BAB 15

Selesai sudah menghancurkan wajah lawannya, Jonathan mengorek celana lawannya. Ia mengambil dompet dan mengambil semua uangnya.

Setelahnya, Jonathan berdiri, ia berjalan mendekati Sarah. Sarah yang melihat Jonathan berjalan mendekati, ia langsung panik.

"Ja-jangan, jangan sakiti aku." ucap Sarah panik sambil menutupi wajahnya dengan kedua lengan tangannya.

Laura dan Nita yang melihat itu, mereka berdua juga panik, ingin menghalangi Jonathan, tapi tubuh mereka kaki, tak ingin bergerak.

Jonathan telah berdiri dihadapan Sarah. Dengan wajah tanpa ekspresinya, ia mendekati mayat preman yang di dekat Sarah. Ia mengambil semua uang dari dompet mayat preman itu.

Semua terdiam melihat kelakuan Jonathan. Selesai merampas uang dari kedua preman yang ia bunuh, Jonathan manatap Sarah, ia langsung memegang lengan tangan Sarah, dan menariknya. "Bangun."

Sarah mendongak wajahnya, ia meronta-ronta ketakutan sehingga lengannya terlepas dari genggaman tangan Jonathan.

Jonathan langsung mencengkram leher Sarah. Ia menatap dingin. "Kalau kamu tidak menurut. Kucongkel kedua bola matamu."

Sarah tak menjawab, ia menangis, tapi ia menurut. Sarah berdiri, Jonathan langsung menggenggam lengannya. Mereka berjalan mendekati Nita dan Laura yang masih duduk di tanah.

Jonathan menyuruh Sarah untuk duduk bersama Laura dan Nita. Kini ketiga gadis the most wanted tengah duduk di tanah. Dan Jonathan tengah berdiri dihadapan mereka bertiga.

Sosok Jonathan yang sekarang bukanlah sosok culun yang mereka kenal saat di kampus, saat di kampus yang mereka kenal adalah laki-laki culun. Tapi sekarang, sisi lain dari laki-laki yang terkenal culun.

"Kalian bertiga, bisakah jangan menunduk wajah kalian ?" kata Jonathan melihat ketiga gadis itu menunduk tak berani melihatnya.

Ketiga gadis itu diam, tak berani menjawab, dan tak merespon kata-kata Jonathan. Jonathan pun berjongkok. "Bukankah kalian tidak tuli ? Sepertinya kalian memang ingin kubuat tuli beneran ya ?"

Seketika mereka bertiga mendongak mendengar kata-kata Jonathan yang menyeramkan didengar.

Kini mereka tak menunduk wajahnya. Ketiga gadis itu menatap sosok Jonathan yang masih berjongkok dengan satu lutut di hadapan mereka.

Jonathan terkekeh. "Sial sekali. Kenapa kalian bertiga yang harus melihatku disini ?"

Glek.

Laura, Nita, dan Sarah sama-sama menelan salivanya. Sosok Jonathan dihadapan mereka benar-benar sangat berbeda.

Seketika Teringat kasus pembunuhan belakangan ini. Lalu mereka teringat cerita Laura. Dan sekarang dengan kedua mata mereka sendiri, melihat Jonathan yang selama mereka kenal adalah seorang pembunuh.

"Hahaha, kalian tidak perlu terkejut. Asal kalian tidak beritahu kepada siapapun. Kalian akan hidup dengan damai." kata Jonathan.

Ketiga gadis itu hanya diam dan mendengar kata-kata Jonathan. Mereka tak menjawab. Pikiran mereka masih kacau.

"Apa kalian mendengar ?" tanya Jonathan dengan tatapan dinginnya.

Ketiga gadis itu mengangguk-angguk kepalanya dengan cepat. Jonathan terkekeh mendengarnya. "Sekarang kalian berdiri !!"

Laura, Nita, dan Sarah saling berpandangan. Sekarang disuruh berdiri ?

"Cepat berdiri !!"

Mereka bertiga langsung berdiri dari duduknya.

"Sekarang masuk kedalam mobil kalian !!"

Dengan nurutnya mereka bertiga berjalan mendekati mobil. Jonathan ikut berjalan di belakang mereka.

Semua sudah di dalam mobil. Sarah melajukan mobilnya meneruskan perjalanannya. Jonathan merampas ponsel mereka bertiga.

Di dalam mobil tidak bertiga, melainkan sekarang mereka berempat. Sarah dan Nita depan. Dibelakang Laura duduk bersebelahan dengan Jonathan.

.....

Mobil yang mereka tumpangi telah sampai di depan rumah Sarah. Kebetulan rumah Sarah sepi, kedua orang tuanya ketiga gadis itu tidak ada di rumah.

Orsng tua mereka sedang di luar kota kerena pekerjaan bisnis mereka. Para pembatu juga tidak ada, karena jam mereka kerja hanya dari jam 5 pagi sampai jam 6 sore.

Suasana hening selama perjalanan mereka. Meski sudah sampai, tak ada yang turun dari mobil, karena mereka tak ada yang berani. Meski Sarah dan Nita aman duduk di depan, tapi entah kenapa tubuh mereka tak ingin pergi.

Jonathan memecahkan keheningan. "Kenapa suasananya hening sekali ?"

Laura yang duduk di sebelah Jonathan, berusaha tetap untuk tenang. Pikiran Nita dan Sarah panik dan ketakutan.

"Sepetinya aku harus membuat suara salah satu dari kalian berteriak ya." kata Jonathan sambil terkekeh.

"Aku mohon, jangan apa-apa kita betiga." ucap Laura, ia sudah ketakutan saat mendengar kata-kata Jonathan yang akan membuat salah satu dari mereka bertiga berteriak.

Laura yang duduk di samping Jonathan, tentu saja ia langsung panik dan ketakutan. Ia sudah berfikir kalau dirinya akan dibuat untuk berteriak.

"Hahahahaha..."

Jonathan tertawa. Beberapa detik kemudian, ia menghentikan tawanya. "Lihatlah kamu sudah langsung panik."

Laura menarik nafasnya. Dan mengeluarkannya lewat mulutnya. Ia mencoba berani manatap Jonathan. "Kenapa kamu membunuh mereka ?"

Jonathan mengerut dahinya. Ia tersenyum miring. "Karena mereka sampah."

"Tapi bisakah jangan membunuh mereka saat menyelamatkan kami kita bertiga tadi. Cukup buat saja mereka pingsan." kata Laura yang sudah mulai berani.

Sarah dan Nita hanya diam dan menatap arah depan. Tapi indra pendengaran mereka tetap berfungsi untuk mendengar percakapan Laura dan Jonathan.

Jonathan terkekeh. "Aku tidak menyelamatkan kalian. Aku hanya ingin mencari kenikmatan saat mencari uang."

Laura menatap sinis. "Mencari uang ? Tapi caramu salah besar."

"Setidaknya aku membunuh orang jahat, dari pada membunuh orang baik." jawab Jonathan santai sambil menatap arah depan.

"Tapi tatap saja caramu salah. Bahkan membunuh korbanmu dan pergi meninggalkannya begitu saja." balas Laura marah, entah datang dari mana nyalinya.

Jonathan terkekeh. "Biarkan saja, biar semua polisi dan pihak lainnya membereskan semuanya. Setidaknya aku memberi mereka kerjaan agar bergerak."

"Cih , apa kamu tidak takut jika kamu tertangkap, hah atas tindakanmu ?" kata Laura.

"Sampai kapanpun aku takkan pernah tertangkap. Hahahaha." jawab Jonathan sambil tertawa.

"Bagaimana jika aku melaporkanmu ?" tanya Laura sambil tersenyum mengejek. Nita dan Sarah terbelalak. Mereka tak menyangka Luara berani menantang lawan bicaranya

"Laporkan saja. Silahkan aku takkan lari." jawab Jonathan santai.

"Yakin ?" sahut Laura.

"Ya, silahkan, kalau kamu memang punya buktinya." jawab Jonathan terkekeh.

Laura terdiam masih bingung dengan sosok Jonathan. Ia hanya mengancam Jonathan agar tidak membunuh lagi.

Tapi reaksi Jonathan malah dengan santainya mempersilahkannya untuk melapor. Nita dan Sarah yang hanya mendengar juga heran.

"Kamu besok laporkan aku saja. Aku tidak akan lari." balas Jonathan tanpa beban.

Laura dan kedua temannya masih tidak percaya apa yang dikatakan Jonathan. Namun Laura yakin, kalau Jonathan bukanlah sosok sembarangan.

"Sepertinya asik ya. Kalau kalian bertiga kubunuh sekarang." kata Jonathan sambil tersenyum dan menatap Laura dengan wajah polosnya.

Seketika Laura menegang mendengar kata-kata Jonathan. Bahkan Nita, dan Sarah terkejut bukan main.

Jonathan memegang dagunya seakan ia sedang berfikir. "Hm.. Tapi sepertinya lebih asik kalau aku memperkosa kalian bertiga sebelum kubunuh."

Terpopuler

Comments

🍁Angel💃🆂🅾🅿🅰🅴⓪③❣️

🍁Angel💃🆂🅾🅿🅰🅴⓪③❣️

hhhhhhhhhhhhh Jhonatan ngerjain 3 most wanted 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣

2023-10-15

1

Sugiono.S.T

Sugiono.S.T

Mantap perkosa dulu hhh ini yang aku suka hhhh

2022-12-17

0

Agus Sugiarto

Agus Sugiarto

perkosa aja tp bikin pilemnya

2022-02-27

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 01
2 BAB 02
3 BAB 03
4 BAB 04
5 BAB 05
6 BAB 06
7 BAB 07
8 BAB 08
9 BAB 09
10 BAB 10
11 BAB 11
12 BAB 12
13 BAB 13
14 BAB 14
15 BAB 15
16 BAB 16
17 BAB 17
18 BAB 18
19 BAB 19
20 BAB 20
21 BAB 21
22 BAB 22
23 BAB 23
24 BAB 24
25 BAB 25
26 BAB 26
27 BAB 27
28 BAB 28
29 BAB 29
30 BAB 30
31 BAB 31
32 BAB 32
33 BAB 33
34 BAB 34
35 BAB 35
36 BAB 36
37 BAB 37
38 BAB 38
39 BAB 39
40 BAB 40
41 BAB 41
42 BAB 42
43 BAB 43
44 BAB 44
45 BAB 45
46 BAB 46
47 BAB 47
48 BAB 48
49 BAB 49
50 BAB 50
51 BAB 51 | End
52 BAB 52 | S2
53 BAB 53 | S2
54 BAB 54 | S2
55 BAB 55 | S2
56 BAB 56 | S2
57 BAB 57 | S2
58 BAB 58 | S2
59 BAB 59 | S2
60 BAB 60 | S2
61 BAB 61 | S2
62 BAB 62 | S2
63 BAB 63 | S2
64 BAB 64 | S2
65 BAB 65 | S2
66 BAB 66 | S2
67 BAB 67 | S2
68 BAB 68 | S2
69 BAB 69 | S2
70 BAB 70 | S2
71 BAB 71 | S2
72 BAB 72 | S2
73 BAB 73 | S2
74 BAB 74 | S2
75 BAB 75 | S2
76 BAB 76 | S2
77 BAB 77 | S2
78 BAB 78 | S2
79 BAB 79 | S2
80 BAB 80 | S2
81 BAB 81 | S2
82 BAB 82 | S2
83 BAB 83 | S2
84 BAB 84 | S2
85 BAB 85 | S2
86 BAB 86 | S2
87 BAB 87 | S2
88 BAB 88 | S2
89 BAB 89 | S2
90 BAB 90 | S2
91 BAB 91 | S2
92 BAB 92 | S2
93 BAB 93 | S2
94 BAB 94 | S2
95 BAB 95 | S2
96 BAB 96 | S2
97 BAB 97 | S2
98 BAB 98 | S2
99 BAB 99 | S2
100 BAB 100 | S2
101 BAB 101 | S2
102 BAB 102 | S2
103 BAB 103 | S2
104 BAB 104 | S2
105 BAB 105 | S2
106 BAB 106 | S2
107 BAB 107 | S2
108 BAB 108 | S2 | END
109 PEMBERITAHUAN
110 PEMBERITAHUAN 2
111 PEMBERITAHUAN 3
112 PEMBERITAHUAN 4
113 PEMBERITAHUAN 5
Episodes

Updated 113 Episodes

1
BAB 01
2
BAB 02
3
BAB 03
4
BAB 04
5
BAB 05
6
BAB 06
7
BAB 07
8
BAB 08
9
BAB 09
10
BAB 10
11
BAB 11
12
BAB 12
13
BAB 13
14
BAB 14
15
BAB 15
16
BAB 16
17
BAB 17
18
BAB 18
19
BAB 19
20
BAB 20
21
BAB 21
22
BAB 22
23
BAB 23
24
BAB 24
25
BAB 25
26
BAB 26
27
BAB 27
28
BAB 28
29
BAB 29
30
BAB 30
31
BAB 31
32
BAB 32
33
BAB 33
34
BAB 34
35
BAB 35
36
BAB 36
37
BAB 37
38
BAB 38
39
BAB 39
40
BAB 40
41
BAB 41
42
BAB 42
43
BAB 43
44
BAB 44
45
BAB 45
46
BAB 46
47
BAB 47
48
BAB 48
49
BAB 49
50
BAB 50
51
BAB 51 | End
52
BAB 52 | S2
53
BAB 53 | S2
54
BAB 54 | S2
55
BAB 55 | S2
56
BAB 56 | S2
57
BAB 57 | S2
58
BAB 58 | S2
59
BAB 59 | S2
60
BAB 60 | S2
61
BAB 61 | S2
62
BAB 62 | S2
63
BAB 63 | S2
64
BAB 64 | S2
65
BAB 65 | S2
66
BAB 66 | S2
67
BAB 67 | S2
68
BAB 68 | S2
69
BAB 69 | S2
70
BAB 70 | S2
71
BAB 71 | S2
72
BAB 72 | S2
73
BAB 73 | S2
74
BAB 74 | S2
75
BAB 75 | S2
76
BAB 76 | S2
77
BAB 77 | S2
78
BAB 78 | S2
79
BAB 79 | S2
80
BAB 80 | S2
81
BAB 81 | S2
82
BAB 82 | S2
83
BAB 83 | S2
84
BAB 84 | S2
85
BAB 85 | S2
86
BAB 86 | S2
87
BAB 87 | S2
88
BAB 88 | S2
89
BAB 89 | S2
90
BAB 90 | S2
91
BAB 91 | S2
92
BAB 92 | S2
93
BAB 93 | S2
94
BAB 94 | S2
95
BAB 95 | S2
96
BAB 96 | S2
97
BAB 97 | S2
98
BAB 98 | S2
99
BAB 99 | S2
100
BAB 100 | S2
101
BAB 101 | S2
102
BAB 102 | S2
103
BAB 103 | S2
104
BAB 104 | S2
105
BAB 105 | S2
106
BAB 106 | S2
107
BAB 107 | S2
108
BAB 108 | S2 | END
109
PEMBERITAHUAN
110
PEMBERITAHUAN 2
111
PEMBERITAHUAN 3
112
PEMBERITAHUAN 4
113
PEMBERITAHUAN 5

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!