Beberapa hari kemudian.
Kasus pembunuhan dan aksi Jonathan terbayang-bayang dipikiran Sarah. Dan benar saja, pihak dari kepolisian datang ke rumah Sarah.
Mobil sarah telah di amankan oleh polisi untuk diperika. Sidik jari milik sarah yang ada di mobilnya, sama dengan sidik jari dari korban pembunuhan. Dan plat nomer pun sesuai dengan rekamana cctv.
Mereka meminta Sarah untuk datang ke kantor dan untuk meminta keterangan. Sarah yang tidak merasa bersalah, ia memutuskan untuk datang.
Sarah datang, ia ingin membuktikan kalau dirinya tidak bersalah. Laura dan Nita pun juga sama datang, karena mereka ingin membela Sarah yang jelas tidak bersalah.
Orang tua Sarah tidak percaya, jika putri mereka dicurigai terlibat dalam pembunuhan. Mereka pun segera menyewa detektif terbaik.
Sarah diintrogasi dan diminta keterangan, Sarah tetap tenang. Ia berbicara jujur apa adanya, dia juga bilang kalau yang membunuh dua preman itu adalah teman kampusnya saat menyelamatkan dirinya.
Dan Sarah juga melaporkan kalau teman kampusnya bernama Jonathan, juga mengancamnya, jika ia membocorkan semuanya.
Meski pihak kepolisian tidak melihat hal yang mencurigakan dari cara bicara Sarah, tapi tetap saja, sementara, Sarah dinyatakan tersangka.
Karena kasus yang melibatkan Sarah ada hubungannya dengan pembunuhan-pembunuhan misterius belakang ini. Karena korban yang dibunuh, semuanya adalah pencopet, maling, dan penjahat semacamnya.
Pihak kepolisian nantinya juga akan mencoba mengundang Jonathan untuk meminta keterangan, setelah urusan mereka dengan Sarah telah selesai.
.....
Satu minggu kemudian. Sarah sudah tidak dinyatakan tersangka. Karena detektif yang disewa orang tuanya menunjukan bukti-buktinya. Dan hasil dari introgasi, sorot dan gelagat Sarah tidak ada kebohongan.
Seluruh rekaman Cctv yang ada di kota, menunjukan kalau Sarah tidak melakukan hal yang mencurigakan. Namun, ada satu rekaman yang merekam sosok laki-laki.
Dan yang membuat semua heran, dari semua cctv yang ada di kota, hanya ada satu rekaman saja yang merekamnya. Dan tempat itu tempat yang terbuka. Dan sosok laki-laki mengenakan masker, topi, dan kacamata hitam.
Di dalam rekaman itu, terekam cara membunuhnya pun juga sama sadisnya, seperti korban-korban pembunuhan belakangan ini. Dan semua korbannya memang adalah penjahat dan semacamnya.
Sarah dipanggil ke kantor polisi lagi. Karena pihak kepolisian telah mengundang Jonathan, sesuai kata Sarah sebelumnya yang mengatakan kalau laki-laki culun itu adalah pelaku yang sebenarnya. Bahkan Laura dan Nita pun juga datang
.....
Semua telah menunggu di ruang tunggu. Beberapa saat kemudian, terlihat Jonathan baru saja keluar dari ruangan. Lalu ua melirik ke arah Sarah yang sedang tersenyum sinis padanya.
Jonathan hanya memasang wajah polos sedihnya. Lalu salah satu polisi yang mengintrogasikan Jonathan datang dan berbicara.
"Nak Jonathan maaf atas ketidakkenyamanan dari kami,m yang telah membawa nak Jonathan kemari."
Jonathan tersenyum. "Tidak masalah pak, kalau begitu saya permisi."
Jonathan pun pergi, keluar dari kantor polisi. Sarah dan yang lainnya terbelalak tak percaya melihat Jonathan keluar begitu saja.
Sarah pun berdiri dari duduk, ia berjalan mendekati polisi yang baru saja mengintrogasikan Jonathan.
"Kenapa dia dilepas pak ?" tanya Sarah.
"Dek, dia tisak bersalah, saya melihat gelakatnya tidak ada yang mencurgikan."
"Yang benar saja, dia adalah pelakunya sebenarnya pak." balas Sarah yang masih tak percaya.
"Tapi yang dapat setelah mengintrogasikannya, gelagatnya dirinya tidak berbohong. Seharusnya adek jangan menunduhnya."
"Sungguh pak, jangan mau tertipu dengan penampilannya." ucap Sarah.
"Jangan lihat dari penampilannya yang culun, kamu ingin menjatuhkannya. Dia juga manusia, kasihan dia sudah tidak memiliki orang tua. Kami juga sudah melacak nomer asing yang adek kasih, dan hasilnya nomer itu tidak menunjukan kalau anak yang bernama Jonathan tadi tidak ada kaitannya."
"Astaga, demi apapun, jelas-jelas dia adalah pembunuh." kata Sarah frustasi.
"Adek, seharusnya bersyukur, kalau nak Jonathan tidak menuntutmu atas menjelekkan nama baik orang lain."
Laura dan Nita berjalan mendekati Sarah. Mereka membujuk Sarah untuk berhenti. Dan akhirnya Sarah berhasil dibujuk oleh kedua sahabatnya.
Mereka bertiga segera pergi dari kantor polisi, karena percuma, Jonathan yang selama ini mereka pastikan adalah pembunuh, hasilnya nihil.
.....
Disisi Lain.
Di sebuah rumah sederhana, didalamnya, terlihat Jonathan tengah duduk di santai sambil meminum kopi.
Rumah itu adalah rumah yang dibeli oleh Jonathan. Ia membelinya dengan yang dari hasil uang yang ia rampas dari salah satu koruptor.
Tentu saja nasib koruptor itu telah ia bunuh dengan cara sama sadisnya. Semua trik untuk tak dicurigai, dengan mudah ia lakukan.
Kini ia terkekeh, sambil mengingat kejadian beberapa jam yang lalu, saat ia diintrogasi di kantor Polisi. Dengan mudah dan pandainya ia bersandiwara.
Dikehidupan sebelumnya, hal itu sudah biasanya. Ditambah tubuh yang ia tempati adalah laki-laki culun yang berpreatasi.
Dengan pikiran liciknya dan otak cerdas dari pemilik tubuhnya, sudah pasti ia bisa merencanakan hal sesuatu yang mudah. Dengan penampilan polosnya, itu bisa menutupi sosok aslinya.
Saat tengah-tengah menikmati kesendiriannya dengan segelas kopi, tiba-tiba ponselnya berbunyi.
Jonathan segera membuka ponselnya, dan membaca pesan masuk, ternyata dari Sandi. Sandi melaporkan bahwa Riki, dan teman-teman tengah berada di club malam.
"Cih, tidak ada hal yang menarik apa selain ini."
Mau tak mau, Jonathan harus bisa memantau Riki. Sesuai dugaannya, Riki adalah cucu dari Bams. Bams telah pensiun, dan kelompok mafianya digantikan Putranya.
Riki Admaja, dari nama marganya, Jonathan langsung menduga kalah Riki pasti adalah cucu dari Bams Admaja.
Sekarang belum saatnya untuk mempergunakan Riki sebagai salah satu rencananya. Jonathan ingin bermain-main dulu dan menikmati kegiatannya.
.....
Keesokan Harinya.
Hari ini adalah hari minggu, semua orang pasti libur dari kegiatan sehari-hari mereka. Sarah tengah duduk santai di dalam kamarnya sambil menonton TV.
Tiba-tiba ada ponselnya berbunyi. Sarah segera meraih ponselnya tanpa melihat siapa yang menelponnya. Ia langsung mengangkat telponya.
"Selamat pagi..."
Seketika tubuh Sarah menegang. Ia tak menjawab. Suara itu sungguh tidak asing di indra pendengarannya.
"Selamat pagi Sarah, apa kamu mendengarku ?"
Sarah melihat ponselnya, ia melihat nomer asing baru yang ternyata sedang menghubunginya.
"Sarah...."
Sarah kembali meletakkan bensa pipinnya ke telinganya.
"Bisakah kita bertemu ?"
"Untuk apa kita bertemu." kata Sarah yang berusaha tenang. Ya yang menghubunginya adalah yang tak lain Jonathan.
"Ayolah, kita bertemu, bukankah kamu ingin aku ditangkap ?"
DEG.
Mungkin kemarin Sarah berani berbicara saat Jonathan sedang di introgasi. Sosok Jonathan saat itu benar-benar biasa, tak ada gelagat yang aneh.
Tapi sekarang, entah kenapa ia merasakan aura membunuh dari setiap kata-kata Jonathan yang ia dengar, meski hanya lewat telepon.
"Masih belum puas kamu menjadikanku tersangka ?"
"Hahaha, tapi nyatanya kamu dinyatakan tidak bersalah 'kan ?"
"Apa maumu ?" tanya Sarah yang sudah bergetar ketakutan.
"Tidak, sebenarnya, aku hanya ingin menelponmu, aku cuma ingin merasakan rasa ketakutanmu."
"Dasar Psychopath !!"
Tuttt.
Sarah menutup teleponnya setelah meneriaki lawan bicaranya di seberang sana.
Ting !!
Ponsel Sarah berbunyi. Ia segera membuka ponselnya, menandakan ada pesan WA masuk.
Sarah membaca pesan baru yang terkirim ke nomernya. Beberapa detik kemudian, Sarah mencoba tetap untuk tenang setelah membacanya.
"Tenang Sarah, aku hanya sekedar ingin menyapa dirimu. Hm... Oh iya, setelah ini, kamu laporkan nomer ini. Suruh mereka untuk melacaknya."
Itulah isi pesannya.
.....
Sedangkan disisi Jonathan, ia terkekeh. Padahal cuma iseng dan berbasa-basi ingin menyapa orang lain, dari pada gak ada kerjaan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 113 Episodes
Comments
Lilisdayanti
semoga lara jodohnya si culun
2023-06-21
0
Ymmers
isengnya mc ..
2023-05-27
0
Nyewa Jonathan buat bun** koruptor di Indo bisa gak ya?
2022-12-08
2