Si Cupu

Flashback On

Jean tidak sengaja menabrak tubuh Rose di mall ketika melintasinya.

"Kau ! " Ucap Jean melihat Rose yang sudah di hadapannya sekarang.

"Jean, emm kau..... em an" Rose merasa sulit untuk berbicara, hingga akhirnya Rose berusaha untuk menghindari Jean.

"Mau kemana kau Rose !" Jean mencengkeram lengan Rose begitu kuat.

"Jean apa yang kau lakukan, lepasin!" Rose berusaha untuk memberontak tapi tenaga Jean begitu kuat sehingga Jean bisa memaksa Rose keluar dari mall itu.

Mereka berdua jauh dari keramaian, tepatnya taman dekat mall.

"Katakan kepadaku dimana gadis itu Rose !"

"Gadis? gadis yang mana Jean? Oh aku tahu gadis cupu itu kan? Kenapa kau mencarinya? Apa spesialnya dia untukmu Jean !"

"Katakan dia dimana? Semenjak itu kau selalu menyembunyikan dariku."

"Sudahlah lupakan gadis itu, bukannya kau bersama Isabel?"

"Yahh... aku sangat senang kau bisa bersama Isabel ketimbang si cupu itu, kalau aku tidak bisa memilikimu begitu juga si cupu itu tidak bisa memilikimu." Ucap Rose dengan senyum liciknya itu.

"Jean kau harus sabar, kau pasti menemukan gadis itu. Tenanglah Jean setidaknya kau bisa berpihak kepadanya lebih dulu." Batin Jean

"Tenang saja Rose ! Isabel adalah kekasihku, aku cuma butuh tahu di mana sekarang gadis itu. Aku tidak akan mungkin bersama dengan gadis seperti dia." Ucap Jean memberi tatapan keyakinan pada Rose.

"Ya kau benar, Isabel adalah teman dekatku, otomatis kau juga temanku, Ya... meski pun aku tidak bisa memilikimu, setidaknya bukan si cupu itu yang memilikimu. Mungkin kau benar, si cupu itu tidak ada apa-apanya dengan Isabel. Lagi pula si cupu itu sudah aku singkiran."

"Singkirkan apa katamu?"

"Stttt... sini aku kasih tahu, kalau aku sudah singkirkan dia jauh sangat jauh."

"Caranya?"

"Aku jual dia waktu acara pelelangan di bawah tanah Groumoel hahaha, ssttt.... hanya kita yang tahu. Kau pasti senang kan? Jadi kau tidak perlu menanyakan si cupu itu lagi, oke! Fokuslah dengan Isabel."

"Satu lagi seharusnya kau bilang terimakasih kepadaku, aku bisa menyingkirkan si cupu itu dari kau dengan Isabel. Agar tidak ada orang ketiga dihubungan kalian."

Jean tercengah dengak perkataan Rose barusan, apa yang di maksud itu adalah Hana. Untuk meyakinkan lagi Jean menanyakan lagi waktu Rose menjual wanita itu.

"Apa kau menjualnya sekitar 2 minggu yang lalu?" Tanya Jean langsung to the point.

Rose mengerutkan dahinya, kenapa Jean bisa tahu kalau Rose menjual Hana ya sekitaran 2 minggu yang lalu, Jean menyadari kecurigaan Rose, hingga akhirnya Jean berusaha mengelak dan menutupinya.

"Iya, acara pelelangan dibawah tanah Groumoel itu aku tahu dari teman rekan bisnisku, ya awalnya aku mau ikut mereka kesana tapi buat apa aku kesana, tidak menyenangkan bukan!"

Rose merasa lega, dia berharap Jean tidak ada diacara pelelangan waktu itu. Kalaupun tahu dan ikutpun itu membuat Rose khawatir, kalau yang membeli Hana yaitu Jean bagaimana. Betapa beruntungnya Hana sekarang bisa dibeli oleh Jean. Pikirnya!

"Iya benar, apa yang dikatakan rekan bisnismu ya sekitar 2 minggunan yang lalu. Untung saja kau tidak hadir waktu itu, kalau kau hadir, dan aku tahu kau disana. Pasti aku aduhkan kau dengan Isabel."

"Aku ingin menanyai siapa namanya, tapi aku tidak mau Rose curiga kepadaku. Lebih baik aku tanyakan langsung dengan Hana saja." Batin Jean

Jean hanya tersenyum tanpa menjawab, begitu juga Rose yang tidak beralih menatap Jean. Sebenarnya Rose masih berharap dengan Jean tapi mustahil untuk Rose, hingga akhirnya ia mengalah untuk Isabel. Tidak buruk, masih ada pria yang Rose kencani sesuka hatinya, hanya untuk bersenang-senang, mudah baginya.

Setelah mereka selesai mengobrol, mereka memilih pergi masing-masing, Jean kembali ke perusahaan sedangkan Rose kembali ke mall.

"Hallo, bagaimana? Sudah ada info mengenai Isabel?" Ucap Jean di balik teleponnya.

"Sudah, ternyata nona Isabel di AS bersama pria lain waktu saya mengikutinya di hotel, sepertinya itu kekasihnya."

"Kenapa kau bisa menyimpulkan seperti itu?"

"Karena saya mendengar dan melihat dengan mata kepala saya sendiri tuan, kalau nona Isabel begitu mesra dengan pria itu, bahkan saya sempat melihat mereka berciuman. Kalau tuan tidak percaya, saya bisa mengirim bukti rekaman dan gambarnya kepada tuan."

Jean melihat gambar-gambar dari kiriminan anak buahnya yang ia tugasnya ke AS, memang terbukti sangat jelas kemesraan Isabel dengan pria tersebut di gambar yang ada dilayar teleponnya. Itu membuat emosi Jean membara. Bukan cemburu, tapi Jean merasa ditipu oleh wanita itu. Rasa cinta Jean kepada Isabel itu sudah hilang begitu saja, entah dari kapan cinta dalam hati Jean sudah memudar.

"Dan satu lagi tuan, saya masih mengikuti nona Isabel kemana saja perginya, bahkan ada keluarga nona Isabel disini, tapi sayang sekali saya tidak bisa masuk kedalam rumah rahasia itu, karena disini begitu ketat penjagaannya." Jawab anak buah dibalik teleponnya.

"Apa? Rumah rahasia?"

"Iya tuan!"

"Apa yang Isabel sembunyikan kepadaku. Bukannya dia di AS untuk melakukan pemotretan disana."

"Saya disini akan berusaha mencari tahu, tidak perlu khawatir tuan."

"Oke, tugas itu aku percayakan kepadamu."

"Baik tuan, saya akan selalu mematuhi perintahmu karena atas dasar kepercayaan tuan!"

Kemudian Jean mematikan panggilan masuk dari ponselnya, lalu Jean mengemudikan mobilnya. Tiba-tiba ditengah jalan Jean dihadang banyak orang yang memakai baju hitam bertopeng.

"Siapa kalian!" Ucap Jean turun dari mobilnya.

Kemudian orang-orang itu menghajar Jean seorang diri, Jean memang pintar bela diri. Kalau tidak diasah berlatih itu sangat sulit untuk bertahan karena dia sendirian.

Hingga akhirnya Jean menekan tombol darurat yang ada di jam tangannya, yang telah ia hubungkan dengan koneksi pasukan-pasukkannya yang ada dibascam, yang Jean bangun diam-diam tanpa sepengetahuan Steve maupun siapapun. Bahkan mamah Tie tidak tahu.

Untung saja Jean masih selamat, penjaga-penjaga itu alias pasukan milik Jean telah datang menolongnya, meski telat datang setidaknya Jean masih hidup, luka tusuk diperutnya membuatnya kesakitan. Jean meminta pasukan-pasukannyan untuk mengantarkan Jean pulang kerumah, Jean menolak untuk kerumah sakit.

Hingga akhirnya salah satu pasukkannya menghubungi dokter Luh untuk datang kerumah untuk memeriksa Jean.

"Kalian selidiki orang-orang itu, apa notif tujuan mereka tadi ingin membawaku. Untung saja aku bisa memberontak meski perutku yang terluka!" Kata Jean kepada pasukannya.

"Baik tuan!"

Dirumah tampak sepi tanpa Hana disana, pelayan sangat khawatir dengan tuannya itu. Tubuh Jean sudah berada di ranjang tidur dikamarnya, dokter Luh datang tepat waktu dan mengobati luka Jean.

"Apa yang terjadi Jean?" Ucap Dokter Luh setelah selesai menutup luka diperut Jean.

"Entahlah, aku juga tidak tahu. Aku baru mencari tahu."

""Baiklah Jean ! Kau istirahatlah lebih dulu, aku sudah mengobati lukamu. Dan resep obatnya aku serahkan kepada pelayanmu, agar dia menebus obatmu dan kau cepat segera untuk meminumnya."

Setelah kepergian Dokter Luh, Jean menanyakan tentang Hana yang tidak ada dirumah kepada pelayannya itu.

"Maaf tuan, nona Hana pulang setiap jam setengah 7 malam. Baru jam 7 malam tuan pulang kerumah selisih 30 menit dengan nona Hana."

"Bukannya Hana pulang jam 4 sore setiap harinya. Kenapa setengah 7 malam dia baru pulang, tanpa aku tahu sudah satu minggu ini." Batin Jean dalam hatinya.

"Hubungi Hana, Katakan kepadanya kalau aku terluka. Lakukan perintahku! "

"Baik tuan!"

》Bersambung......

__________________________________________

Nyemangati UPnya pakai VOTE, boleh bangetttt 😉🌹👍

__________________________________________

.

.

.

.

Salam hangat dari author imah_nm untuk para pembaca semoga terhibur dan kalian semua suka. 🤗

JIKA TEMAN-TEMAN SUKA BERI AUTHOR DENGAN \=

VOTE 🎖️

LIKE 👍

KOMENTAR 💬

FAVORIT ❤

TIP⭐

RATE 5 BINTANG ⭐⭐⭐⭐⭐

Bantu dengan LIKE dan KOMENTAR kalian disetiap BAB, itu semua bentuk dukungan teman-teman untuk author agar semangat UPnya💝!!!Terima kritik dan saran kalian agar lebih baik lagi dari sebelumnya. Terimakasih sebanyak-banyaknya. 🙏

Terpopuler

Comments

L

L

oo gitu cerita nya y thor 😁😁😁

2022-07-22

0

Herlina Mustofa

Herlina Mustofa

like thon

2021-03-05

0

Irna Felya Az-zaraa

Irna Felya Az-zaraa

wah keren

2020-12-31

0

lihat semua
Episodes
1 Dirumah Neraka
2 Dua Puluh Lima Milyar!
3 Niat Terselubung Steve
4 Kesucianku hilang ( )
5 Mamah Tie
6 Kesepakatan
7 Aku ingin menikahimu
8 Pernikahan Jean & Hana
9 Peran suami istri
10 Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya
11 Bertemu diperusahaan
12 Jean cemburu?
13 Jean terluka
14 Kau harus menjadi seketarisku
15 Si Cupu
16 Kalung Liontin
17 Kembali bekerja
18 Dua Hati Mencintai & Tersakiti
19 Mengingatkan kesepatakan kembali
20 Elang Abadi
21 Bertemu papah Satya
22 Anak yang tidak berdosa
23 Rok robek
24 Syarat
25 Kembali ke Indonesia ( )
26 Aku mencintaimu
27 Sanjaya
28 Isabel
29 Pusing
30 Ruangan Pribadi
31 Penjelasan
32 Rahasia
33 Datuk Rimba
34 Kedatangan Isabel & Steve
35 Pemanasan (Bonus VISUAL)
36 RS. Sekar Kasih
37 Hamil
38 Apa benar Steve?
39 Bulu ketiak ( )
40 Pertemuan Jean dengan Isabel
41 Kepribadian ganda?
42 Menikah?
43 Gina Calista?
44 Kebenaran akan terungkap?
45 Merestui kita
46 Ke supermarket
47 Menangislah
48 Kecelakaan
49 Kepleset
50 Mengancam
51 Obat tidur
52 Rekaman CCTV
53 Perlu dicurigai
54 Amnesia
55 Batu nisan "Isalesa"
56 Dokter Dion
57 Aku bukan pembunuh!
58 Dimana Jean?
59 Gerakan Anggota Elang
60 Berhenti menyelidiki
61 Isabel pulang kerumah
62 Saudara kembar
63 Diculik
64 Maukah kau menikah denganku?
65 Dokter Leeza terluka
66 Perlahan terungkap
67 Mempublikasikan pernikahan
68 Baik-baik saja ( )
69 Steve menyesalinya
70 Kesembuhan Mamah Gina
71 Ikatan batin antara ibu dan anak
72 Berdebatan kecil Jean dan Hana
73 Babyku hilang
74 Pertemuan Hana dengan mamah Gina
75 Kesembuhan Hana
76 Mamah
77 Pamit
78 Skandal
79 Mengandung
80 Rose anak siapa?
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Dirumah Neraka
2
Dua Puluh Lima Milyar!
3
Niat Terselubung Steve
4
Kesucianku hilang ( )
5
Mamah Tie
6
Kesepakatan
7
Aku ingin menikahimu
8
Pernikahan Jean & Hana
9
Peran suami istri
10
Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya
11
Bertemu diperusahaan
12
Jean cemburu?
13
Jean terluka
14
Kau harus menjadi seketarisku
15
Si Cupu
16
Kalung Liontin
17
Kembali bekerja
18
Dua Hati Mencintai & Tersakiti
19
Mengingatkan kesepatakan kembali
20
Elang Abadi
21
Bertemu papah Satya
22
Anak yang tidak berdosa
23
Rok robek
24
Syarat
25
Kembali ke Indonesia ( )
26
Aku mencintaimu
27
Sanjaya
28
Isabel
29
Pusing
30
Ruangan Pribadi
31
Penjelasan
32
Rahasia
33
Datuk Rimba
34
Kedatangan Isabel & Steve
35
Pemanasan (Bonus VISUAL)
36
RS. Sekar Kasih
37
Hamil
38
Apa benar Steve?
39
Bulu ketiak ( )
40
Pertemuan Jean dengan Isabel
41
Kepribadian ganda?
42
Menikah?
43
Gina Calista?
44
Kebenaran akan terungkap?
45
Merestui kita
46
Ke supermarket
47
Menangislah
48
Kecelakaan
49
Kepleset
50
Mengancam
51
Obat tidur
52
Rekaman CCTV
53
Perlu dicurigai
54
Amnesia
55
Batu nisan "Isalesa"
56
Dokter Dion
57
Aku bukan pembunuh!
58
Dimana Jean?
59
Gerakan Anggota Elang
60
Berhenti menyelidiki
61
Isabel pulang kerumah
62
Saudara kembar
63
Diculik
64
Maukah kau menikah denganku?
65
Dokter Leeza terluka
66
Perlahan terungkap
67
Mempublikasikan pernikahan
68
Baik-baik saja ( )
69
Steve menyesalinya
70
Kesembuhan Mamah Gina
71
Ikatan batin antara ibu dan anak
72
Berdebatan kecil Jean dan Hana
73
Babyku hilang
74
Pertemuan Hana dengan mamah Gina
75
Kesembuhan Hana
76
Mamah
77
Pamit
78
Skandal
79
Mengandung
80
Rose anak siapa?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!