DELAPAN

Clarissa adalah kekasih Leo semasa kuliah, lima tahun mereka bersama, sampai akhirnya Clarissa berkhianat. Hancurnya hubungan mereka, imbasnya hampir menghancurkan pendidikan Leo di jenjang S2. Namun karena Leo berotak brilian, ditambah lagi persaingannya dengan Rico sejak duduk dibangku kuliah, semangat Leo tetap terpacu. Sehingga dia dapat menyelesaikan pendidikan S2 nya.

Ya, Rico sahabat dan saingannya serta sekarang bosnya yang terbaik. Dia selalu sportif dalan segala hal. Waktu Leo patah hati dikhianati Clarissa, Rico selalu mengomporin ya dengan berbagai cara, agar Leo tetap fokus pada pendidikan nya, dan itu berhasil.

Dan sekarang Leo adalah orang yang paling Rico percaya dan andalkan dalam bisnis, bahkan kehidupan nya.

Kini pengkhianat itu ada dihadapannya, entah apa yang wanita ini inginkan, Leo masih menebak-nebak di dalam pikirannya.

"Kenapa kamu ada di sini Leo?" tanya Clarissa.

"Pekerjaan yang membawa aku ke sini. " Leo mencoba untuk santai, meski hatinya memberontak, teringat lagi peristiwa limabelas tahun yang lalu. Sebenarnya semua itu telah terlupakan oleh Leo, namun sekarang seperti sedang terjadi di dalam ingatannya.

"Sudah berapa lama kamu di sini?" tanya Clarissa lagi.

"Seminggu." jawab Leo singkat.

"Kamu akan menetap?"

"Tidak. Istri dan keluargaku di Indonesia. " Leo mencoba berdusta. Dia sama sekali tidak berharap berhubungan kembali dengan Clarissa.

"Kamu masih marah padaku?" Clarissa mencoba merajuk.

"Tidak. Aku sudah melupakan nya, juga melupakan mu. " kata Leo tanpa basa-basi.

"Paling tidak, sekarang aku ingin berteman denganmu. " kata Clarissa tanpa ragu.

Namun bunyi panggilan masuk dari hp Leo menghentikan Clarissa memaksakan keinginan nya

"Ya Pak. " Leo berbicara dengan Rico di sambungan telepon

"Ya, sampai ketemu besok siang di Jakarta. " Clarissa menyimak pembicaraan Leo itu. Dia menganggukkan kepala nya menyusun rencana dalam pikiran nya.

"Baiklah Clarissa, aku harus pergi sekarang. Semoga kita selalu bahagia dengan kehidupan kita masing-masing. " Leo bergegas pergi dari cafe itu, diberhentikannya taxi yang melintas, langsung disuruh membawanya pergi dari tempat itu.

****

Sampai di hotel Leo segera packing barang-barang nya.

"Aku tidak akan menunda kepulanganku sedetik pun. Aku sangat merindukanmu, sayang. Tunggu aku, aku akan langsung memelukmu. " Leo menciumi foto Brigitta di hpnya. Dipandangi nya wajah Brigitta dalam foto itu sepanjang malam, sampai dia tertidur.

Pagi harinya dia terbangun oleh alarm hp yang disetel untuk membangunkannya.

Leo segera mandi dan bersiap-siap menuju Bandara.

Sementara itu Brigitta sedang membantu Bu Asih menyiapkan sarapan. Hari ini dia mencoba membuat nasi goreng kunyit pakai udang kering dan bakso dengan telur mata sapi dan kerupuk udang.

Setelah semua siap, dan dihidangkan di meja makan, Brigitta masuk ke dalam kamar Rico.

"Selamat pagi Papi. " sapa Brigitta sambil melangkah masuk ke dalam kamar. Namun dia tidak menemukan Rico di tempat tidur nya. Tiba-tiba pintu kamar mandi terbuka, dan Rico keluar dari sana mengenakan jubah handuk.

"Papi baru selesai mandi?" tanya Brigitta.

"Iya Ta. " jawab Rico sambil tersenyum.

"Aku kira Papi belum bangun. "

"Papi terbangun karena ada harum masakan. Membuat Papi bangun tidur jadi lapar. " kata Rico sambil memakai bajunya.

"Kalau begitu aku tunggu di meja makan ya Pi. " kata Brigitta hendak melangkah keluar kamar.

"Tunggu Ta. Kita bareng keluar. " Rico merangkul Brigitta keluar dari kamar, menuju ruang makan.

"Hmmm... pasti lezat sekali... " segera Rico duduk di kursinya, lalu Brigitta menyendokkan nasi goreng ke piring Rico, ditambahkannya telur mata sapi. Rico mengambil sendiri kerupuk pada toples nya.

"Benar kan, lezat sekali. " Brigitta tersenyum melihat Rico makan dengan lahapnya.

"Nambah nasi goreng nya?" tanya Brigitta.

"Iya. " Rico menyodorkan piringnya yang sudah kosong. Brigitta menambahkan nasi goreng dan telur mata sapinya lagi.

Kemudian Rico memakannya dengan lahap lagi, sampai ada yang berantakan di sekitar mulutnya. Brigitta mengambil tisue dan membersihkan nasi yang menempel di sekitar mulut Rico itu.

"Maaf Pi, sebentar " kata Brigitta sambil membersihkan sekitar mulut Rico.

Sesudah merasa bersih, Rico meraih tangan Brigitta, mereka saling bertatapan. Rico tersenyum, dikecup nya kening Brigitta.

"Terima kasih Ta, kamu sudah memasak makanan yang lezat-lezat. "

"Aku senang kalau Papi menyukainya. " mereka kembali saling memandang dan saling tersenyum.

Rico tidak bisa menahan lagi untuk tidak memeluk Brigitta. Mereka berpelukan sesaat.

Namun mereka tidak mengetahui kalau Leo melihat semua yang terjadi pagi itu.

Leo masuk ke dalam rumah itu tanpa membunyikan bel, karena Bu Asih sedang membersihkan teras dan pintu rumah itu terbuka.

Leo merasa sesak dalam dadanya, namun dia tau kalau Brigitta adalah milik Rico, meski cintanya sendiri sudah terlalu dalam untuk Brigitta. Leo melangkahkan kakinya, masuk ke ruang kerja Rico. Dia tidak ingin melihat kemesraan Rico dan Brigitta lebih lanjut. Hatinya terasa sangat sakit.

"Maafkan aku sayang, aku tidak bisa menyakiti sahabatku sendiri. Aku tahu, cintanya padamu lebih besar dari aku dan dari pengorbanannya padamu. " kata Leo dalam hati, sambil menatap wajah Brigitta dalam foto di galeri hpnya.

Mata Leo berkaca-kaca menahan perih luka hatinya.

****

"Aku berangkat dulu ya Pi. " pamit Brigitta pada Rico yang mengantarnya sampai teras.

"Iya Ta, hati-hati ya, jangan terlalu lelah. " pesan Rico lalu mengecup kening Brigitta dan membelai rambutnya perlahan, penuh rasa.

"Iya Pi. " mereka saling tersenyum.

"Da Pi. " Brigitta masuk ke mobil dan menutup pintunya.

"Da Ta. " Rico melambaikan tangannya. Mobil pun membawa Brigitta pergi.

Rico menatap kepergian Brigitta sampai mobilnya berbelok keluar dari gerbang dan tidak terlihat lagi. Baru dia masuk ke dalam rumah.

"Leo... kapan kamu datang?" seru Rico antusias saat masuk ke dalam ruang kerjanya. Sesaat dia melihat wajah Leo sangat murung, tak bersemangat.

"Baru saja, waktu Bapak sedang sarapan. " kata Leo.

"Kenapa tidak gabung, sarapan bersama kita? Hari ini Brigitta masak nasi goreng kuning, lezat sekali. Dia mulai memanjakan mulut dan perutku. " cerita Rico sangat antusias.

"Saya tidak mau mengganggu kalian, lagi pula aku sudah makan di bandara tadi. " jawab Leo merubah air mukanya menjadi ceria.

"Kamu tau Leo, aku semakin sayang sama Brigitta. " curhat Rico sambil tersenyum menggambarkan hatinya yang sedang kasmaran.

"Apa kamu sudah mengatakannya pada Brigitta?" selidik Leo.

"Belum, aku takut kehilangan dia. " kata Rico.

"Sampai kapan rasa itu akan ditahan, Pak?"

"Entahlah, aku belum punya keberanian untuk bicara padanya. "

"Nanti keburu disambar orang... " Leo menahan pedih dalam hatinya, tapi dia tidak mau Rico mengetahui kalau dia juga mencintai Brigitta. Bukan karena dia takut pada Rico, tapi karena selama ini Rico sudah mendukungnya, dia tidak mau mengecewakan Rico.

"Itu yang aku takutkan. " Rico kembali fokus pada laptop nya. Dan mereka kembali bekerja.

****

Teman-teman, aku minta tolong LIKE, RATE dan VOTE nya ya, agar aku bisa meneruskan ceritaku ini.

Terima kasih ya teman-teman yang sedang asyik membaca novel ini... semoga kalian tetap setia mengikuti cerita ku ini...

(Sayang selalu - KRIS)

Terpopuler

Comments

Jess ♛⃝꙰𓆊

Jess ♛⃝꙰𓆊

like👍

2021-01-14

1

Bagus Effendik

Bagus Effendik

semangat semangat semangat semangat semangat

2021-01-06

1

Ahmad

Ahmad

lanjut

2020-12-27

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!