Setelah sampai di rumah sebelum Alise turun dari mobil, sedikit penasaran ia bertanya pada Rendy.
"Ren, jelaskan dulu apa rencana mu?" Tanya Alise.
"Aku akan memeriksa tempat kerja wanita itu, kemudian memberitahu atasannya bahwa Randika menginginkan wanita itu pergi." Jawab Rendy enteng.
"Aku juga akan mengirimkan informasi kepada Perusahaan lain, siapapun yang menerimanya bekerja harus terima akibatnya. Aku akan membuat wanita itu keluar dari Kota Jakarta." Ucapnya lagi.
"Terima kasih Ren." Alise merasa lega.
*
Di Villa pesta keluarga Dirga.
Randika selesai meladeni para Bos yang ingin beramah-tamah dengannya, ia pun duduk menyendiri di ujung ruangan dan minum anggur dalam diam.
Matanya berkeliaran memandang orang-orang yang sedang berlalu lalang, tapi hatinya masih mengkhawatirkan kondisi kesehatan Alise.
Disaat yang sama ingatan tentang perjumpaannya dengan Kasyaira di kamar mandi masih melekat erat di kepalanya.
Lima tahun sudah berlalu, dimana malam turun hujan itu dalam kemarahan dan mabuknya dirinya menyakiti Kasyaira, sejak hari itu Kasyaira menghilang.
Sikap Randika terhadap pernikahannya dengan Kasyaira hanya ada 1 kata, memanfaatkan.
Tapi perlahan-lahan Randika mendapati bahwa tak perduli seberapa dinginnya ia memperlakukan Kasyaira, gadis muda itu selalu menatapnya dengan senyuman indah dan cerah. Senyuman yang membuat orang tak tahan untuk mencintainya.
Saat ia memberikan surat perceraian ke hadapan Kasyaira, saat itu dirinya tak bisa melupakan wajah sedih dan kecewa gadis muda itu. Randika juga tak bisa lupa rasa sesal yang menyeruak dari dadanya, saat dia kembali ke rumahnya dan menemukan surat cerai yang sudah ditandatangani beserta cek-nya yang tidak dibawanya.
Sekarang lima tahun kemudian Kasyaira telah berubah menjadi orang asing, melihat sorot matanya sepertinya sangat membencinya.
Kalau begitu biarlah mereka tetap menjadi orang asing, tapi saat menetapkan keputusan ini ada sedikit kesedihan di hatinya. Ia tak tahu apakah kesedihannya karena kerinduannya pada Kasyaira atau karena rasa penyesalannya.
"Woi! apa yang kau pikirkan?" tanya Raka Dirga, General Manager Perusahaan Dirga.
Raka mengenakan jas merah muda yang mencolok, tangannya sedang memegang segelas cocktail biru muda. Dialah pemeran utama malam ini, dia berulang tahun yang ke-28. Para tokoh besar dalam dunia bisnis menghadirinya. Di belakang Raka berdiri sahabat-sahabat karib Randika.
Paling tua diantara mereka adalah Andi Salim. Yang kedua adalah Denis Kusuma, Ketiga Randika dan yang paling kecil Raka Dirga. Raka baru datang tiga tahun ini ke Kota Jakarta dan mengenal mereka bertiga.
Keluarga Andi Salim semuanya adalah Tentara, dia sendiri juga memegang posisi penting dalam bidang militer. Keluarga Denis Kusuma semuanya Dokter, sebagian Rumah sakit di Kota Jakarta adalah miliknya.
Sedangkan Randika berkecimpung di bidang Properti, sedangkan Raka bergerak di bidang Industri perhiasan. Raka sendiri adalah seorang desainer perhiasan dan dari mereka berempat, Raka lah yang berkepribadian paling heboh.
Raka merangkul bahu Randika dan tersenyum iseng, lalu bertanya. "Kenapa? Kakak ipar belum pergi beberapa menit, kau sudah merindukannya?" canda Raka.
Randika yang mendengarnya memandang dengan sorot mata dingin, tanpa berkata apapun ia melepaskan lengan Raka dari pundaknya.
"Ish, setelah kakak ipar pergi kau bahkan tidak tersenyum lagi. Ternyata benar aku yang hanya teman ini tidak ada apa-apanya!" ucap Raka sambil memegang dadanya dengan gaya alay-nya.
Andi yang berdiri di sebelah mereka hanya memandangi Raka yang bergurau dengan Randika, tapi tidak memperdulikannya.
Denis meminum seteguk segelas sampanye, ia kemudian menatap Randika. " Randika, minggu lalu aku baru saja melihat keadaan penyakit Alise. Tidak ada sesuatu yang gawat, hanya saja tubuhnya memang terlalu lemah dan hanya perlu dirawat saja. Apakah hari ini dia kelelahan? Kalau kamu menyuruhku, aku akan pergi menjenguknya dan memeriksanya."
"Tidak perlu, katanya hanya butuh istirahat." jawab Randika sambil tersenyum tipis. "Alise hanya terlalu lelah, makanya dia pulang."
"Oke." Balas Denis.
Sebenarnya keadaan Alise Denis tahu benar, selain tubuhnya lemah dia juga memiliki penyakit lain yang tidak bisa dijelaskan kepada Randika. Sepertinya Alise dulunya sering melakukan aborsi berkali-kali, hingga membuat tubuhnya menjadi lemah ditambah dengan kekhawatirannya tentang Randika yang terlalu over.
Tapi keadaannya memang tidak boleh dikatakan, jadi Denis hanya bisa memberikan isyarat pada Randika untuk lebih memperhatikannya dengan baik.
Randika dan Alise sudah pacaran sejak masa kuliah, beberapa tahun saat menunggu Randika katanya Alise sangat menderita. Karena itulah tubuhnya menjadi seperti sekarang, Denis menyayangkan dengan keadaan tubuhnya itu Alise akan sulit mempunyai anak.
Raka mencolek tangan Denis, "Hei lihatlah... aku melihat seorang wanita cantik disana, coba lihat menurut kalian dia bagaimana?" Ucapnya sambil menunjuk dengan dagunya mengisyaratkan mereka bertiga untuk melihat.
Dengan isyarat Raka, sorot mata ketiga pria itu pun berkelana. Akhirnya tatapan mereka jatuh pada sosok seorang perempuan bergaun merah yang menawan, mereka bertiga pun ternganga pada waktu yang bersamaan.
Sedangkan Raka yang melihat ekspresi ketiga orang itu, dengan bangga berkata. "Bagaimana sasaranku, oke kan?"
Andi dan Denis saling bertatapan, mereka berpikir sama kenapa Kasyaira bisa ada disini? Bukankah lima tahun lalu setelah dia menandatangani surat cerai dengan Randika, Kasyaira pergi bahkan tanpa berpamitan.
Raka baru mengenal Randika dan menjadi sahabatnya setelah Randika bercerai dengan Kasyaira. Jadi dia tidak mengenal Kasyaira tapi Andi dan Denis mengenalnya.
Sekarang Raka sepertinya ingin berbasa-basi dan mendekati Kasyaira, tapi bagaimana dengan Randika?
Memikirkan itu Andi dan Denis dapat melihat dengan jelas wajah Randika sedikit menegang.
Denis melihat wajah Randika, langsung menjulurkan tangan menepuk bahu Raka, ia akan membuka mulut tapi akhirnya tidak jadi.
Sedangkan Raka masih tampak bagaikan tidak terjadi apa-apa, ia menoleh dan berkata dengan serius pada Randika. "Kak, bukankah kamu bilang mau masuk Industri seragam militer bersamaku? Yang berdiri di samping perempuan itu adalah seorang wakil Direktur Perusahaan Perancang desain keluarga Wajendra. Aku ingat karena dia pernah ikut dengan Direktur Wajendra saat bertemu dengan Ayahku, mari kita menemuinya."
"Hanya wakil Direktur? Apakah Direktur Perusahaan Wajendra tidak datang?" Tanya Randika mencemooh. "Harusnya dia menghadiri acara ini untuk memberi harga diri, bagaimana bisa mereka hanya mengirim seorang Wakil Direktur?!"
"Presdir Wajendra menelepon Ayahku, katanya dia sakit dan Direktur yang baru diangkat itu sepertinya ada urusan penting. Dia juga sudah menelepon sendiri untuk meminta maaf, jadi ya sudahlah." Kata Raka sambil mengangkat bahu.
"Direktur baru itu sepertinya Nata Wajendra, awalnya aku tidak mengenalnya. Tapi adikku yang angkuh itu malah terkagum-kagum begitu mendengar Nata kembali ke Kota Jakarta. Dia menjerit-jerit ingin kembali dari luar negeri, juga bilang mau kerja di Perusahaan Wajendra. Begitu Ayahku mendengarnya, dia pun bilang perempuan mana yang bertingkah seperti adikku. Akhirnya Adikku Rania dikurung di rumah." Ucap Raka masih dengan bawelnya.
Andi dan Denis tidak mendengarkan perbincangan mereka berdua, mereka masih sibuk membayangkan kalau Randika dan Kasyaira bertemu akan jadi bagaimana.
Setelah bicara panjang lebar merasa tidak ada yang menanggapi selain Randika, Raka menoleh kepada mereka berdua dengan heran. Ia melihat Denis dan Andi tidak mengalihkan tatapan dari wanita itu, ternyata tidak hanya dirinya yang tertarik kepada perempuan itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
ᴅᴇɢᴀɴʳⁱᵛᵃˡⁿʸᵃ𝐖𝐀𝐋𝐈𝐃𝐙⃝🦜
kiraen dia muntah2 itu lg hamil
2022-09-06
0
☠ᵏᵋᶜᶟ尺მȶɦἶ_𝐙⃝🦜
buang bongkahan berlian mungut bongkahan batu kali...nyesel g tuh🙄🙄
2022-09-06
0
¢ᖱ'D⃤ ̐NOL👀ՇɧeeՐՏ🍻
haiyaaahhhhhh... Gasspoll Raka.. dekati sj Kasya. gk ada yg punya ini.. jd sah2 sj dong sp yg mau pdkt. biar tau rasa tuh Randika. dulu masih jd istrinya disia2kan & tdk diinginkan. sekarang Kasya banyak pemujanya.. termasuk 2 temennya yg lain.. Andi & Denis. mantap betull.. larane lara.. 😥😥😥
2022-09-06
0