Kisah Dokter Arumi
Memiliki paras cantik, kulit putih bersih, hidung yang mancung, bibir kecil dan merah. Ia memiliki tinggi tubuh 168 cm, dengan dengan tubuh yang langsing. Gadis yang memiliki otak yang sangat cerdas. Gadis tersebut begitu sempurna di lihat dari keseluruhan. Namun sangat tidak beruntung dalam kehidupan.
“Arummmmm...,” Siti memanggil putrinya.
“Iya Bu.” jawab gadis tersebut, setelah keluar dari dalam kamar.
“Sudah siap nak?” Tanya wanita yang berusia sekitar 40 tahun tersebut.
“Sudah Bu,” jawab gadis tersebut sambil bersiap-siap kesekolah setelah selesai memasukkan gorengan yang masih panas tersebut ke dalam kotak pelastik bening yang ukuran cukup besar.
“Berapa buah gorengannya hari ini?” Tanya Siti.
“200 Bu," jawab Arumi.
"50 buah bakwan, 50 buah risol, 50 tahu isi dan 50 lagi cilok krispi,” ucap gadis tersebut kepada sang ibu.
“Bu ini kerupuknya ya,” kata Arumi.
“Iya nak,” jawab ibunya.
Sejak jam 3 subuh. gadis tersebut sudah mulai menyiapkan dagangannya untuk di jual di sekolah, dengan di bantu oleh ibunya. Arumi berhenti saat sholat subuh.
Jam sudah menunjukkan pukul 06.20.
“Aisah... Azzam... ayo cepat,” gadis tersebut memangil adek-adek nya. untuk berangkat ke sekolah.
Aisah dan Azzam menjawab, “baik kak.”
Sambil menyalami ibunya, ketiga anak itu pergi ke sekolah dengan berjalan kaki. Setelah anak-anak pergi ibu Siti, ibu dari Arumi, mendayung sepedanya yang sudah penuh dengan sayur-sayuran segar untuk di bawah ke pasar.
*******"
Saat jam istirahat, gadis tersebut berjalan kesetiap kelas yang ada di sekolahnya, untuk menjual goreng yang sudah di siapkan nya sejak jam 3 dini hari. Pada saat gadis tersebut keluar dari kelas XI IPA. terdengar suara memanggil.
“Arum...”
Gadis tersebut memutar kepalanya ke belakang.
“Iya buk,” jawabnya ketika dilihatnya buk Intan yang memanggilnya. Arum melangkah kan kakinya menuju Bu Intan.
Buk Intan guru sejarah yang sangat di sayanginya. Sekaligus wali kelasnya. Guru dengan wajah yang cantik dan sangat ramah. Salah satu guru faforit di sekolahnya.
"Ke kantor majelis aja ya, siapa tau banyak yang beli." ucap guru cantik tersebut sambil tersenyum. "Soalnya ibuk mau beli gorengan kamu," kata buk Intan lagi.
“Baik buk,” gadis tersebut tersenyum dengan sangat manisnya.
Sesampainya di ruang majelis guru, hampir semua guru membeli gorengan gadis tersebut. gorengan yang sangat enak. dan hampir semua guru-guru menyukainya. Ibu intan membeli 5 buah gorengan Arum dan memberikan uang Rp.10.000,- saat gadis tersebut akan mengembalikan uangnya, ibu Intan menolak nya.
“Udah, untuk kamu saja kembaliannya,” ucap guru cantik tersebut.
“Gak usah buk,” tolak gadis itu.
“Udah gak ada do’a nolak Rezki,” balas Intan ke pada siswa yang ada di depannya.
“Terima kasih buk,” ucap gadis tersebut dengan senyum mengembang di bibirnya.
Gadis tersebut meninggal kantor majelis guru, setelah meminta pamit terlebih dahulu. Arum melangkahkan kaki keluar dari ruangan tersebut, dan gorengannya masih ada sisa sedikit lagi. Dilihatnya kedalam tempat pelastik tersebut masih tersisa 10 buah, dan jam istirahat sudah akan berakhir. Ia berjalan menuju kelasnya XII IPA 1.
“Teman-teman... Ada yang mau gorengan? Ini gratis,” ucapnya dengan senyum di wajah cantiknya.
Secepat kilat teman-teman satu kelasnya mengambil gorengan terseut dengan berebutan, dan mengucapkan terimakasih.
“Ini bayaran uang gorengan kamu,” ucap Ardi.
Pria yang tampak begitu cuek dan terlihat sangat santai. Sambil memasukan uang Rp. 20.000,- ke dalam tempat gorengan tersebut.
“Tapi aku tadi sudah bilang gratis, ambil aja uang kamu,” omel gadis tersebut.
“Udah gak usah banyak gaya, anggap aja aku teraktir mereka,” kata Ardi.
Ardi berjalan meninggalkan Arum yang masih mematung. Sering kali sahabatnya yang satu ini memborong habis sisa gorengannya. dan memberikan ke teman-teman nya yang ada di dalam kelas. Namun Ardi tidak pernah memakan gorengan tersebut.
“tapi....,” belum selesai gadis tersebut melanjutkan kalimatnya Ardi sudah memotong ucapan nya.
“Gak ada tapi... tapi..,” Ardi memotong kalimat Arumi dengan cepat.
“Ya udah deh kalau gitu. Hanya saja uangnya masih berlebih. Tadi hanya sisa 10 gorengan.” Arum memberikan penjelasan kepada sahabatnya tersebut.
“Lebihnya untuk kamu,” ucap pria tersebut dengan santainya
“Tapi...” belum selesai ia berbicara, Ardi sudah berjalan meninggalkannya.
“Ardi, makasih ya,” gadis tersebut sedikit teriak agar ucapanny terdengar oleh pria tersebut.
“Iya,” jawab Ardi lirih.
Arumi berjalan menuju kursinya.
Pak Yudi masuk ke dalam kelas jam pelajaran biologi. Pelajaran favorit gadis itu. Selain sangat suka sejarah, ia sangat suka pelajaran biologi, kimia dan matematika, bahasa Inggris dan komputer. sebenarnya hampir semua pelajaran di sukainya semua. Terkecuali Pkn dan Bahasa Indonesia. Entah kenapa Bahasa Indonesia pelajaran yang terkesan sangat ribet menurut gadis tersebut. Ia lebih memilih mengingat rumus kimia, menghitung dengan berbagai deretan angka. atau meghafal bahasa latin dalam biologi. Mungkin karena gadis tersebut sangat bercita-cita untuk menjadi dokter.
Pak Yudi memberikan nilai ujian. kelas Arumni merupakan kelas unggulan.
“Nilai ujian tertinggi masih di pegang Arumni dan Ardi,” Pak Yudi berbicara dengan lantangnya.
Tampak wajah Arum terlihat sangat senang saat berjalan mengambil hasil ujian yang di serahkan pak Yudi. Ardi mengambil kertas ujian nya dengan sangat santai, dan di susul dengan siswa yang lain maju satu-persatu mengambil kertas ujian mereka masing-masing.
Pak Yudi menjelaskan materi pelajaran. Setelah setelah selesai menjelaskan materi dan memberikan tugas, akhirnya jam menunjukkan pukul 2 siang, dan bel berbunyi. Dengan sangat senang anak-anak bersorak tanda jam pelajaran sudah selesai. Gadis tersebut bersiap-siap untuk pulang, memasukkan buku-buku serta alat tulisnya ke dalam tas. Karena sekolahnya di kampung, mereka pulang jam 2 siang, berhubung sekolah tersebut belum full day school seperti di kota-kota.
Siang ini sangat panas, terik panas matahari sangat menyengat kulit putih gadis tersebut. Ia berjalan dengan membawa kotak gorengan dan beberapa bungkus kerupuk yang di tentengnya. Ia berjalan dengan memakai sepatu yang sudah sangat jelek. Sepatu itu di beli oleh ibu nya saat dia masuk SMA. Sudah hampir 3 tahun sepatu itu tidak pernah di ganti.
Arumi sampai di depan rumahnya. Sambil membuka pintu kayu yang sudah sangat jelek tersebut dan masuk ke dalam rumah.
“Assalamu’alaikum ibu, Arum pulang,” teriak Arumi.
Mendengar anaknya sudah pulang, ibu menyambut anak sulungnya dengan senang.
“Wa’alaikumsalam,” kata ibunya.
Arum mencium tangan ibunya.
“Adek-adek sudah pulang Bu?” Tanya gadis tersebut.
“Sudah,” jawab ibunya.
Arum berjalan ke kamar Menganti pakaian seragam dengan pakaian rumah. Ia langsung kemeja makan, di bukanya tudung saji penutup makanan. Tampak gadis tersebut makan dengan lahap walaupun hanya nasi dan sayur bening. Setelah makan di lihatnya jam yang ada di dinding. Ternyata jam sudah jam 3. Arum mebaca-baca buku kamus bahasa Inggrisnya. Sambil menghafal kosa kata bahasa Inggris. Saat azan ashar, ia menghentikan membacanya dan pergi ke kamar mandi untuk berwudhu dan solat. Selepas itu dia tidur di atas kasur busa yang sudah sangat tipis di kamarnya. dia merasa lelah karena bangun jam 3 subuh.
Saat jam 5 Arum sudah terbangun, mandi, dia mencuci piring kemudian membersihkan rumah. Rumah Arum memang bisa di katakan jelek. namun sangat bersih. Arum menyuruh adiknya untuk mandi. Tak terasa sudah azan Magrib. Arum berwudhu dan solat berjamaah bersama ibu dan adik-adiknya. Setelah sholat mereka mengaji bersama. Setelah mengaji Arum kemudian makan. Dan waktu sholat Isya tiba. Arum sholat berjamaah bersama ibu dan adik-adiknya. Karena Azzam anak laki-laki satu-satunya di rumah, maka Azzamlah yang menjadi imam.
Azzam sudah kelas 6 SD sedangkan Aisah kelas 4 SD. Seperti inilah kegiatan di rumah Arum setiap malam. Setelah sholat mereka belajar bersama sampai jam 09.30 malam. Sebelum tidur, semua lampu dipadamkan. Di dalam kamar Arum mengambil uang dari dalam tasnya dan memberikan kepada ibunya. Uang hasil jualan gorengannya di sekolah. Alhamdulillah ucap penuh syukur. Mereka pun tidur.
*****
like komen serta vote nya ya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 360 Episodes
Comments
༄𝑓𝑠𝑝⍟🥀⃞🕊️⃝ᥴͨᏼᷛtrisak⃟K⃠👏
Hai tor semangat ya
2023-06-28
1
Umaimah Syi'ra
ceritanya sangat menginspirasi thoor
2023-02-17
0
Hera Wati
emang kalo gadis kurus emang cerdas dan pintar
2022-11-28
0