BAB 04

"Kamu kenapa ?" tanya Erik kepada Angga.

Sebelumnya, Riki dan gengnya sedang menikmati makanannya di kantin. Erik yang ingin membuang hajatnya, ia segera pergi ke toliet.

Saat masuk, betapa terkejutnya melihat Angga yang sudah berantakan dan basah duduk di lantai tak berdaya. Bahkan Erik melihat sisa pasir di pakaian Angga.

Erik membantu Angga berdiri, dan memapahnya.

"Aku diserang." jawab Angga yang sudah berdiri setelah dibantu Erik, dan berdiri dengan punggungnya menyentuh dinding.

Erik mengerut dahinya.

"Diserang ? Diserang siapa ?"

"Kam pasti takkan percaya, siapa yang membuatku begini." jawab Angga.

"Jadi, siapa yang membuatmu begini ?" tanya Erik tegas.

"Jonathan." jawab Angga serius.

"Jonathan ?" sahut Erik. Angga mengangguk kepalanya.

"Anak culun itu ?" Erik memastikan, ia masih tak percaya, tapi Angga mengangguk kepalanya lagi.

"Tidak mungkin." Erik mengelak. Padahal kemarin ia sudah memastikan kalau Jonathan sudah babak belur.

Ditambah Jonathan tak berani melawan saat dibully atau balas dendam.

Angga pun menceritakan semua yang ia alami beberapa saat tadi. Sungguh tak mudah dipercaya oleh Erik. Mendengar cerita Angga, Erik semakin tak percaya.

Bagaimana tidak ? Jonathan yang terkenal culun bisa melakukan balas dendam. Hey yang benar saja. Itulah isi pikiran Erik setelah mendengar cerita Angga.

"Sudah kukatakan, kamu pasti takkan percaya." ucap Angga.

Erik menatap Angga dengan serius. Tak ada kebohongan. "Jika memang begitu, apa tidak kita balas saja dia ?"

Angga terdiam, ia teringat ancaman Jonathan sebelumnya. Memang menakutkan ancamannya, tapi mana mungkin.

"Tapi terserah kalau kau cerita, silahkan. Pasti tidak ada yang percaya dengan ceritamu."

"Tapi setelahnya, aku akan mencarimu dan kubuat kau menjadi gorengan."

Itulah ancaman yang diberikan oleh Jonathan padanya.

Angga sedikit terkekeh mengingatnya. "Dijadikan gorengan ? Yang benar saja. Mana mungkin ada manusia yang berani menggoreng manusia. Kecuali kalau dia psychopath."

"Ayo kita lakukan. Tapi, apa perlu kita ajak Riki dan yang lainnya ?" tanya Angga.

"Tidak perlu, cukup kita berdua, pasti bisa membuat si culun itu tidak bisa melawan." jawab Erik.

"Baiklah." sahut Angga tersenyum.

Angga percaya, kalau membereskan si culun itu dengan berdua saja, pasti bisa. Secara Erik mengusai taek wondo bersabuk hitam.

.....

Jam Kampus telah selesai. Terlihat Riki dan gengnya telah keluar dari kelasnya. Angga sudah mucul dihadapan Riki dan lainnya. Riki tak memperdulikan itu.

Hanya saja anak buah gengnya saja yang mempertanyakan Angga, karena beberapa saat menghilang. Angga hanya menjawab ada urusan.

Angga berasalan seperti itu, karena tak ingin membuatnya malu. Jika ia cerita pasti teman-teman gengnya menertawainya secara Angga bisa kalah dikerjai oleh Jonathan yang terkenal culun di kampusnya.

Erik hanya diam, tapi ia punya rencana, setelah pulang, ia akan menetap di kampus bersama Angga. Dan mencari keberadaan Jonathan. Masalah Jonathan tidak kelihatan semenjak pagi.

"Hey, kau yakin si culun itu tadi ada di kampus ?" tanya Erik.

"Aku sangat yakin." jawab Angga serius.

Anehnya Jonathan tak kelihatan setelah menyiksa Angga tadi di toilet.

Riki dan Teman-teman gengnya pulang duluan. Erik dan Angga tidak ikut dengan alasan ingin bertemu seorang gadis.

.....

Hari telah sudah sore, dan jam sudah memunjukan jam setengah 4. Kampus masih saja beberap mahasiswa dan mahasiswi mengikuti jam sore. Erik dan Angga sudah berjalan, mencari, dan berkeliling di kampusnya.

Jonathan masih tak ditemukan. Mereka memilih untuk duduk di kantin yang sudah mulai sepi. Keadaan kantin yang sudah sepi tak ada yang berjualan, karena memang waktu mereka berjualan hanya sampai jam 3 sore.

Erik yang mendadak ingin ke toilet untuk buang hajat.

"Mau kutemani ?" tawar Angga.

"Tidak perlu. Nanti dikira kita homo." sahut Erik bercanda.

"Aku cuma khawatir kalau si culun itu tiba-tiba ada di toilet." kata Angga.

Mengingat dirinya di serang tiba-tiba oleh Jonathan sebelumnya.

"Tenang, mana mungkin, aku pasti bisa menghajarnya." jawab Erik sedikit angkuh, ya karena ia mantan taek wondo.

Angga memutar bola matanya. Erik pun meninggalkan Angga sendirian.

Tinggallah Angga sendirian di kantin seorang. Sambil menunggu Erik, ia memainkan ponselnya.

"Halo..."

Deg.

Angga diam membeku. Perlahan pandangannya beralih dari ponselnya ke sumber suara yang menyapanya.

Ia yakin, suara itu tak asing di indra pendengarannya. Angga terpaku seketika melihat Jonathan sudah duduk di depannnya sambil tersenyum polos dihadapannya.

"K-kau..."

JLEB !!

"Aghr..mmppp."

Belum selesai berucap, tangan Angga, Jonathan menusuk punggung tangan Angga menggunakan garpu.

Angga yang akan berteriak, mulutnya langsung dibekap oleh Jonathan.

"Sstttt.." sambil meletakan jari telunjuknya di mulutnya sendiri.

"Jangan berisik, nanti ada yang lihat, aku 'kan sedang petak umpet." bisik Jonathan polos.

"Lain kali jangan letakan tanganmu di meja. Karena itu sangat mudah untuk diserang." ucap Jonathan dengan wajah polos yang dibuat-buatnya seakan-akan ia memberi saran yang baik.

Angga hanya terdiam, benar-benar diluar dugaan Jonathan sungguh menakutkan.

Jonathan melepaskan tangannya yang membekap mulut Angga. Mata Angga melihat kedua tangan Jonathan mengenakan sarung tangan.

"Ahh, tadinya aku ingin sekali menggoreng jarimu. Tapi sayangnya persediaan minyak goreng di kantin ini telah dibawa pulang semua sama pemiliknya." ucap Jonathan sambil memijit pelipisnya, seakan ia frustasi.

Jonathan bangkit dari duduknya. "Aku pulang dulu. Kamu hati-hati dijalan."

Jonathan pun pergi meninggalkan Angga begitu saja tanpa dosa sama sekali. Angga hanya bisa meringis kesakitan.

Perlahan ia mencabut garpu yang masih tertancap di punggung tangannya.

"Aggrrhhh !!"

Angga berteriak setelah melepasnya. Ia menahan darahnya agar tidak keluar banyak. Erik pun datang.

"Kamu kenapa ?" tanya Erik terkejut tak main melihat Angga.

"Kenapa kau lama sekali !!" Angga membentak kesal.

"Hey. Jangan membentakku, kau kira buang air besar itu cepat." jawab Erik yang juga kesal.

"Ada apa dengan tanganmu ?" tanya Erik.

"Jonathan," sahut Angga sambil menahan rasa sakitnya. "dia yang melakukan ini." lanjutnya.

Erik melihat tangan Angga yang terluka. "Ayo kita ke klinik terdekat."

Angga mengangguk kepalanya. Dengan pikirannya campur aduk. Sungguh hari ini, ia dibuat kejutan oleh Jonathan.

Sedangkan Erik, sambil menyetir mobilnya, pikiran entah kemana. Mau percaya mau tidak percaya, tetap saja kelakuan Angga membuatnya penasaran.

Apa karena Angga yang sudah kehilangan kewarasannya sehingga menyiksa diri. Sedangkan Erik sendiri tak melihat Jonathan semenjak terkahir ia membullynya.

.....

Di Lain tempat.

Jonathan tengah duduk di sebuah angkutan umum. Bus busway ia naiki, karena sudah waktunya ia pulang.

Keadaan dalam bisa cukup ramai. Ia sendiri berdiri berdesakan. Lalu ia melihat sebuah tangan dari pria di depannya. Ya, seorang pria yang ternyata pencopet, dia akan mengambil dompet dari dalam tas milik seorang gadis yang terlihat seperti anak SMA.

Jonathan tersenyum menyeringai. lalu tangannya juga ikut bergerak. Saat tangan pencopet itu berhasil mengambil dompet milik gadis itu, dengan ahli dan cepat tangan Jonathan sudah lebih dulu mengambil dompet si pencopet.

.....

Jonathan telah sampai di kos-kosnya. Ia juga telah selesai mandi. Kini ia tengah duduk di kasur sambil menghitung uang dari dompet si pencopet.

"Uangnya banyak juga, haha."

.....

"Maaahhh, dompetku hilang." ucap Gadis remaja yang ternyata ia korban pencopet di bus tadi.

"Apa ada uangnya ?" tanya sang mama.

"Tidak ada mah, tapi dompet itu yang kubeli pake uang tabunganku." jawab anak gadisnya.

"Gapapa, besok mamah beliin dompet yang baru ya." ucap mamanya, dan anak gadisnya mengangguk-angguk kepalanya karena senang.

.....

Disisi Lain.

Seorang pria tengah frustasi. Bagaimana tidak frustasi ? Ternyata dompet yang terlihat bagus yang ia copet tak ada uangnya sama sekali. Hanya berisikan kertas-kertas contekan dan kartu pelajar.

Lebih parahnya, dompet pribadinya sendiri pun malah hilang entah kemana. Padahal dompetnya berisi semua uangnya yang telah ia kumpulkan selama ia menjadi pencopet.

Terpopuler

Comments

abdillah musahwi

abdillah musahwi

copet dicopetin 😆😆😆😆

2024-04-04

2

🍁Angel💃🆂🅾🅿🅰🅴⓪③❣️

🍁Angel💃🆂🅾🅿🅰🅴⓪③❣️

hhhhh copet kecopetan 🤣🤣🤣

2023-10-15

1

Lilisdayanti

Lilisdayanti

copet ke copeten, maling nya ke malingan

2023-06-20

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 01
2 BAB 02
3 BAB 03
4 BAB 04
5 BAB 05
6 BAB 06
7 BAB 07
8 BAB 08
9 BAB 09
10 BAB 10
11 BAB 11
12 BAB 12
13 BAB 13
14 BAB 14
15 BAB 15
16 BAB 16
17 BAB 17
18 BAB 18
19 BAB 19
20 BAB 20
21 BAB 21
22 BAB 22
23 BAB 23
24 BAB 24
25 BAB 25
26 BAB 26
27 BAB 27
28 BAB 28
29 BAB 29
30 BAB 30
31 BAB 31
32 BAB 32
33 BAB 33
34 BAB 34
35 BAB 35
36 BAB 36
37 BAB 37
38 BAB 38
39 BAB 39
40 BAB 40
41 BAB 41
42 BAB 42
43 BAB 43
44 BAB 44
45 BAB 45
46 BAB 46
47 BAB 47
48 BAB 48
49 BAB 49
50 BAB 50
51 BAB 51 | End
52 BAB 52 | S2
53 BAB 53 | S2
54 BAB 54 | S2
55 BAB 55 | S2
56 BAB 56 | S2
57 BAB 57 | S2
58 BAB 58 | S2
59 BAB 59 | S2
60 BAB 60 | S2
61 BAB 61 | S2
62 BAB 62 | S2
63 BAB 63 | S2
64 BAB 64 | S2
65 BAB 65 | S2
66 BAB 66 | S2
67 BAB 67 | S2
68 BAB 68 | S2
69 BAB 69 | S2
70 BAB 70 | S2
71 BAB 71 | S2
72 BAB 72 | S2
73 BAB 73 | S2
74 BAB 74 | S2
75 BAB 75 | S2
76 BAB 76 | S2
77 BAB 77 | S2
78 BAB 78 | S2
79 BAB 79 | S2
80 BAB 80 | S2
81 BAB 81 | S2
82 BAB 82 | S2
83 BAB 83 | S2
84 BAB 84 | S2
85 BAB 85 | S2
86 BAB 86 | S2
87 BAB 87 | S2
88 BAB 88 | S2
89 BAB 89 | S2
90 BAB 90 | S2
91 BAB 91 | S2
92 BAB 92 | S2
93 BAB 93 | S2
94 BAB 94 | S2
95 BAB 95 | S2
96 BAB 96 | S2
97 BAB 97 | S2
98 BAB 98 | S2
99 BAB 99 | S2
100 BAB 100 | S2
101 BAB 101 | S2
102 BAB 102 | S2
103 BAB 103 | S2
104 BAB 104 | S2
105 BAB 105 | S2
106 BAB 106 | S2
107 BAB 107 | S2
108 BAB 108 | S2 | END
109 PEMBERITAHUAN
110 PEMBERITAHUAN 2
111 PEMBERITAHUAN 3
112 PEMBERITAHUAN 4
113 PEMBERITAHUAN 5
Episodes

Updated 113 Episodes

1
BAB 01
2
BAB 02
3
BAB 03
4
BAB 04
5
BAB 05
6
BAB 06
7
BAB 07
8
BAB 08
9
BAB 09
10
BAB 10
11
BAB 11
12
BAB 12
13
BAB 13
14
BAB 14
15
BAB 15
16
BAB 16
17
BAB 17
18
BAB 18
19
BAB 19
20
BAB 20
21
BAB 21
22
BAB 22
23
BAB 23
24
BAB 24
25
BAB 25
26
BAB 26
27
BAB 27
28
BAB 28
29
BAB 29
30
BAB 30
31
BAB 31
32
BAB 32
33
BAB 33
34
BAB 34
35
BAB 35
36
BAB 36
37
BAB 37
38
BAB 38
39
BAB 39
40
BAB 40
41
BAB 41
42
BAB 42
43
BAB 43
44
BAB 44
45
BAB 45
46
BAB 46
47
BAB 47
48
BAB 48
49
BAB 49
50
BAB 50
51
BAB 51 | End
52
BAB 52 | S2
53
BAB 53 | S2
54
BAB 54 | S2
55
BAB 55 | S2
56
BAB 56 | S2
57
BAB 57 | S2
58
BAB 58 | S2
59
BAB 59 | S2
60
BAB 60 | S2
61
BAB 61 | S2
62
BAB 62 | S2
63
BAB 63 | S2
64
BAB 64 | S2
65
BAB 65 | S2
66
BAB 66 | S2
67
BAB 67 | S2
68
BAB 68 | S2
69
BAB 69 | S2
70
BAB 70 | S2
71
BAB 71 | S2
72
BAB 72 | S2
73
BAB 73 | S2
74
BAB 74 | S2
75
BAB 75 | S2
76
BAB 76 | S2
77
BAB 77 | S2
78
BAB 78 | S2
79
BAB 79 | S2
80
BAB 80 | S2
81
BAB 81 | S2
82
BAB 82 | S2
83
BAB 83 | S2
84
BAB 84 | S2
85
BAB 85 | S2
86
BAB 86 | S2
87
BAB 87 | S2
88
BAB 88 | S2
89
BAB 89 | S2
90
BAB 90 | S2
91
BAB 91 | S2
92
BAB 92 | S2
93
BAB 93 | S2
94
BAB 94 | S2
95
BAB 95 | S2
96
BAB 96 | S2
97
BAB 97 | S2
98
BAB 98 | S2
99
BAB 99 | S2
100
BAB 100 | S2
101
BAB 101 | S2
102
BAB 102 | S2
103
BAB 103 | S2
104
BAB 104 | S2
105
BAB 105 | S2
106
BAB 106 | S2
107
BAB 107 | S2
108
BAB 108 | S2 | END
109
PEMBERITAHUAN
110
PEMBERITAHUAN 2
111
PEMBERITAHUAN 3
112
PEMBERITAHUAN 4
113
PEMBERITAHUAN 5

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!