Hari demi hari. Semua orang melakukan aktifitas mereka seperti pada umumnya. Terlihat Jonathan yang baru pulang kuliahnya dan kini sedang menaiki angkutan umum.
Jonathan menaiki angkutan umum, karena motor bebek yang ia dapat hasil rampasannya dulu, telah ia jual secara apa adanya. Yang penting cair.
Sekarang adalah waktunya seperti biasa, Jonathan setelah pulang kuliahnya, ia akan berangkat ke tempat caffe untuk bekerja. sudah 2 minggu ia bekerja.
Setelah sampai dilokasi, ia pun masuk ke dalam. Banyak karyawan caffe lainnya menyapa, Jonathan hanya tersenyum.
Setelah di ruang ganti, ia mengganti pakaiannya dengan seragam pelayan. Mulai lah iya bekerja sebagai pelayan.
Jonathan melayani semua pelanggan dengan senyuman ramah miliknya. Lalu ia menerima pesanan dari salah satu meja.
Jonathan dipanggil oleh salah satu teman caffe yang perempuan yang merupakan seorang koki. "Jo..., bersiaplah, antarkan pesanan ini."
"Baik." sahut Jonathan, sambil melepas kacamata, dan membersihkannya.
Jujur ia, akui dengan tubuhnya yang sekarang ia. Ia tak suka kedua matanya yang rabun jauh meski ukuran minus kecil tapi tetap saja, pada dasarnya dari dulu ia tak suka memakai kacamata.
Tapi mau tak mau, ia harus memakai kacamatanya untuk membantunya memperjelas penglihatannya. Dan sekaligus menjaga image-nya agar tak mudah dicuragi oleh siapapun.
Saat sedang mengelap kacamatanya, tanap disadari Jonathan, para karyawan memperhatikannya. Tatapan mereka bukan tatapan risih, melainkan tak percaya melihat ketampanan milik Jonathan dibalik kacamatanya.
Jonathan kembali memakai kacamatanya, makanan telah siap di nampannya ia antar. Ia mengambilnya dan mengantarnya ke arah meja seusai pesanannya.
.....
Hari telah malam, jam juga telah menunjukan jam 9 malam, dan waktunya caffe tutup. Semua karyawan membersihkan caffenya sebelum pulang.
Semua sudah selesai. Jonathan dan karyawan lainya saling berpamitan untuk pulang. Ia memakai jaket, dan tak lupa memakai sarung tangannya.
Kadang teman karyawan lainnya heran kenapa Jonathan selalu memakai sarung tangan, padahal tidak punya kendaraan.
Jonathan hanya menjawab, alergi udara dingin, karena ia bisa bersin-bersin jika terkena udara dingin, apalagi kalau hujan malam hari. Dan semua teman karyawannya percaya begitu sja.
Author : Sungguh alasan yang masuk akal, karena Author sendiri juga punya alergi udara dingin. Apalagi kalau masuk ruangan ber-AC, hidung Author merah dan gatalnya minta ampun, bersin-bersin terus.
Jonathan berjalan kaki menuju halte. Setelah sampai, ia duduk di kursi, dan menunggu angkutan umum datang.
Jonathan berbicara dalam hatinya. "Inilah kehidupan yang selama ini aku impikan, hidup dengan normal dan damai."
Jonathan kembali mengingat kehidupannya kehidupan sebelumnya sebagai Rocky yang kehidupannya penuh dengan misi dan segala pembunuhan.
Dikehidupan sebelumnya, ia selalu berkerja kerasnya saat menjalankan misinya sebagai anggota mafia. Misi yang Rocky kerjakan, selalu berhasil.
Berkat itu, ia menjadi salah satu anggota yang termuda yang hebat. Dan Rocky diakui oleh ketua mafianya yang pertama. Bahkan dianggap sebagai anggota emas.
Sebenarnya Rocky tidak berniat mencari perhatian kepada ketuanya. Karena ia hanya menjalankan kewajibannya sebagai anggota dalam menjalani tugasnya.
Tapi, semenjak ketua kelompok mafianya digantikan oleh anaknya yang bernama Bams. Kelompoknya menjadi tak terkendali.
Dikelompok mafianya memang menjual obat-obatan terlarang, namun ia tak pernah mengomsumsinya. Tapi semenjak Bams yang memimpin kelompok mafianya, ia menyuruh Rocky mengomsumsinya dengan alasan agar Rocky semakin lebih percaya diri saat menjalankan misinya.
Bams melakukan itu kepada Rocky karena perasaan iri. Karena Rocky yang selalu dijadikan anak emas oleh ayahnya. Bams tak terima, itu sama saja menganggap ia sebagai ketua baru yang tak dianggap.
Segala cara paksa Bams memerintah Rocky untuk meminum segala macam obat-obatan terlarang Hingga pada akhirnya, itu membuat jiwa Rocky menjadi tak normal.
Yang awalnya ingin menghancurkan hidup Rocky dengan segala macam obat-obatan terlarang. Tapi yang ada itu bukan membuat Rocky menjadi hancur, melainkan menjadi manusia yang tak takut luka, atau pun mati, dan penuh ***** membunuh.
Melihat itu, Bams memanfaatkan keadaan Rocky seperti dan membuatnya menjadi senjatanya. Rocky yang terus kecanduan segala macam obat-obatan, dan pada akhirnya ia menjadi Psychopath.
Rocky yang sudah benar-benar Psychopath membawa nama kelompok mafia menjadi ditakuti. Sampai-sampai polisi yang ingin menangkapnya harus membuat rencana berkali-kali.
Bukannya bangga, tapi Bams tak terima, ayahnya malah membanggakan Rocky meski sudah dikenal sebagai Psychopath, Bams mulai merasa posisinya sebagai ketua, akan di geserkan.
Hingga akhirnya, setelah kematian ayahnya, Bams memulai rencana untuk menjatuhkan Rocky masuk ke jebakannya.
Bams sengaja membuat misi menjadi gagal. Dan itu membuat Rocky jadi disalahkan oleh anggota lainnya. Pada akhirnya Rocky pun mati dibakar hidup-hidup.
Jonathan menghela nafasnya setelah mengingat-ngingat masa lalunya di kehidupan sebelumnya.
Meski sudah hidup lagi di dalam tubuh sosok laki-laki yang culun. Tapi tetap saja, sisa-sisa jiwa Psychopathnya masih terbawa.
Setidaknya tak ada keinginan untuk mengomsumsi obat-obatan terlarang. Tak ada misi, hidup normal dengan damai adalah impiannya.
Saat di tengah-tengah duduk di kursi halte, dan melamun, tiba-tiba ada seorang yang berdiri di hadapannya sambil menodongkan pisau.
Jonathan mendongak wajahnya dan melihat siapa yang sudah berani mengganggu ketenangannya.
Ternyata hanya seorang laki-laki memakai pakaian biasa saja dan di wajahnya ditutup oleh kain hitam.
"Ikutlah denganku." ajaknya.
Jonathan mengerut dahinya. "Kemana ?"
"Pokoknya, kamu ikut aku. Atau kubunuh sekarang juga !!" ancamnya.
Jonathan memasang wajah takutnya. Ia pun menuruti perkataan orang itu. Mereka berjalan bersampingan. Jonathan dirangkul orang itu.
Orang itu membawa Jonathan ke tempat sepi yang letaknya di belakang gedung perhotelan.
Tempatnya sepi, cukup ada 10 pohon di tempat itu. Mungkin bisa dikatakan tempat itu adalah kebun milik orang yang tak terawat, buktinya banyak sekali semak-semak yang tumbuh.
Setelah membawa Jonathan ke tempat itu. Orang itu mendorong tubuh Jonathan hingga jatuh ke tanah.
"Berdiri kamu !!"
Jonathan berdiri, ia menundukan kepalanya tanpa memandang orang itu. Orang itu melangkah mendekati Jonathan, kini mereka berdua saling berhadapan.
"Jangan memandangku dengan tatapan culunmu, apa kamu lupa posisimu ? Sekarang serahkan semua uangmu atau kubunuh." kata orang itu sambil menodongkan pisaunya.
Jonathan menurutinya membuka tasnya. Saat sedang sibuk mencari-cari isi tasnya, Jonathan tersenyum simpul.
Orang itu tetap terus fokus melihat Jonathan sambil menodongkan dengan pisaunya. Namun orang itu memandang aneh saat melihat Jonathan memakai sarung tangan .
BUGH !!
"Aggrrhhh..!!"
Terlalu fokus melihat korbannya membuka dan mencari-cari di dalam tasnya. Orang itu malah terkena ulah dari korbannya sendiri.
Jonathan menghantam keras otong milik orang itu dengan lututnya. Jelas sekali sakitnya minta ampun, pisau yang ia pegang orang itu terjatuh, karena kedua tangannya memegang otongnya yang sakit, dan ia jatuh berlutut di tanah.
Jonathan mengambil pisaunya. Tanpa permisi, ia langsung melakukan aksinya. Tangan kirinya menjabak rambut orang itu.
JLEB..!! JLEB..!! JLEB..!!
JLEB..!! JLEB..!! JLEB..!!
Jonathan menusuk wajah orang itu berkali-kali, hingga wajah hancur tak terbentuk.
Selesai sudah dengan aksinya, Jonathan membuang pisaunya, dan pergi begitu saja. namun tak lupa ia mengambil semua isi dompet milik orang yang sudah ia bunuh.
Jonathan menjilat bercak darah orang itu yang menempel di bibirnya. Namun ia melepehnya. "Anjirrr..., asam sekali darahnya. Gak pernah mandi apa tuh orang."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 113 Episodes
Comments
Zainal Abidin
setengah curhat
2024-12-28
0
Ananda Harahap
p
2024-09-11
0
Ananda Harahap
kurang jahat
2024-08-19
0