BAB 20

"Bukankah aku tadi sudah memberi tawaran padamu. Kamu ingin dipihakku atau dipihak Riki." kata Jonathan sambil mendekatkan korek apinya di depan wajah Erik.

Spontan Erik mendorong wajahnya sendiri ke belakang, ia takut wajah tampannya terluka. "Hmp..!! Hmp..!!"

Jonathan terkekeh melihatnya. Lalu ia mematikan korek apinya.

"Kamu takut ? Wah ternyata seorang Erik yang bersabuk hitam taekwondo bisa merasakan rasa takut." kata Jonathan mengejek.

"Hah..." Jonathan menghela nafasnya, lalu ia mendekati tubuh mayat Sandi yang sudah mengeluarkan banyak darah di lantai.

Jonathan membalikkan tubuh mayat Sandi, yang awalnya dalam posisi tengkurap. Dengan santainya Jonathan mencongkel kedua bola mata Sandi dengan pisaunya.

Tubuh Erik menegang saat melihat aktifitas Jonathan yang begitu tenang mengiris bola mata Sandi dengan pisaunya. Erik yang melihatnya, gemetar ketakutan.

Jonathan sudah mengiris kecil-kecil bola Sandi. Lalu dengan santai, ia memakan potong-potongan kecil itu. Lalu ia menoleh ke arah Erik yang sudah berkeringat dan gemetar ketakutan.

"Kamu mau, ini agak sedikit asin rasanya." Jonathan menawarkan kedua bola mata Sandi yang sudah ia potong kecil-kecil.

Spontan Erik langsung menggeleng-gelengkan kepalanya dengan cepat. Jelas mana sudi ia memakan salah satu bagian dari tubuh manusia, apalagi itu adalah sahabat sendiri. Ingin muntah rasanya.

Jonathan terkekeh, lalu ia melanjutkan memakannya.

Selesai sudah memakannya, kini Jonathan berdiri dihadapan Erik. Terlihat ia sedang memegang dagunya seakan ia sedang berfikir. "Apa kamu ingat sudah berapa lama kamu membully tubuh ini ?"

Erik langsung menggeleng-gelengkan kepalanya. Ia tidak mengingatnya. Lalu ia tersadar, ada kata-kata yang ganjal yang diucapkan oleh Jonathan barusan. "Tubuh ini ?"

Jonathan kembali bersuara. "Ahh benar, kalau di hitung-hitung, mungkin sudah hampir 2 tahun lebih kamu dan teman-temanmu membully tubuh ini Semenjak awal ospek."

Jonathan dapat melihat kebingungan dari raut wajah Erik. Jonathan terkekeh. "Asal kamu tau, aku bukanlah Jonathan yang kamu kenal. Jonathan, laki-laki culun yang kamu kenal, jiwanya sudah tidak ditubuh ini. Sekarang aku yang mengendalikan tubuh ini."

Erik benar-benar tidak paham apa yang dibicarakan oleh laki-laki ini. Jonathan terkekeh. "Kamu takkan paham. Yang jelas aku bukanlah Jonathan yang kamu kenal."

Jonathan menghela nafasnya. "Aku sudah bosan bermain. Aku ingin pulang."

Jonathan pergi keluar dari ruang kamar itu. Di dalam kamar, Erik hanya bisa bernafas lega, karena ia benar-benar akan mati. Lalu ia menatap tubuh mayat Sandi.

Erik menatap tubuh mayat Sandi. "Aku tak menyangka kamu akan mati seperti ini, temanku."

"Aku akan membalas semuanya, bisa-bisanya ia ceroboh. Malarikan diri dan membiarkan korbannya hidup ? Apa dia ingin tertangkap ?"

"Sekarang aku harus bisa melepaskan ikatan ini dulu."

Kini Erik meronta-ronta. Ia mencoba melepaskan dirinya. Sekarang ia harus mencari cara agar dirinya bisa melepaskan dirinya. Tapi usahanya sia-sia, ikatannya sangat erat.

Tiba-tiba pintu kamarnya terbuka. Erik terkejut, Jonathan kembali masuk ke dalam kamarnya. Laki-laki itu hanya berjalan melewati tubuh mayat Sandi dan Erik yang masih terikat.

Begitu saja Jonathan melewatinya. Ia sudah berdiri di depan ranjang tidur milik Erik. Lalu Jonathan menyalakan kembali korek Apinya. Erik terbelalak melihatnya.

Bagaimana tidak ? Jonathan membakar kasurnya. Jonathan berjalan sambil tertawa, ia menjauhi ranjang tidur itu yang sudah terbakar.

Jonathan sudah akan keluar dari kamar itu. Tapi sebelum itu ia membalikan tubuhnya manatap Erik dengan senyuman polosnya. "Aku cuma mau kasih tau, tabung gas di dapur bocor."

"Ahh satu lagi, titip salam untuk malaikat maut ya. Hahahaha."

Jonathan tertawa, ia langsung pergi setelah mengatakan itu. Ia menutup rapat pintu itu dan menguncinya. Ia pergi keluar begitu saja.

Erik terkejut bukan main. Berarti rumahnya akan terbakar habis maka ia akan mati dibakar hidup-hidup beserta rumahnya.

Ingin berteriak meminta tolong saja percuma. Mulutnya dilakban. Keadaan kedua tangannya juga terikat. Jadi mana bisa ia melepaskan lakban yang menutupi mulutnya.

Rasa takut, marah, dendam yang Erik rasakan. Ada rasa penyesalan apa yang pernah ia lakukan, sehingga membuat laki-laki culun menjadi sosok yang menakutkan.

.....

Jonathan sudah keluar dari rumah Erik. Ia berjalan santai seakan tidak terjadi apa-apa. Ia sudah jauh berjalan dari rumah Erik. Lalu langkah kakinya terhenti. Ia teringat sesuatu ada yang tertinggal.

Lalu ia berbalik badannya dan berlari. Jonathan benar-benar ceroboh melupakan yang seharusnya tidak ia tinggalkan begitu saja. Beruntung sekali jalanan sangat sepi, dan tak ada orang yang lewat.

Rumah Erik yang tinggal 100 meter lagi dari jaraknya. Tiba-tiba rumah itu meledak.

DUAR !!

Meledak dan terbakar sudah rumah itu. Jonathan frustasi, ia panik. Ia benar-benar merasa dirinya ceroboh.

Seharusnya sebelum pergi ia mengambil uang atau barang-barang berharga yang ada di dalam rumah itu.

Karena rumah itu sudah terbakar. Pasti sudah jelas sangat sulit untuk masuk dan mengambilnya.

Jonathan menghela nafasnya. "Sial, uangnya. Kalau sudah begini sama aja sia-sia balik lagi kesini."

Jonathan segera pergi dari tempat itu dan pulang. Pikirannya kacau karena ia lupa mangambil uang dan barang-barang berharga yang ada di dalam rumah Erik.

.....

Keesokan Harinya. Di siang hari Heboh. Ya, benar-benar heboh. Berita kebakaran rumah Erik menjadi berita utama. Bahkan betita itu sangat ramai perbincangan di kampus tempat kuliah Jonathan.

Bagaimana tidak heboh, Erik dan Sandi mati di dalam kebakaran rumah itu. Ditambah kondisi mayat mereka berdua. Sangat mangenaskan. Terbakar hingga hangus.

Semua pihak kepolisian dan pihak lainnya juga memeriksa tempat kejadian itu. Mereka lagi-lagi tidak menemukan jejak pelaku. Namun mereka menduga kalau pelaku adalah bukanlah seorang pembunuh biasanya.

Orang tua Erik dan orang tua Sandi terpukul atas kematian anak mereka. Mereka sangat amat sedih melihat kondisi mayat anak mereka. Padalah mereka merasa tidak punya musuh.

Riki, Ciko, dan Angga juga terpukul, merasa kehilangan kedua sahabat mereka. Dan untuk Angga, ia merasa curiga kepada seseorang yang ia kenal.

Jonathan, itulah yang ia curigai. Namun Angga masih ragu. pasalnya pihak polisi dan pihak lainnya tidak menemukan jejak-jejak sang pelaku, alias bersih.

Sementara, untuk ketiga gadis cantik, yang tak lain Laura, Sarah, dan Nita. Mereka bertiga merasa kalau Jonathan adalah pelakunya. Secara mereka bertiga juga tau kalau dulu Jonathan selalu di bully.

Ingin sekali ketiga gadis cantik itu melaporkan Jonathan. Tapi apa daya, bukti tidak ada. Mereka mengingat lagi kalau Jonathan pasti akan bertindak lebih gila jika ada yang mengganggunya.

.....

Di Tempat Lain.

Terlihat Seorang laki-laki berumur 55 tahun sedang duduk di kursi kebesarannya. Ia baru saja melihat berita tentang pembunuhan yang sangat misterius.

Di tahun ini, sudah entah berapa kali ia mendengar berita pembunuhan misterius. Laki-laki berumur 55 tahun itu adalah Max, ketua dari kelompok mafianya.

Lalu ia menelpon salah satu asistennya. "Apa kamu sudah menemukan orangnya ?"

"Belum tuan. Anak buah saya masih belum menemukan tanda-tanda orang ini."

"Sial !! Kenapa mencari satu orang saja kalian tidak becus !! Baru kali ini kalian membuatku kecewa hanya untuk mencari orang itu !!"

"Maaf tuan, sebenarnya kami menemukan satu rekaman cctv dari salah satu koruptor yang dibunuhnya."

"Kirimkan padaku."

"Baik tuan."

Tutt.

Beberapa menit kemudian ada email masuk di laptopnya. Max membuka email itu, dan mengklik hasil rekaman cctv. Rekaman itu, merekam seorang yang jelas laki-laki dari penampilannya, laki-laki itu mengenakan masker, kacamata, dan topi serba hitam.

Laki-laki itu baru saja menyelesaikan membunuh salah satu koruptor di dalam ruangan. Setelah selesai, laki-laki misterius itu menatap ke arah cctv, dan melambai-lambaikan tangannya. Setelah itu ia menunjukan jari tengahnya.

Terpopuler

Comments

Lilisdayanti

Lilisdayanti

pusing ya bang,,ga dapet uang 🤔🙈🙈

2023-06-21

1

black_rose

black_rose

Dasar sialanku pikir barang bukti bikin jantungku copot aja dasar 😒

2022-12-23

0

Sugiono.S.T

Sugiono.S.T

perkosa 3 wanita lah,,masa dibiarin aja

2022-12-17

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 01
2 BAB 02
3 BAB 03
4 BAB 04
5 BAB 05
6 BAB 06
7 BAB 07
8 BAB 08
9 BAB 09
10 BAB 10
11 BAB 11
12 BAB 12
13 BAB 13
14 BAB 14
15 BAB 15
16 BAB 16
17 BAB 17
18 BAB 18
19 BAB 19
20 BAB 20
21 BAB 21
22 BAB 22
23 BAB 23
24 BAB 24
25 BAB 25
26 BAB 26
27 BAB 27
28 BAB 28
29 BAB 29
30 BAB 30
31 BAB 31
32 BAB 32
33 BAB 33
34 BAB 34
35 BAB 35
36 BAB 36
37 BAB 37
38 BAB 38
39 BAB 39
40 BAB 40
41 BAB 41
42 BAB 42
43 BAB 43
44 BAB 44
45 BAB 45
46 BAB 46
47 BAB 47
48 BAB 48
49 BAB 49
50 BAB 50
51 BAB 51 | End
52 BAB 52 | S2
53 BAB 53 | S2
54 BAB 54 | S2
55 BAB 55 | S2
56 BAB 56 | S2
57 BAB 57 | S2
58 BAB 58 | S2
59 BAB 59 | S2
60 BAB 60 | S2
61 BAB 61 | S2
62 BAB 62 | S2
63 BAB 63 | S2
64 BAB 64 | S2
65 BAB 65 | S2
66 BAB 66 | S2
67 BAB 67 | S2
68 BAB 68 | S2
69 BAB 69 | S2
70 BAB 70 | S2
71 BAB 71 | S2
72 BAB 72 | S2
73 BAB 73 | S2
74 BAB 74 | S2
75 BAB 75 | S2
76 BAB 76 | S2
77 BAB 77 | S2
78 BAB 78 | S2
79 BAB 79 | S2
80 BAB 80 | S2
81 BAB 81 | S2
82 BAB 82 | S2
83 BAB 83 | S2
84 BAB 84 | S2
85 BAB 85 | S2
86 BAB 86 | S2
87 BAB 87 | S2
88 BAB 88 | S2
89 BAB 89 | S2
90 BAB 90 | S2
91 BAB 91 | S2
92 BAB 92 | S2
93 BAB 93 | S2
94 BAB 94 | S2
95 BAB 95 | S2
96 BAB 96 | S2
97 BAB 97 | S2
98 BAB 98 | S2
99 BAB 99 | S2
100 BAB 100 | S2
101 BAB 101 | S2
102 BAB 102 | S2
103 BAB 103 | S2
104 BAB 104 | S2
105 BAB 105 | S2
106 BAB 106 | S2
107 BAB 107 | S2
108 BAB 108 | S2 | END
109 PEMBERITAHUAN
110 PEMBERITAHUAN 2
111 PEMBERITAHUAN 3
112 PEMBERITAHUAN 4
113 PEMBERITAHUAN 5
Episodes

Updated 113 Episodes

1
BAB 01
2
BAB 02
3
BAB 03
4
BAB 04
5
BAB 05
6
BAB 06
7
BAB 07
8
BAB 08
9
BAB 09
10
BAB 10
11
BAB 11
12
BAB 12
13
BAB 13
14
BAB 14
15
BAB 15
16
BAB 16
17
BAB 17
18
BAB 18
19
BAB 19
20
BAB 20
21
BAB 21
22
BAB 22
23
BAB 23
24
BAB 24
25
BAB 25
26
BAB 26
27
BAB 27
28
BAB 28
29
BAB 29
30
BAB 30
31
BAB 31
32
BAB 32
33
BAB 33
34
BAB 34
35
BAB 35
36
BAB 36
37
BAB 37
38
BAB 38
39
BAB 39
40
BAB 40
41
BAB 41
42
BAB 42
43
BAB 43
44
BAB 44
45
BAB 45
46
BAB 46
47
BAB 47
48
BAB 48
49
BAB 49
50
BAB 50
51
BAB 51 | End
52
BAB 52 | S2
53
BAB 53 | S2
54
BAB 54 | S2
55
BAB 55 | S2
56
BAB 56 | S2
57
BAB 57 | S2
58
BAB 58 | S2
59
BAB 59 | S2
60
BAB 60 | S2
61
BAB 61 | S2
62
BAB 62 | S2
63
BAB 63 | S2
64
BAB 64 | S2
65
BAB 65 | S2
66
BAB 66 | S2
67
BAB 67 | S2
68
BAB 68 | S2
69
BAB 69 | S2
70
BAB 70 | S2
71
BAB 71 | S2
72
BAB 72 | S2
73
BAB 73 | S2
74
BAB 74 | S2
75
BAB 75 | S2
76
BAB 76 | S2
77
BAB 77 | S2
78
BAB 78 | S2
79
BAB 79 | S2
80
BAB 80 | S2
81
BAB 81 | S2
82
BAB 82 | S2
83
BAB 83 | S2
84
BAB 84 | S2
85
BAB 85 | S2
86
BAB 86 | S2
87
BAB 87 | S2
88
BAB 88 | S2
89
BAB 89 | S2
90
BAB 90 | S2
91
BAB 91 | S2
92
BAB 92 | S2
93
BAB 93 | S2
94
BAB 94 | S2
95
BAB 95 | S2
96
BAB 96 | S2
97
BAB 97 | S2
98
BAB 98 | S2
99
BAB 99 | S2
100
BAB 100 | S2
101
BAB 101 | S2
102
BAB 102 | S2
103
BAB 103 | S2
104
BAB 104 | S2
105
BAB 105 | S2
106
BAB 106 | S2
107
BAB 107 | S2
108
BAB 108 | S2 | END
109
PEMBERITAHUAN
110
PEMBERITAHUAN 2
111
PEMBERITAHUAN 3
112
PEMBERITAHUAN 4
113
PEMBERITAHUAN 5

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!