🌹VOTE🌹
Lily mengerutkan kening saat yang hadir di gereja ini hanyalah Marilyn, seorang pastor, tiga pendeta wanita dan dua pria berjas yang duduk di sana sambil tersenyum menahan tawa. Lily merasa…. Ini adalah sebuah lelucon. Pernikahan macam apa ini? Kenapa David terlihat begitu tenang dan santai. Dia bilang mengurus semuanya? Apakah ini level pernikahan orang sekaya David?
Saat pastor berdakwah pun, Lily hanya menunduk enggan menatap manik David yang ada di hadapannya. Sampai mereka bertukar cincin, lalu mengucapkan janji suci, Lily baru gugup saat mendapatkan bagiannya.
Dia menelan ludahnya kasar. "Saya Lily Kristiana menerima engkau David Fernandez sebagai suami, dalam sehat maupun sakit, dalam senang maupun susah sampai maut memisahkan. Disaksikan oleh roh kudus, kuucapkan janji suci ini padamu."
Dan David menyeringai entah mengapa setelah Lily mengatakan itu, apalagi saat pastor mengizinkan David untuk menciumnya. Lily menelan ludah kasar, dia menggeleng samar, yang diyakininya gelengan tersebut ditangkap oleh David.
Karena pada kenyataannya, David tetap datang untuk mencium bibir Lily. Membuat perempuan itu memejamkan matanya gugup, hingga dia merasakan benda kenyal menyentuh bibirnya.
Hanya sepersekian detik, sampai akhirnya David berbisik, "Mulailah melakukan tugasmu sebagai seorang istri."
Dan setelahnya Sebastian juga Luke bertepuk tangan, dua pria bule itu membuat Lily sedikit malu.
Setelah pernikahan beres, semuanya selesai begitu saja. Membuat Lily juga kebingungan. Tidak ada resepsi?
"Selamat atas pernikahan kalian," ucap Sebastian mendekat. "Perkenalkan, aku Sebastian, sahabat dari suamimu."
"Aku Lily," ucapnya ramah dan membalas jabatan tangan.
"Dan ini sahabat David juga, namanya Luke."
"Aku Luke."
"Lily."
Sebastian menghirup udara dalam dan menahan tawa melihat David merangkul pinggang Lily. "By the way, tidak banyak yang aku beri sebagai hadiah, hanya paket liburan ke Phuket untuk kalian."
Lily menatap David, melihat pria itu yang hanya menatap datar sahabatnya. Segera Lily berkata, "Terima kasih."
"Dan aku, aku hanya bisa memberikan kalian sesuatu yang herbal. Yaitu susu terbaik dari Belgia untuk menyuburkan kalian berdua."
Seketika David menendang kaki Luke. "Aw! Itu sakit, Sialan!"
"Maaf, Lily, kami memang seperti ini," ucap Sebastian.
"Tidak apa."
"Menyingkirlah, kami harus pergi," ucap David menarik tangan Lily menjauh dari sana. Membuat Luke dan Sebastian tertawa begitu keduanya jauh.
Dan Lily, dia harus melangkah lebar saat David membawany berjalan cepat. "Bisakah pelan-pelan? Kakiku sakit."
Seketika David berhenti, membuat Lily yang sedang menunduk menabrak tubuh kekarnya. "Astaga…."
"Kau mau aku gendong lagi?"
"Ti… tidak."
"Berjalanlah dengan cepat, kau harus menemui Oma."
"Oma?"
David kembali membawa Lily melangkah. "Siapa Oma?"
"Dia Nenekku."
"Kenapa kau tidak mengundangnya?"
"Dia sedang sakit."
"Maaf," gumam Lily. "Aku ingin penjelasan secara detil darimu, tentang kenapa kau ha--"
"Diam dan masuk, kau berisik seperti kecoa."
Lily membuka mulutnya tidak percaya, dia ingin menyemburkan kemarahannya.
David membukakan pintu mobil di mana di dalamnya ada sopir. "Masuklah."
"Bagaimana denganmu?"
"Aku akan kembali bekerja."
"Setelah pernikahan kita?"
"Apa yang kau inginkan? Bulan madu dengan penuh desahan?"
"A--- apa?" Lily kembali mengatup mulutnya yang terbuka. "Baiklah, hati-hati di jalan."
Saat istrinya sudah ada di dalam mobil, David menunduk sebelum menutupnya. "Berikan ponselmu."
"Apa?"
"Kau mendengarku, Lily."
Dia memberikannya, dan tanpa diduga, David menginjaknya sampai remuk.
"Apa yang kau lakukan?!"
Tangan kekarnya menahan Lily agar tidak keluar mobil. "Kau sekarang istri seorang David Fernandez, tidak boleh berhubungan dengan sembarang orang termasuk teman sesama pembersihmu. Selain itu, aku akan mengganti ponselmu dengan yang lebih bermerk, milikmu ini jelek."
"Meskipun ini jelek ada bayak kontak dari tempatku tumbuh, David!" Lily yang benar-benar marah mencoba menahan emosinya, dia menarik napas dalam kemudian berkata dengan pelan, "Ada banyak kontak penting di sana."
"Kau tahu aku adalah pengusaha terkaya di Asia, aku bisa melakukan apapun, termasuk menemukan kontak dari orang-orang tidak penting sepertimu."
🌹🌹🌹
Saat rapat selesai dan laptop kembali melipat otomatis kemudian menyatu dengan meja, David baru menyadari kalau banyak mata yang menatap jari manisnya. "Saya baru saja melangsungkan pernikahan bersama seorang wanita yang berprofesi sebagai cleaning service di sini."
Seketika petinggi saham yang didominasi pria tua itu mengangguk paham.
Dan sebelum salah satunya bicara, David segera menyela, "Jika kalian ingin mengirim hadiah, kirim saja ke rumah saya. Terima kasih untuk tidak datang. Sekian rapat hari ini, saya akhiri."
Mereka semua berdiri sampai akhirnya David keluar dari ruang rapat.
David mengusap wajahnya kasar, dia menyipitkan mata mendapati ada Sebastian dan Luke di sana.
"Bisakah kalian pergi dari muka bumi?"
Luke yang sedang memejamkan mata sambil tiduran di sofa menggeleng. "Kau harusnya berterima kasih padaku, seorang pengusaha media yang membuat berita menikahmu terkubur."
Sebastian mengangguk setuju. "Sehingga sahammu tidak turun."
"Diam dan pergilah," ucap David melonggarkan dasi, dia duduk di tempat kerjanya. "Keluar."
"Ayolah, David, kenapa kau marah? Bukankah kau suka wanita bertubuh pendek. Benar kan, Luke?"
"Ya, imut dan kecil. Hahahaha."
"Apa kau perlu sebuah alat untuk malam pertama?"
David yang tertarik dengan percakapan temannya mulai menyalakan rokok. "Kalian pikir aku akan menidurinya?"
"Lalu apa yang akan kau lakukan padanya?"
"Membiarkannya merawat Oma."
"Oh, apakah Oma baik-baik saja?" Tanya Luke.
"Dia mulai membaik."
"David, kau akan tinggal di rumah?"
"No, aku akan tinggal di apartemen. Hanya ke rumah untuk sesekali."
Sebastian mengangguk percaya. "Lalu? Sampai kapan dia akan berstatus sebagai istrinya?"
"Sampai kontrak bekerjanya berakhir. Aku rasa."
"Kau tidak ingin bertahan lama dengannya?"
David terekeh. "Dengan wanita pembersih itu?"
"Mungkin kalian harus punya anak," celetuk Luke membuat David kesal.
"Aku tidak akan melakukannya."
"Kenapa tidak?"
"Kau pikir kenapa? Aku hanya memenuhi hukuman dan tantangan kalian. Begitu kontrak kerjanya selesai, maka aku akan menceraikannya."
Sebastian bertanya, "Tidak ingin mendapatkan keuntungan darinya?"
"Oh tentu saja ya." David menyeringai.
🌹🌹🌹
To be continue....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 401 Episodes
Comments
Shanty Oriance
malah nnti david yg bucin sama lily..dasar david
2024-11-13
0
3sna
mempermainkan pernikhn
2024-11-23
0
Princess Ren
tunggu aja saat itu tiba, takutnya kamu jadi BUCIN parah David 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤪🤪🤪🤪🤪
2024-02-11
0