Flashback Off
Di pagi hari yang cerah, Hana lebih dulu bangun dari tidurnya. Ia sudah mandi dan sudah mengganti bajunya dengan rapi.
Jean menggeliat dari tidurnya karena sinar matahari sudah memantulkan cahaya dalam kamarnya.
"Kau sudah bangun Jean!" Ucap Hana mendekati Jean dan ia duduk di sisi ranjang tidur disebelah Jean.
"Akhh...." Jean hendak bangun untuk duduk tapi ia merasakan nyeri diperutnya.
"Jean, biar aku bantu." Reflek Hana langsung membantu Jean untuk duduk bersandar kebelakang tempat tidurnya.
"Terimakasih Hana."
Hana hanya tersenyum menanggapinya. "Aku siapkan air dan kain dulu untuk memandikanmu disini."
"Tidak perlu, aku bisa mandi sendiri Hana."
"Jangan membantah lukamu masih basah. Kalau terkena air kapan kering dan sembuhnya. Biarkan aku siapkan air hangat dan kainnya untuk mengelap tubuhmu sebagai ganti mandinya."
"Bukan masalah itu Hana, tapi aku menahan untuk buang air kecil."
Kemudian Hana tersenyum, Jean merasa aneh dengan sikap Hana itu yang senyum-senyum tidak jelas.
"Ada apa dengan wajahmu itu Hana?"
"Tidak ada. Jean, Aku bisa membantumu agar bisa buang air kecil."
"Membantu? membantu apa maksudnya Hana." Jawab Jean bingung.
"Kau tenang saja disini, tidak perlu kemana-mana. Makan, minum, mandi, bahkan buang air kecil lah disini."
"Kau bisa memakai pispot atau botol untuk menampung air mani kau Jean, dan aku akan membantunya. Apakah kau tersanjung!"
"Apa yang kau katakan Hana! Jangan macam-macam, jangan nodai dengan tanganmu ditubuhku."
"Apa kau jangan-jangan ingin mengintip milikku." Ucap Jean mengintimidasi kedua mata Hana.
"Bukannya aku sudah melihatnya Jean!"
"Sial, biasanya laki-laki yang menggoda wanita. Kenapa dia menggodaku." Batin Jean dalam hatinya.
"Sudah, aku tidak tahan lagi. Aku mau kekamar mandi sendiri. Aku bisa ! " Ucap Jean lalu mengibaskan selimutnya perlahan-lahan ia turunkan kakinya kelantai dan berusahan jalan ke kamar mandi.
"Jean!"
"Aku bisa Hana!" Jean menepiskan tangan Hana untuk membantunya berjalan.
Tiba-tiba saja kesimbangan Jean mulai goyah, Hana menahannya.
"Sudah aku bilang, kalau tidak mau buang air kecil di atas ranjang tempat tidur. Biarkan aku membantumu ke kamar mandi. Oke!"
...*****...
Setelah selesai di kamar mandi, Jean kembali ke ranjang tidurnya. Entah apa yang ia lakukan di kamar mandinya tadi. Yang jelas Jean sudah mengganti pakaiannya.
"Sepertinya kau sudah fresh Jean, kebetulan aku membawakan sarapan pagi untukmu." Ucap Hana masuk kedalam kamar dan membawa nampan berisi sepiring makanan dan air minumnya juga.
"Makanlah Jean, setelah itu minum obat. Hari ini kau tidak perlu bekerja."
"Kalau begitu aku berangkat keperusahaan lebih dulu. Nanti aku janji akan pulang tepat waktu jam 4 sore oke!"
"Hana, kalau aku tidak bekerja hari ini, kau juga tidak boleh bekerja. Apa kau lupa dengan perkataanmu semalam? kau sekarang adalah seketarisku."
"Itu em.. Sekali ini saja bolehkan aku untuk bekerja, aku janji mulai besok aku akan menjadi seketarismu."
"Tidak bisa, apa kau tidak mau merawat suamimu yang sedang sakit ini ? "
"Aku ingin sekali keperusahaan untuk menemui Steve, tapi benar kata Jean. Aku harus merawatnya, mungkin aku bisa bahas nanti ke Steve lewat ponsel saja." Batin Hana
"Hana!" Jean melihat Hana diam tanpa menanggapi Jean.
"Iya Jean, aku akan dirumah untuk merawatmu. Ya sudah kau makan dulu setelah itu minumlah obatnya."
Hana menyuapin Jean untuk makan, dan membantu Jean meminum obatnya itu.
Jean ingat satu hal mengenai pertemuan Rose dengannya membahas si cupu yang tak lain yang tak bukan yaitu Hanaoka Calista.
"Hana, apa aku boleh tanya satu hal kepadamu."
"Katakan Jean, ingin tanya apa?"
"Apa kau ingat kalung liontin ini?" Jean menunjukan kepada Hana kalung itu yang ia pegang.
"Itu kalung milikku selama ini yang aku cari, kenapa bisa di kau?"
"Kau pasti wanita yang pakai kacamata dan rambut yang kau cepol di dua sisi, diatas sisi kanan dan disisi kiri itu. Iya pasti itu kau."
Deg
Jean mana tahu kalau wanita cupu itu adalah dirinya waktu itu, karena penampilan Hana yang sekarang dan dulu sangatlah beda.
"Itu...."
"Katakan yang sejujurnya Hana. Apakah gadis itu adalah kau?"
Hana hanya menganggukan kepalanya saja,
"Jadi itu benar kau Hana!" Jean sangat senang mendengarnya.
Tiba-tiba Jean memeluk tubuh Hana begitu eratnya. Jelas Hana bingung dengan sikap Jean barusan.
"Kenapa kau memelukku Jean?"
"Aku sudah mengenalmu sangatlah lama. Kau tidak menyadarinya kalau aku memantau kau kemana pun, kau wanita yang aku cari, polos, baik."
"Aku bisa berkata baik karena kau memang baik, kau membantu orang kesusahan, kau ingat tidak kau memberikanku uangmu untuk membayar makanan yang tidak bisa aku bayar karena aku lupa membawa dompet. Kau selalu menunduk tanpa melihatku, kau selalu begitu dengan pria manapun. Tanpa aku sadari aku selalu memperhatikanmu kemana pun kau berada, di kampus, di tempat kerjamu dimana pun kau pergi."
"Kau tidak suka dekat-dekat dengan pria manapun, itu membuatku merasa kau berbeda dengan wanita manapun. Bahkan Isabel wanita yang sempat aku cintai kalau dia gila hartaku aku mahklumi, karena aku sadar wanita juga menginginkan seorang pria yang mapan dan miliki harta bukan cinta saja, yang hanya makan cinta yang tidak akan cukup. Aku tidak bisa pungkirin itu, wanita punya hak memilih yang terbaik, dan aku juga begitu."
"Aku menemukan kalung ini, ketika kau dibawa paksa oleh Rose waktu itu. Aku ingin melepaskan tarikan tanganmu karena ulah Rose, tapi kau menepiskan tanganku dari tanganmu. Kau tidak melihatku, kau menunduk ketika aku melihat dirimu."
"Sekarang Hana, aku kembalikan kalung ini kepadamu." Jean menyerahkan kalung itu di tangan Hana.
...*****...
Flashback On
Ketika Hana memasak bubur untuk Jean didapur, Jean berada di kamarnya, ia mendapatkan pesan dari seseorang melalui ponselnya, pesan itu menyatakan kalau gadis cupu itu adalah saudara tirinya Rose lebih tepatnya adalah Hanaoka Calista. Jean kepikiran mencari info tentang gadis itu baru sekarang.
Keadaaan beberapa tahun yang lalu membuat Jean terdesak harus pergi keluar negeri karena urusan bisnisnya yang ada di AS, sehingga melupakan si gadis cupu itu. Papah Jiko meminta Jean kesana untuk meninjau masalah apapun yang terjadi di AS sampai benar-benar harus terpecahkan masalahnya sampai tuntas. Hingga akhirnya Jean bertemu dengan Isabel, selang beberapa bulan mereka bersama dan memutuskan berpacaran kurang lebih satu tahunan ini.
》Bersambung......
.
.
.
.
Salam hangat dari author imah_nm untuk para pembaca semoga terhibur dan kalian semua suka. 🤗
JIKA TEMAN-TEMAN SUKA BERI AUTHOR DENGAN \=
VOTE 🎖️
LIKE 👍
KOMENTAR 💬
FAVORIT ❤
TIP⭐
RATE 5 BINTANG ⭐⭐⭐⭐⭐
Bantu dengan LIKE dan KOMENTAR kalian disetiap BAB, itu semua bentuk dukungan teman-teman untuk author agar semangat UPnya💝!!!Terima kritik dan saran kalian agar lebih baik lagi dari sebelumnya. Terimakasih sebanyak-banyaknya. 🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Leny Marlina
bagus Thor gk bertele-tele
2021-05-08
1
R Ni
Semangat tahun baru🥳🥳🥳
2020-12-31
0
Miss GH
lanjut up thour semangat
salam love my flaws hubby
2020-12-31
0