"Kamu kenapa ?" tanya Erik kepada Angga.
Sebelumnya, Riki dan gengnya sedang menikmati makanannya di kantin. Erik yang ingin membuang hajatnya, ia segera pergi ke toliet.
Saat masuk, betapa terkejutnya melihat Angga yang sudah berantakan dan basah duduk di lantai tak berdaya. Bahkan Erik melihat sisa pasir di pakaian Angga.
Erik membantu Angga berdiri, dan memapahnya.
"Aku diserang." jawab Angga yang sudah berdiri setelah dibantu Erik, dan berdiri dengan punggungnya menyentuh dinding.
Erik mengerut dahinya.
"Diserang ? Diserang siapa ?"
"Kam pasti takkan percaya, siapa yang membuatku begini." jawab Angga.
"Jadi, siapa yang membuatmu begini ?" tanya Erik tegas.
"Jonathan." jawab Angga serius.
"Jonathan ?" sahut Erik. Angga mengangguk kepalanya.
"Anak culun itu ?" Erik memastikan, ia masih tak percaya, tapi Angga mengangguk kepalanya lagi.
"Tidak mungkin." Erik mengelak. Padahal kemarin ia sudah memastikan kalau Jonathan sudah babak belur.
Ditambah Jonathan tak berani melawan saat dibully atau balas dendam.
Angga pun menceritakan semua yang ia alami beberapa saat tadi. Sungguh tak mudah dipercaya oleh Erik. Mendengar cerita Angga, Erik semakin tak percaya.
Bagaimana tidak ? Jonathan yang terkenal culun bisa melakukan balas dendam. Hey yang benar saja. Itulah isi pikiran Erik setelah mendengar cerita Angga.
"Sudah kukatakan, kamu pasti takkan percaya." ucap Angga.
Erik menatap Angga dengan serius. Tak ada kebohongan. "Jika memang begitu, apa tidak kita balas saja dia ?"
Angga terdiam, ia teringat ancaman Jonathan sebelumnya. Memang menakutkan ancamannya, tapi mana mungkin.
"Tapi terserah kalau kau cerita, silahkan. Pasti tidak ada yang percaya dengan ceritamu."
"Tapi setelahnya, aku akan mencarimu dan kubuat kau menjadi gorengan."
Itulah ancaman yang diberikan oleh Jonathan padanya.
Angga sedikit terkekeh mengingatnya. "Dijadikan gorengan ? Yang benar saja. Mana mungkin ada manusia yang berani menggoreng manusia. Kecuali kalau dia psychopath."
"Ayo kita lakukan. Tapi, apa perlu kita ajak Riki dan yang lainnya ?" tanya Angga.
"Tidak perlu, cukup kita berdua, pasti bisa membuat si culun itu tidak bisa melawan." jawab Erik.
"Baiklah." sahut Angga tersenyum.
Angga percaya, kalau membereskan si culun itu dengan berdua saja, pasti bisa. Secara Erik mengusai taek wondo bersabuk hitam.
.....
Jam Kampus telah selesai. Terlihat Riki dan gengnya telah keluar dari kelasnya. Angga sudah mucul dihadapan Riki dan lainnya. Riki tak memperdulikan itu.
Hanya saja anak buah gengnya saja yang mempertanyakan Angga, karena beberapa saat menghilang. Angga hanya menjawab ada urusan.
Angga berasalan seperti itu, karena tak ingin membuatnya malu. Jika ia cerita pasti teman-teman gengnya menertawainya secara Angga bisa kalah dikerjai oleh Jonathan yang terkenal culun di kampusnya.
Erik hanya diam, tapi ia punya rencana, setelah pulang, ia akan menetap di kampus bersama Angga. Dan mencari keberadaan Jonathan. Masalah Jonathan tidak kelihatan semenjak pagi.
"Hey, kau yakin si culun itu tadi ada di kampus ?" tanya Erik.
"Aku sangat yakin." jawab Angga serius.
Anehnya Jonathan tak kelihatan setelah menyiksa Angga tadi di toilet.
Riki dan Teman-teman gengnya pulang duluan. Erik dan Angga tidak ikut dengan alasan ingin bertemu seorang gadis.
.....
Hari telah sudah sore, dan jam sudah memunjukan jam setengah 4. Kampus masih saja beberap mahasiswa dan mahasiswi mengikuti jam sore. Erik dan Angga sudah berjalan, mencari, dan berkeliling di kampusnya.
Jonathan masih tak ditemukan. Mereka memilih untuk duduk di kantin yang sudah mulai sepi. Keadaan kantin yang sudah sepi tak ada yang berjualan, karena memang waktu mereka berjualan hanya sampai jam 3 sore.
Erik yang mendadak ingin ke toilet untuk buang hajat.
"Mau kutemani ?" tawar Angga.
"Tidak perlu. Nanti dikira kita homo." sahut Erik bercanda.
"Aku cuma khawatir kalau si culun itu tiba-tiba ada di toilet." kata Angga.
Mengingat dirinya di serang tiba-tiba oleh Jonathan sebelumnya.
"Tenang, mana mungkin, aku pasti bisa menghajarnya." jawab Erik sedikit angkuh, ya karena ia mantan taek wondo.
Angga memutar bola matanya. Erik pun meninggalkan Angga sendirian.
Tinggallah Angga sendirian di kantin seorang. Sambil menunggu Erik, ia memainkan ponselnya.
"Halo..."
Deg.
Angga diam membeku. Perlahan pandangannya beralih dari ponselnya ke sumber suara yang menyapanya.
Ia yakin, suara itu tak asing di indra pendengarannya. Angga terpaku seketika melihat Jonathan sudah duduk di depannnya sambil tersenyum polos dihadapannya.
"K-kau..."
JLEB !!
"Aghr..mmppp."
Belum selesai berucap, tangan Angga, Jonathan menusuk punggung tangan Angga menggunakan garpu.
Angga yang akan berteriak, mulutnya langsung dibekap oleh Jonathan.
"Sstttt.." sambil meletakan jari telunjuknya di mulutnya sendiri.
"Jangan berisik, nanti ada yang lihat, aku 'kan sedang petak umpet." bisik Jonathan polos.
"Lain kali jangan letakan tanganmu di meja. Karena itu sangat mudah untuk diserang." ucap Jonathan dengan wajah polos yang dibuat-buatnya seakan-akan ia memberi saran yang baik.
Angga hanya terdiam, benar-benar diluar dugaan Jonathan sungguh menakutkan.
Jonathan melepaskan tangannya yang membekap mulut Angga. Mata Angga melihat kedua tangan Jonathan mengenakan sarung tangan.
"Ahh, tadinya aku ingin sekali menggoreng jarimu. Tapi sayangnya persediaan minyak goreng di kantin ini telah dibawa pulang semua sama pemiliknya." ucap Jonathan sambil memijit pelipisnya, seakan ia frustasi.
Jonathan bangkit dari duduknya. "Aku pulang dulu. Kamu hati-hati dijalan."
Jonathan pun pergi meninggalkan Angga begitu saja tanpa dosa sama sekali. Angga hanya bisa meringis kesakitan.
Perlahan ia mencabut garpu yang masih tertancap di punggung tangannya.
"Aggrrhhh !!"
Angga berteriak setelah melepasnya. Ia menahan darahnya agar tidak keluar banyak. Erik pun datang.
"Kamu kenapa ?" tanya Erik terkejut tak main melihat Angga.
"Kenapa kau lama sekali !!" Angga membentak kesal.
"Hey. Jangan membentakku, kau kira buang air besar itu cepat." jawab Erik yang juga kesal.
"Ada apa dengan tanganmu ?" tanya Erik.
"Jonathan," sahut Angga sambil menahan rasa sakitnya. "dia yang melakukan ini." lanjutnya.
Erik melihat tangan Angga yang terluka. "Ayo kita ke klinik terdekat."
Angga mengangguk kepalanya. Dengan pikirannya campur aduk. Sungguh hari ini, ia dibuat kejutan oleh Jonathan.
Sedangkan Erik, sambil menyetir mobilnya, pikiran entah kemana. Mau percaya mau tidak percaya, tetap saja kelakuan Angga membuatnya penasaran.
Apa karena Angga yang sudah kehilangan kewarasannya sehingga menyiksa diri. Sedangkan Erik sendiri tak melihat Jonathan semenjak terkahir ia membullynya.
.....
Di Lain tempat.
Jonathan tengah duduk di sebuah angkutan umum. Bus busway ia naiki, karena sudah waktunya ia pulang.
Keadaan dalam bisa cukup ramai. Ia sendiri berdiri berdesakan. Lalu ia melihat sebuah tangan dari pria di depannya. Ya, seorang pria yang ternyata pencopet, dia akan mengambil dompet dari dalam tas milik seorang gadis yang terlihat seperti anak SMA.
Jonathan tersenyum menyeringai. lalu tangannya juga ikut bergerak. Saat tangan pencopet itu berhasil mengambil dompet milik gadis itu, dengan ahli dan cepat tangan Jonathan sudah lebih dulu mengambil dompet si pencopet.
.....
Jonathan telah sampai di kos-kosnya. Ia juga telah selesai mandi. Kini ia tengah duduk di kasur sambil menghitung uang dari dompet si pencopet.
"Uangnya banyak juga, haha."
.....
"Maaahhh, dompetku hilang." ucap Gadis remaja yang ternyata ia korban pencopet di bus tadi.
"Apa ada uangnya ?" tanya sang mama.
"Tidak ada mah, tapi dompet itu yang kubeli pake uang tabunganku." jawab anak gadisnya.
"Gapapa, besok mamah beliin dompet yang baru ya." ucap mamanya, dan anak gadisnya mengangguk-angguk kepalanya karena senang.
.....
Disisi Lain.
Seorang pria tengah frustasi. Bagaimana tidak frustasi ? Ternyata dompet yang terlihat bagus yang ia copet tak ada uangnya sama sekali. Hanya berisikan kertas-kertas contekan dan kartu pelajar.
Lebih parahnya, dompet pribadinya sendiri pun malah hilang entah kemana. Padahal dompetnya berisi semua uangnya yang telah ia kumpulkan selama ia menjadi pencopet.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 113 Episodes
Comments
abdillah musahwi
copet dicopetin 😆😆😆😆
2024-04-04
2
🍁Angel💃🆂🅾🅿🅰🅴⓪③❣️
hhhhh copet kecopetan 🤣🤣🤣
2023-10-15
1
Lilisdayanti
copet ke copeten, maling nya ke malingan
2023-06-20
0