🌹VOTE🌹
"Sini, Oma mau lihat wajah jelek dirimu lebih jelas."
Lily mendekat, dia duduk di sofa lain dekat Oma. Membiarkan tangan keriput itu memegang wajahnya. "Lumayan, nanti kalau kalian punya anak semoga tidak menuruni tinggi badanmu."
"Iya, Oma."
"Siapa namamu?"
"Lily Kristina, Oma."
"Pendidikan terakhir."
Lily menjawab ragu. "Smp."
"Astaga." Oma memegang keningnya seketika. "Astaga…"
"Oma, Oma tidak apa apa? Oma." Lily panik saat mendapati Oma seolah serangan jantung. "Oma."
"Diam kau. Suaramu malah membuat Oma semakin jatungan."
Seketika Lily menarik tangannya. "Maaf, Oma."
"Bisa bahasa Inggris?"
Lily menggeleng.
Membuat Oma berakting kembali seolah serangan jantung. "Lalu apa yang kau bisa? Bergoyang?"
"Lily bisa masak dan beres-beres, Oma."
"Masak? Beres beres? Kau datang untuk jadi istrinya atau pembantunya"
"Hah?"
"Huh hah hah hah." Oma meledek cara bicara Lily yang polos, wanita tua itu beranjak dari duduknya dan mengambil sesuatu dari dalam lemari. Membuat Lily membetulkan letak kacamatanya.
"Apa itu, Oma?"
"Untukmu, ambil ini."
Lily mengambilnya, wajahnya kebingungan dengan bibir terbuka mendapatkan gaun tidur seksi dari Oma. "Oma…. Ini…."
"Oma curiga kalau wanita yang akan menjadi istrinya David orang sepertimu. Sudah sepuluh tahun lebih David tidak menjalin hubungan dengan siapapun, dan Oma yakin hal itu membuat dia lupa mencari istri yang pintar dan cantik."
Lily yang pada dasarnya sering mendapat ejekan itu tidak membawanya pada perasaan. "Tapi, Oma… ini…."
"Oma tidak tau bagaimana kalian bisa menikah, tapi yang pasti sekarang kau adalah istrinya David. Sekarang ganti bajumu, Oma mau David betah di mansion ini."
Lily masih ragu, yang benar saja dia memakai dalaman yang terlihat seperti tali tambang tipis. "Ini terlalu seksi Oma."
"Buka matamu, Lila!"
"Lily, Oma."
"Iya, Lily, lihat kan di sini ada jubah. Dasar bodoh, kalau mau memakai dalamannya saja nanti, jika David pulang." Oma berdecak sambil menatap kesal Lily, wanita tua itu berguman, "Akhirnya ada alasan David untuk pulang."
"Apa, Oma?"
"Tidak," ucapnya dengan tegas. "Selain jelek kau juga agak tuli."
Lily hanya terkekeh kecil, bingung dengan sikap yang harus dia perlihatkan. Tapi jujur saja, Lily tidak sakit hati, karena dia pernah mengalami hal yang lebih berat. Jadi baginya, hal biasa jika dikatai seperti ini.
"Bagaimana dengan orangtua?"
"Sudah meninggal, aku tumbuh besar di panti asuhan, Oma."
Sejenak Oma menatap kasihan pada Lily, dia berdehem. "Jangan khawatir, kau akan membangung keluarga dengan David. Cintai dia dengan segenap hatimu."
"I-iya, Oma."
"Sekarang ganti pakaianmu. Sana, ke kamar mandi Oma!"
Lily menurut, dia segera ke kamar mandi. Oma tersenyum senang. "Dia penurut, David pintar memilih istri."
Tidak lama kemudian, Lily keluar dengan jubah hitam menutupi pakaian dalamnya yang sangat seksi.
"Nah seperti itu…. David akan suka. Sekarang minta Eta untuk mendandanimu."
"Ya, Oma?"
"Kau benar-benar tuli, besok kita akan ke dokter telinga. Sepertinya kotoran telingamu sudah menumpuk."
🌹🌹🌹
David memang tidak menjalin hubungan dengan siapapun selama lebih dari 10 tahun, tapi kenyatannya dia sering berhubungan badan dengan siapapun yang menurutnya menarik.
Seperti saat ini, sebuah klab malam. David duduk di sebuah ruangan VVIP bersama dengan kedua temannya, ditemani oleh para wanita yang sedang menari di tiang. Beberapa dari mereka berada di sekitar David.
"David, waktunya kau pulang, bukankah istrimu menunggu?" Ejek Sebastian.
Membuat Luke yang sedang berciuman tertawa. "Mau aku ambilkan alkohol sebagai buah tangan untuk istrimu?"
David yang disibukan oleh jemari wanita yang memainkan tubuhnya itu memejamkan mata tanpa mengatakan apapun.
"David, istrimu tidak bisa menunggu untuk malam pertama."
Seketika wanita yang ada di depan David menegakan kepalanya. "Kau sudah menikah, Tuan?"
"Diam dan lanjutkan pekerjaanmu," ucap David menundukan kembali wanita itu.
Sebastian tertawa. "Mungkin kau harus meminta istrimu melakukannya."
David terkekeh hampa. "Tidak ada yang bisa dia banggakan dengan tubuhnya."
"Mungkin saja dia masih perawan," celetuk Luke yang sedang meneguk alkohol.
"Tidak ada lagi perempuan perawan di dunia ini, benar kan, David?"
"Ya, tidak ada lagi."
David mendorong tubuh wanita di depannya saat semuanya sudah tuntas, dia kembali mengancingkan rel sleting celana sambil berdiri.
"Kau mau ke mana?" Tanya Luke. "Merindukan istrimu?"
"Diamlah, Luke, dia sedang mencari mangsa."
Begitulah memang, David keluar dari ruangan VVIP dan menatap lantai dansa di lantau satu. Matanya menatap satu per satu wanita yang sedang meliuk-liukan badannya mencari kesenangan.
Hingga saat ini, pilihan David jatuh pada wanita bergaun biru yang seksi. Rambut bergelombangnya terombang ambing oleh musik.
David menuruni tangga, dia mendekat dan memegang pinggang wanita itu sebelum akhirnya dia berbalik.
"Hallo, Cantik, kehilangan sesuatu?"
"Ya, sebuah kepuasan," ucapnya malu-malu, wanita di depannya ini tahu siapa David. Seorang pengusaha dan juga pria yang disebut-sebutkan sebagai penakluk wanita, lady killer dan pria yang hebat di atas ranjang.
Dia melingkarkan tangannya di leher David. "Mau ke hotel?"
David menyeringai, dia berbisik, "Aku punya kamar di lantai tiga."
Begitulah, David mendominasi semuanya. Dia membawa wanita itu ke lantai tiga klab.
Saat sampai di kamar, David mendorong kuat wanita itu hingga terjatuh di atas ranjang.
Wanita itu tertawa, dia merentangkan tangannya dan menerima gaunnya di sobek oleh David. Bukan tanpa alasan David tidak mencium bibir wanita itu, karena yang dia inginkan hanyalah kenikmatan sesaat, tanpa perasaan cinta.
Wanita itu mengerang, sampai matanya menatap jari David yang dilingkari cincin pernikahan. "Kau sudah menikah, Tuan?"
David sudah buta pikiran akibat kegiatan yang sedang dia lakukan, dia melepaskan cincin itu dan melemparnya asal. "Hanya cinderamata."
"Oh, astaga, Tuan…………"
🌹🌹🌹
TO BE CONTINUE...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 401 Episodes
Comments
SeoulganicId
yahhhhhhh
2023-08-07
0
girl bos💐🌹
ishhh ishhh
2023-06-10
0
sempak firaun
males bgt skip
2023-04-14
0