Bab.11 Bertemu Lagi Dengannya.

Kasya yang baru saja masuk ke ruangan langsung mengedarkan pandangannya, sampai akhirnya ia melihat Direktur Mulyono duduk di dekat pintu. Dia sedang bernyanyi dengan mikrofon di tangannya dan satu tangan lainnnya memegang pinggang wanita yang duduk di sampingnya.

Kasya memperhatikan para wanita yang ada di ruangan itu, lalu melihat dirinya sendiri dan menyadari jika dibandingkan dengan mereka ternyata pakaiannya dapat dilihat paling sopan diantara mereka semua.

"Direktur Mulyono." Kasya mendekatinya dengan senyum di wajahnya.

"Hai, Nona Kasya sudah datang." Serunya. Ia sedang bernyanyi tapi mendengar suara Kasya dirinya langsung mengalihkan pandangannya, dan melambai kepada Kasya. Wanita yang duduk di sampingnya segera berdiri dan berjalan ke samping.

Melihat ini Kasya ragu-ragu sejenak, lalu duduk di sebelah Direktur Mulyono. Direktur Mulyono melihat Kasya duduk di sebelahnya, ia tersenyum pada Kasya dan meletakkan tangannya dengan ragu-ragu di bahu Kasya.

Tubuh Kasya menegang, ia berbalik tersenyum tidak wajar pada Direktur Mulyono. Senyum yang dianggap dirinya menyetujui perilaku Direktur Mulyono.

Direktur Mulyono sangat puas dengan sikap Kasya, ia mendekati Kasya lalu memandangnya. "Aku sangat senang, nona Kasya datang ke tempat ini hari ini." Ucapnya.

"Terima kasih Direktur Mulyono, aku juga senang bertemu dengan Direktur." Wajah Kasya sangat menyanjung padahal ia sangat membenci dirinya sendiri saat ini.

"Haha... Nona Kasya benar-benar bisa menyanjung." Kata Direktur Mulyono sambil mengulurkan tangan dan menyentuh kepalanya dengan puas.

Kemudian mata Direktur Mulyono memandang ke sisi lain dari ruangan itu dan berkata.

"Nona Kasya, aku tidak akan membuatmu datang dengan sia-sia hari ini. Seperti yang kukatakan padamu, hari ini aku akan memperkenalkan Klien besar kepadamu. Sekarang lihatlah, ah itu dia." Direktur Mulyono mengangkat dagunya pada seorang Pria.

Sayangnya cahaya di dalam ruangan itu terlalu redup, Kasya hanya melihat sosok tinggi dan duduk disana dengan kaki bersilang serta sedang minum anggur sendirian.

"Aku sudah membuat janji beberapa kali dengan Klien ini, sebelum akhirnya bisa bertemu dengannya. Hari ini selama kamu bisa menaklukkannya, tidak hanya akan kuberikan proyek kerja sama dengan Perusahaan kami. Kamu juga bisa memilih apapun yang kamu inginkan di Kota Jakarta." Kata Direktur Mulyono meskipun enggan.

Ia enggan untuk mengirimkan Kasya, tapi Direktur Mulyono juga seorang pelaku bisnis. Selama tamunya itu bahagia, dirinya bisa mendapatkan wanita yang lebih baik dari Kasya. Direktur Mulyono telah mengirim beberapa wanita di masa lalu tanpa hasil, sekarang ia menaruh harapannya pada Kasya. Direktur Mulyono menyerahkan gelas anggur penuh pada Kasya.

"Keberhasilan hari ini tergantung pada nona Kasya, kamu tidak perlu khawatir tentang apa-apa lagi jika kamu memenangkan orang itu!" Katanya lagi pada Kasya.

Kasya memandangi gelas anggur di tangan Direktur Mulyono, menggigit bibirnya dan mengambilnya. Kemudian ia berdiri dan berusaha untuk tetap tersenyum lalu pergi berjalan.

"Halo, bagaimana kalau aku menemanimu minum?" Kasya memegang gelas dan duduk di sampingnya.

"Tidak tertarik! Pergi!" Randika menjawab dengan dingin.

Randika dan Raka sedang bernegosiasi untuk memasuki industri pakaian dan Direktur Mulyono ini adalah pembuat kain terbesar di Jakarta, koneksinya relatif luas dan Randika akhirnya setuju setelah permohonan berulang kali dari Raka dan makan bersama Direktur Mulyono.

Tetapi setelah makan, Direktur Mulyono menawarkan untuk menghiburnya lagi. Raka adalah yang pertama berdiri untuk menunjukkan dukungannya dan Randika terpaksa ikut dengan mereka.

Namun Raka telah berlari keluar dengan wanita setelah hanya beberapa saat masuk ke dalam sini, meninggalkannya untuk minum sendirian di sini. Ia awalnya berencana untuk tidak menunggu Raka lagi, setelah minum segelas anggur ini. Ia baru saja hendak bangkit dan pergi, tapi dirinya tidak berharap bahwa wanita ini datang dan mencoba menghiburnya.

Tapi Kasya langsung mengerutkan keningnya ketika ia mendengar suara ini karena sangat familiar, seperti pernah mendengarnya di suatu tempat.

Dengan ragu Kasya mulai memandang Pria itu dibawah cahaya redup, dan Randika juga melihat wanita di sebelahnya yang belum pergi. Randika segera mengangkat kepalanya dengan tidak sabar, akhirnya mereka berdua saling memandang dengan pertanyaan yang sama di kepala mereka.

Dia?!

Dia?!

Randika dengan terkejut memandang ke arah Kasyaira, memperhatikan gaun tanpa punggung berwarna hitamnya dan sepatu hak berwarna perak.

Untuk apa kamu berdandan seperti ini Kasyaira ! Batin Randika

Randika mengarahkan matanya yang tajam ke wajah Kasyaira, di balik rambut yang bergelombang itu ada wajah kecil yang putih dan lembut. Mata indah yang menawan tampaknya dirias dengan eye shadow yang ringan dan bibir merahnya sedikit terbuka.

Randika sedikit mengernyit, dirinya belum pernah menyadarinya jika Kasyaira yang masih seperti anak-anak pada waktu itu juga memiliki sisi yang menarik terutama matanya.

Melihat Randika memperhatikannya, senyum Kasya menegang. Bagaimana ia bisa bertemu dengannya disini, bukankah dia terkenal sebagai Pria baik-baik. Sudah larut sekarang, dia seharusnya sudah tidur dirumahnya bersama istrinya. Kenapa dia disini dan juga minum anggur?

Sepertinya Randika ini hanya terkenal sebagai Pria yang setia pada istrinya, tapi ternyata tidak. Penampilan Randika sama sekali tidak berubah, tapi Kasya berpikir lagi ini sudah tidak ada hubungan lagi dengannya.

Mereka berdua telah menjadi orang asing sejak lima tahun lalu, hari ini dirinya bertemu Randika lagi. Tapi identitasnya hari ini adalah seorang wanita yang ingin mengambil keuntungan darinya.

Karena itu ia tidak bisa menghindarinya dan Kasya harus menghadapinya. Dirinya harus memberi makan dirinya sendiri dan anaknya, ia tidak akan membuang-buang waktu disini.

Kasya dengan cepat menyesuaikan ekspresinya, ia mengayunkan gelas anggur di tangannya dan tersenyum pada Randika.

"Presdir Randika, kebetulan sekali!" Kata Kasya dengan berpura-pura lugu.

Randika tidak menjawab Kasyaira, bibirnya mengencang. Randika sedikitpun tidak menyangka Kasyaira akan berada disini hari ini.

"Mengapa Presdir Randika tidak bicara? Ayolah... mari bersulang demi aku. Setelah ini Perusahaan besar Wajendra dan Direktur Mulyono akan bisa bekerja sama! Berilah aku jalan." Kata Kasya masih mencoba merayunya.

Kasya segera mengangkat gelas anggur di tangannya dan meminumnya sampai habis. Randika meraih pergelangan tangan Kasyaira untuk mencegahnya. Randika tampak bingung karena Kasyaira yang ia kenal adalah Kasyaira polos dan bodoh, tapi kenapa sekarang dia menjadi seperti ini. "Kasyaira! Kamu!"

"Shh~~~" Kasya meletakkan telunjuknya di bibir Randika, ia mengedipkan matanya yang indah lalu tertawa.

"Presdir Randika, aku bukan Kasyaira lima tahun lalu. Sekarang aku adalah Kasya Indira, Kasya Indira yang sekarang dipenuhi dengan ambiguitas dan banyak sekali keinginan!" Kata Kasya.

Randika tidak menyangka sekarang Kasyaira menjadi seperti ini, apakah karena dirinya meninggalkannya sehingga Kasyaira berubah menjadi seperti ini?

Tapi dirinya telah membayar kompensasi untuk perceraian mereka dan Kasyaira lah yang tidak mau mengambilnya. Sekarang Kasyaira tidak ada hubungannya lagi dengan dirinya.

"Ayo ingat saja tentang pertemanan kita sebelumnya, bantu aku memenangkan Direktur Mulyono." Kasya berkata lagi.

Kasya berucap tanpa menyadari perubahan wajah Randika, tugas utamanya sekarang ini adalah melaksanakan perintah dari Direktur Mulyono. Kasya sekali lagi mengangkat gelas di hadapan Randika.

Mata dingin Randika menatap anggur itu dan sekali lagi bertemu dengan mata acuh tak acuh Kasyaira, akhirnya ia tak tahan bertanya.

"Kasyaira! Apakah kamu kekurangan uang?!" Tanyanya.

Tangan Kasya yang memegang gelas itu seketika kaku. Kamu bertanya apakah aku kekurangan uang, tentu saja aku kekurangan uang! Selama lima tahun terakhir, aku selalu kekurangan uang! Teriaknya marah dalam hatinya.

^Bersambung^

Terpopuler

Comments

@⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔STEVIE𝒜⃟ᴺᴮ

@⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔STEVIE𝒜⃟ᴺᴮ

kurang uang banget malah🤭

2022-09-11

0

Revina Imut

Revina Imut

salahmu saya gak ambil ceknyg disodorkan pdmu,kan bisa menghidupi anakmu,🤔🤔🤔

2021-09-24

1

Juliezaskia

Juliezaskia

pertanyaan bofoh

2021-09-07

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog.
2 Bab.1 Kota Sejuta Kenangan Menyakitkan.
3 Bab.2 Dunia Memang Sempit.
4 Bab.3 Menyembunyikan Fakta.
5 Bab.4 Perempuan Cantik Yang Menarik.
6 Bab.5 Kehilangan Pekerjaan.
7 Bab.6 Sahabat Terbaik.
8 Bab.7 Anak Buangan.
9 Bab.8 Setiap Orang Mempunyai Pemikirannya Sendiri.
10 Bab.9 Mertua vs Menantu
11 Bab.10 Menekan Harga Diri.
12 Bab.11 Bertemu Lagi Dengannya.
13 Bab.12 Ternyata Balas Dendam itu Menyenangkan.
14 Bab.13 Mabuk.
15 Bab.14 Adegan Di Pinggir Jalan.
16 Bab.15 Foto anak yang mirip dengannya.
17 Bab.16 Mengutuk dan Menyumpahi.
18 Bab.17 Dejavu.
19 Bab.18 Panggilan Bekerja Kembali.
20 Bab.19 Aroma Wanita Lain.
21 Bab.20 Kebohongan.
22 Bab.21 Berubah Gila
23 Bab.22 Perasaan Bersalah.
24 Bab.23 Bujukan Raka.
25 Bab.24 Awal Pertemuan Dengan Bos.
26 Bab.25 Model Catwalk Dadakan.
27 Bab.26 Jiwa Gadis Muda.
28 Bab.27 Baru Bertemu Tapi Terasa Sudah Mengenal Lama.
29 Bab.28 Pemandangan Terindah.
30 Bab.29 Tatapan Mata Iri Tertuju Padanya.
31 Bab.30 Kecemburuan.
32 Bab.31 Perkara Resleting Celana
33 Pengumuman.
34 Bab.32 Ketahuan Bi Inah.
35 Bab.33 Gosip Berbagai Versi.
36 Bab.34 Bagaimana Tidak Gila?.
37 Bab.35 Semuanya Merasakan Kesakitan.
38 Bab.36 Mempunyai Anak tapi Single Parent.
39 Bab.37 Masa Lalu.
40 Bab.38 Lelaki Dari Masa Lalu Datang.
41 Pengumuman.
42 Pengumuman.
43 Bab.39 Kebenaran Tentang Anaknya.
44 Bab.40 Wanita Mandiri ( SEASON 1~Tamat ).
45 Pengumuman.
46 Selamat Tahun Baru,Author Menyapa Sambil Ngopi Santai.
47 Pengumuman SEASON-2
48 Promo Novel.
49 Promo Novel.
50 Promo Novel.
51 Promo Novel.
52 Promo Novel Baru.
53 Promo Karya Baru Tamat dan On Going.
Episodes

Updated 53 Episodes

1
Prolog.
2
Bab.1 Kota Sejuta Kenangan Menyakitkan.
3
Bab.2 Dunia Memang Sempit.
4
Bab.3 Menyembunyikan Fakta.
5
Bab.4 Perempuan Cantik Yang Menarik.
6
Bab.5 Kehilangan Pekerjaan.
7
Bab.6 Sahabat Terbaik.
8
Bab.7 Anak Buangan.
9
Bab.8 Setiap Orang Mempunyai Pemikirannya Sendiri.
10
Bab.9 Mertua vs Menantu
11
Bab.10 Menekan Harga Diri.
12
Bab.11 Bertemu Lagi Dengannya.
13
Bab.12 Ternyata Balas Dendam itu Menyenangkan.
14
Bab.13 Mabuk.
15
Bab.14 Adegan Di Pinggir Jalan.
16
Bab.15 Foto anak yang mirip dengannya.
17
Bab.16 Mengutuk dan Menyumpahi.
18
Bab.17 Dejavu.
19
Bab.18 Panggilan Bekerja Kembali.
20
Bab.19 Aroma Wanita Lain.
21
Bab.20 Kebohongan.
22
Bab.21 Berubah Gila
23
Bab.22 Perasaan Bersalah.
24
Bab.23 Bujukan Raka.
25
Bab.24 Awal Pertemuan Dengan Bos.
26
Bab.25 Model Catwalk Dadakan.
27
Bab.26 Jiwa Gadis Muda.
28
Bab.27 Baru Bertemu Tapi Terasa Sudah Mengenal Lama.
29
Bab.28 Pemandangan Terindah.
30
Bab.29 Tatapan Mata Iri Tertuju Padanya.
31
Bab.30 Kecemburuan.
32
Bab.31 Perkara Resleting Celana
33
Pengumuman.
34
Bab.32 Ketahuan Bi Inah.
35
Bab.33 Gosip Berbagai Versi.
36
Bab.34 Bagaimana Tidak Gila?.
37
Bab.35 Semuanya Merasakan Kesakitan.
38
Bab.36 Mempunyai Anak tapi Single Parent.
39
Bab.37 Masa Lalu.
40
Bab.38 Lelaki Dari Masa Lalu Datang.
41
Pengumuman.
42
Pengumuman.
43
Bab.39 Kebenaran Tentang Anaknya.
44
Bab.40 Wanita Mandiri ( SEASON 1~Tamat ).
45
Pengumuman.
46
Selamat Tahun Baru,Author Menyapa Sambil Ngopi Santai.
47
Pengumuman SEASON-2
48
Promo Novel.
49
Promo Novel.
50
Promo Novel.
51
Promo Novel.
52
Promo Novel Baru.
53
Promo Karya Baru Tamat dan On Going.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!