...♤♤♤♤♤ Happy Reading ♤♤♤♤♤...
"Hallo Jean!" Ucap Hana di balik teleponnya.
"Segera keruanganku, aku tunggu dalam 5 menit. Kalau kau terlambat aku tidak mengizinkanmu bertemu dengan Steve lagi ! "
"Apa!"
Tutttt
(Pangggilan telepon mati)
"Ada apa Kak Hana?" Tanya Steve penasaran
"Maaf, aku tidak banyak waktu, Jean memintaku segera keruangannya dalam waktu 5 menit."
"Oke baiklah. Segeralah naik ke lantai atas Hana." Ucap Stela dan melihat Hana terburu-buru.
Hana langsung bergegas keluar dari ruangan Steve dengan menaiki lift, ternyata lift itu lama sekali terbukanya. Waktu terus berjalan, kenapa lift lama sekali terbuka.
"Maaf nona, Lift sedang rusak. Nona bisa lewat jalan lain." Kata pria paruh baya tersebut.
Hingga akhirnya Hana memilih lewat jalur evakuasi, langkah demi langkah Hana berlari. Hana berhenti sejenak dipertengahan jalannya, waktu kurang 2 menit lagi bisa sampai keatas ruangan Jean.
"Hos... hoss..... Tumben sekali liftnya rusak." Ucap Hana ngos-ngosan.
Sampailah diruangan Jean lantai paling atas, Hana langsung masuk kedalam ruangan tanpa mengetuk pintu. Karena Hana dikejar waktu.
"Waktu kau habis ! " Ucap Jean yang duduk santai di kursi kebasarannya dan melihat jam dipergelangan tangannya.
"Apa maksudnya? Aku sudah tepat waktu Jean." Ucap Hana menyanggah perkataan Jean barusan.
"Kau terlambat 15detik, jadi kau tetap terlambat Hana ! "
"Jadi sesuai perkataanku tadi, kau tidak diizinkan lagi bertemu dengan Steve ! " Ucap Jean lalu berdiri di hadapan Hana.
"Kau tidak bisa mengaturku seperti ini Jean ! "
Jean berdiri, berjalan mendekati Hana dan Hana hanya bisa pasrah, tubuhnya sudah sampai di sudut meja, Hana benar-benar terpojok dimeja Jean.
"Apa yang kau lakukan Jean."
"Aku sudah bilang jauhi Steve, Hana ! aku tidak suka kau bersamanya. Meski Steve saudaraku tetap saja aku tidak suka kau dekat dengannya." Ucap Jean menatap Hana begitu tajamnya.
Tubuh Hana gemetar dengan tatapan Jean barusan, ia tidak bisa berkutik sama sekali.
"Kalau Steve tidak boleh aku dekatin, berarti aku boleh dekat dengan pria manapun."
Hana tidak sadar perkataannya itu bisa mengundang amarah Jean kembali berkobar.
"Tidak ! "
"Aku suka denganmu karena kau wanita yang anti melihat pria, kenapa sekarang kau begitu mudahnya melihat pria? Ha !" Ucap Jean dengan nada tingginya. Ia mengunci Hana dimejanya itu.
Lalu Jean menggeprakan meja membuat Hana terkejut, ada apa dengan Jean. Kenapa Jean bisa seemosi ini. Tidak biasanya Jean seperti ini.
"Lebih baik aku dengarkan perkataan Jean lebih dulu. Nanti kalau Jean sudah tidak marah lagi, aku bisa ngomong baik-baik dengannya." Batin Hana
"Baiklah. Aku turuti kemauanmu. Kalau begitu izinkan aku mulai bekerja sekarang Jean." Ucap Hana lalu mengubah posisinya menjauhi Jean. Jean tersenyum dengan sikap Hana barusan yang menghindari tanpa berani menatapnya.
Jean meraih pinggang Hana, dan tubuh Hana jatuh didalam pelukkan Jean. Hana yang awalnya tidak berani menatap Jean, ia harus bertatap mata ketika Jean menatapnya dengan tajam.
Cup !
Jean mencium bibir Hana seketika, itu membuat Hana beku ditempat.
"Bagaimana sayang? Apa kau takut denganku?" Ucap Jean, ekpresi yang awalnya sangat menakutkan, sekarang berubah dengan tersenyum.
"Jean, kau mengerjaiku."
"Hahahah kau lucu sekali ketika kau takut denganku, Hana."
"Siapa yang takut denganmu Jean, aku cuma tidak mau memburuk suasana tadi. Aku melihat kau begitu marah."
"Sejak kapan kau ikut silat bersama Steve?" Ucapa Jean to the point.
"Lepasin dulu tanganmu dari pinggangku, Jean."
"Tidak akan, ini sebagai hukumanmu karena diam-diam kau ikut silat tanpa aku ketahui. Dan itu kau ikut bersama dengan Steve."
"Jean ! Aku bisa menendangmu pakai jurusku." Ucap Hana kepada Jean seperti mengancam.
"Silahkan kalau kau berani Hana, kau tega melukaiku. Emmm... aku yang terluka, kau siap-siap aku kurung dirumah." Ucap Jean mengancam balik.
"Kenapa diam? Aku sudah mencari tahu, semingguan yang lalu kau pergi kemana saja, bersama siapa setiap sepulang bekerja, aku sudah tahu."
"Maafkan aku Jean, aku....." Ucap Hana ragu-ragu.
"Baiklah, baiklah. Aku sudah tahu semuanya Hana." Ucap Jean lalu melepaskan pelukkannya itu, dan Jean berbalik menatap kearah keluar jendela, meninggalkan Hana yang masih diam berdiri dibelakangnya.
"Aku cuma ingin kejujuranmu, aku tidak mau kau berbohong kepadaku seperti ini Hana."
"Maafkan aku Jean ! " Ucap Hana sekali lagi, ia merasa bersalah karena tidak mengatakan yang sebenarnya kepada Jean.
"Bahkan Steve menjadi orang pertamamu yang tahu masalahmu. Yang tahu tentang dirimu."
"Jean, bukannya kau sendiri yang menginginkan untuk satu tahun pernikahan kita selesai. Kita bisa bercerai, bukannya itu tujuanmu, bukannya pernikahan kita itu sebagai tebusan karena kau sudah mau membeliku di pelelangan waktu itu, dan berakhir setelah satu tahun ! "
"Hana, apa kau ingin bercerai denganku? Apakah kau tidak ada sedikitpun perasaan untukku?"
"Aku sudah menyukaimu sudah lama sekali. Lama sekali Hana." Ucap Jean berbalik menatap Hana.
"Kalau lama, kenapa dulu kau tidak berusahan mencariku ? Dan kau bisa bersama Isabel sekarang."
"Dulu aku harus menangani masalah bisnis papahku di AS cukup lama sekali karena masalahnya harus diselidiki dengan benar dan cerdik. Soal Isabel tidak perlu dibahas, disini kau adalah istriku, sampai kapanpun aku tidak akan menceraikanmu."
"Kau tidak bisa memiliki keduanya Jean, aku tidak mau merusak hubunganmu dengan Isabel. Soal diriku cinta tidaknya denganmu itu biarkan menjadi urusanku."
"Ingat Hana, kau hanya istri tebusanku. Hanya istri tebusanku ! " Ucap Jean langsung pergi meninggalkan Hana di ruang kerjanya sendiri.
Deg
Entah kenapa Hana meneteskan air matanya setelah kepergian Jean. Hana harus sadar betul siapa dirinya sebenarnya, ucapan Jean membuatnya rapuh. Ia ingin memiliki Jean seutuhnya, apakah Hana egois. Tapi dia juga tidak mau hubungan Jean dengan Isabel hancur gara-garanya. Buktinya Jean masih menyembunyikan pernikannya dengan Hana. Hatinya sakit, entah sejak kapan Hana sudah mulai jatuh cinta dengan Jean.
Jean pergi dari perusahaannya, tidak sengaja Jean dan Steve bertemu didepan lift.
"Kak Jean! Apakah ada masalah? Kenapa denganmu kak!" Ucap Jean penasaran melihat raut wajah Jean yang tidak seperti biasanya.
"Tidak usah perdulikanku, urus perusahan ini dengan benar. Aku ada urusan diluar, soal kau dan Hana mau latihan silat di padepokan Merpati Putih setelah pulang bekerja silahkan."
"Jadi kak Jean sudah tahu."
"Aku tahu, aku bukan orang bodoh yang bisa kau bohongi Steve ! "
"Kak, itu kami bisa jelaskan kepadamu kak Jean."
"Tidak perlu, aku tidak ada banyak waktu. Aku buru-buru ada urusan. Jaga Hana dengan baik. Jangan membuatnya terluka, karena serangan dari luar sudah mulai mengintai kita. Kalau Hana kenapa-kenapa, aku tidak akan memaafkanmu."
Jean berlalu masuk kedalam lift, lift yang sebenarnya tidak rusak. Jean meninggalkan perusahaannya demi urusannya itu.
"Aku bingung dengan sikap kak Jean barusan, ya nampaknya kak Jean sudah mencintai kak Hana. Harusnya aku senang, tapi bentar ada yang janggal dengan mereka." Ucap Steve setelah kepergian Jean.
》Bersambung......
.
.
.
.
Salam hangat dari author imah_nm untuk para pembaca semoga terhibur dan kalian semua suka. 🤗
JIKA TEMAN-TEMAN SUKA BERI AUTHOR DENGAN \=
VOTE 🎖️
LIKE 👍
KOMENTAR 💬
FAVORIT ❤
TIP⭐
RATE 5 BINTANG ⭐⭐⭐⭐⭐
Bantu dengan LIKE dan KOMENTAR kalian disetiap BAB, itu semua bentuk dukungan teman-teman untuk author agar semangat UPnya💝!!!Terima kritik dan saran kalian agar lebih baik lagi dari sebelumnya. Terimakasih sebanyak-banyaknya. 🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Ida Blado
kenapa hrs terus nyinggung istri tebusan,,, kalau begitu jgn mengharap hana punya perasaan yg sama
2021-05-09
0
liaa
lanjut lanjut😘
2021-01-13
0
R Ni
Tetap semangat💪💪
2021-01-03
1