Ardi sampai di kosnya jam 11 malam. Berhubung kosnya lumayan jauh dari kos Arumi. Ardi tinggal di kos-kosan cowok dengan fasilitas yang sangat lengkap. Yang di lengkapi dengan spring bed, lemari 3 pintu, TV, kulkas dan dispenser. Yang memang sudah fasilitas kos-kosannya. Ada juga AC dan wifi.
Ardi yang memiliki orang tua seorang camat dan memiliki perkebunan terbesar di desanya. Memang tidak perlu untuk memakai uang jajan di trasfer papanya. Karena dia sudah di berikan 20% perbulan dari perkebunan milik papanya. Sebenarnya papanya sudah menawarkan ardi untuk membawa mobil Honda Jazz merahnya untuk kuliah. Namun Ardi menolak. Karena memang Ardi lebih suka membawa motor Kawasaki Klx merah kesayangannya. Mobil Honda Jazz merah itu memang miliknya yang diberikan papanya saat dia ulang tahun. Dan memang, warna merah merupakan warna yang sangat di sukai Ardi. Ardi sangat senang bisa memberikan apa yang sangat di butuhkan gadis yang sudah sangat lama di taksirnya.
Gadis yang sangat cantik dan cerdas, begitu rajin dan gigih, tidak pernah malu dengan keadaannya. Sejak SMP Ardi sudah sangat tertarik terhadap Arumi. Gadis pintar yang berprestasi, yang selalu menjadi utusan ikuti olimpiade bersamanya, dan meraih mendali emas tunggal putri dalam komite olahraga nasional tingkat provinsi cabang olahraga Taekwondo. Ah... Arumi yang memiliki segudang prestasi. Namun harus rela untuk tidak kuliah.
Sejak SD kelas 6 arumni sudah berjualan gorengan di sekolah. Di saat jam istirahat, dia duduk di teras depan kelasnya menjual gorengan yang di bawanya dari rumah. Gadis yang terkadang diejek dan di bully oleh orang-orang yang merasa kaya. Namun Arum tidak pernah melihatkan wajah sedihnya. Dia selalu tersenyum. Arumi juga tidak pernah jajan di sekolah. Dia selalu membawa botol minumnya. Dan kalau lapar dia akan memakan gorengan yang di bawanya sekitar 1 keping.
Apa bila gorengan yang dibawanya tidak habis. Maka Ardi yang selalu memborong sisanya. Sebenarnya Ardi tidak suka makan gorengan. Setiap dia membeli gorengan Arum, dia akan memberikannya untuk teman-teman di kelasnya.
Ardi membuka jaket kulit hitam miliknya dan menganti bajunya dengan baju kaos dan celana pendek dan mengambil wudhu dan sholat. Setelah sholat, Ardi mulai merebahkan badannya di atas tempat tidurnya yang sangat nyaman. Ardi masih teringat akan wajah arumi yang dari dulu selalu di perhatikan nya. Ardi pun mengirim pesan ke arumi.
Aku sudah sampai kos. Mat tidur ya. Moga mimpi indah. Jangan lupa sholat. Good night 😊
Ardi pun tertidur setelah mengirimkan pesan ke Arumi.
Jam 4 subuh Arumi terbangun karena suara alarm hpnya. Dia selalu menghidupkan alaram hpnya jam 4 untuk shalat Tahajjud. Saat dia terbangun dan melihat jam hpnya. Arum melihat pesan wa yg masuk dari Ardi. Dia membacanya. Dan langsung ingat kalau dia belum sholat Isya. Arumpun bergegas untuk berwudhu dan sholat Isya dan di sambung sholat Tahajud. Dan dia membaca Al qur’an sambil menunggu sholat Subuh. Dan begitu mendengar shalat Subuh, Arumpun langsung sholat. Setelah selesai ia menjalankan kewajibannya, ia membalas wa Ardi.
Maaf baru balas. Semalam ketiduran. Iya makasih ya Di. 😊
Arum meletakkan ponselnya ke atas tempat tidurnya. Dan ternyata balasan ardi langsung masuk.
Ardi: Iya gak apa.
Arum: Nanti sibuk?
Ardi: enggak jam 2 aku sudah pulang dari kampus
Arum: sebenarnya aku gak enak mau repotin kamu.😁
Ardi: gak apa, bilang saja
Arum: aku mau pakai ojek online. Tapi belum berani. Arum mau beli kompor gas dan juga beberapa barang untuk dapur.
Ardi: pulang dari kampus aku antar kamu
Arum: makasih ya. 😊
Setelah chat dengan Ardi, Arum menghidupkan TV, dan menarik selimut tebal serta memeluk guling. Arum membuka canel Tausiyah pagi. Sambil berkata dalam hati.
Ha... terasa mimpi. Beginilah enaknya jadi orang kaya. Kalau di kampung. Dia tidak punya TV dan tidur di atas kasur tipis. Dan kemudian Arum mencoba menelepon ibunya. Tak lama ibunya langsung mengangkat.
“Assalamu’alaikum,” terdengar suara ibunya dari Hp
“Wa’alaikum salam bu, ibu apa kabar?” kata Arumi
“Alhamdulillah baik nak. Kamu apa kabar? Gimana keadaan kamu nak?” Ibu Arumi mengajukan banyak pertanyaan kepada putri tercintanya.
“Alhamdulillah Arum baik bu. Arum di sini sudah kerja mulai jam 6 sore sampai jam 11 malam.” Jelas Arumi kepada ibunya.
“Loh kerja apa nak, kok jam kerjanya gak pagi?” tanya ibu Arumi dengan penuh keheranan.
“Arum kerja di warung pecel lele bu. Menjelang dapat kerjaan yang lain.” Jelas Arumi.
“Iya gak apa nak yang penting halal. Dan mudah-mudahan kamu bisa dapat kerja yang lebih baik. Ibu selalu do’akan kamu.” Kata ibunya.
“Iya bu, kemarin Arum sudah ada yang memanggil untuk interview. Moga aja Arum di terima bu.” Ucap gadis tersebut penuh harap.
“Amin nak,” balas ibu Arumi.
“Ibu jaga kesehatan ya. Salam sama adek-adek. Do’ain Arum ya bu.” Kata Arumi.
“Udah pasti nak,” jawab ibunya.
“Dah dulu ya bu. Assalamu’alaikum,” Arumi mengakhiri pembicaraannya.
“Wa’alaikum salam,” jawab ibunya.
Terdengar suara ketukan pintu dari luar.
“Iya. Sebentar.” Sambil berjalan ke pintu. Arum membukakan kunci pintunya.
“Hai... Aku Ira,” sapa seorang gadis sambil berdiri di depan pintu kamar Arumi.
“Hai juga mbak, aku Arum. Masuk yuk.” Pinta Arum.
Ira pun masuk ke dalam kamar Arum. Sambil melihat seisi kamar arum.
“Baru pindah ya,” ucap gadis tersebut.
“Iya mbak. Arum baru dari kampung,” jawab gadis tersebut.
“Isi kamar kamu lengkap ya,” sambil memandang kamar tersebut.
“Makasih mbak,” jawab Arumi.
“Yang datang semalam bantu kamu pindah, siapa?” Tanya Ira yang tampak begitu penasaran dengan Ardi.
“Itu Ardi mbak, teman Arum di kampung. Satu sekolah.” Jelas Arumi.
“Kerja?” tanya Ira penuh penasaran.
“Baru rencana mbak. Saya, sudah masuk kan lamaran-lamaran saya.” Jawab Arumi dengan lugunya.
“Bukan kamu. Tapi cowok semalam.” Ucap Ira
“Ooo...” sambil tersenyum, “itu dia kuliah mbak kedokteran,” jelas Arumi.
“Wah mantap. Nampaknya tajir. Bilang ya aku kirim salam,” pinta Ira.
“Iya mbak,” balas Arumi.
“Dah ya aku kembali ke kamar aku dulu. Ngantuk.” Ucap Ira.
“Iya mbak,” balas Arumi dengan singkat sambil tersenyum.
Arum menutup pintu kamarnya, dan memanjangkan bibirnya. “Dasar genit.”
Sesuai janji. Jam 3 Ardi sudah datang dengan membawa kotak kompor gas 1 tungku, regulator dan tabung gas 3 kg. Arum terkejut melihat Ardi datang sudah dengan barang yang akan di belinya.
“Maaf semalam aku lupa.” Ucapnya kemudian.
“Aku yang repotin kamu. Makasih ya. Tapi aku jadi beneran gak enak ini.” Ucap gadis tersebut yang tampak segan. “Ini berapa?” kata Arumi bertanya kepada Ardi sambil memperhatikan kompor gas tersebut.
“Iya,” balas ardi. “Udah gak usah di bayar gratis,” Jawab nya. “Dapurnya di mana, biar aku pasang,” kata Ardi sambil memperhatikan sekeliling ruangan kamar Arumi.
Arumi pun menunjukkan dapur mereka. Ardi memasang kompor gas dan regulatornya. Setelah di rasa aman. Ardi membawa Arum ke pasar.
*********
like komen dan vote nya jangan lupa ya reader
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 360 Episodes
Comments
Evamaulida Evamaulida
thor.. buat arum dan Ardi menjadi jodoh... aq g mau klu smpai mereka berpisah thor..
2021-11-27
0
Elliza Ummi Ghifasyi
semangt
2021-11-21
0
Masriokah
akoh suka model arum sama adi cantik dan ganteung lanjut thoor... semangat...
2021-11-14
0