Keesokan Harinya.
Jam Kuliah belum dimulai, Riki dan gengnya berkumpul di parkiran. Saat melihat tangan Angga yang diperban, tentu saja membuat mereka terkejut.
"Tanganmu kenapa ?" tanya Sandi.
"Aku jatuh kemarin." jawab Angga.
"Jatuh ? Jatuh Cintrong ?" sahut Ciko mengejek.
"Gak lah, aku jatuh dari tangga kemarin." Angga mengelak.
Riki hanya tersenyum mengejek. "Kau jatuh dari tangga ? Angga jatuh tangga ?"
Erik yang disamping Angga hanya bisa diam. Meski ia juga bingung kenapa tangan Angga bisa seperti itu. Walau sudah bertanya, pasti Angga memjawabnya "Jonathan".
Benarkah Jonathan ? Laki-laki culun yang selalu ia bully. Tapi seharian kemarin ia tak melihat Jonathan. Namun yang membuat Erik curiga adalah kejiwaannya Angga, entah waras atau tidak.
Angga sendiri meminta dirinya untuk merahasiakan apa yang dialaminya. Karena Angga akan merasa malu karena kalah dari Jonathan. Namun Eril masih tak percaya jika melihat dengan kedua matanya sendiri.
.....
Sudah waktunya jam kuliah siang dimulai. Semua malas dan mahasiswi masuk ke kelas sesuai jam kelas mereka masing-masing.
Jonathan yang sudah berada di kelas dan duduk santai sendirian paling pojok belakang ruangan. Kebetulan jadwal Riki dan gengnya tidak di jam kelas yang sama, karena mereka di jam pagi.
Melihat Jonathan duduk santai di pojok belakang, Semua orang yang melihatnya dengan tatapan yang sulit diartikan. Mereka cuek, diam dan memilih duduk jauh-jauh dari laki-laki yang terkenal culun itu.
Jonathan terkekeh melihat semua orang menjauhinya. "Tak masalah kalau begini. Setidaknya aku bisa merasakan apa itu kuliah lagi."
Tibalah sang 3 gadis yang dijuluki the most wanted di kampusnya. Laura, Sarah, dan Nita. Mereka semua melihat ketiga gadis itu dengan tatapan kagum.
Bahkan banyal sekali laki-laki di kampusnya yang terpesona ke tiganya, ingin sekali memiliki satu dari mereka. Dan yang paling di puja adalah Laura.
Namun semua laki-laki di kampusnya urungkan, karena mengingat Riki yang juga mengincarnya, meski di tolak berapa kali.
Beberapa saat kemudian, terlihat bapak dosen masuk ke dalam ruangan. Kelas pun dimulai. Bapak dosen berusia 27 tahun itu menjelaskan apa yang ia jelaskan sesuai mata kuliahnya.
Tiba-tiba terdengar suara yang membuat bapak dosen itu tak nyaman. Ia menoleh ke arah 2 mahasiswa yang tengah mengobrol.
Bapak dosen tak terima jam mengajarnya merasa terganggu. Untuk kelasnya Riki dan gengnya, bapak dosen itu hanya bisa menegurnya dengan wajar.
Bapak dosen mengambil penghapus papan tulis dan lalu ia lempar ke arah 2 mahasiswa yang mengobrol. Tapi lemparannya terlalu kelebihan melewati 2 mahasiswa itu, dan terkena kepala seorang mahasiswa yang duduk di pojok belakang.
Melihat penghapus papan tulis melayang melewati atas mereka, reflek 2 mahasiswa itu terdiam. Semua tatapan orang di dalam kelas menatap ke arah 2 mahasiswa itu dan seorang mahasiswa yang duduk di pojok belakang.
"Jika kalian mengobrol di jam saya, baik kalian keluar." ucap sang bapak dosen.
"Maaf pak." ucap mereka berdua serempak.
Bapak dosen itu memaafkan mereka berdua. Lalu ia menatap ke arah mahasiswa yang duduk di pojok belakang. Ia hanya menatap datar lalu membalikan tubuhnya fokus ke papan tulisnya.
Tanpa membalikan tubuhnya, bapak dosen bersuara. "Laki-laki yang duduk di pojok belakang sendiri. Bawakan penghapusnya ke depan !!"
Mendengar suara bapak dosen, seluruh mahasiswa dan mahasiswi termasuk 3 gadis the most wanted menolehkan kepalanya ke arah mahasiswa yang duduk di pojok belakang.
Mereka melihat Jonathan yang duduk di pojok belakang berdiri dan mengambil penghapus papan tulis. Beberapa detik kemudian, semua orang dibuat terkejut melihat Jonathan yang melempar penghapus itu ke arah depan.
DUKH !!
Kena kepala sang Bapak dosen. Tentu saja semua terkejut tak main melihatnya. Bapak dosen membalikan tubuhnya dan menatap tajam ke arah Jonathan.
"Kau berani melawan bapak dosenmu ini."
Ingin sekali memberi pelajaran kepada Jonathan seperti biasanya saat jam kosong. Tapi ia urungkan Karena masuk jam mengajarnya. Jadi ia tak bisa memberi pelajaran kepada Jonathan seperti biasanya.
"Aku hanya membalas lemparanmu bapak dosen terburuk."
Bagaimana tidak terkejut melihat Jonathan dengan santainya mengatakan sang bapak dosen dengan sebutan dosen terburuk.
"Anda yang melempar, maka anda yang seharusnya mengambilnya sendiri, anda kan punya kaki, kecuali bapak cacat, maka dengan senang hati aku membantu bapak."
Bapak dosen dibuat terkejut melihat sikap Jonathan. Padahal Jonathan yang ia kenal Jonathan yang culun dan penurut ketika disuruh, meskipun cerdas dan berprestasi.
Semua mahasiswa dan mahasiswi juga kembali dibuat terkejut mendengar ucapan Jonathan yang sangat berani.
Jonathan kembali bersuara. "Berhubung tadi bapak melempar penghapusnya mengenai kepalaku, jadi aku melempar balik penghapusnya ke arah kepala bapak. Tidak ada salahnya kan, aku hanya membalas, secara aku tidak terima bapak yang tiba-tiba melemparku dengan penghapus, meskipun tidak sengaja."
"Jonathan !! Keluar dari kelas saya !!"
Bapak dosen itu berteriak menyuruh Jonathan untuk keluar dari kelasnya.
Jonathan terkekeh lalu tersenyum. "Dengan senang hati."
Jonathan melangkahkah kakinya keluar dari kelas ruanganya. Langkah kaki Jonathan terhenti saat mendengar bapak dosen berbicara lagi.
"Akan kulaporkan kamu, supaya beasiswamu dicabut dan kamu dikeluarkan."
Jonathan terkekeh, lalu membalikan tubuhnya dan menatap ke arah bapak dosen dengan senyuman menyeringai.
"Lakukan saja, mungkin setelah ini bapak akan mendapat kejutan." ucap Jonathan sambil pergi berlalu.
Semua mahasiswa dan mahasiswi menjadi memberisikkan tentang perlakuan Jonathan yang langka. Sungguh tak bisa dipercaya.
Laura yang dari tadi memperhatikan sikap Jonathan yang sangat berani, tidak seperti biasanya. Setahunya, meskipun culun, Jonathan selalu baik dengan siapapun. Inilah yang Laura suka.
Tapi sekarang, sosok Jonathan yang sangat berbeda. Dimana Jonathan yang ia kenal sebagai laki-laki culun itu.
"Semuanya harap diam !!"
mendengar suara lantang dari bapak dosen. Semua mahasiswa dan mahasiswi di ruangan kembali diam. Setelah semuanya diam, bapak dosen kembali melalukan aktifitas mengajar.
.....
Malam Harinya.
Terlihat seorang laki-laki berusia 27 tahun tengah duduk sendirian di ruang tengah sambil menonton TV. Ia tinggal sendiri di kontrakannya.
Saat fokus menonton TV, tiba-tiba mulutnya dibekap sebuah kain. Tentu saja laki-laki itu panik, beberapa saat kemudian, kesadarannya memudar, dan akhirnya pingsan.
.....
Byur !!
Siraman air mengguyur dirinya. Tentu saja laki-laki berumur 27 tahun itu terbangun dari pingsannya. Beberapa saat kemudian ia tersadar kalau kedua tangan dan kakinya terikat, dan mulutnya dilakban.
Ia melihat-lihat sekelilingnya. Ia masih berada di dalam rumahnya. Ya, ia masih di ruang tengah tempat ia sebelum tak sadarkan diri. Seketika ia terbelalak melihat sosok yang ia sangat kenalinya.
"Surprise Motherf**ker."
Sosok Jonathan yang berdiri dengan senyuman polosnya dihadapan sang bapak dosennya. Ya, laki-laki yang diikat itu adalah bapak dosen yang menyuruh Jonathan keluar dari kelasnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 113 Episodes
Comments
Ananda Harahap
i
2024-08-30
0
Ananda Harahap
o
2024-08-29
0
Ananda Harahap
u
2024-08-23
0