Setelah satu minggu lamanya menunggu, akhirnya semua yang Jimmy dan Miky butuhkan pun siap. Sebentar lagi mereka akan melakukan semua rencana yang telah disusun sejak lama. Dengan dukungan dari Miky dan teman-temannya, Jimmy menjadi semakin bersemangat, samakin yakin, dengan apa yang ia lakukan nanti. Walau pun ia tidak mengenal semua orang yang ada di tempat ini, tapi Jimmy merasa sangatlah berterimakasih karena mereka semua sudah siap untuk sama-sama berkorban.
Semua yang mereka lakukan bukan sekedar permainan belaka, tapi memang sebuah gerakan yang akan memulai perubahan baru bagi negara ini.
"Kalian semua sudah pegang senjata?" tanya Jimmy pada mereka.
"Sudah."
"Bagus. Sekarang semuanya tolong dengarkan aku."
Mereka semua yang sedang berkumpul di rumah pemakaman itu pun langsung duduk, untuk mendengarkan Jimmy berbicara. Tatapan mereka mengandung sebuah arti, bahwa mereka telah percaya kepada seorang Jimmy, yang sama sekali tidak mengenal mereka semua dengan baik. Kecuali Morgan, Laurent dan Jimmy. Sedangkan yang lainnya adalah baru yang masuk ke dalam kehidupan Jimmy.
"Jujur, aku tidak mengenal sebagian besar dari kalian. Tapi aku sangat berterimakasih karena kalian semua mau membantuku untuk melakukan yang mustahil ini. Dan aku yakin, kalian semua adalah oran-orang yang bisa dipercaya."
"Jimmy, kau mungkin tidak mengenal kami.Tapi kami semua sudah mengenalmu dengan baik. Semua orang yang hidup dijalanan, pasti tahu
siapa. Kau adalah saudara Miky, itu artinya kau saudara kami semua."
"Dan saudara harus saling melindungi satu sama lain" ucap mereka.
"Baiklah. Ayo sekarang kita berpelukan sebagai saudara."
Mereka langsung berkumpul melingkar menjadi satu, dan saling berpelukan. Tanda mereka semua telah menerima Jimmy sebagai saudara mereka yang baru.
"Ayo kita lakukan semuanya sekarang! Dan ingat! Lindungi bocah kamera itu dengan baik."
"Kau tak perlu khawatir Jim. Serahkan semuanya pada kami:"
Mereka semua langsung berangkat ke posisi mereka masing-masing. Jumlah anak buah yang Miky miliki semua totalnya lima puluh orang, dan dibagi menjadi dua tim. Tim pertama berjumlah dua puluh lima orang anak
buah Miky, dan ditambah dengan Miky sendiri, sekaligus Jimmy sebagai pemimpin penyerangan ke kota Bloody Grass. Sedangkan Laurent dan Morgan memimpin pernjagaan di sebuah rumah kosong yang menjadi markas kelompok Pacilo.
Mereka terpaksa harus menyembunyikan
pemuda itu di markas kelompok Pacilo, karena disana jauh lebih aman dari pada tempat lain.
Sudah berkalikali pemuda itu diserang oleh orang-orang yang tidak dikenal. Beruntung dia masih selamat, karena pemuda itu bisa bela diri. Namun semakin lama orang yang dikirimkan untuk membunuhnya adalah orang-orang yang sudah sangat berpengalaman, sehingga dia harus terus menerus pergi dari satu tempat ke tempat yang lain.
Nama pemuda itu adalah Samuel. Samuel hanya seorang pemuda yang tinggal seorang diri di sebuah apartemen mewah. Dan dia juga sudah memiliki beberapa rumah untuk dirinya singgah, jika melakukan perjalanan jauh. Namun setiap kali Samuel berada di salah satu rumahnya, pasti ada saja orang yang mendatangi rumah itu dengan sebuah pistol ditangannya.
Samuel sudah berkali-kali meminta bantuan kepada kepolisian, tapi pada akhinya dia kapok. Karena para polisi yang seharusnya membantu, justru malah menjebaknya agar bisa dibunuh. Sekarang dia sudah menjadi buronan polisi hampir satu negara karena sebuah video yang ia sebarkan. Samuel adalah seorang hacker, dan kerap mendapatkan masalah dalam
hidupnya.
Berpindah-pindah tempat baginya sudah menjadi hal yang biasa. Hanya saja kali ini keadaannya jauh lebih parah. Dari pihak kepolisian sampai ke pembunuh bayaran. Beruntunglah dia sekarang ini, karena salah
satu teman online-nya ada yang bergabung menjadi anak buah Pacilo.
Awalnya Samuel sendiri ragu, dan sudah tidak lagi percaya kepada siapa pun. Namun setelah Mliky dan Pacilo turun tangan, akhimya dia pun setuju untuk diasingkan. Tempat persembunyian yang jauh dari perkotaan membuat Samuel merasa sangat nyaman berada disana. Tempa itu adalah sebuah rumah
kosong yang sudah dibeli oleh Pacilo untuk menjalankan bisnis ganja dan juga perdagangan senjata.
Disana Pacilo juga menempatkan lima belas
anak buah terbaiknya untuk menjaga tempat ini tetap aman. Di rumah produksi ini Pacilo sudah membuat banyak sekali senjata yang tidak ada di negara mana pun. Sehingga hampir setiap menit uang mengalir ke kantongnya. Dijalanan dia berpenampilan biasa, dan tidak ada satu orang pun di tempatnya yang tahu kalau dia adalah seorang pengusaha besar.
Kecuali satu orang, yaitu Jimmy. Karena mereka berdua adalah sahabat baik, Jimmy sering mendapatkan uang dan juga beberapa pucuk senjata kalau Pacilo baru saja mendapatkan keuntungan yang besar dari bisnisnya itu. Kembali lagi kepada Samuel, sekarang dia belum bisa sepenuhnya tenang
karena dirinya masih diburu.
Walau pun penjagaan super ketat sudah diterapkan di tempat ini, tapi tetap saja semua itu belum cukup untuk membuatnya merasa aman. Dia masih takut kalau ada orang yang akan menghabisinya saat ia sedang tidur. Sebelumnya Samuel banyak mengkonsumsi ritalin agar dia tetap terjaga selama berhari-hari.
Tidur sebentar saja, pasti dia akan mati karena semua orang yang memburunya sudah sangat terlatih.
"Aku tidak bisa diam saja seperti ini, aku harus melakukan sesuatu." Ucap Samuel dalam hati.
"AhA! Aku tahu apa yang harus aku lakukan!"
Tiba-tiba sebuah ide brilian pun munaul dalam otaknya.
Samuel ingin meminta sebuah komputer kepada Pacilo agar ia bisa menjalankan semua
rencana yang ada dalam otaknya.
"Apa yang akan kau lakukan? Jangan melakukan hal yang bodoh. Kau bisa membunuh kami semua jika salah sedikit saja." Ucap Pacilo kepada Samuel.
"Tidak. Rencana ini adalah rencana besar yang akan mengguncang kota. Dan aku yakin, itu akan membantu teman-teman kita." Jawab Samuel.
"Apa rencanamu?"
"Maaf Pacilo, aku tidak bisa memberitahukannya sekarang. Tapi aku janji, kau pasti akan suka dengan hasilnya."
"Oh tidak. Aku harus mengetahui semuanya secara detail, sebelum kau membuat kami semua terbunuh."
"Aku janji Pacilo. Aku janji. Tolonglah. Aku mohon."
"Hmmmm... tapi ingat! Jika rencanamu gagal, aku akan menghabisimu dan menggantung tubuhmu di depan rumah wali kota."
"Jika sampai aku gagal, kau boleh melakukan apa pun yang kau suka"
"Baiklah. Aku setuju. Sekarang bawalah kunci ini untuk naik ke atas. Ada sebuah ruangan dengan komputer yang sudah lama tidak terpakai disana. Jika kau membutuh kan bantuan, ada anak buahku yang akan membantumu disana."
"Terimakasih Pacilo! Terimakasih!" ucap Samuel sembari memeluk Pacilo karena merasa sangat senang.
"Hey! Lepaskan aku! Aku masih normal! Pergi sana!" bentak Pacilo.
"I..Iii....Ya!"
Samuel pun langsung pergi naik ke atas, ke ruangan yang Pacilo maksudkan. Setelah pintunya terbuka dan Samuel masuk, tempat itu
terlihat tidak terawat karena memang hanya satu-satunya ruangan itu yang tidak terpakai oleh Pacilo. Disana Samuel menemukan sebuah komputer yang sudah lama tidak terpakai. Tapi masih bisa dinyalakan.
Ada beberapa bagian komputer yang harus Samuel rakit kembali. Begitu juga dengan sebuah antena sinyal yang sudah rusak.
"Aku harus menyelesaikan semuanya dengan cepat, sebelum Jimmy dan yang lainnya disergap disana." Gumam Samuel.
Samuel pun bekerja dengan keras untuk memperbaiki komputer dan juga antena sinyal yang akan digunakannya. Di perjalanan menuju Bloody Grass, Jimmy dan timnya mendapatakan masalah, karena mereka harus berhadapan dengan dua orang polisi yang
sedang berpatroli. Dan sialnya, Jimmy ketahuan ada disana, karena dia sedang merokok dengan kepala yang mendongak keluar jendela mobil.
"Oh sialan kau Jim! Sekarang dua polisi bodoh itu melihat kau bersama kami."'ucap Miky kesal.
"Beri saja mereka beberapa lembar uang. Mereka pasti akan tutup mulut." Jawab Jimmy santai.
"Kau pikir uang yang ada dikantongmu lebih dari cukup untuk menyumpal mulut mereka?! Harga kepalamu jauh lebih besar dari pada uang yang ada dikantongmu!"
"Oh ya kau benar"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 24 Episodes
Comments