Karena penasaran, Jonathan mendekat. Ternyata ada gang kecil. Dalam gang itu, Jonathan melihat seorang gadis yang sedang diganggu 2 preman.
Gadis itu ditarik paksa oleh 2 preman itu. Jonathan terkekeh melihatnya. "2 laki-laki mesum."
Lalu mata Jonathan menyipit dan mempertajamkan penglihatannya melihat gadis itu. Seketika otaknya teringat. Ya, gadis itu teman kampusnya, salah satu the most wanted.
Lalu indra pendengarannya menangkaprdengar suara mamanggil namanya. "Jonathan, tolong !!"
Jonathan menatap datar ke arah gadis dan 2 preman itu. Salah satu preman menyadari keberadaan Jonathan.
"Ngapain kamu, pergi kamu, dasar culun. Mau sok jadi pahalawan ? Yang ada kamu kita buat babak belur."
Jonathan masih diam, dan tetap menatap datar ke arah mereka semua. Laura yang kedua tangannya ditarik-tarik hanya bisa menangis.
"Jonathan, aku mohon tolong aku."
Jonathan masih saja diam, tak bergerak. Ia hanya menatap datar saja ke arah laura.
Lalu salah satu preman bersuara. "Lihat anak culun, mana berani mau nolongin nih cewek."
"Benar, dia penakut." jawab temannya.
Jonathan memilih mengeluarkan 2 botol minuman dinginnya dari kantong plastiknya dan memasukkannya ke dalam tas ranselnya.
Melihat perlakuan Jonathan yang sibuk dan begitu santai dengan tasnya, tentu saja membuat 2 preman itu tertawa.
Jonathan hanya memutar bola. Ia melangkah maju mendekati 2 preman itu yang masih menahan Laura, sambil melepaskan kacamatanya dan memasukkan ke saku kemejanya.
Jonathan memegang salah satu lengan tangan milik preman. "Bisa lepaskan dia ?"
"Kau ingin mati ?" sahut preman itu sambil menepis tangan Jonathan.
JLEB !!
"Aggrrhhh !!"
Secara bersamaan berteriak. Salah satu bola matanya preman tertusuk sebuah benda tajam. Jonathan yang menusuk bola matanya dengan pulpen miliknya.
Karena sakit matanya tertusuk, lalu tejatuh duduk di tanah. Melihat temannya begitu pastinya teman satunya panik.
Tak hanya preman itu, tapi Laura juga terkejut bukan main melihat aksi Jonathan yang begitu mudahnya menusuk bola mata manusia.
Ditengah kepanikan itu, Jonathan cepat-cepat menarik Laura yang sudah terlepas dari 2 preman itu. Laura masih terdiam, ia merasa takut.
"Sekarang kamu pergi." ucap Jonathan.
Spontan Laura berlari. Jonathan menoleh le arah salah satu preman yang sedang membantu preman satunya lagi untuk bangun.
"Aku ingin sekali bermain dengan kalian. Selagi kita dalam jalan sepi dan sempit seperti ini, sungguh sangat menguntungkan untukku." ucap Jonathan.
Tiba-tiba ada pisau datang. Dengan cepat Jonathan menangkap pisau yang di genggam preman satunya.
Krakk !!
Jonathan melintir tangan preman satunya. Tentu saja pasti sakit.
Jonathan berhasil merebut pisaunya. Meski tangannya terluka bekas sayatan pisau saat merebutnya. Dengan rakusnya Jonathan menjilat darahnya yang keluar dari lukanya.
Lalu menatap ke arah 2 preman yang satunya memegang salah satu matanya bekas tusukannya, dan satunya lagi memegang tangannya setelah Jonathan melintirnya.
Kedua preman itu terpaku melihat Jonathan dengan rakusnya menjilat darahnya sendiri.
"Aku ingin mencoba darah kalian." ucap Jonathan sambil tersenyum polos.
.....
Disisi Laura yang sedang berlari, ia sudah takut setengah mati. Ditambah melihat kesadisan Jonathan. Pikirannya terbayang-bayang darah preman tadi.
Darah yang keluar dari luka bekas tusukan di mata preman itu. Benar-benar tidak kemanusiaan. Sudah pergi menjauh dari tempat itu, tapi ada rasa khawatir dalam dirinya.
Lauara Khawatir kepada Jonathan yang melawan 2 preman tadi. Mungkin satu preman sudah tumbang, tapi satunya masih belum.
Ingin sekali berhenti berlari, tapi karena panik, dan takut, Laura tetap memilih untuk berlari. Lalu ia melihat taksi lewat.
Laura segera menghadangnya. Taksi itu pun berhenti, Laura cepat-cepat masuk, dan meminta kepada supir untuk jalan ke alamat rumahnya.
.....
Disisi Jonathan, ia terkekeh melihat dua preman yang ia bunuh. Tubuh 2 preman itu penuh dengan luka tusukan dan sayatan pisaunya, darah berceceran di tanah.
Jonathan mencongkel Kedua bola mata dua preman itu. Ia menjilati sisa-sia darah yang menempel pada tangannya.
Jonathan pun pergi meninggalkan 2 mayat preman itu begitu saja. Ia mana sudi mengurusi dan membersihkan sisa-sisa korbannya.
Karena dipastikan besok ada petugas rumah sakit dan polisi datang dan membersihkan TKP. Jonathan santai-santai saja, semua jejaknya sisanya bersih, polisi takkan menemukannya.
"Hanya karena seorang gadis, aku harus bermain-main ? Hahahaha... Sungguh lucu." kata Jonathan tertawa.
.....
Keesokan Harinya.
Semua mahasiswa telah masuk ke kelas mereka masing-masing sesuai jadawal jam kuliah. Jonathan memilih duduk santai di pojok belakang lagi di ruangan kelasnya.
Ternyata hari ini, Jonathan sekelas dengan 3 gadis the most wanted lagi. Tapi ada yang aneh dengan Laura. Sarah dan Nita menatap keanehan pada Laura.
Pasalnya Laura selalu melirik ke belakangnya. Sarah dan Nita duduk samping Laura, melihat apa yang dilirik Laura. Jonathan yang dilihat mereka.
Sarah dan Nita saling berpandangan. Mereka berdua tak menyangka kalau Jonathan yang dilirik oleh Luara. Apakah Laura menyukai di culun Jonathan ? Itulah isi pikiran mereka berdua.
Sebenarnya yang dipikirkan Laura adalah, bagaimana nasib 2 preman tadi malam. Jonathan telihat santai tanpa dosa menyimak dosen menjelaskan pelajaran.
Sebenarnya tadi malam, bisa-bisanya diganggu 2 preman, ia baru saja pulang dari rumah saudaranya. Saat di tengah jalan, mobilnya tiba-tiba mogok.
Laura meninggalkan mobilnya di bengkel terdekat, dan meninggalkan nomer telepon. Karena tak ada taksi yang lewat, Laura memilih jalan kaki sambil melihat-lihat ada taksi lewat atau terparkir.
Beruntung kedua orang tuanya selalu pergi bisnis di luar kota. Di rumahnya hanya diisi oleh pelayan-pelayan rumah tangga saja dan satpam.
Laura memilih masuk ke minimarket untuk membeli menuman dingin. Pasca keluar dari minimarket membeli minuman dinginnya, tiba-tiba ada 2 preman muncul, dan menyeret maksa Laura untuk ikut.
Dam hingga akhirnya Jonathan tiba-tiba, dan pasti sudah taukan endingnya bagaimana ? Laura pergi berlari dalam keadaan shock setelah melihat Jonathan menusuk bola mata salah satu preman dengan pulpen.
Hingga saat ini pikiran Laura masih terbayang-bayang aksi penyelamatannya oleh Jonathan yang tak biasa. Laura pun menepis pikirannya, ia lebih baik fokus dengan pelajarannya.
.....
Berita pembunuhan misterius mulai menyebar. Dari berbagai media membahas 2 laki-laki yang disangka preman telah mati di jalan gang kecil dekat mini market.
Kematian 2 laki-laki itu sangat mengenaskan. Dalam berita di TV, segala media sosial membahas pembunuhan itu. Kasus dalam selidikan, tak ada sisa-sisa jejak sang pelaku pembunuhan itu.
Laura yang mendengarnya pun terkejut tak main. Di dalam jalan gang kecil dekat minimarket. Bukankah tadi malam ia ada disana.
Dan itu tentu saja membuat pikiran Laura tertuju kepada Jonathan. Sedangkan Jonathan sendiri, ia terlihat santai saja tanpa merasa bersalah sama sekali.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 113 Episodes
Comments
Novie Bundane Fathan
tlg kata2y dikoreksi lgi kak...kdg suka bingung baca'y..pdhl cerita bagus...
2025-01-27
0
Ananda Harahap
i
2024-09-10
0
Ananda Harahap
p
2024-08-20
0