Dini hari ini ibu dan anak nya sudah sibuk di dapur menyiapkan barang jualan untuk putrinya yang akan di bawa ke sekolah. Mereka mulai masak setelah sholat tahajud.
“Bu, ini hari Kamis. Apa ibu besok puasa?” Tanya gadis tersebut sambil mengingatkan sang ibu.
“Iya nak, puasa,” jawab Siti.
“Kita sahur bareng ya Bu,” pinta gadis tersebut ke pada sang ibu.
“Iya nak, boleh,” jawab Siti
Arumi dan ibunya selalu menjalankan puasa Sunnah. Setelah sahur mereka melanjutkan memasak. Mereka berhenti saat sholat subuh. setelah selesai membuat dagangannya gadis tersebut berangkat ke sekolah bersama adik-adiknya.
Sesampainya di sekolah, suasana di sekolah masih sepi baru pukul 06.40. Gadis tersebut masuk ke dalam kelas meletakkan kotak plastik gorengan dan kerupuk di bawah meja. Dia melepaskan tas dipunggungnya. Arum mengeluarkan buku dari dalam tas. Ia membaca buku tersebut. Ardi memperhatikan Arum dari tempat duduknya. Ardi memperhatikan Arumi yang terlihat sangat cantik.
Ardi berjalan menuju meja Arumni.
“Hai...” Seseorang mengejutkannya dari arah belakang.
“Apa,” jawab gadis tersebut
“Ngapain?” Tanya Ardi
“Gak lihat aku baca,” ucap gadis tersebut.
“Ooo...” Sambil duduk di kursi depan Arum.
Arum masih sibuk dengan buku di tangannya.
“Apa?” tanya gadis itu kemudian. Sambil mendongakkan kepalanya melihat pria yang ada di depannya.
“Gak ada,” jawab Ardi singkat
“Terus?” Tanya gadis itu kembali.
“Bentar lagi kita UN dan lulus. Kamu apa melanjutkan kuliah?” tanya Ardi dengan sedikit ragu.
“Gak tau ah, gelap,” jawab gadis itu.
“Kenapa, sayang sekali kalau kamu gak lanjut. Apa rencana kamu?” Tanya pemuda itu.
“Enggak ada uang untuk biaya kuliah. Kamu lihat sendiri seperti apa kondisi aku. Anak seorang janda tukang sayur.” Terdengar suara sedih Arum.
“Mungkin selepas tamat dari SMA aku akan bekerja,” sambil tersenyum tipis.
“Semangat. Aku dukung kamu,” Ucap pria itu kemudian. Yang seakan berusaha memberikan energi kekuatan untuk sahabatnya.
“Kamu?” Gadis tersebut balik bertanya
“Aku rencana kuliah di UI mengambil kedokteran,” ucap pria tersebut.
“Aku do’ain lulus,” ucap gadis tersebut dengan tulus.
“Makasih,” jawab Ardi.
“Kalau lulus, jangan lupa teraktir aku ya,” pintanya.
“Oke mau di traktir apa?” Tanya pemuda itu.
“Bakso.” yang merupakan menu favorit gadis tersebut.
“Boleh,” jawab pria tersebut.
“Kamu puasa?” Ardi tau kalau Arumi tidak pernah tinggal puasa sunnahnya.
“Iya, kamu?” Jawab gadis tersebut.
“Lagi M,” jawab Ardi.
“Malas atau masturbasi?” Canda Arumi.
Ardi melotot, “sejak kapan tau masturbasi.” Tanyanya dengan mengerutkan keningnya, memandang arum dengan tatapan tajam.
“Sering dengar yang cowok ngomong itu. Masturbasi itu apa?” Belagu gak tau.
“Emang bener gak tau? Mau aku kasih tau?” Tantang pria tersebut.
Arumi langsung melotot dan berkata, “gak usah. Udah tau kok. Belajar biologi udah di jelasin.”
“Udah mulai genit kamu,” ucap pria tersebut dengan senyum tipis di bibirnya.
“Kamu duluan,” kata Arumi sambil tersenyum malu, dan berusaha untuk mengelak.
Lagi asyik cerita, teman-teman satu kelasnya mulai berdatangan.
Ardi Wijaya anak seorang camat di kampungnya. Sekaligus pemilik perkebunan terbesar di kampung tersebut. Jadi kalau lah dia lulus kedokteran. Gak mungkin ayahnya kesulitan untuk membiayai anaknya. Berbeda dengan Arumi. Yg harus ikut berjuang membantu ibunya.
Bel masuk berbunyi. Semua anak sudah masuk.
Di saat jam istirahat gadis tersebut memanfaatkan waktu nya untuk berjualan. Gadis itu tampak keliling ke setiap kelas menawarkan gorengan dagangan miliknya. Dan alhamdulillah hari ini semuanya habis. Tampak bahwa gadis tersebut sangat senang sekali. Ia tidak punya banyak teman, bisa di bilang sangat jarang ada yang mau dekat dengannya. Dia hanya menghabiskan waktunya belajar dan jualan.
************
Tak terasa, waktu begitu cepat berlalu. Arumi menghadapi ujian nasional. Dalam waktu satu minggu ini. Dia sibuk ujian dan tidak menjual goreng dan kerupuk. Gadis tersebut begitu konsentrasi menghadapi ujian. Setelah selesai masa ujian. Sekolah mereka mengumumkan siswa yang lulus Universitas Negeri melalui jalur PBUD. Dan ternyata Ardi lulus kedokteran UI. Arumi sangat senang dengarnya. Dia melirik Ardi yang begitu bahagia.
“Makasih do’anya Rum,” Ardi duduk di kursi kosong di depan Arumi.
“Sama-sama,” ucapnya kembali.
“Ayo teraktir aku kamu udah janji, ucap gadis tersebut yang mengingatkan janji sahabatnya itu.
“Ayo, aku bakalan traktirin kamu. Bahkan kamu bebas untuk makan berapa banyak,” balas Ardi.
Arum menganggukkan kepalanya.
Ardi membonceng gadis tersebut dengan motor Kawasaki Klx merah miliknya. Makan di kota itu tujuan utama mereka. Sekitar 1 jam dari desa mereka akhirnya saat ini mereka sudah duduk di warung bakso yg cukup terkenal di sana.
“Mau pesan apa dek,” tanya si abang bakso.
“Bakso setan, minumnya teh es,” ucap gadis tersebut.
“Bakso biasa, minumnya teh es,” ucap pemuda itu ketika si mas tukang bakso bertanya kepadanya.
Ardi terdiam. Dia tampak termenung.
“Hai kenapa melamun,” Arumi berkata memecahkan suasana.
“Aku pasti jarang bisa jumpa sama kamu,” ucap Ardi dengan wajah yang tampak sedih.
“Telpon aja aku kalau kangen,” jawab Arumi sambil mengangkat-angkat alisnya dan tersenyum.
Ardi tersenyum melihat tingkah gadis tersebut. Bakso pun datang. Mereka menyantap bakso tersebut.
“Enak baksonya,” ucap gadis tersebut dengan mulut yang tidak habis-habisnya memasukkan bakso yang sudah di potongnya kecil-kecil.
“Iya,” balas Ardi.
“Aku gak kasih tau ibu kalau aku pergi sama kamu Di. Aku takut ibu cemas. Kita pulang yuk.” Kata Arumi setelah menghabiskan baksonya.
“Iya boleh,” jawab Ardi.
Saat akan membayar ternyata Ardi meminta tukang bakso bungsu 3 lagi.
“Nih,” kata Ardi sambil memberikan tiga bungkus bakso ke gadis tersebut.
“Untuk siapa?” Wajah gadis tersebut tanpak binggung.
“Ibu dan adek-adek kamu,” balas Ardi.
“Makasih,” ucap gadis tersebut. Wajah gadis tersebut sangat senang.
Ardi mengantarkan gadis tersebut pulang.
“Pegang, nanti jatuh,” Ardi berkata Saat gadis tersebut naik ke atas motor.
“Sudah,” ucap gadis tersebut.
“Mana,” tanyanya kemudian.
“Nih.” Sambil pegang besi di job tempat duduk.
Pria tersebut memutar kepalanya kebelakang. Ia tersenyum saat di lihatnya Arum memegang besi belakang jok motornya. Sesampainya di rumah Arumi, Ardi berpamitan kepada ibu. Dan pulang. Bakso yang di bawah Ardi tentu saja membuat adek-adeknya senang.
Serasa waktu itu sedang berlari. Pengumuman kelulusan telah tiba. Arumi menjadi siswa yang mendapatkan nilai UN tertinggi di kabupaten mereka. Dan setelah kelusan tersebut. Arum tampak sedikit bingung. Ia harus berani untuk melangkah. Ia tidak mungkin bertahan di kampung. Ia harus mencoba untuk merantau.
“Ibu...” setelah menguatkan hati. Akhirnya gadis itu memberanikan diri untuk berbicara pada ibunya.
“Iya nak,” jawab sang ibu.
“Bu, Arum mau ke Jakarta,” ucap gadis tersebut.
Mata ibu langsung melotot dan berkata, “tidak boleh.”
“Kenapa bu?” Tanya gadis itu kemudian.
“Kamu tau Jakarta? Apa lagi ibu gak ada uang.” Tanya Siti dengan wajah yang tampak pucat.
“Tahu bu. Tapi Arum mau mencari kerja di Jakarta. Dan kalau di lihat nilai UN Arum. Sepertinya perusahaan pasti mau menerimanya. Kalau masalah uang, Arum punya simpanan bu. Ibu gak usah cemas. Arum mau meringankan beban ibu.” Jelas Arumi panjang lebar untuk meyakinkan ibunya.
“Tapi nak, Jakarta sangat berbahaya,” kata ibunya yang tetap mempertahankan pendiriannya agar anaknya tidak merantau.
“Arum bisa jaga diri dan bela diri bu. Arum sudah sering ke Jakarta kok bu,” ucap gadis tersebut meyakinkan ibunya.
“Tapi itu sama rombongan,” jawab Siti kemudian.
“Tapi Arum bisa bu. Ibu gak usah cemas,” ucap gadis tersebut meyakinkan ibunya. Ia tidak ingin melihat ibunya harus merasa cemas yang berlebihan. Karena hal tersebut sangat buruk akibatnya terhadap kesehatan sang ibu. Setelah meyakinkan ibunya. Dengan berat hati akhirnya ibu mengizinkannya.
**********
like komen serta vote nya ya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 360 Episodes
Comments
Mur syidah Syidah
ArumiinsyaAllah berhasil krn uda punya modal pintar
2023-05-23
1
Nugroho
semoga sukses
2021-11-19
0
Yunia Abdullah
suka bca novel yg cewe y BSA Bela diri
2021-11-15
0