Bab.18 Panggilan Bekerja Kembali.

Kasya baru saja meletakkan ponselnya, tiba-tiba ponselnya berbunyi. Saat dia melihat nomer yang tertera di layar ponsel, Kasya tidak berani mempercayai matanya. Orang yang meneleponnya adalah Wakil Direktur Bambang dari Perusahaan Wajendra.

Bukankah pria itu telah memecatnya? kenapa tiba-tiba meneleponnya. Kasya berpikir dengan berbagai macam dugaan muncul, Kasya menarik nafas panjang lalu menekan tombol jawab.

"Halo... Kasya, i-itu". Kata Wakil Direktur Bambang gagap.

"Ya Wakil Direktur Bambang, ada apa?" Tanya Kasya.

"Itu, Kasya... sebenarnya yang ingin aku katakan adalah saat magang performamu cukup baik, jadi kamu bisa datang ke Perusahaan Wajendra kembali untuk bekerja. Aku akan menyiapkan kontrak perekrutan resmi untukmu." Kata Wakil Direktur.

Sesaat Kasya tidak merespon. Hari itu yang mengatakan dirinya tidak lulus magang adalah Wakil Direktur Bambang, hari ini yang mengatakan dirinya bisa pergi bekerja juga Wakil Direktur Bambang.

"Kasya, aku tahu kamu sangat heran. Sebenarnya aku yang lebih heran!" Wakil Direktur Bambang menghela nafas dari sebrang telepon, dia juga tidak tahu ada apa dengan Perusahaan Pramudita itu.

Wakil Direktur Bambang mengingat kembali setelah dia menghadiri pesta Direktur Raka, Manajer Rendy yang adalah sepupu istri dari Presdir Perusahaan Pramudita meneleponnya. Lelaki itu bilang padanya jika Kasya telah menyinggung orang yang tidak seharusnya, juga bilang jika Perusahaan Wajendra tidak ingin menimbulkan masalah lebih baik tidak memperkerjakan Kasya.

Mendengar hal ini Wakil Direktur Bambang sangat ketakutan, meskipun dalam segala aspek kemampuan Kasya baik dan jika kehilangannya juga akan mengakibatkan kerugian yang tidak sedikit pada Perusahaan. Tapi kerugian itu juga tidak dapat dibandingkan dengan sepersepuluh kerugian jika menyinggung Perusahaan Pramudita. Akhirnya Wakil Direktur Bambang besoknya segera memecat Kasya setelah mendapat telepon itu.

Lalu pagi ini dia kembali mendapatkan telepon dari Asisten Presdir Pramudita, di telepon Asisten itu dengan jelas menyampaikan keinginan Presdir Pramudita agar Kasya dapat bekerja kembali.

Kali ini yang menelepon Asisten Presdir langsung, dia tentu saja akhirnya memutuskan mendengarkan Asisten itu. Karena sebenarnya dia juga merasa aneh waktu, waktu itu Manajer Rendy berpesan padanya bahwa tidak boleh diberitahukan kepada siapapun saat lelaki itu menelepon. Jadi demi tidak menyinggung Manajer Rendy, saat ditelepon tadi pagi dia tidak berani memberitahu Asisten Presdir Pramudita mengenai masalah itu.

"Kasya, kamu cukup datang bekerja. Mengenai hal lain, kamu jangan bertanya lagi." Wakil Direktur Bambang juga kebingungan jadi hanya bisa mengatakan itu.

Dia ingat pesan Asisten Presdir Pramudita, jangan memberitahu Kasya bahwa itu keinginan dari Presdir Pramudita sendiri.

"Oh, baiklah." Kata Kasya meskipun merasa aneh.

"Baik, begitu saja. Aku tutup!"

Kasya menata layar ponsel yang sudah padam, ia masih heran siapa orang dibaliknya. Direktur Mulyono tidak mungkin, pria tua menyebalkan itu bukan orang baik. Mungkinkah Randika? Tapi saat memikirkan namanya, dia segera menggelengkan kepalanya. Dia lebih memilih percaya Randika sanggup makan kotoran, daripada percaya Randika telah membantunya bekerja kembali.

Tapi siapa perduli, Kasya langsung bersemangat dan melupakan rasa sakit dari bagian bawah tubuhnya. Dengan gembira dia berlari ke kamarnya dan mulai memilih baju, hari ini adalah hari pertamanya bekerja kembali. Dia harus menunjukkan performanya yang terbaik.

***

Sedangkan jam enam pagi, di Rumah Villa keluarga Pramudita.

Sinar fajar baru muncul menyinari kamar, Alise sedang duduk di depan jendela di lantai dua menatap ke keluar. Biasanya saat Randika pulang kerja, mobilnya akan muncul diluar sana.

Kemudian Alise akan berlari ke lantai satu, dengan gembira menyambut Randika yang pulang ke rumah. Tapi satu malam telah berlalu, Randika masih belum pulang.

Ini adalah pertama kalinya dalam pernikahan mereka berdua selain jika Randika pergi dinas, suaminya itu tak pernah tidur diluar, tapi malam hari ini Randika benar - benar tidak pulang ke rumah.

Semalam Randika meneleponnya jika sedang melakukan pertemuan bisnis, tapi setelahnya Alise meneleponnya lagi karena tidak kunjung pulang. Tapi dia tidak bisa menghubungi Randika, dia pun merasakan ada yang tidak beres. Karena Randika biasanya seberapa malam pun bekerja atau ada pertemuan bisnis, dia akan tetap pulang ke rumah.

"Alise, kamu sudah duduk semalaman, cepat pergi istirahat." Rendy tahu karena Randika tidak pulang semalaman, suasana hati Alise tidak baik. Dia akhirnya tidak pergi ke kantor dan menemani Alise pagi ini.

"Tidak! Aku mau duduk disini menunggu Randika pulang." Alise menggeleng.

Alise merasa takut kehilangan Randika, seperti sepasang tangan yang tidak berbentuk dengan kejam mencekik lehernya sehingga membuatnya tak nyaman.

"Alise, bisakah kamu jangan terlalu sensitif. Randika hanya tidak pulang satu malam." Rendy berkata lalu meletakkan tangannya di pundak Alise dan memeluknya.

"Menjauh dariku! Kenapa semakin lama kamu semakin keterlaluan!" Alise mendorong Rendy.

"Sekarang di rumah ini hanya ada kita berdua, apa yang kamu takutkan?!" Rendy menatap Alise dengan tatapan terluka.

"Alise, apakah kamu tahu betapa sedihnya aku saat melihatmu depresi seperti ini karena Randika?" Lanjutnya.

"Rendy! Jaga ucapanmu." Kata Alise kesal menatapnya dingin.

"Jika kamu masih keterlaluan, aku bisa mengusirmu dari Villa ini! Dan kamu juga jangan berpikir bisa bertemu lagi denganku!" Lanjut Alise tersirat ancaman.

Mata Alise melihat sekeliling dengan waspada, saat menyadari tidak terdengar pergerakan orang lain diluar kamar dia baru mulai merasa lega. Untung saja saat dia menikah dengan Randika, dia menggunakan alasan ingin ketenangan dan menyuruh Randika menyingkirkan pembantu dalam Villa.

Dia hanya menyisakan satu bibi yang biasanya hanya berada di lantai satu dan beberapa pembantu yang bekerja diluar Villa. Jika tidak begitu maka hubungannya dengan Rendy yang intim, sejak awal pasti sudah ketahuan.

"Alise, kenapa kamu selalu kejam terhadapku? Demi kamu aku telah banyak berkorban, apakah kamu tidak dapat memberikan sebuah senyuman padaku?" Rendy tidak memperdulikan kata-kata Alise, lalu sekali lagi memeluknya.

"Rendy! Kamu sudah gila, cepat lepaskan aku!" Alise sekali lagi mendorongnya dengan panik.

"Alise! Aku mencintaimu, aku mencintaimu. Sangat mencintaimu sampai aku merasa gila!" Kata Rendy dengan frustasi, ia memaksa mencium Alise.

Plak !

Suara tamparan yang nyaring terdengar, Rendy merasakan sakit yang menusuk pipinya. Dia mengangkat kepalanya, melihat Alise yang sudah melepaskan diri darinya dan sedang menatapnya dengan marah.

"Alise, aku..." Rendy tersadar.

"Rendy, perhatikan statusmu. Sekarang kamu adalah sepupuku! Jika kamu masih berani berbuat seperti ini padaku, tanpa persetujuanku! Lihat saja apa yang akan aku lakukan!" Alise berkata dengan sangat marah.

Rendy melihat dada Alise yang naik turun karena marah, wajahnya yang pucat menjadi berwarna merah tidak natural karena marah. Seketika Rendy panik karena takut terjadi sesuatu pada Alise.

"Alise, maaf... aku salah. Tapi jangan marah, tubuhmu sangat lemah. Jika kamu ingin memukulku lagi boleh, tapi jangan marah - marah lagi. Kesehatanmu nanti memburuk, ya." Bujuk Rendy.

"Bukankah semuanya karena kamu! Asalkan kamu bisa mengendalikan diri sedikit saja, aku tidak akan se - emosi ini!"Alise menggertakan giginya.

"Aku salah, aku tidak akan begini lagi." Akhirnya Rendy berjanji.

"Setiap kali kamu selalu berkata seperti ini! Tapi setiap kali juga kamu tidak mengingatnya." Sekarang Alise memeluk dirinya sendiri.

Jika bukan karena dirinya hanya bisa mempercayai dan memanfaatkan Rendy, mungkin sejak awal dia sudah mengusirnya dan tidak perlu seperti ini berulang kali.

"Aku hanya terkadang tidak bisa mengendalikan diri Alise, aku-" Ucap Rendy menyesal.

Saat mereka masih berdebat, tiba-tiba terdengar ketukan di pintu kamar. Alise dan Rendy saling bertatapan, mereka langsung kembali bersikap seperti biasanya.

^Bersambung^

Terpopuler

Comments

@⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔STEVIE𝒜⃟ᴺᴮ

@⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔STEVIE𝒜⃟ᴺᴮ

semoga cepet kebongkar kejahatan alise

2022-09-11

3

amalia gati subagio

amalia gati subagio

apa kompensasi atas perkosaan???? terkutuklah zahanamul bejad itu 😈

2022-04-30

0

Eti Guslidar

Eti Guslidar

bongkar perselingkuhan alise

2022-03-14

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog.
2 Bab.1 Kota Sejuta Kenangan Menyakitkan.
3 Bab.2 Dunia Memang Sempit.
4 Bab.3 Menyembunyikan Fakta.
5 Bab.4 Perempuan Cantik Yang Menarik.
6 Bab.5 Kehilangan Pekerjaan.
7 Bab.6 Sahabat Terbaik.
8 Bab.7 Anak Buangan.
9 Bab.8 Setiap Orang Mempunyai Pemikirannya Sendiri.
10 Bab.9 Mertua vs Menantu
11 Bab.10 Menekan Harga Diri.
12 Bab.11 Bertemu Lagi Dengannya.
13 Bab.12 Ternyata Balas Dendam itu Menyenangkan.
14 Bab.13 Mabuk.
15 Bab.14 Adegan Di Pinggir Jalan.
16 Bab.15 Foto anak yang mirip dengannya.
17 Bab.16 Mengutuk dan Menyumpahi.
18 Bab.17 Dejavu.
19 Bab.18 Panggilan Bekerja Kembali.
20 Bab.19 Aroma Wanita Lain.
21 Bab.20 Kebohongan.
22 Bab.21 Berubah Gila
23 Bab.22 Perasaan Bersalah.
24 Bab.23 Bujukan Raka.
25 Bab.24 Awal Pertemuan Dengan Bos.
26 Bab.25 Model Catwalk Dadakan.
27 Bab.26 Jiwa Gadis Muda.
28 Bab.27 Baru Bertemu Tapi Terasa Sudah Mengenal Lama.
29 Bab.28 Pemandangan Terindah.
30 Bab.29 Tatapan Mata Iri Tertuju Padanya.
31 Bab.30 Kecemburuan.
32 Bab.31 Perkara Resleting Celana
33 Pengumuman.
34 Bab.32 Ketahuan Bi Inah.
35 Bab.33 Gosip Berbagai Versi.
36 Bab.34 Bagaimana Tidak Gila?.
37 Bab.35 Semuanya Merasakan Kesakitan.
38 Bab.36 Mempunyai Anak tapi Single Parent.
39 Bab.37 Masa Lalu.
40 Bab.38 Lelaki Dari Masa Lalu Datang.
41 Pengumuman.
42 Pengumuman.
43 Bab.39 Kebenaran Tentang Anaknya.
44 Bab.40 Wanita Mandiri ( SEASON 1~Tamat ).
45 Pengumuman.
46 Selamat Tahun Baru,Author Menyapa Sambil Ngopi Santai.
47 Pengumuman SEASON-2
48 Promo Novel.
49 Promo Novel.
50 Promo Novel.
51 Promo Novel.
52 Promo Novel Baru.
53 Promo Karya Baru Tamat dan On Going.
Episodes

Updated 53 Episodes

1
Prolog.
2
Bab.1 Kota Sejuta Kenangan Menyakitkan.
3
Bab.2 Dunia Memang Sempit.
4
Bab.3 Menyembunyikan Fakta.
5
Bab.4 Perempuan Cantik Yang Menarik.
6
Bab.5 Kehilangan Pekerjaan.
7
Bab.6 Sahabat Terbaik.
8
Bab.7 Anak Buangan.
9
Bab.8 Setiap Orang Mempunyai Pemikirannya Sendiri.
10
Bab.9 Mertua vs Menantu
11
Bab.10 Menekan Harga Diri.
12
Bab.11 Bertemu Lagi Dengannya.
13
Bab.12 Ternyata Balas Dendam itu Menyenangkan.
14
Bab.13 Mabuk.
15
Bab.14 Adegan Di Pinggir Jalan.
16
Bab.15 Foto anak yang mirip dengannya.
17
Bab.16 Mengutuk dan Menyumpahi.
18
Bab.17 Dejavu.
19
Bab.18 Panggilan Bekerja Kembali.
20
Bab.19 Aroma Wanita Lain.
21
Bab.20 Kebohongan.
22
Bab.21 Berubah Gila
23
Bab.22 Perasaan Bersalah.
24
Bab.23 Bujukan Raka.
25
Bab.24 Awal Pertemuan Dengan Bos.
26
Bab.25 Model Catwalk Dadakan.
27
Bab.26 Jiwa Gadis Muda.
28
Bab.27 Baru Bertemu Tapi Terasa Sudah Mengenal Lama.
29
Bab.28 Pemandangan Terindah.
30
Bab.29 Tatapan Mata Iri Tertuju Padanya.
31
Bab.30 Kecemburuan.
32
Bab.31 Perkara Resleting Celana
33
Pengumuman.
34
Bab.32 Ketahuan Bi Inah.
35
Bab.33 Gosip Berbagai Versi.
36
Bab.34 Bagaimana Tidak Gila?.
37
Bab.35 Semuanya Merasakan Kesakitan.
38
Bab.36 Mempunyai Anak tapi Single Parent.
39
Bab.37 Masa Lalu.
40
Bab.38 Lelaki Dari Masa Lalu Datang.
41
Pengumuman.
42
Pengumuman.
43
Bab.39 Kebenaran Tentang Anaknya.
44
Bab.40 Wanita Mandiri ( SEASON 1~Tamat ).
45
Pengumuman.
46
Selamat Tahun Baru,Author Menyapa Sambil Ngopi Santai.
47
Pengumuman SEASON-2
48
Promo Novel.
49
Promo Novel.
50
Promo Novel.
51
Promo Novel.
52
Promo Novel Baru.
53
Promo Karya Baru Tamat dan On Going.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!