Tapi, Pi. " Rico langsung duduk di kursi meja makan.

"Tolong, kali ini jangan bantah Papi. Papi cuma tidak mau jauh dari kamu, itu saja." wajah Rico menjadi tegang.

"Iya Pi... Iya. " Brigitta mendekati Rico dan memeluk nya.

"Aku tidak akan pergi. Aku akan selalu dekat Papi. " kata Brigitta terus memeluk Rico dengan erat.

"Janji ya sayang? " Rico menatap wajah Brigitta.

"Iya Papi sayang. "

"Sekarang sarapan dulu ya. " Brigitta duduk di sebelah Rico dan mengambilkan spaghetti di piring Rico.

"Hmmm... harumnya... pasti lezat. " Rico langsung mencicipi nya.

"Benar kan... lezat sekali. " Rico makan dengan lahap.

"Kejunya tambah?" Brigitta tau dari Bu Asih, kalau Rico suka sekali makan keju.

"Ya... " jawab Rico dengan antusias.

Setelah selesai sarapan, Rico duduk di teras belakang. Brigitta menghampirinya sambil membawakan secangkir kopi.

"Kopinya Pi. " Brigitta menaruh cangkir kopinya di meja.

"Terima kasih Sayang. " kata Rico. Brigitta duduk di sebelah Rico, langsung Rico rangkul dan kecup keningnya.

"Selamat pagi. " tiba-tiba Leo sudah di depan mereka.

"Maaf kalau saya mengganggu. " kata Leo.

"Tidak Leo, duduklah. Kamu seperti orang lain saja. " kata Rico. Namun Brigitta segera berdiri.

"Saya masuk dulu, ada yang mesti dikerjakan." kata Brigitta melangkah masuk ke dalam rumah.

"Iya sayang. " jawab Rico.

"Tambah mesra sekarang. " goda Leo.

"Dia sudah tau, aku mencintainya. " Rico mencurahkan isi hatinya.

"Aku ingin segera menikahi nya. " lanjut Rico.

Leo terdiam, wajahnya menjadi murung.

"Bagus lah... Selamat ya Pak. " kata Leo.

"Kopinya Pak Leo. " Bu Asih membawakan kopi untuk Leo dan meletakkannya di atas meja.

"Terima kasih Bu Asih. " kata Leo.

Kemudian mereka fokus pada pekerjaan.

"Laporan dari Singapura ada di saya, Pak. " kata Leo.

"O, pantas belum masuk ke saya. " kata Rico.

"Kemarin mereka kirim ke Bapak, gagal terus. Jadi mereka kirim ke saya. " kata Leo.

"Coba sekarang kirim ke saya. " kata Rico.

"Baik Pak, sebentar saya kirim. "

Sekitar dua jam mereka bekerja dan membahas laporan yang masuk dari cabang-cabang usaha Rico dalam Hartanto grup.

"Kue dari Nyonya, Tuan. " Bu Asih membawakan beberapa potong kue lapis legit dan dua cangkir teh.

"Terima kasih Bu Asih. " kata Leo.

"Nyonya di mana, Bu Asih?" tanya Rico.

"Itu lagi duduk di ruang tengah. " jawab Bu Asih.

"Jadi sekarang saya ke hypermart H, ya Pak?" tanya Leo.

"Iya. Tapi makan dulu kuenya. " kata Rico. Mereka pun makan kue itu sambil terus membicarakan pekerjaan.

Setelah selesai urusan pekerjaan, Rico segera masuk ke dalam rumah. ditemuinya Brigitta yang sedang fokus pada hpnya. Rico langsung duduk di sebelah Brigitta dan memeluknya.

"Papi kangen banget. " diciumin ya kening dan pipi Brigitta.

Brigitta pun membalas pelukan dan ciuman Rico.

"Aku juga kangen sama Papi. " kata Brigitta.

"Saya langsung permisi, Pak. " pamit Leo.

"Iya Leo. " jawab Rico.

"Permisi Bu. " Brigitta hanya diam saja dalam pelukan Rico, tanpa menoleh sedikitpun pada Leo.

****

Teman-teman, aku minta tolong LIKE, RATE dan VOTE nya ya, agar aku bisa meneruskan ceritaku ini.

Terima kasih ya teman-teman yang sedang asyik membaca novel ini... semoga kalian tetap setia mengikuti cerita ku ini...

(Sayang selalu - KRIS)

Terpopuler

Comments

Jess ♛⃝꙰𓆊

Jess ♛⃝꙰𓆊

like✌️

2021-01-14

1

Ria Diana Santi

Ria Diana Santi

Hai, saya udah mampir!!! Mari saling dukung!!

2021-01-07

3

Bagus Effendik

Bagus Effendik

jempol dah

2021-01-06

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!