#Akhir

Semua keputusan itu mau tidak mau harus diambil oleh pemerintah untuk meredam amukan warga. Namun resiko yang lebih besar juga harus mereka terima, yaitu negara harus rela kehilangan aset terbesar mereka. Karena selama ini, pajak paling banyak dan paling besar berasal dari Kota Bloody

Grass.

Walau pun kota itu kecil dan jumlah warganya sedikit, tapi pengaruh Kota Bloody Grass sudah menyaingi kota-kota besar lainnya, yang ada di negara ini.

"Bagaimana respon pemerintah untuk menindak lanjuti semua permasala ini Pak Wakil Presiden?" tanya seorang wartawan televisi kepada Wakil Presiden, di depan gedung istana.

"Kami akan mempertimbangkannya dengan bijak. Meski pun sudah banyak saksi mata, tapi hal itu masih belum cukup untuk membuktikan bahwa orang-orang d Kota Bloody Grass adalah otak dibalik semua kejahatan yang ada negara kita." Jawab Wakil Presiden.

Wakil Presiden berlalu dari tempat itu dengan mobil pribadinya, dan dengan pengawalan ketat. Karena dia bukan hanya mendapatkan lemparan pertanyaan saja, tapi juga lemparan botol dan kotoran dari para warga yang sedang berdemo. Mereka semua melempar apa saja yang ada digenggaman mereka sembari mengeluarkan katata kotor.

Bahkan ada yang mengancam akan membunuh keluarga para pejabat istana.

"Keluargamu tidak aman pejabat bodoh!" teriak salah satu demonstran.

Suasana semakin memanas, karena Liu dan Samuel semakin menambah bukti kuat tentang Kota Bloody Grass. Merasa belum puas, Samuel melak peretasan ke kantor badan inteligen untuk mendapatkan lebih banyak informasi. Dan selanjutnya, dia akan menyebarkan semua informasi yang ia dapatkan ke masyarakat umum.

Samuel menjadi buronan utama bagi par pihak hukum yang ada di negara ini. Pemerintah mulai mengirimkan para agen rahasia terbaik, untuk menemukan keberadaan mereka. Akan tetapi, banyak sekali dari para agen rahasia yang kemudian memilih berpihak kepada masyarakat.

Semua itu mereka lakukan karena mereka semua juga sudah geram. Mereka dipaksa menegakkan keadilan bagi semua orang, tapi saat para pelaku kejahatannya berasal dari Kota Bloody Grass, mereka akan dituntut untuk tutup mulut.

Sekarang masalahnya bertambah rumit. Para agen rahasia yang belum mendapatkan tugas apa pun, mulai diperiksa secara paksa oleh pimpinan mereka masing-masing. Mereka yang dicurigai melakukan pembelotan terpaksa harus dibunuh agar tidak ada lagi rahasia tentang Kota Bloody Grass yang bocor ke masyarakat.

Sungguh sebuah tindakan yang sangat tidak manusiawi. Negara lebih memilih untuk membela sebuah kota kecil, hanya karena mereka membayar pajak jauh lebih besar dari pada kota yang lainnya. Memang, harta dan tahta dapat membutakan segalanya. Mereka tidak lagi mempedulikan lagi bagaimana perasaan para orang tua yang kehilangan anak-anaknya. Dan juga para anak yang kehilangan orang tua mereka, sehingga mereka terlantar.

......................

Jimmy masih berada dalam cengkraman para petinggi Kota Bloody Grass. Jimmy dihadapkan dengan wajah wali kota Bloody Grass yang berbadan gendut dan menjikan itu. Namanya adalah Joseph, dia adalah wali kota boneka bagi para petinggi Kota Bloody Grass. Dia hanyalah topeng bagi para pemimpin dikota ini.

Bertahun-tahun memilih menjadi kacung yang mau menjilati kotoran orang-orang tak berperikemanusiaan. Sedangkan para raja, mereka menari-nari dengan bangga atas apa yang telah mereka lakukan pada Kota dan juga Negara ini. Mereka berkuasa diatas segala- galanya.

"Sepertinya kau mulai merasa bosan Jim. Biar aku ceritakan sebuah kisah yang bagus untukmu." Ucap Joseph yang sekarang duduk di depan Jimmy.

"Saat perang dunia berakhir, negara-negara di dunia memulihkan diri mereka masing-masing. Banyak sekali orang-orang yang kebingungan karena mereka tidak bisa mendapatkan pekerjaan. Bahkan orang-orang yang memiliki usaha sendiri juga bisa bangkrut karena negara memeras rakyatnya dengan pajak. Banyak sekali kasus kematian karena kelaparan. Hingga suatu hari, datanglah seorang pemuda yang gagah berani, orang paling ditakuti di negara ini, yaitu Jendral Nathan Imanuel. Dia memberikan kita sebuah gambaran tentang masa depan cerah dari negara ini."

"Namun kala itu pemikirannya ditolak mentah-mentah oleh pemerintah. Dia begitu kecewa dan hampir putus asa. Namun rakyat mengetahui kalau Jendral Nathan bukanlah orang sembarangan. Dia seorang Jendral yang berasal dari keluarga seorang pedagang kaya raya. Sudah pasti Jendral Nathan tahu betul bagaimana membangun sebuah ekonomi yang kuat. Bersama-sama, kami berusaha keras untuk membangun kembali apa yang telah hilang dari kehidupan kami. Ekonomi, pendidikan, dan juga bentuk pokok kehidupan lainnya. Secara perlahan, ekonomi di negara ini mulai tumbuh karena banyak orang yang mengikuti cara hidup orang-orang di Bloody Grass, yang kala itu masih bernama Green Grass."

"Kami semua tahu, kalau perkembangan itu akan membawa bencana besar jika kami tidak berhati-hati dalam bertindak. Pemerintah berusaha keras untuk mengambil alih semua bisnis yang ada di kota ini. Tapi mereka gagal, karena Jendral Nathan sudah mengantisipasi hal itu sebelum semuanya terjadi. Namun, orang-orang serakah itu tidak berhenti sampai disitu saja. Mereka mulai menyebarkan ancaman dan juga teror untuk

menakuti semua orang yang ada di kota kecil ini. Dan apa yang kami semua khawatirkan pun terjadi. Jendral Nathan Imanuel, dia diculik dan dibunuh. Mayatnya digantung di tengah-tengah kota ini. Menjadi tontonan setiap orang yang melewatinya."

"Semua orang dibuat takut dan takluk kepada pemerintah. Warga kota Green Grass melupakan perjanjian suci mereka. Banyak dari mereka yang menyerahkan tanah mereka secara suka rela kepada pemerintah. Semua

itu mereka lakukan dengan terpaksa, karena mereka ketakutan. Keluarga mereka terancam. Bahkan pembunuhan kerap terjadi di kota kami. Lalu, disaat situasi mulai memanas, kami para pengikut setia Jendral Nathan, memutuskan untuk melakukan perlawanan. Kami mulai memproduksi obat-obatan, dan setelah kami mengumpulkan banyak uang, barulah kami menukarnya dengan senjata dan amunisi."

"Perang sipil terjadi dimana-mana. Para penegak hukum diburu dan dibunuh. Para pejabat tinggi diculik dan dipenjarakan, di penjara bawah tanah. Kami menyiksa mereka setiap hari. Sampai mereka semua gila, dan

mati dengan cara mereka sendiri. Hingga pada akhirnya, kami terpaksa harus mundur untuk sementara waktu. Karena kami kalah jumlah. Pemerintah meminta bantuan kepada negara lain, mendanai operasi perburuan kami, dari jerih payah yang mereka rampas dari kami secara paksa. Dengan perasaan marah dan kecewa yang mendalam, kami

terpaksa harus meninggalkan kota tercinta ini."

"Kami membawa sisa-sisa kehidupan kami yang bisa berguna di masa mendatang. Para pasukan sekutu itu mengira kalau kami semua sudah mati. Padahal, orang-orang yang mereka bantai adalah teman mereka

sendiri. Kami hanya melakukan hal kecil yang mungkin tidak akan pernah mereka pikirkan. Yaitu memasang seragam kami kepada para tahanan. Dan setelahnya, kami pergi dari tempat ini selama bertahun-tahun. Hingga

pada akhirnya, kamilah yang tetap berkuasa di tempat ini. Bagaimana Jimmy? Cerita yang baguskan?" Ucap Joseph kepada Jimmy.

"Yah! Itu dongeng yang sangat bagus."

Joseph yang sudah sangat kesal pun mengambil sebuah tongkat besi, lalu memukul Jimmy berkali-kali sampai dia tidak sadarkan diri. Jimmy yang sudah sangat lelah dan lemah itu pun ambruk. Pandangannya gelap, telinganya berdengung, dia tidak lagi mengingat apa yang terjadi setelah itu.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!