Setelah memakan waktu 1 jam lebih, Jonathan telah sampai di kos-kosnya. Ia masuk ke dalam kamar. Kamarnya cukup kecil. Ada kasur dan lemari.
"Tempat yang sungguh memperhatinkan."
Karena tak nyaman dengan tubuhnya yang penuh dengan luka, ia memilih untuk mandi. Ia mengambil handuk, pakaian ganti, lalu pergi ke kamar mandi yang ada di luar.
.....
Setelah mandi, dan mengenakan pakaian gantinya. Ia mengambil kotak P3K yang tersimpan dalam lemari kecilnya. Ia mengobati lukanya.
Karena pakaian Jonathan sebelumnya memang sudah lama, dan robek, maka Jonathan selalu memyediakan perlengkapan jahitnya untuk menjahit pakaiannya sendiri dengan tangannya.
Kali ini, Jonathan yang sekarang mengambil perlengkapan jahitnya. Ia bukan untuk menjahit pakaiannya, melainkan menjahit luka sobekan di lengannya. Tak lupa ia menenteskan alkohol sebelumnya.
Meski sakit, ia sudah terbiasa melihat darah, karena dikehidupan yang dulu, ia tak pernah takut dengan darah, melihat darah ia menjadi semangat, meskipun darahnya sendiri.
Tiba-tiba ia teringat ada hal yang mengganjal. Ternyata hari ini ia tak masuk kerja.
"Biarlah, besok aku tinggal berangkat saja, beres."
Setelah selesai mengobati lukanya, ia merebahkan tubuhnya, ia menatap langit ruangan kamarnya.
"Aku kembali hidup di masa depan dengan muda yang muda."
Jonathan terkekeh. "Sepertinya aku harus menikmati masa mudaku. Memang dulu aku tak pernah menikmati masa mudaku."
Ya, dikehidupan sebelumnya, ia hanya sibuk kerja menjalankan misinya tanpa menikmati masa muda. Mungkin sekarang, ia bisa menikmati masa mudanya sambil membalas dendam.
Karena sudah malam, Jonathan menutup kedua bola matanya. Ia tidur istirahat, Karena besok mau tak mau, ia harus menjalankan aktifitas yanh biasanya dialami si pemilik tubuhnya.
.....
Keesokan Harinya.
Hari sudah mendekati siang. Banyak sekali mahasiswa dan mahasiswi masuk ke dalam kampus sesuai jadwal kelasnya. Semua beraktifitas seperti biasanya.
Riki dan gengnya telah duduk di kelas yang mereka ikuti. Kebetulan ia satu ruangan dengan salah satu most wanted, siapa lagi kalau Laura.
Dan hari yang menyenangkan bagi Riki, karena tak ada Jonathan yang hadir di kelasnya. Tiba salah satu anggota geng Riki berdiri.
Angga pergi ke toliet tanpa izin, dosen hanya pasrah, Karena angga salah satu anggota gengnya Riki, jadi ia tak berani menegur.
Angga berjalan ke arah toilet. Ia masuk ke dalam kamar mandi. Saat fokus buang air besar tiba-tiba dari atas ada air menyiramnya.
Tentu saja itu membuat angga terkejut dan marah. "Br3ngsek !!"
Angga teriak, ia segera memakai celana setelah membersihkan sisa-sisa kotorannya. Ia segera keluar dari kamar mandi. Setelah keluar, betapa terkejutnya ia melihat Jonathan berdiri dihadapannya.
"Wah, ternyata si Culun ini sudah berani, kamu masih puas setelah diberi pelajaran kemarin."
Lalu ia melihat kedua mata Jonathan. Angga terkekeh. "Kau membeli kacamata baru ? Apa karena membeli kacamata baru yang membuatmu kau telat masuk kelas ? Aku kira kau takut masuk kuliah."
Ya, karena kemarin saat membully Jonathan, kacamatanya, telah ia buat pecah.
Jonathan tidak menjawab, dengan santainya Jonathan melepas kacamatanya dan menyimpannya di saku kemejanya. Angga mengerut dahinya, saat melihat kedua tangan Jonathan yang memakai sarung tangan.
"Hei, untuk apa kau memakai sar..."
BUgH !!
Tanpa aba-aba Jonathan menghantam wajah angga dengan telapak tangannya. Lalu mendorongnya dengan kuat. Sehingga belakang kepala angga membentur tembok dengan keras.
Dengan cepat Jonathan mengikat kedua tangan Angga dengan ikat pinggangnya, selagi Angga belum bangkit dari sakitnya.
Angga kesakitan, ia pun berteriak. Tapi sebelum berteriak, Jonathan langsung memasukan pasir yang ia simpan di saku celananya ke dalam mulutnya Angga.
Tentu saja angga terkejut dibuatnya. Ia ingin memuntahkan pasir dalam mulutnya, namun lagi-lagi Jonathan langsung membekap mulut Angga.
"Rasa pasir bagaimana ? Enak ya ?" tanya Jonathan dengan wajah cerianya.
Angga yang melihat Jonathan seperti itu terkejut bukan main. Ia benar-benar terkejut aksi Jonathan. Karena Jonathan terkenal culun dan penakut.
Ingin sekali berteriak, tapi apa daya, Jonathan telah memasukan pasir ke dalam mulutnya, ditambah dibekap dengan kuat-kuat.
Kali ini Angga berteriak kesakitan tak main saat tangan satunya Jonathan menarik-narik otongnya. Meski tertutup kain celana, tetap saja ia merasakan sakit yang tak karuan.
"Sakit kah ?" tanya Jonathan dengan wajah polosnya.
"Hehehehehe, kayanya otongmu kalau dipotong lalu digoreng sepertinya enak. Tapi otong gorengnya yang makan sama kamu saja, kan ini otongmu sendiri. Pasti enak, kamu pasti jadi master chef."
Angga masih tak percaya, apa yang dikatakan oleh Jonathan. Sungguh gila.
Jonathan melepas kedua tangannya, Angga mengatur nafasnya. Mulutnya tak nyaman sekali, karena masih ada sisa butiran-butiran pasir di dalam rongga mulutnya.
Jonathan menatap dingin ke arah Angga. Angga yang ditatap Jonathan sedikit gemetaran, ia tak menyangka seorang Jonathan bisa menyiksa untuk membalas dendam.
Jonathan terkekeh.
"Hei.. baru, ditatap seperti itu sudah gemetaran."
Angga terdiam. Ia tak berani menjawab.
"Kejadian ini jangan sampai diketahui oleh siapapun, termasuk teman-teman gengmu dan terutama Riki. Kau mengerti ?" kata Jonathan dengan santainya dan bertanya. Namun Angga terdiam.
Jonathan menghela nafasnya. "Kalau kau diam, berarti kau mengejekku. Tapi terserah kalau kau cerita, silahkan. Pasti tidak ada yang percaya dengan ceritamu."
Jonathan tersenyum polos. "Tapi besoknya, aku akan mencarimu dan membuatmu menjadi gorengan."
Jonathan mengambil dompet yang ada di saku celana Angga. Ia mengambil semua isi. Semua uang ia ambil.
Angga terbelalak. "Jangan ambil semuanya !!" ucapnya, meski agak tak nyaman karena masih ada sisa pasir di rongga mulutnya.
"Diam !!"
Bugh !!
Jonathan menyuruhnya diam bersamaan menginjak mulut Angga dengan Alas sepatunya. Angga sakit tak main yang ia rasakan.
Jonathan mengambil semua uang dari dompet Angga. Lalu ia melempar dompet itu ke wajah pemiliknya.
"Aku melakukan apa yang dulu kamu lakukan." ucap Jonathan.
Ya, Karena di ingatan sang pemilik tubuh. Dulu uang Jonathan selalu dirampas paksa. Dan Angga 'lah yang melakukannya.
Jonathan melepaskan ikat pinggang yang mengikat kedua tangan Angga. "Ini milikku, kalau mau kedua tanganmu diikat lagi, pakailah ikat pinggangmu sendiri."
Angga hanya diam tak berdaya. Tentang apa yang ia alami saat ini. Ditambah sosok Jonathan yang benar-benar sangat jauh dari biasanya.
Setelah selesai, Jonathan melepaskan kedua sarung tangannya dan menyimpannya karena akan ia buang nanti di tempat yang aman. Karena ia sembarang meninggalkan bekasnya.
Jonathan pergi keluar dari toilet dengan wajahnya yang bisanya. Dan ia kembali memakai kacamatanya kembali. Dengan penampilan culunnya takkan ada yang mencurigai dirinya.
Karena Jonathan sebelumnya memang sudah terkenal culun dan tak berani melawan, dan terkenal penakut.
.....
Kelas telah selesai. Riki dan gengnya keluar dan pergi ke kantin. Mereka berempat sudah duduk di kursi, tapi mereka merasa ada yang kurang.
"Ahh, Angga kemana ?" tanya Ciko, salah satu anggota gengnya Riki.
"Bukankah tadi dia ke toliet ? Tapi kenapa lama sekali ?" Erik yang juga bertanya.
Riki tak mempermasalahkan itu. Yang terpenting ia tetap fokus sebagai ketua gengnya yang ditakuti.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 113 Episodes
Comments
DK.Tzu
disinilah ketololan si otor satu persatu terlihat, ko kira kehidupan mavia sama kek kehidupan mu, ko kira mavia mau jahit baju, kalo dia bisa lempar batu sama maling ngambil pula jarahan nya. sempet" nya menjahit. dasar/Speechless//Speechless/
2024-06-27
0
🍁Angel💃🆂🅾🅿🅰🅴⓪③❣️
Riky gak peduli dunk sama Angga masa satu geng kayak gitu seperti Riky ini egoisme banget
2023-10-15
1
SR.Yuni
Ada kalimat " tak main" di bbrp bagian rasanya kurang nyaman bacanya...mungkin bisa diganti bukan main...
2023-01-21
0