Kesucianku hilang ( )

"Bodoh ! Untuk apa aku membeli gadis itu. Aakkkhhh aku sudah memiliki Isabel, tapi.... entah kenapa aku ingin memiliki gadis itu tadinya seperti ada sengatan listrik ditubuhku untuk membelinya."

Jean merebahkan tubuhnya di atas kasur dan memikirkan kesalahannya hari ini. Sangat-sangat konyol, tidak mungkinkan menjadikan wanita itu sebagai pelayan, dirumah sudah banyak pelayan yang mengabdi kepada dirinya.

Tiba-tiba bunyi ponselnya berdering ternyata itu dari Isabel, langsung saja Jean menjawabnya dengan antusias.

"Sayang.. Aku merindukanmu, dari mana saja baru menjawab panggilan teleponku?" Ucap Isabel dibalik layar dengan panggilan video terlihat jelas wajah merajuknya Isabel.

"Maaf Isabel, aku tadi sibuk sekali baru bisa menjawab sekarang. Maafkan aku sayang." Raut wajah Jean semanis mungkin membujuk Isabel agar tidak membuat Isabel marah.

"Lain kali aku tidak mau dinomor duakan."

"Kalau kau tidak mau aku nomor duakan jadilah istriku sayang."

"Mana bisa begitu, kau tahu sendiri aku bagaimana? Aku ingin menekunin karierku sebagai model dulu."

"Iya aku tahu, tidak ada salahnya kalau kita menikah. Aku malah akan menunggumu dan menyuportmu sebagai model Isabel."

"Terserah padamu, yang jelas aku belum ingin menikah. Aku menelponmu karena aku ingin memberitahumu besok aku sudah terbang lepas landas ke AS, kau mengizinkanku atau tidak aku tetap berangkat."

"Sayang, kalau kau pergi-pergi terus kapan kau menikah denganku?"

"Tolonglah, nikah urusan belakangan. Oke!"

"Sayang, jangan lupa transfer uangnya setiap bulannya aku menunggu." pinta si Isabel dengan wajah manisnya dilayar ponselnya itu.

Jean hanya menganggukan kepalanya saja.

"Aku mencintaimu Jean Choky." kata Isabel antusias karena Jean selalu patuh dengan Isabel.

"Aku juga mencintaimu Isabel." jawab Jean dengan berat padahal dirinya merindukan tatap muka langsung, ingin sekali besok bertemu dengan Isabel membahas lagi tentang sekian kali tentang pernikahan. Jean merasakan kalau Isabel menghindari dirinya.

Tepat di depan pintu, Hana mendengar percakapan Jean dengan kekasihnya Isabel. Awalnya dirinya ingin segera masuk kedalam kamar tapi ia urungkan, dia tidak mau membuat kekasihnya salahpaham kepada Jean apalagi dengan dirinya yang bukan apa-apa.

Setelah Jean mematikan ponselnya, Hana baru berani mengetuk pintu kamar Jean Choky.

Tok....

...Tok

Tok....

"Permisi tuan."

"Masuk!" titah Jean tanpa mengubah pandangannya itu.

Perlahan Hana masuk kedalam kamar Jean dengan pelan-pelan, tubuhnya merasakan gemetar.

Setelah itu Jean berdiri berbalik melihat Hana yang sudah ada dikamarnya, ia menatapi Hana begitu lekatnya. Dari ujung kaki sampai keujung kepala, Jean sudah bosan dengan penolakan Isabel yang tidak mau disentuh, alasannya karena belum menikah, giliran Jean ingin serius kepada Isabel untuk menikah, malah Isabel selalu menghindarinya tentang pernikahan.

Tatapan Jean begitu tajamnya, seperti menahan keamarahannya bertahun-tahun, tetapi didepan Isabel ia berusaha menahannya dengan wajah manis palsunya. Andai Jean tidak mencintai Isabel, dirinya pasti bisa meluapkan kemarahannya langsung kepada Isabel karena itu juga penyebab Jean marah kepada Isabel yang selalu menolaknya.

Kemudian Jean keluar dari kamarnya dan membiarkan Hana berada dikamarnya. Ia keluar dan mengunci pintu kamarnya begitu saja tanpa berkata apa-apa kepada Hana.

"Kenapa aku melihat dengan sorot kedua matanya seperti dirinya menampung banyak masalah didalam sana. Ada apa dengan pria itu?"

"Ya Tuhan sebentar, kenapa aku berada dikamar ini. Apa jangan-jangan..... Ya Tuhan, tidak-tidak.... Apakah penderitaanku akan segera dimulai, kenapa fillingku tidak enak seperti ini." Reflek tubuh Hana kearah pintu kamar menyentuh ganggang pintu ternyata dirinya dikunci di dalam kamar oleh tuan Jean.

"Tenang Hana, tidak akan terjadi apa-apa disini. Tenanglah!" Ucap Hana menenangkan dirinya sendiri lalu duduk di sudut ranjang tidurnya.

Entah berapa lama Hana gelisah yang berada dikamarnya itu, rasa ngantuknya itupun terasa tetapi ada rasa kekhawatiran yang menyelimuti dirinya. Tiba-tiba pintu kamar terbuka.

Cekleekk!

"Tuan Jean!" Ucap Hana langsung berdiri menatap Jean yang sudah berdiri di ambang pintu.

Jean segera masuk menutup pintu kamarnya dengan menguncinya, ternyata jasnya sudah ia lepas. Jean hanya memakai hem, dan kancing depan tepat dada bidangnya sudah terekspos begitu jelas.

"Isabel, aku mencintaimu... Tapi kenapa kau tidak mau menikah denganku, apa kurangnya aku Isabel." Jean mendekat kearah Hana, ternyata Jean mabuk tercium jelas bau alkohol dalam mulutnya.

"Tuan, sadarlah saya Hana. Bukan Isabel kekasih tuan! Tolong tuan jangan mendekat."

Langkah Hana terus mundur kebelakang sampai mentok kesisi ranjang tidurnya, dan tubuh Hana oleng dan jatuh kebelakang di atas ranjang tidurnya.

Bruggggk!

"Tuan saya mohon sadarlah!"

Jean menarik tubuh Hana kedalam cengkeramnya, ia menindih tubuh Hana saat itu juga.

Hana meronta-meronta meminta agar Jean sadar, tetapi tenaga Jean masih kuat untuk mencengkeram tubuh Hana. Jean pun menyiumi bibir Hana, Hana terbelalak kaget. Ciuman pertamanya, oh tidak!

"Tuan sadarlah!"

Jean semakin bersemangat untuk membawa tubuh Hana dalam kungkungannya. Ia memaksa Hana untuk melakukan yang tidak pantas untuk dilakukan.

Baju sudah mulai terlepas dan berserakan di atas lantai. Hana hanya bisa terisak dengan tangisnya, ia tidak bisa berbuat apa-apa sekarang. Tenaga Hana kalah dengan tenaga Jean, tubuhnya terasa sakit semua. Setelah pertarungan dua insan diatas ranjang, Jean baru berhenti dan melepaskan tubuh Hana.

Di pagi hari....

Hana yang lebih dulu bangun dengan isak tangisnya, tubuhnya dengan posisi duduk dan ia tutupi dengan selimutnya itu. Mendengar isak tangisnya Jean bangun dari tidur panjangnya tadi malam.

Jean melihat dirinya di balik selimutnya lalu menatap Hana dengan tubuh polosnya yang berbalut dengan selimutnya.

"Apa yang aku lakukan tadi malam?"

"Tuan, seharusnya saya yang bertanya seperti itu kepada tuan." Hana masih dengan isak tangisnya tanpa menatap Jean sama sekali disampingnya.

"Saya berhak terhadap kau, jadi kau tidak perlu menangis seperti itu. Itu insiden lagi pula aku tidak sengaja melakukannya." Ucap Jean setelah dirinya mengingat-ingat kejadian mereka berdua tadi malam.

"Tuan saya tahu, tapi kesucian saya tidak bisa kau kembalikan setelah kau ambil tadi malam."

Deg!

"Yaaa saya tidak sengaja!"

"Tuan, setelah itu kau bisa membuangku seenaknya. Saya rela menjadi budak tuan, tapi bukan seperti ini, saya menjaganya karena untuk calon suamiku kelak."

"Saya yang membeli kau, jangan banyak mimpi memiliki suami."

"Iya maafkan saya tuan, sekarang saya sudah hancur hidupku hiksss.... hikss.. saya tahu setelah ini tuan membuang saya, lalu tuan kembali kepada kekasih tuan."

"Aku tegaskan, jangan menangis dihadapanku Hana! Atau aku akan berbuat lebih kasar daripada tadi malam." Ucap tegas Jean kepada Hana, sungguh dirinya tidak tega melihat Hana menangis dihadapnnya.

Setelah itu Jean turun dari ranjang tidurnya dan pergi masuk kedalam kamar mandi membersihkan sisa bergulatan tadi malam kepada Hana.

"Akkhhh......" Jean memukul tembok sebelah sisinya dan tubuhnya sudah basah dengan air shower yang mengalir dari atas kepalanya.

》Bersambung......

.

.

.

.

Salam hangat dari author imah_nm untuk para pembaca semoga terhibur dan kalian semua suka. 🤗

JIKA TEMAN-TEMAN SUKA BERI AUTHOR DENGAN \=

VOTE 🎖️

LIKE 👍

KOMENTAR 💬

FAVORIT ❤

TIP⭐

RATE 5 BINTANG ⭐⭐⭐⭐⭐

Bantu dengan LIKE dan KOMENTAR kalian disetiap BAB, itu semua bentuk dukungan teman-teman untuk author agar semangat UPnya💝!!!Terima kritik dan saran kalian agar lebih baik lagi dari sebelumnya. Terimakasih sebanyak-banyaknya. 🙏

Terpopuler

Comments

🍾⃝🦚ʜαͩmᷞιͧδαᷠʜͣᵇᵃˢᵉ༄

🍾⃝🦚ʜαͩmᷞιͧδαᷠʜͣᵇᵃˢᵉ༄

So bunga bangkek(rose) itu harus dpt karma Thor biar mampus seenaknya aja sm Hana , bapaknya yg durhalek itu jg harus kasih karma😌

2022-08-12

2

fhira"vhiyol3t

fhira"vhiyol3t

ok lanjut

2021-08-27

1

Naura Adelia

Naura Adelia

kasian hana😥

2021-03-15

3

lihat semua
Episodes
1 Dirumah Neraka
2 Dua Puluh Lima Milyar!
3 Niat Terselubung Steve
4 Kesucianku hilang ( )
5 Mamah Tie
6 Kesepakatan
7 Aku ingin menikahimu
8 Pernikahan Jean & Hana
9 Peran suami istri
10 Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya
11 Bertemu diperusahaan
12 Jean cemburu?
13 Jean terluka
14 Kau harus menjadi seketarisku
15 Si Cupu
16 Kalung Liontin
17 Kembali bekerja
18 Dua Hati Mencintai & Tersakiti
19 Mengingatkan kesepatakan kembali
20 Elang Abadi
21 Bertemu papah Satya
22 Anak yang tidak berdosa
23 Rok robek
24 Syarat
25 Kembali ke Indonesia ( )
26 Aku mencintaimu
27 Sanjaya
28 Isabel
29 Pusing
30 Ruangan Pribadi
31 Penjelasan
32 Rahasia
33 Datuk Rimba
34 Kedatangan Isabel & Steve
35 Pemanasan (Bonus VISUAL)
36 RS. Sekar Kasih
37 Hamil
38 Apa benar Steve?
39 Bulu ketiak ( )
40 Pertemuan Jean dengan Isabel
41 Kepribadian ganda?
42 Menikah?
43 Gina Calista?
44 Kebenaran akan terungkap?
45 Merestui kita
46 Ke supermarket
47 Menangislah
48 Kecelakaan
49 Kepleset
50 Mengancam
51 Obat tidur
52 Rekaman CCTV
53 Perlu dicurigai
54 Amnesia
55 Batu nisan "Isalesa"
56 Dokter Dion
57 Aku bukan pembunuh!
58 Dimana Jean?
59 Gerakan Anggota Elang
60 Berhenti menyelidiki
61 Isabel pulang kerumah
62 Saudara kembar
63 Diculik
64 Maukah kau menikah denganku?
65 Dokter Leeza terluka
66 Perlahan terungkap
67 Mempublikasikan pernikahan
68 Baik-baik saja ( )
69 Steve menyesalinya
70 Kesembuhan Mamah Gina
71 Ikatan batin antara ibu dan anak
72 Berdebatan kecil Jean dan Hana
73 Babyku hilang
74 Pertemuan Hana dengan mamah Gina
75 Kesembuhan Hana
76 Mamah
77 Pamit
78 Skandal
79 Mengandung
80 Rose anak siapa?
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Dirumah Neraka
2
Dua Puluh Lima Milyar!
3
Niat Terselubung Steve
4
Kesucianku hilang ( )
5
Mamah Tie
6
Kesepakatan
7
Aku ingin menikahimu
8
Pernikahan Jean & Hana
9
Peran suami istri
10
Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya
11
Bertemu diperusahaan
12
Jean cemburu?
13
Jean terluka
14
Kau harus menjadi seketarisku
15
Si Cupu
16
Kalung Liontin
17
Kembali bekerja
18
Dua Hati Mencintai & Tersakiti
19
Mengingatkan kesepatakan kembali
20
Elang Abadi
21
Bertemu papah Satya
22
Anak yang tidak berdosa
23
Rok robek
24
Syarat
25
Kembali ke Indonesia ( )
26
Aku mencintaimu
27
Sanjaya
28
Isabel
29
Pusing
30
Ruangan Pribadi
31
Penjelasan
32
Rahasia
33
Datuk Rimba
34
Kedatangan Isabel & Steve
35
Pemanasan (Bonus VISUAL)
36
RS. Sekar Kasih
37
Hamil
38
Apa benar Steve?
39
Bulu ketiak ( )
40
Pertemuan Jean dengan Isabel
41
Kepribadian ganda?
42
Menikah?
43
Gina Calista?
44
Kebenaran akan terungkap?
45
Merestui kita
46
Ke supermarket
47
Menangislah
48
Kecelakaan
49
Kepleset
50
Mengancam
51
Obat tidur
52
Rekaman CCTV
53
Perlu dicurigai
54
Amnesia
55
Batu nisan "Isalesa"
56
Dokter Dion
57
Aku bukan pembunuh!
58
Dimana Jean?
59
Gerakan Anggota Elang
60
Berhenti menyelidiki
61
Isabel pulang kerumah
62
Saudara kembar
63
Diculik
64
Maukah kau menikah denganku?
65
Dokter Leeza terluka
66
Perlahan terungkap
67
Mempublikasikan pernikahan
68
Baik-baik saja ( )
69
Steve menyesalinya
70
Kesembuhan Mamah Gina
71
Ikatan batin antara ibu dan anak
72
Berdebatan kecil Jean dan Hana
73
Babyku hilang
74
Pertemuan Hana dengan mamah Gina
75
Kesembuhan Hana
76
Mamah
77
Pamit
78
Skandal
79
Mengandung
80
Rose anak siapa?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!