Vino Aprillian

Nindy segera turun dari mobil, ia berjalan

dengan menggandeng tangan Nadila. Empat gadis cantik itu segera masuk ke dalam Kafe yang sudah terlihat begitu ramai dengan teman-teman SMP Nindy, Karin dan juga Arani.

Nadila yang memang bukan bagian dari sekolah itu, hanya bisa melongo, bengong seperti orang linglung memperhatikan sekitar. Ia melihat orang-orang yang sama sekali tidak dirinya kenal. Gadis itu hanya bisa mengikuti ketiga sahabat yang ia temui di Sekolah Menengah Atas tersebut.

Nindy dan Nadila masih menelusuri setiap tempat tersebut dengan tangan yang masih bergandengan dan tidak terlepas. Sementara Karin dan Arani entah sudah berada dimana.

Langkah Nindy terhenti seketika saat dirinya melihat Aldo yang tidak lain adalah teman dekat dirinya semasa SMP. Sebelum Nindy menyoraki pria tampan dengan style kaos putih dan kemeja hitam sebagai lampisan luarnya itu, Nindy terlebih dahulu memperhatikan langkah pria itu dengan seksama, memastikan bahwa pria tersebut benar Aldo teman dekatnya. Ia tidak mau bersikap gegabah yang nantinya akan memalukan dirinya sendiri jika salah mengenali orang.

"Aldo" sorak Nindy melambaikan tangannya ke arah Aldo setelah dapat ia pastikan bahwa pria itu benar Aldo temannya.

Aldo yang menyadari dengan adanya suara seseorang yang terdengar memanggil namanya, dengan segera menoleh ke asal suara. Aldo memperahtikan gadis yang tengah melambaikan tangan pada dirinya itu dengan seksama, kemudian ia berdiri dari duduknya, melangkahkan kaki untuk menghampiri Nindy yang sedang berdiri di tengah keramaian dan kebisingan suara musik itu bersama Nadila.

"Eh Nin, lo datang juga?" tanya Aldo yang sudah berdiri tepat di depan Nadila dan juga Nindy.

"Yaiyalah gue datang, ya kali gue nggak datang. Gue kan juga kangen tau sama kalian" Balas Nindy cengengesan.

"Wkwkwk iya-iya paham paham gue" Sahut Aldo ikut cengengesan.

Namun, kening Aldo tertaut saat melirik kearah wanita yang berada di samping Nindy. Pria itu merasa heran dan penasaran, ia merasa wajah Nadila begitu asing dan belum pernah ia lihat. "Ini teman SMA lo nin? tanya Aldo.

"Oiya gue sampe lupa" Menepuk jidat. "Kenalin do, ini sahabat gue dari awal masuk SMA" Nindy menyenggol bahu Nadila, mengkode sahabatnya itu untuk segera berkenalan. Nadila yang paham akan kode dari sahabatnya itu segera memperkenalkan diri pada Aldo.

"Nadila" Gadis itu mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan dengan Aldo seraya menampilkan senyum manisnya.

"Aldo" jawabnya membalas senyum Nadila, membalas jabatan tangan dari gadis cantik itu.

"Oiya, Karin sama Rani mana Nin? nggak ikut? biasanya juga kalian nempel terus bertiga" tanya Aldo yang tidak mendapati Karin dan Arani sedari tadi.

"Oiya" menepuk jidat lagi. "Mereka kemana Nad?" tanya Nindy melirik ke arah Nadila.

"Ya mana gue tau, tadi kan mereka jalan barengan dibelakang kita." Nadila menaik turunkan bahunya pertanda dirinya juga tidak tahu kemana pergi dua sahabatnya itu.

"Oh yaudah, kalo gitu lo mau nggak gabung sama gue? gue juga bawa teman sekolah SMK gue" ajak Aldo.

Aldo adalah teman sekolah Nindy, Karin, dan juga Arani semasa SMP. Namun, dirinya sekarang bersekolah di salah satu SMK favorit yang juga berada di Kota Jakarta, yaitu SMK Citra Negara.

Nindy dan Nadila melirik satu sama lain sebelum menerima tawaran Aldo.

"Yaudah boleh deh" Jawab dua gadis cantik itu serentak. Mereka kemudian berjalan mengikuti Aldo dari belakang menuju teman-teman SMK Aldo yang tengah duduk di pojok sana.

Saat Nindy dan Nadila baru saja hendak mendudukkan pantatnya, namun Karin dan Arani datang secara tiba-tiba dan langsung saja duduk di kursi kosong tanpa mempedulikan teman-teman Aldo yang berada di depan mereka.

Nadila dan Nindy melirik satu sama lain, mengerutkan keningnya heran dengan tingkah kedua sahabatnya yang tidak tahu malu itu.

"Lo berdua dari mana aja? tadinya jalan dibelakang kita main ngilang gitu aja. Diumpetin setan ****** lo" Seru Nindy menakut-nakuti Karin dan Arani.

"Ye dasar manusia halu!" sorak Karin dan Arani serentak. "Makannya jangan kebanyakan nonton film horor, mana mungkin cewek cantik cetar membahana ulala badai kayak kita ini diumpetin setan, kalo diumpetin cowok ganteng ya baru mungkin"

Karin dengan rasa tidak tahu malunya berucap dengan sangat percaya diri. Padahal didepan mereka ada teman SMK Aldo yang sama sekali belum mereka kenal.

Aldo dan temannya hanya bisa menggeleng-gelangkan kepala melihat tingkah gadis yang berada di depan mereka saat ini. Gadis yang belum sama sekali mereka kenal.

"Memang dasar wanita gila! nggak waras" lirih Nindy menatap geli kedua sahabatnya sedari SMP itu.

***

Di sela persebatan antara Nindy, Karin, dan juga Arani, Aldo kemudian memperkenalkan Nindy, Nadila, Karin, dan juga Arani satu-persatu pada teman sekolahnya yang bukan bagian dari teman SMP mereka yaitu Bagas, kalau Anafi hanya mereka perkenalkan pada Nadila karena Nindy, Karin dan Arani sudah jelas mengenal Anafi karena mereka masih satu sekolah pada saat SMP. Setelah berkenalan, para remaja itupun saling bertukar cerita satu sama lain dan entah apa saja yang sudah mereka bahas.

"Oke, selamat malam semuanya. Udah pada nggak sabar nih ya nunggu acara hiburan acara reunian kita kali ini. Tapi untuk tahun ini, yang akan tampil untuk mengisi acara kali ini bukanlah alumni dari SMP Budi Mulia, melainkan siswa tampan dari SMK Citra Negara yaitu teman Aldo dan juga Anafi."

"Kalau bicara soal bakat dalam bidang musik sudah pasti tidak dapat diragukan lagi. Karena pria tampan ini sudah memiliki banyak sertifikat dan tentunya sudah sering mengikuti lomba Festival Band dan yang pastinya lagi sudah memiliki Band sendiri. Jadi memang nggak bisa diragukan lagi. Bukan kaleng-kaleng ini."

"Oke baiklah, daripada saya berbicara panjang lebar yang sudah jelas tidak ada faedahnya sama sekali, langsung saja kita sambut penambilan dari teman kita yaitu Vinoooo."

Suara host yang sangat heboh dan begitu bersemangat itu membuat semua orang yang ada di sana menghentikan aktifitasnya sejenak. Mereka memfokuskan pandangannya ke atas panggung menyaksikan penampilan dari Vino yaitu teman sekolah SMK Aldo dan juga Anafi. Semua orang yang ada disana berteriak histeris dibuatnya. Apalagi ciwi-ciwi manja.

Bagaimana tidak, Vino yang sedang tampil dengan memakai jeans berwarna hitam yang di pasangkan dengan kemeja biru muda polos itu terlihat begitu tampan, membuat wanita mana saja akan terpesona dengan dirinya.

Vino Aprillian, adalah seorang pria tampan yang memiliki bakat di bidang musik. Vino sangat pintar memainkan segalah alat musik karena Papanya adalah seorang musisi terkenal. Sudah tidak dapat diragukan lagi darimana Vino mendapati keahlian dirinya itu. Di sekolah SMKnya, tidak sedikit gadis-gadis cantik yang tertarik akan ketampanan Vino, ditambah lagi dengan sifat pria itu sangat sopan dan juga ramah, membuat Vino tentu saja menjadi idaman para gadis mana saja.

"Teman lo?"

Nindy bertanya pada Aldo yang tengah duduk di samping dirinya, memperhatikan pria di atas panggung yang Nindy pun tidak dapat mengelak bahwa pria tersebut memang lah tampan dan wajar saja jika Vino menjadi idaman para gadis seusianya.

"Iya, tadi sebelum kalian datang kita suruh Vino tampil buat ramein acara ini. Secara dia kan sangat berbakat dalam hal-hal seperti ini. Dan asal lo tau Nin, di sekolah gue, Vino itu benar benar idaman para gadis. Tapi sayang, dia nggak pernah mensyukuri itu, dia selalu aja nolak cewek cantik yang udah deketin dia. Kalo gue jadi dia, uhhh udah gue embat tuh semua"

"Dasar lo mah, nggak berubah juga. Oiya, emang kenapa dia nggak mau nerima cewek-cewek cantik di sekolah lo? Apa maunya cewek cantik di sekolah gue? Perlu gue tolong cariin?"

"Ya itu masalahnya, gue juga nggak tau kenapa dia nggak pernah mau."

"Oo gitu" Nindy mengangguk-angguk seolah paham. Padahal entah apa yang dirinya angguk dan iyakan.

.

.

.

.

Jangan lupa like, komen, love dan vote ya. Terimakasih :)

Terpopuler

Comments

Asril Ty

Asril Ty

bagus bangat ceritanya kk🥳

2023-01-29

0

Reni Anggraeni

Reni Anggraeni

bagus sekali.

2022-07-04

0

Muh Ikhsan

Muh Ikhsan

aku jodoh

2022-03-19

0

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 78 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!