ENAM BELAS

"Selamat sore, Bu. " Bimo datang ke rumah Rico, untuk menemui Brigitta.

"Selamat sore. " Bu Asih membukakan pintu.

"Permisi Bu, saya mau ketemu dengan Ibu Brigitta. " kata Bimo.

"Silahkan duduk dulu, Pak. " Bu Asih mempersilahkan Bimo duduk di ruang tamu.

"Sebentar saya panggilkan Nyonya." kata Bu Asih lagi.

"Baik Bu, terima kasih. " Bu Asih menuju ke teras belakang untuk memanggil Brigitta.

"Maaf Nyonya, ada tamu mencari Nyonya." kata Bu Asih.

Rico yang duduk di sebelah Brigitta, langsung memandang wajah Brigitta meminta penjelasan.

"Pasti itu Pak Bimo, Pi. Urusan pekerjaan." Brigitta berdiri dari duduknya, namun Rico meraih tangannya.

"Cium dulu, Sayang. " Rico merajuk.

Brigitta tersenyum, lalu mencium pipi Rico.

Rico menangkup wajah Brigitta, lalu mengecup bibirnya.

"I love you. " kata Rico perlahan.

"I love you too. " jawab Brigitta.

"Papi mau ikut ke depan?" tanya Brigitta.

"Papi mau di sini saja dulu. " kata Rico.

"Aku menemui Pak Bimo dulu ya, Pi." pamit Brigitta

"Iya Sayang. " Brigitta pun berlalu.

"Selamat sore, Pak Bimo. " sapa Brigitta.

"Selamat sore Bu. " jawab Bimo

"Maaf, Pak Bimo jadi harus ke sini." kata Brigitta sambil duduk di hadapan Bimo.

"Tidak apa-apa, Bu. "

"Pak Rico bagaimana keadaannya, Bu?" tanya Bimo.

"Pak Rico sudah pulang dari rumah sakit semalam. Sekarang lagi istirahat di teras belakang. " jawab Brigitta.

"Syukurlah, semoga Pak Rico cepat sehat lagi ya Bu. " kata Bimo.

"Amin. Terima kasih ya Pak Bimo. " kata Brigitta.

"Permisi Pak. " Bu Asih membawakan teh dan kue untuk Bimo

"Silahkan Pak. " kata Bu Asih.

"Terima kasih Bu. " kata Bimo.

"Ini Bu, berkas-berkas yang perlu di tanda tangani. " Bimo menyerahkan banyak berkas kepada Brigitta.

"Jangka waktunya sudah sesuai peraturannya kan?" tanya Brigitta.

"Sudah Bu. " jawab Bimo.

"Pak Bimo, beberapa waktu lalu saya ada menyuruh banyak karyawan menghadap ke Pak Ismail, karena waktu itu mereka tidak menjalankan customer care. Tolong tanyakan bagaimana Pak Ismail menyelesaikan masalah itu. Kalau saya maunya para karyawan itu diberikan surat peringatan dan mengikuti pelatihan customer care lagi." kata Brigitta.

"Baik Bu, nanti saya tanyakan dan sampai kan pesan Ibu kepada Pak Ismail. " jawab Bimo.

"Sekarang kalau sudah selesai, saya balik ke hypermart lagi Bu. "

"Silahkan diminum dulu teh nya Pak Bimo. Kuenya juga silahkan dicicipi. " kata Brigitta.

"Iya Bu, terima kasih. "

****

"Ya Pak Jhon, sudah saya bicarakan pada Pak Rico. Tapi saat ini Pak Rico sedang kurang sehat, jadi mungkin dalam minggu depan baru bisa ke Papua. " Leo bicara dengan Jhon, manager caffe milik Rico di Jayapura, lewat sambungan telepon.

"Aduh... " Leo yang sedang berjalan masuk ke dalam sebuah restoran sambil menelepon, tanpa sengaja menabrak seorang wanita yang sedang membawa segelas minum soda.

"Maaf-maaf, saya tidak sengaja. " kata Leo.

"Tidak apa-apa. Biar saya bersihkan di toilet. " wanita itu bergegas pergi ke toilet.

Leo yang merasa bersalah menunggu wanita itu, tidak jauh dari toilet.

"Bagaimana? Bisa bersih?" tanya Leo saat wanita tadi keluar dari toilet.

"Tidak bisa bersih benar. " kata wanita itu.

"Biar saya ganti bajumu. " kata Leo.

"Tidak usah Pak. " kata wanita itu.

"Tidak apa-apa. " Leo memaksa.

"Sungguh Pak, tidak usah. " kata wanita itu.

"Oke, paling tidak biar saya ganti minumanmu" kata Leo, wanita itu menyetujuinya.

Mereka duduk di tempat yang kosong, dan pelayan restoran segera menghampiri mereka.

"Aku ke sini mau makan, kamu makan juga ya, temani aku. " kata Leo pada wanita itu.

"Baiklah." jawab wanita itu. Mereka pun memesan makanan dengan selera mereka masing-masing. Tidak lupa wanita itu juga memesan lagi minuman yang tadi tumpah.

"Hai, kita belum kenalan. " kata Leo saat menunggu pesanan mereka datang.

"Aku Leo. " Leo mengulurkan tangannya.

"Aku Fiona. " wanita itu menjabat tangan Leo.

"Senang berkenalan denganmu Fiona, sekali lagi aku minta maaf sudah membuat bajumu kotor. " kata Leo.

"Iya Leo, aku sudah maafkan. " Fiona tersenyum.

"Apa kegiatan mu sehari-hari?" tanya Leo.

"Aku mengelola sebuah garmen bersama teman ku. " banyak yang mereka bicarakan, sampai makanan yang mereka pesan datang.

Mereka pun menghabiskan makanan mereka itu.

"Biar aku antar. " kata Leo setelah membayar semua makanan dan minuman mereka.

"Apa tidak merepotkanmu?" tanya Fiona.

"Hari ini aku tinggal bertemu dengan bos ku di rumah nya, jadi masih banyak waktu. " kata Leo.

Leo pun mengantar Fiona sampai ke rumahnya.

"Nanti boleh aku telepon?" tanya Leo, memang tadi mereka sempat saling tukar nomor telepon.

"Tentu saja. " jawab Fiona.

"Sampai ketemu lagi. " Leo melambaikan tangannya,

"Bye.... " Fiona pun membalas lambaian tangan Leo. Leo pun berlalu..

****

"Selamat sore. " Bu Asih membukakan pintu, ketika seorang wanita datang ke rumah Rico.

"Selamat sore Bu Asih, masih ingat saya?" tanya wanita itu ramah.

"Nona Renata. " Bu Asih terkejut, ekspresi wajah nya seperti melihat jenasah hidup lagi.

"Tuan di mana Bu Asih?" tanya Renata sambil berjalan masuk ke dalam rumah.

"Di ruang kerja. " jawab Bu Asih yang tidak tau harus berbuat apa. Renata yang masih hafal tata letak ruangan di rumah itu, segera melangkah ke ruang kerja Rico.

"Halo sayang... " Renata masuk ke dalam ruang kerja Rico, dan menutup pintunya. Rico yang terkejut langsung berdiri dari kursinya, lalu menghampiri Renata.

"Mau apa kamu ke sini lagi?" bentak Rico di depan muka Renata.

"Sabar Sayang. Apa kamu tidak rindu padaku?" Renata merayu.

"Pergi kamu dari sini. Aku tidak ingin melihatmu lagi. " kata Rico tetap dengan suara yang tinggi.

Namun bukannya pergi, Renata malah memeluk Rico, menangkup wajahnya dan mengecup bibir Rico. Semua dengan cepat Renata lakukan.

Rico terkejut saat melihat pintu terbuka dan Brigitta menatap mereka di ambang pintu.

Brigitta melihat semua yang terjadi antara Rico dan Renata. Tapi Brigitta hanya diam, seperti membeku, dan terus menatap ke arah mereka.

Saat yang bersamaan, Leo datang dan masuk ke dalam rumah. Leo melihat kondisi Brigitta yang diam ditempatnya, dan juga Rico dalam posisi masih dipeluk Renata.

Rico berontak dari pelukan Renata, dan segera menghampiri Brigitta lalu memeluk nya.

"Ta, maafkan aku, Sayang. " Rico menciumi kening dan wajah Brigitta.

"Aku mohon, Sayang, bicara. Jangan diam aja." kata Rico mencemaskan Brigitta.

Brigitta tetap diam tanpa reaksi sedikit pun.

Leo masih terdiam ditempatnya, dia masih menahan diri untuk menyentuh Brigitta.

Namun beberapa saat Brigitta tetap tidak merespon, segera dia mendorong Rico dan mengangkat Brigitta dalam gendongannya. Setengah berlari dia membawa Brigitta ke dalam mobilnya dan memacu mobilnya menuju rumah sakit.

****

Teman-teman, aku minta tolong LIKE, RATE dan VOTE nya ya, agar aku bisa meneruskan ceritaku ini.

Terima kasih ya teman-teman yang sedang asyik membaca novel ini... semoga kalian tetap setia mengikuti cerita ku ini...

(Sayang selalu - KRIS)

Terpopuler

Comments

...

...

like sampai disini ya thor... semangat terus, yah!

salam dari karyaku judulnya "Pacarku Adalah Manusia Serigala"

2021-01-18

0

Jess ♛⃝꙰𓆊

Jess ♛⃝꙰𓆊

like❤️

2021-01-14

1

Maya

Maya

aduh kenapa salah paham lagi

2021-01-04

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!