Bab.7 Anak Buangan.

Keesokan Hariny**a**.

Kasya menginjakkan kakinya kembali di Kota sejuta kenangan yang penuh perjuangan, Surabaya.

Terlihat lalu lintas yang lancar, pejalan kaki yang berlalu lalang dan terlihat begitu familiar selama lima tahun di matanya.

Kasya bangun sangat pagi sekali, ia naik kereta cepat selama berjam-jam menuju Kota Surabaya.

Kasya membawa oleh-oleh di kedua tangannya, ia sampai di daerah Apartemen tempat tinggal Ranti. Saat dirinya hendak melangkah kakinya ke dalam gedung, dari kejauhan ia melihat seorang anak mirip Byan sedang duduk di kursi taman.

Kasya berjalan mendekati anaknya Byan, ia melihat putranya itu sedang duduk sendirian di atas kursi panjang. Byan sedang menunduk dan memainkan jarinya, wajahnya yang tembab tampak sedih dan kesepian.

Kasya segera mempercepat langkahnya, ia sampai di hadapan Byan, dengan sengaja menyapanya dengan suara rendah dan berat. "Dik, mau bermain bersamaku tidak? Aku akan mengajakmu makan enak." Kata Kasya menggoda Putranya.

Byan menggeleng. "Kata Mama, aku tidak boleh sembarangan bicara dengan orang asing." Jawab Byan dengan serius tanpa mendongakkan kepalanya.

"Kalau tidak mau bicara denganku, aku pergi deh!" Kasya mengembalikan suara aslinya, menahan tawanya.

Mendengar suara yang familiar, Byan baru mengangkat kepalanya. "Mama!" Seru Byan dengan gembira melihat Ibunya di hadapannya, menyerbu masuk ke dalam pelukannya.

"Sini, coba mama mau lihat apa anak Mama sudah tumbuh besar." Kasya berkata sambil meneliti seluruh tubuh anaknya, tangannya mengelus rambut anaknya dengan sayang.

"Ma, Byan kangen sekali." Suara Byan yang lembut membuat Kasya merasa sedih.

Kasya bisa merasakan kerinduan Byan padanya, tapi ia juga bisa merasakan kalau Byan berusaha menahan kerinduannya agar tak membuat rasa bersalahnya semakin besar.

Bayi kecilku sangat pengertian. Batin Kasya

Byan masih berusia lima tahun tapi dia sudah bisa berpikir seperti itu, membuat Kasya semakin sedih. Ia memeluk Byan dengan banyak rasa syukur juga penyesalan.

Gayatri mertua Ranti yang sedang menjaga Marsya dari kejauhan baru menyadarinya.

Gayatri berusia sekitar 50-60 tahun, dia mengenakan baju abu-abu bermotif bunga. Kakinya beralaskan sepatu kain berwarna hitam buatan tangan, dia tidak mengenal Kasya lalu berteriak padanya. "Hei, siapa kamu?!" Teriaknya dari jauh.

"Ibu Kasya... " Marsya yang mengenali Kasya segera berlari menghampirinya.

Terdengar teriakan Gayatri dari belakangnya. "Cucuku, hati-hati!"

Saat Marsya memeluknya Kasya menyapanya. "Wah... Marsya jadi makin cantik ya." balas memeluk Marsya.

Gayatri juga menghampiri Kasya, ia mengamati wanita di depannya. Dilihat dari penampilannya lumayan juga, dandanannya sedikit elegan, pantas saja tidak menyukai siapapun. Dia belum menikah sampai mempunyai anak dan sekarang malah menantunya yang merawat anaknya! Cih!

"Kasya ya, sahabatnya Ranti?" Tanya Gayatri ramah karena melihat banyak oleh-oleh yang dibawa Kasya.

"Benar, apa kabar Ibu?" Kasya segera berdiri dan tersenyum pada Gayatri.

"Repot-repot sekali bawa barang sebanyak ini." Kata Gayatri sambil melihat oleh-olehnya.

"Ranti sudah bersusah payah membantuku merawat Byan, oleh-oleh ini sudah sepantasnya kubawakan." Kata Kasya tersenyum tulus.

"Um... Ranti sangat menyayangi anak ini." Gayatri agak tak puas saat mengatakannya.

Gayatri tidak tahu menantunya itu bodoh atau pura-pura bodoh sampai tidak tahu siapa anak kandungnya. Bisa-bisanya pakaian dan makanan bahkan barang-barang keperluan anak wanita di depannya ini, semua merk-nya bahkan selalu sama dengan cucunya.

"Kasya, hari ini kamu datang sendirian saja? Tidakkah kamu bawa teman atau siapapun untuk dikenalkan kepada Byan?" Tanya Gayatri kepo.

"Byan ini sangat kasihan ya, kecil-kecil begini tak punya ayah. Menurutku--" Lanjut Gayatri tapi ucapannya terhenti dipotong Kasya.

"Bu cukup!" Potong Kasya. Meskipun ia tahu jika itu tidak sopan, tapi dirinya sungguh tidak ingin Gayatri membicarakan hal ini di depan Byan.

Hatinya saat ini sudah mengeras, sama sekali tak ingin mencari kekasih dan sejenisnya. Tentu saja ia yakin Byan yang sudah mengerti, pasti tidak akan mau memanggil orang asing dengan sebutan Ayah.

Saat ini Kasya hanya ingin bekerja dan mendapat uang yang banyak, lalu sampai tabungannya cukup nanti ia akan membawa Byan pergi dan hidup dengan baik.

"Apa kamu tidak mau? Aku berkata begini demi kebaikanmu! Coba lihat perempuan semuda dirimu. Mau mengumpulkan uang sebanyak apapun dan bekerja sebanyak apapun tidak akan berguna, pada akhirnya perempuan pasti harus bergantung pada laki-laki." Kata Gayatri seketika merasa tidak senang perkataannya dipotong oleh Kasya.

Kasya mengeluarkan semua pertahanan kesabarannya demi menahan dorongan agar tak melabrak Ibu mertua Ranti. Kasya tidak mau berdebat dengannya, ia bersiap melangkah pergi masuk ke dalam.

"Bu, kukira Ranti seharusnya tahu aku sudah datang. Lebih baik kita naik dulu." Kata Kasya berusaha membelokkan topik.

"Kamu ini tidak bisa dibilangin ya!" Balas Gayatri tetap dengan mulut pedasnya.

Gayatri juga tahu Kasya tak ingin mendengarnya, tapi semakin Kasya tak ingin mendengarnya ia akan makin keras berkata. Lebih baik kalau Kasya kesal lalu membawa anak buangannya pergi, hingga tidak lagi merepotkan anak dan menantunya.

Gayatri tidak memperdulikan raut wajah Kasya yang sudah sedikit jelek, ia melanjutkan kata-katanya. "Kamu tidak mungkin tidak menikah seumur hidup kan? Laki-laki yang baik sekarang tidak banyak. Kamu lihat Ranti, dia sangat punya selera dan sungguh beruntung. Anakku adalah satu-satunya yang lulus kuliah di Desa kami, entah betapa beruntungnya Ranti bisa menikah dengannya. Jadi kalau ada yang suka padamu, cepatlah menikah dengannya. Apalagi kamu membawa seorang anak buangan!" Ucapnya kasar pada Kasya.

"Bu!" Geram Kasya mendengar dia menyebut anaknya sebagai anak buangan.

Kasya benar-benar menahan kesabarannya, ia sangat tak mengijinkan siapapun memandang rendah putranya sebagai 'anak buangan'. Anaknya adalah hartanya yang paling berharga, siapapun tak boleh memanggilnya seperti itu.

Tapi bagaimanapun Gayatri adalah mertua dari sahabatnya yang selama ini selalu ada disisinya, Kasya tak seharusnya bertengkar dengannya. Tapi ia juga tak bisa membiarkan orang lain menyakiti anaknya sembarangan.

"Sekarang aku belum ingin membicarakan hal ini, aku sendiri juga baik-baik saja. Jadi dalam beberapa hal ini Ibu tidak perlu ikut buang pikiran untuk memikirkannya. Kita naik menemui Ranti saja." Kata Kasya lalu menggandeng Byan dan Marsya pergi, meninggalkan Gayatri di sana.

Byan yang digandeng pergi menoleh melihat Nenek Marsya yang dadanya naik-turun, wajahnya seperti sedang marah. Kata-kata dari Nenek Marsya tadi terus terngiang di telinganya.

Melihat sikap keras Kasya, Gayatri seketika marah sekali. Ia akhirnya mengikutinya naik ke atas dengan marah, saat dirinya bisa menyusul Kasya dan melewatinya omelan keluar lagi dari mulutnya. "Cih! Air susu dibalas air tuba, dasar tak tahu terima kasih. Pantas saja tidak ada yang mau menikahinya!" Omelnya keras sengaja agar terdengar Kasya.

Mendengar perkataannya, hati Kasya seketika dipenuhi amarah lagi. Ia menarik nafas panjang beberapa kali sampai hatinya bisa tenang. Byan menarik tangannya dengan tangan mungilnya.

"Mama."

Kasya melihat anaknya seperti ingin berkata sesuatu, ia berjongkok dan mensejajarkan matanya dengan mata anaknya.

"Apa ada yang mau Byan katakan?" Tanyanya.

"Mama, apa itu anak buangan?" Tanya Byan sambil menggigit bibirnya.

Mata Byan yang bening berkilauan dipenuhi kewaspadaan, Kasya yang melihatnya langsung merasa terenyuh.

Anak seusia dirinya harusnya dilewati dengan penuh kegembiraan dan bermain-main saja. Tapi mengapa pikirannya jadi sedewasa ini, apakah dia memasukkan dalam hati semua perkataan orang dewasa?

Kasya mengulurkan tangannya dengan hati yang masam, ia mengelus pipi Byan yang menggemaskan itu dengan lembut. Ia tersenyum pada anaknya dan menjelaskan. "Byan tidak perlu tahu hal ini, Byan hanya perlu tahu kalau Mama sangat mencintai Byan. Byan adalah harta Mama yang paling berharga di dunia ini, ingat itu di pikiran dan hati Byan ya." Ucap Kasya tercetak senyuman paling indah di bibirnya meskipun hatinya sangat perih.

Mendengar perkataan Mamanya, Byan tidak menunjukkan ekspresi bahagia. Ia malah menunduk seperti sedang memikirkan sesuatu dengan serius.

^Bersambung^

Terpopuler

Comments

༄༅⃟𝐐✰͜͡w⃠🆃🅸🆃🅾ᵉᶜ✿☂⃝⃞⃟ᶜᶠ𓆊

༄༅⃟𝐐✰͜͡w⃠🆃🅸🆃🅾ᵉᶜ✿☂⃝⃞⃟ᶜᶠ𓆊

byan sangat beruntung mempunyai mama seperti kasya

2022-09-06

0

Hams😎

Hams😎

ya harusnya kasya terus terang saja, kalau bersikap keras kepala hanya akan menimbulkan salah paham. kan awalnya gayantri cuma menasehati

2022-09-06

0

MUKAYAH SUGINO

MUKAYAH SUGINO

😥😥😥😥😥

2021-06-04

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog.
2 Bab.1 Kota Sejuta Kenangan Menyakitkan.
3 Bab.2 Dunia Memang Sempit.
4 Bab.3 Menyembunyikan Fakta.
5 Bab.4 Perempuan Cantik Yang Menarik.
6 Bab.5 Kehilangan Pekerjaan.
7 Bab.6 Sahabat Terbaik.
8 Bab.7 Anak Buangan.
9 Bab.8 Setiap Orang Mempunyai Pemikirannya Sendiri.
10 Bab.9 Mertua vs Menantu
11 Bab.10 Menekan Harga Diri.
12 Bab.11 Bertemu Lagi Dengannya.
13 Bab.12 Ternyata Balas Dendam itu Menyenangkan.
14 Bab.13 Mabuk.
15 Bab.14 Adegan Di Pinggir Jalan.
16 Bab.15 Foto anak yang mirip dengannya.
17 Bab.16 Mengutuk dan Menyumpahi.
18 Bab.17 Dejavu.
19 Bab.18 Panggilan Bekerja Kembali.
20 Bab.19 Aroma Wanita Lain.
21 Bab.20 Kebohongan.
22 Bab.21 Berubah Gila
23 Bab.22 Perasaan Bersalah.
24 Bab.23 Bujukan Raka.
25 Bab.24 Awal Pertemuan Dengan Bos.
26 Bab.25 Model Catwalk Dadakan.
27 Bab.26 Jiwa Gadis Muda.
28 Bab.27 Baru Bertemu Tapi Terasa Sudah Mengenal Lama.
29 Bab.28 Pemandangan Terindah.
30 Bab.29 Tatapan Mata Iri Tertuju Padanya.
31 Bab.30 Kecemburuan.
32 Bab.31 Perkara Resleting Celana
33 Pengumuman.
34 Bab.32 Ketahuan Bi Inah.
35 Bab.33 Gosip Berbagai Versi.
36 Bab.34 Bagaimana Tidak Gila?.
37 Bab.35 Semuanya Merasakan Kesakitan.
38 Bab.36 Mempunyai Anak tapi Single Parent.
39 Bab.37 Masa Lalu.
40 Bab.38 Lelaki Dari Masa Lalu Datang.
41 Pengumuman.
42 Pengumuman.
43 Bab.39 Kebenaran Tentang Anaknya.
44 Bab.40 Wanita Mandiri ( SEASON 1~Tamat ).
45 Pengumuman.
46 Selamat Tahun Baru,Author Menyapa Sambil Ngopi Santai.
47 Pengumuman SEASON-2
48 Promo Novel.
49 Promo Novel.
50 Promo Novel.
51 Promo Novel.
52 Promo Novel Baru.
53 Promo Karya Baru Tamat dan On Going.
Episodes

Updated 53 Episodes

1
Prolog.
2
Bab.1 Kota Sejuta Kenangan Menyakitkan.
3
Bab.2 Dunia Memang Sempit.
4
Bab.3 Menyembunyikan Fakta.
5
Bab.4 Perempuan Cantik Yang Menarik.
6
Bab.5 Kehilangan Pekerjaan.
7
Bab.6 Sahabat Terbaik.
8
Bab.7 Anak Buangan.
9
Bab.8 Setiap Orang Mempunyai Pemikirannya Sendiri.
10
Bab.9 Mertua vs Menantu
11
Bab.10 Menekan Harga Diri.
12
Bab.11 Bertemu Lagi Dengannya.
13
Bab.12 Ternyata Balas Dendam itu Menyenangkan.
14
Bab.13 Mabuk.
15
Bab.14 Adegan Di Pinggir Jalan.
16
Bab.15 Foto anak yang mirip dengannya.
17
Bab.16 Mengutuk dan Menyumpahi.
18
Bab.17 Dejavu.
19
Bab.18 Panggilan Bekerja Kembali.
20
Bab.19 Aroma Wanita Lain.
21
Bab.20 Kebohongan.
22
Bab.21 Berubah Gila
23
Bab.22 Perasaan Bersalah.
24
Bab.23 Bujukan Raka.
25
Bab.24 Awal Pertemuan Dengan Bos.
26
Bab.25 Model Catwalk Dadakan.
27
Bab.26 Jiwa Gadis Muda.
28
Bab.27 Baru Bertemu Tapi Terasa Sudah Mengenal Lama.
29
Bab.28 Pemandangan Terindah.
30
Bab.29 Tatapan Mata Iri Tertuju Padanya.
31
Bab.30 Kecemburuan.
32
Bab.31 Perkara Resleting Celana
33
Pengumuman.
34
Bab.32 Ketahuan Bi Inah.
35
Bab.33 Gosip Berbagai Versi.
36
Bab.34 Bagaimana Tidak Gila?.
37
Bab.35 Semuanya Merasakan Kesakitan.
38
Bab.36 Mempunyai Anak tapi Single Parent.
39
Bab.37 Masa Lalu.
40
Bab.38 Lelaki Dari Masa Lalu Datang.
41
Pengumuman.
42
Pengumuman.
43
Bab.39 Kebenaran Tentang Anaknya.
44
Bab.40 Wanita Mandiri ( SEASON 1~Tamat ).
45
Pengumuman.
46
Selamat Tahun Baru,Author Menyapa Sambil Ngopi Santai.
47
Pengumuman SEASON-2
48
Promo Novel.
49
Promo Novel.
50
Promo Novel.
51
Promo Novel.
52
Promo Novel Baru.
53
Promo Karya Baru Tamat dan On Going.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!