BAB 10

Keesokan Harinya, pagi-pagi telah tersebar berita yang mengejutkan lagi. Yang dimana di belakang gedung hotel terjadi pembunuhan.

Wajah korban sudah hancur karena wajahnya penuh dengan luka tusukan pisau. Korban diketahui adalah preman yang biasanya merampas barang orang pendatang.

Semua orang yang tinggal di daerah itu bertanya-tanya, siapa yang membunuhnya. Tapi sebagian banyak orang sekitar senang, karena orang yang berlagak sok jagoan dan preman itu, sudah mati.

Lagi dan lagi, polisi tidak bisa menemukan bukti apapun saat menangani kasusnya. Semua bersih, sidik jari dari pisau yang dilumuri darah tak membuat mereka menemukan pelaku.

Sidik jari yang mereka temukan adalah sidik jari dari sang korban saja. Kasus dinyatakan korban bunuh diri. Sangat aneh jika korban bunuh diri dengan cara menusukkan pisaunya di wajahnya sendiri.

Satu tusukan saja di perut, sudah sangat sakit. Mustahil jika korban menusuk wajahnya sendiri hingga hancur.

Kasus seperti ini, mengingatkan para polisi senior kejadian puluhan-puluhan tahun yang lalu, banyak korban pembunuhan, dan tak ada tanda-tanda jejak sang pelaku. Dinyatakan bersih.

.....

Dua Hari Kemudian.

Hari ini Jonathan akan masuk kelas siang. Terlihat Jonathan telah turun dari angkutan umum. Ia masuk ke ke kampusnya.

Di parkiran terlihat Riki dan gengnya tengah memperhatikan Jonathan. Sudah dua minggu lebih mereka berlima memperhatikan Jonathan.

Terutama Riki, Sandi, dan Ciko. Mereka bertiga tak mencium keanehan dari Jonathan sesuai dengan cerita Angga dan Erik.

"Aku tak merasakan hal yang aneh dengan laki-laki culun itu." ucap Ciko.

"Ini sudah 2 minggu, aku lihat tak ada hal yang aneh dari anak culun itu." ucap Sandi.

"Apa kalian terobsesi untuk menyiksa dia, sehingga kalian mengarang cerita ?" kata Riki kepada Angga dan Erik.

"Sungguh, aku dan Erik tidak mengarang cerita kepada kalian." jawab Angga.

"Ya sudahlah, ini juga akan jam masuk. Ayo." ajak Ciko.

Riki dan Sandi mengiyakan perkataan Sandi. Angga dan Erik hanya bisa menghela nafasnya, lalu mengikuti langkah Riki dan yang lainnya.

.....

Waktunya jam istirahat.

Semua mahasiswa dan mahasiswi keluar dari kelas. Jonathan memilih pergi ke kantin. Ia duduk di kursi kosong, ia memilih tempat duduk paling ujung. Ia memesan satu mangkok mie ayam dan minumannya

Beberapa saat pesanannya datang. Jonathan pun memakannya. Tanpa disadarinya ada sepasang mata memperhatikannya dari ujung lain.

Laura memperhatikan Jonathan. Semenjak kejadian waktu itu, ia tak berhenti memikirkan Jonathan. Ia teringat terus bertapa beraninya Jonathan menyelamatkannya.

Tapi disisi lain, ia takut, karena mengenai 2 preman yang diberitakan telah terbunuh dengan kejam. Apakah Jonathan yang membunuhnya ?

Pasalnya dengan kedua matanya sendiri, ia melihat Jonathan menusuk pulpennya ke arah bola mata salah satu preman waktu itu.

"Hey, kenapa kamu liatan anak culun itu ?" tanya Nita.

Laura pun tersadar. "Tidak, aku hanya..."

"Hanya apa ?" tanya Sarah.

"Kejadian 2 minggu yang lalu." jawab Laura dengan pelan.

"Apa maksudmu, apa anak culun itu macam-macam sama kamu ?" tanya Nita geram.

"Tenang dulu." kata Laura sambil menenangkan Nita.

"Lalu apa ?" sahut Nita.

Laura pun menceritakan semuanya kejadian 2 minggu yang lalu. Dari mengantar Nita pulang, hingga ia ditolong Jonathan, dan berlari ketakutan.

Sarah dan Nita terkejut awalnya saat mengetahui Laura akan terkena kejahatan. Tapi yang membuat mereka berdua terkejut tak main adalah penyelamatan Laura yang dilakukan oleh Jonathan.

"Yang benar saja." ucap Nita dengan nada sedikit tinggi.

"Sstttt, jangan keras-keras." kata Laura.

Sarah memutar bola mata karena sifat Nita yang memang seperti itu. Sarah sendiri terkejut mendengar cerita Laura, tapi ia masih bisa menjaga sikap sesuai keadaan sekitar.

"Laura, yang benar kamu, Jonathan berani menusuk mata preman itu ?" tanya Sarah berbisik.

Laura mengangguk-angguk cepat kepalanya. "Beneran, aku gak bohong."

"Jadi berita pembunuhan 2 minggu lalu di gang dekat minimarket, apa Jonathan yang membunuhnya ?" tebak Nita.

Laura menggeleng-gelengkan kepalanya. "Aku gak tau pasti, soalnya waktu itu aku lari ketakutan melihat apa yang dilakukan Jonathan. Yang jelas, yang kutahu, Jonathan hanya menusuk bola mata preman itu dengan pulpennya."

Nita memegang dagunya. "Kayanya mustahil kalo Jonathan bisa membunuh. Secara dia kan culun dan penakut."

Sarah mengangguk-angguk kepalanya, ia setuju dengan perkataan Nita. Sedangkan Laura, ia masih bingung, ingin menepis pikirannya. Tapi mana sanggup, karena rasa penasarannya sangat tinggi.

Tiba-tiba terdengar suara riuh. Semua menoleh ke arah sumber suara itu. Ternyata Riki dan gengnya sedang mengganggu Jonathan.

Yang awalnya Jonathan sedang enak-enak menikmati makanannya. Tiba-tiba dari atas kepala, ada air yang mengalir membasahi kepalanya. Sandi yang melakukan itu.

Riki dan Ciko lainnya hanya tertawa didekatnya. Angga dan Erik hanya diam, mereka memastikan apakah ada reaksi tak terduga oleh Jonathan.

Namun apa reaksinya ? Jonathan hanya diam, ia menundukan kepalanya. Tak berani bergera seperti biasanya saat dibully oleh Riki dan gengnya.

"Wah lihat, anak culun ini, sepertinya hidupnya terlalu tenang selama ini tanpa ada gangguan dari kita." ucap Sandi.

"Ya, sepeti kita lihat tadi, ia memakan makanan dengan muka damainya. Aku yang melihatnya saja muak." ucap Ciko.

Tak ada reaksi apapun dari Jonathan. Semua orang yang di kantin hanya bisa diam. Tak ada yang berani maju untuk menolong Jonathan.

"Ahh gak asik, ayo gaes, kita cabut." ajak Riki, dan yang lainnya mengiyakan.

Setelah kepergian Riki dan gengnya, semua orang yang di kantin kembali ke aktifitas mereka, dan mengabaikan Jonathan.

Laura, Nita, dan Sarah yang melihat tadi pun hanya bisa diam. Laura tak percaya kalau Jonathan memilih diam tak menunjukan dirinya untuk melawan. Ia memasang wajah sedihnya.

"Kau lihat, Jonathan diam saja." ucap Nita.

Sarah mengangguk kepalanya. "Sepertinya ceritamu hanyalah karangan saja ya, Laura ?"

Sarah sendiri tertawa kecil. Laura menghela nafasnya. "Kalau kalian tidak percaya, tidak masalah." sambil cemberut.

Nita dan Sarah terkekeh melihat tingkah. Lalu Sarah bersuara. "Aku ke toilet dulu ya."

"Aku ikut, aku mau benerin make up ku." ucap Nita.

Mereka berdua berpamitan ke Luara untuk pergi ke Toliet. Laura mengiyakan. Kini ia duduk sendiri sambil menunggu Nita dan Sarah

Laura kembali memandang ke arah Jonathan. Seketika ia terdiam menegang saat melihat Jonathan yang sedang tersenyum menyeringai dengan tatapan yang sulit diartikan.

Entah kebetulan atau tidak, hanya Laura sendiri 'lah yang melihat Jonathan tersenyum. Sedangkan yang lainnya, tidak ada yang melihatnya, karena mereka terlalu mengabaikan keberadaan sosok laki-laki culun itu.

Jonathan kembali memasang wajah sedihnya, ia bangkit dari duduknya dan pergi dari kantin setelah membayar makanannya. Laura menatap kepergian Jonathan. "Apa aku gak salah lihat ?"

.....

Pada malam hari, jam sudah menunjukan jam 10 malam. Di rumah besarnya, Sandi sedang memasak mie di dapur. Ia hanya sendiri, kedua orang tuanya sedang di luar Negeri.

Para pelayan sudah tidur, mereka tidur di rumah belakang yang terletak di belakang rumah besar orang tua Sandi.

Mie goreng buatannya telah selesai. Sandi mengangkat wajannya dan memindahkan mie goreng buatannya ke piring, lalu ia letakan di meja makan.

Selesai sudah, ia berjalan mendekati kulkas, ia untuk mengambil minuman dingin. Saat ia kembali ke meja makan, seketika ia terkejut bukan main.

"Halo.., hm.. Mie goreng buatanmu enak juga." ucapnya sambil tersenyum disela-sela ia menguyah makanannya.

Sosok laki-laki yang sangat dikenal oleh Sandi. Ternyata Jonathan sudah duduk sambil memakan mie goreng buatannya.

Terpopuler

Comments

🍁Angelaᴳ᯳ᷢ❣️Ꮶ͢ᮉ᳟𝐀⃝🥀☠ᵏᵋᶜᶟ

🍁Angelaᴳ᯳ᷢ❣️Ꮶ͢ᮉ᳟𝐀⃝🥀☠ᵏᵋᶜᶟ

Eh bsa buat nasi goreng juga yaaa ... jadi oingin rasain rasanya 😆

2023-10-15

0

LindaA4

LindaA4

nah nah nah selamat menikmati penyiksaan..

2022-04-05

0

KAAI

KAAI

nah loh nah loh.........
eng ing eng .......
😈👏🏻❤️

2021-12-31

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 01
2 BAB 02
3 BAB 03
4 BAB 04
5 BAB 05
6 BAB 06
7 BAB 07
8 BAB 08
9 BAB 09
10 BAB 10
11 BAB 11
12 BAB 12
13 BAB 13
14 BAB 14
15 BAB 15
16 BAB 16
17 BAB 17
18 BAB 18
19 BAB 19
20 BAB 20
21 BAB 21
22 BAB 22
23 BAB 23
24 BAB 24
25 BAB 25
26 BAB 26
27 BAB 27
28 BAB 28
29 BAB 29
30 BAB 30
31 BAB 31
32 BAB 32
33 BAB 33
34 BAB 34
35 BAB 35
36 BAB 36
37 BAB 37
38 BAB 38
39 BAB 39
40 BAB 40
41 BAB 41
42 BAB 42
43 BAB 43
44 BAB 44
45 BAB 45
46 BAB 46
47 BAB 47
48 BAB 48
49 BAB 49
50 BAB 50
51 BAB 51 | End
52 BAB 52 | S2
53 BAB 53 | S2
54 BAB 54 | S2
55 BAB 55 | S2
56 BAB 56 | S2
57 BAB 57 | S2
58 BAB 58 | S2
59 BAB 59 | S2
60 BAB 60 | S2
61 BAB 61 | S2
62 BAB 62 | S2
63 BAB 63 | S2
64 BAB 64 | S2
65 BAB 65 | S2
66 BAB 66 | S2
67 BAB 67 | S2
68 BAB 68 | S2
69 BAB 69 | S2
70 BAB 70 | S2
71 BAB 71 | S2
72 BAB 72 | S2
73 BAB 73 | S2
74 BAB 74 | S2
75 BAB 75 | S2
76 BAB 76 | S2
77 BAB 77 | S2
78 BAB 78 | S2
79 BAB 79 | S2
80 BAB 80 | S2
81 BAB 81 | S2
82 BAB 82 | S2
83 BAB 83 | S2
84 BAB 84 | S2
85 BAB 85 | S2
86 BAB 86 | S2
87 BAB 87 | S2
88 BAB 88 | S2
89 BAB 89 | S2
90 BAB 90 | S2
91 BAB 91 | S2
92 BAB 92 | S2
93 BAB 93 | S2
94 BAB 94 | S2
95 BAB 95 | S2
96 BAB 96 | S2
97 BAB 97 | S2
98 BAB 98 | S2
99 BAB 99 | S2
100 BAB 100 | S2
101 BAB 101 | S2
102 BAB 102 | S2
103 BAB 103 | S2
104 BAB 104 | S2
105 BAB 105 | S2
106 BAB 106 | S2
107 BAB 107 | S2
108 BAB 108 | S2 | END
109 PEMBERITAHUAN
110 PEMBERITAHUAN 2
111 PEMBERITAHUAN 3
112 PEMBERITAHUAN 4
113 PEMBERITAHUAN 5
Episodes

Updated 113 Episodes

1
BAB 01
2
BAB 02
3
BAB 03
4
BAB 04
5
BAB 05
6
BAB 06
7
BAB 07
8
BAB 08
9
BAB 09
10
BAB 10
11
BAB 11
12
BAB 12
13
BAB 13
14
BAB 14
15
BAB 15
16
BAB 16
17
BAB 17
18
BAB 18
19
BAB 19
20
BAB 20
21
BAB 21
22
BAB 22
23
BAB 23
24
BAB 24
25
BAB 25
26
BAB 26
27
BAB 27
28
BAB 28
29
BAB 29
30
BAB 30
31
BAB 31
32
BAB 32
33
BAB 33
34
BAB 34
35
BAB 35
36
BAB 36
37
BAB 37
38
BAB 38
39
BAB 39
40
BAB 40
41
BAB 41
42
BAB 42
43
BAB 43
44
BAB 44
45
BAB 45
46
BAB 46
47
BAB 47
48
BAB 48
49
BAB 49
50
BAB 50
51
BAB 51 | End
52
BAB 52 | S2
53
BAB 53 | S2
54
BAB 54 | S2
55
BAB 55 | S2
56
BAB 56 | S2
57
BAB 57 | S2
58
BAB 58 | S2
59
BAB 59 | S2
60
BAB 60 | S2
61
BAB 61 | S2
62
BAB 62 | S2
63
BAB 63 | S2
64
BAB 64 | S2
65
BAB 65 | S2
66
BAB 66 | S2
67
BAB 67 | S2
68
BAB 68 | S2
69
BAB 69 | S2
70
BAB 70 | S2
71
BAB 71 | S2
72
BAB 72 | S2
73
BAB 73 | S2
74
BAB 74 | S2
75
BAB 75 | S2
76
BAB 76 | S2
77
BAB 77 | S2
78
BAB 78 | S2
79
BAB 79 | S2
80
BAB 80 | S2
81
BAB 81 | S2
82
BAB 82 | S2
83
BAB 83 | S2
84
BAB 84 | S2
85
BAB 85 | S2
86
BAB 86 | S2
87
BAB 87 | S2
88
BAB 88 | S2
89
BAB 89 | S2
90
BAB 90 | S2
91
BAB 91 | S2
92
BAB 92 | S2
93
BAB 93 | S2
94
BAB 94 | S2
95
BAB 95 | S2
96
BAB 96 | S2
97
BAB 97 | S2
98
BAB 98 | S2
99
BAB 99 | S2
100
BAB 100 | S2
101
BAB 101 | S2
102
BAB 102 | S2
103
BAB 103 | S2
104
BAB 104 | S2
105
BAB 105 | S2
106
BAB 106 | S2
107
BAB 107 | S2
108
BAB 108 | S2 | END
109
PEMBERITAHUAN
110
PEMBERITAHUAN 2
111
PEMBERITAHUAN 3
112
PEMBERITAHUAN 4
113
PEMBERITAHUAN 5

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!